Anda di halaman 1dari 2

kom x ocb

Semakin tinggi komitmen organisasi, maka semakin tinggi juga Organizational Citizenship Behavior pada
diri karyawan, demikian pula sebaliknya semakin rendah komitmen organisasi, maka semakin rendah pula OCB
pada diri karyawan. Pentingnya komitmen organisasi dalam diri karyawan, menjadikan karyawan mampu
mengembangkan Organizational Citizenship Behavior sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Komitmen organisasi dapat memberi pengaruh terhadap OCB, dimana seorang karyawan yang memiliki
komitmen organisasi yang tinggi akan mengerahkan segala kemampuan yang dipunyai untuk kepentingan
organisasi agar tujuan organisasi tersebut tercapai. Diantara perilaku tersebut didalamnya termasuk OCB. Hal ini
mendukung penelitian Wijaya dan Yuniawan (2017) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
positif signifikan terhadap OCB.
kep × ocb
faktor kepribadian merupakan sesuatu yang melekat pada diri karyawan dan lebih sulit diubah sehingga
memiliki pengaruh yang lebih stabil dan bertahan terhadap OCB. semisal Jika guru dalam organisasi memiliki
OCB, maka usaha untuk mengendalikan guru menurun, karena guru dapat mengendalikan perilakunya sendiri atau
mampu memilih perilaku terbaik untuk kepentingan organisasinya
Kepribadian yang positif akan memberi pengaruh terhadap perilaku OCB, dimana seorang karyawan yang
memiliki kepribadian positif secara langsung akan menunjukkan perilaku-perilaku positifnya yang akan memberi
nilai tambah. Hal ini di dukung oleh penelitian dari Alfida Indra Sarie (2017) dengan hasil penelitian bahwa
personality berpengaruh positif signifikan pada OCB. Organ menunjukkan bahwa kepribadian karyawan salah satu
faktor yang perlu diteliti lebih lanjut tentang pengaruhnya terhadap OCB khususnya pada karyawan struktural
dengan menggunakan “Big Five” atau faktor lima besar kepribadian.
bud x ocb
Budaya organisasi mengarahkan perilaku pegawai untuk meningkatkan kemampuan kerja, komitmen dan
loyalitas, serta perilaku extra role seperti: membantu rekan kerja, sukarela melakukan kegiatan extra sehingga
Perilaku OCB dapat ditingkatkan dengan memperkuat budaya organisasi.
Apabila suatu budaya organisasi tertanam kuat dapat memengaruhi tingkat solidaritas yang kuat bagi
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, budaya organisasi yang kuat harus ditanamkan kepada pribadi
karyawan (Purnamie, 2014:59). Hal tersebut dapat menciptakan karakter OCB terhadap karyawan pada
perusahaan. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Christel Sindy Luly (2016) yang
menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB karyawan artinya
semakin baik budaya organisasi maka semakin tinggi perilaku OCB karyawan.
bud x kom
semakin bnyak anggota menerima nilai-nilai bersama tersebut, maka akan semakin kuat budayanya.
Dengan terciptanya budaya yang kuat anggota organisasi menciptakan komitmen terhadap organisasi. Budaya
dalam sebuah organisasi merupakan energi sosial yang mengarahkan manusia dalam bertindak, sehingga saat
anggota telah bersikap sesuai dengan norma, nilai-nilai, dan kode etik, maka akan muncul rasa kebanggaan,
kesetiaan yang merupakan wujud komitmen organisasi.
Hal ini didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Fuji Fasisca Efitria dan Rahmi Fahmy dengan hasil
penelitian yaitu adanya pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap komitmen organisasi.
kep x kom
Kepribadian yang dicirikan dengan agreeableness salah satu faktor yang mampu membentuk komitmen
organisasi. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Roby Sambung (2014) bahwa kepribadian
berpengaruh kuat dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Artinya semakin baik kepribadian pegawai maka
semakin meningkatkan komitmen pegawai terhadap organisasinya.
kep x ocb - kom
Selain terdapat hubungan antara organizational commitment pada OCB serta kepribadian pada OCB,
dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Nur Afie Aussy (2017) disebutkan bahwa komitmen
organisasional dapat memediasi hubungan antara kepribadian (personality) dan OCB. Sebagai imbalan atas
dukungan atau perlakuan baik dari organisasi, karyawan mungkin menunjukkan komitmen, yang pada gilirannya
mendorong karyawan untuk terlibat dalam perilaku kewargaan karena mereka merasa berkewajiban untuk terlibat
dalam perilaku semacam itu.
bud x ovb kom
Budaya Organisasi sangat berpengaruh terhadap perilaku para anggota organisasi karena sistem nilai dalam
budaya organisasi dapat dijadikan acuan perilaku manusia dalam organisasi yang berorientasi pada pencapaian
tujuan atau hasil kinerja yang ditetapkan. Penelitian yang mendukung bahwa adanya komitmen sebagai variabel
intervening adalah seperti penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Sanhaji, Budi Eko Sujipto dan Suharto yang
menunjukan hasil bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior dengan
komitmen organisasi sebagai variabel intervening.

Anda mungkin juga menyukai