Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PEMASARAN SOSIAL

PROGRAM PUSH RANK TO STOP STUNTING: SEBAGAI


UPAYA PREVENTIF STUNTING DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pemasaran Sosial

Dosen Pengampu :
Sofwan Indarjo, S.K.M, M.Kes.

Disusun oleh :

Claudia Permatasari (6411417059/2017)

Dita Erviana (6411417085/2017)

Siwi Prahasiwi (6411417157/2017)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat Limpahan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan Laporan Pemasaran Ssoail
yang berjudul “Push Rank to Stop Stunting : Sebagai Upaya Preventif Stunting di
Indonesia”.

Melalui laporan ini, penulis ingin memberikan solusi terhadap permasalahan


stunting. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan
kepada Bapak Sofwan Indarjo, S.K.M., M. Kes., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada kami dalam penyusunan laporan ini..
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, kakak, dan sahabat
penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat hingga laporan ini selesai serta
semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada kami.

Kami menyadari terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi, ilustrasi,
contoh, dan sistematika penulisan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu, saran
dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Besar
harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat baik bagi kami sebagai penulis dan bagi
pembaca pada umumnya terutama bagi dunia kesehatan Indonesia.

Semarang, 5 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
HASIL RISET ................................................................................................................. 3
PERENCANAAN ........................................................................................................... 4
A. Strategi Promosi Kesehatan Untuk Pencegahan Stunting .................................... 4
B. Straregi Pemasaran Sosial untuk mengatasi Stunting dengan menggunakan
Prinsip 4 P............................................................................................................. 5
IMPLEMENTASI .......................................................................................................... 7
A. Need Assesment .................................................................................................... 7
B. Pengumpulan data ................................................................................................ 9
C. Analisis data dan Interpretasi ............................................................................... 9
D. Perencanaan program ........................................................................................... 9
E. Implementasi Push Rank to Stunting .................................................................. 10
F. Kurikulum Program Push Rank to Stop Stunting .............................................. 10
PERENCANAAN EVALUASI.................................................................................... 12
A. Evaluasi dan Monitoring program Push Rank to Stunting ................................. 12
B. Analisis SWOT ................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 14
LAMPIRAN – LAMPIRAN ........................................................................................ 15

iii
LATAR BELAKANG

Pada tahun 2045 Indonesia disebut sebagai jendela demografi (window of


demography) yaitu fase dimana jumlah usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih
besar dibanding jumlah penduduk yang tidak produktif (di bawah 14 tahun atau di
atas 65 tahun). Pada tahun 2020-2045, diprediksi bahwa angka penduduk usia
produktif dapat mencapai 70%, sedangkan 30%-nya merupakan penduduk dengan
usia yang tidak produktif (Falikhah, 2018)

Usia produktif terdiri dari para generasi muda. Mereka merupakan aset
negara yang dapat berperan penting sebagai agent of change menuju Indonesia
emas tahun 2045. Jika aset negara tersebut bermasalah, maka akan memberikan
dampak pada negara. Salah satun adalah masalah di bidang kesehatan.

Saat ini Indonesia sedang mengalami masalah kesehatan yaitu masalah gizi
ganda atau gizi kurang dan gizi lebih. Namun, perhatian pemerintah masih terfokus
pada masalah gizi kurang. Berdasarkan data proporsi status gizi balita sangat
pendek mengalami penurunan sebanyak 6,5 % dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2018. Namun pada proporsi status gizi balita pendek terjadi kenaikan
sejumlah 0,1 dari tahun 2013 (19,2) menjadi (19,3) pada tahun 2018 (Kementrian
Kesehatan, 2018).

Hasil dari persentase balita usia 0-59 bulan menurut status gizi dengan
indeks tb/u dari tahun 2017 (9,80%) hingga tahun 2018 (11,50%) mengalami
kenaikan sejumlah 1,7%. Sebagian besar penyebab kenaikan persentase balita
stunting tersebut yaitu kurangnya pengetahuan ibu dalam melakukan pola asuh gizi
pada balita serta pengetahuan terkait pemenuhan gizi ketika hamil (Kementrian
Kesehatan, 2018)

Berdasarkan penuturan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung,


Supardjo, mengatakan sampai saat ini warga Kabupaten Temanggung yang
mengalami stunting atau asupan gizi buruk mencapai 29,98 persen atau hampir
mendekati angka 30 persen. Secara kuantitatif sekitar 30.000 orang mengalami
stunting sehingga secara fisik bertubuh pendek dan perkembangan otak atau
kecerdasan tidak maksimal (Kumparan,2019)

Kurangnya Pengetahuan ibu tersebut diperngaruhi oleh beberapa hal yaitu


tingkat pendidikan ibu, karena Pendidikan ibu merupakan hal dasar bagi
tercapainya gizi balita yang baik. Tingkat pendidikan ibu tersebut terkait dengan
kemudahan ibu dalam menerima informasi tentang gizi dan kesehatan dari luar. Ibu
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah menerima informasi
dari luar, dibandingkan dengan ibu yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah.
Perbedaan tingkat pengetahuan ibu tersebut juga diperngaruhi oleh kurangnya
edukasi terkait upaya preventif dalam menangani masalah stunting pada balita.

Oleh karena itu, salah satu solusi dalam menangani permasalahan terkait
rendahnya pengetahuan ibu dalam memberikan pola asuh gizi pada balita serta
pengetahuan terkait pemenuhan gizi ibu ketika hamil yaitu dengan melakukan
edukasi perubahan perilaku untuk meningkatan pengetahuan ibu tentang stunting
serta pentingnya gizi seimbang baik untuk balita maupun ibu dengan sasaran ibu
hamil dan ibu yang memiliki balita, melalui program sosialisasi rutin.

Salah satu inovasi program usulan penulis untuk mencegah stunting yaitu
dengan program “Push Rank to Stop Stunting sebagai Upaya Preventif dalam
Menangani Masalah Stunting di Indonesia”. Program tersebut dilaksanakan
untuk menangani masalah stunting akibat kurangnya pengetahuan ibu dalam
melakukan pola asuh gizi balita, serta kurangnya pengetahuan ibu dalam asupan
nutrisi ketika hamil. Kegiatan ini berupa pemberian informasi dan edukasi terkait
stunting dan pentingnya pola asuh gizi seimbang baik untuk ibu maupun balita
dengan modul Push Rank to Stop Stunting Book. Sasaran utama dalam program ini
yaitu ibu dan balita. Ibu yang sudah diberi edukasi diharapkan mampu
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.

2
HASIL RISET

KUESIONER
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pola Asuh Gizi dengan Kejadian
Stunting pada Balita di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung

Responden Skor Benar (20 Soal) Nilai* Keterangan*


1 18 90 Baik
2 17 85 Baik
3 17 85 Baik
4 12 60 Baik
5 17 85 Baik
6 16 80 Baik
7 13 65 Baik
8 18 90 Baik
9 17 85 Baik
10 19 95 Baik

Keterangan :
*Nilai = dikali 5
*Skor 0-50 = Buruk
*Skor 50-100 = Baik

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa responden berjumlah 10


dengan skor benar 90, 85, 85, 60, 85, 80, 65, 90, 85 dan 95. Total skor benar dari
keseluruhan responden yaitu 820. Berdasarkan perhitungan skor rata-rata maka
didapatkan nilai 82. Jadi, hasil riset tingkat pengetahuan ibu di salah satu desa
kabupaten Temanggung sudah cukup baik.

Namun, masih terdapat beberapa responden nilai rata-rata dibawah 82.


Pernyataan tersebut diperkuat pada bagian latar belakang diatas, bahwa di
kabupaten Temanggung stunting masih mencapai 30% hal ini menyatakan bahwa
perlunya kegiatan preventif untuk mencegah.

Prodak yang diusulkan yaitu program Push Rank to Stop Stunting dan modul
stunting.

3
PERENCANAAN

A. Strategi Promosi Kesehatan Untuk Pencegahan Stunting

Advokasi
Promosi
Kesehatan Bina suasana

Pemberdayaan

1) Advokasi
Adalah kegiatan untuk memperoleh komitmen dari pihak yang memegang
kebijakan di suatu tempat. Sasaran advokasi program ini adalah :
a. Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung
Diharapkan hasil dari advokasi kepada dinas kesehatan yaitu kebijakan yang
mengatur seluruh puskesmas untuk meningkatkan kegiatan preventif stunting
agar menyukseskan program Push Rank to Stop Stunting.
b. Puskesmas
Diharapkan puskesmas mempunyai kebijakan untuk mengoptimalkan
kegiatan preventif stunting dengan program Push Rank to Stop Stunting.
c. Kepala Desa
Diharapkan kepala desa dapat mengajak masyarakat dalam melakukan
kegiatan preventif stunting dengan program Push Rank to Stop Stunting.

Susunan advokasi dengan data kejadian stunting dan media modul Push
Rank to Stop Stunting Book dibuku ini dijelaskan semua yang terkait dengan
stunting dan program Push Rank to Stop Stunting.

2) Bina suasana
Merupakan penciptaan suasana kondusif atau dapat dikatakan menjembatani
dari pihak pemangku ke fasilitator untuk melakukukan pemberdayaan.
Kegiatan ini dengan data kejadian stunting dan media modul Push Rank to Stop

4
Stunting Book dibuku ini dijelaskan semua yang terkait dengan stunting dan
program Push Rank to Stop Stunting.

Sasaran pada kegiatan ini adalah :

1. Pemangku masyarakat dan pemangku agama


Sasaran ini diharapkan mampu mengajak partisipasi masyarakat agar mau
dan mampu untuk mengikuti kegiatan Push Rank to Stop Stunting dari
fasilitator yang memberikan penyuluhan kepada sasaran primer.
2. Jejaring sosial yang diambil adalah Perkumpulan Pemberdayaan
kesejahtaraan keluarga dan kelompok pengajian.
Pada sasaran ini diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk
mengikuti kegiatan program Push Rank to Stop Stunting.

3) Pemberdayaan Masyarakat
Bertujuan untuk menciptakan perubahan perilaku agar dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh ibu-ibu.
Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan penyuluhan selama 5
minggu dengan media modul Push Rank to Stop Stunting Book dan power
point. Praktik yang dilakukan adalah demo masak dengan resep yang
disediakan di modul Push Rank to Stunting Book.

B. Straregi Pemasaran Sosial untuk mengatasi Stunting dengan


menggunakan Prinsip 4 P
1) Product
- Program yang digunakan dalam menangani masalah stunting tersebut
yaitu Push Rank to Stop Stunting sebagai upaya preventif dalam
menangani masalah stunting di Indonesia akibat kurangnya
pengetahuan ibu dalam melakukan pola asuh gizi balita, serta kurangnya
pengetahuan ibu dalam asupan nutrisi ketika hamil.

5
- Kegiatan ini berupa pemberian informasi dan edukasi terkait stunting
dan pentingnya pola asuh gizi seimbang baik untuk ibu maupun balita
dengan modul Push Rank to Stop Stunting book.
- Sasaran utama dalam program ini yaitu ibu dan balita. Ibu yang sudah
diberi edukasi diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang
dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.
2) Price
- Adanya pengorbanan waktu dan tenaga dari masyarakat maupun tenaga
kesehatan
- Adanya biaya untuk mencetak dan mempromosikan program lewat
poster dan pembuatan modul.
- Adanya pengorbanan tempat bagi pelaksanaan kegiatan penyuluhan
3) Place
- Program ini dilaksanakan di Seluruh wilayah Indonesia, khususnya di
kabupaten Temanggung
- Tujuan dari program ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu
tentang stunting dan pengetahuan ibu dalam melakukan pola asuh gizi
balita, serta kurangnya pengetahuan ibu dalam asupan nutrisi ketika
hamil. Sehingga diharapkan dengan adanya peningkatan pengetahuan
ibu tersebut, dapat mengurangi angka stunting di Indonesia, khusunya
di kota Temanggung.
4) Promotion
- Promosi program ini melalui info grafis, poster
- Adanya modul Push Rank to Stop Stunting book.

6
IMPLEMENTASI

Gambar Kerangka Alur Program

A. Need Assesment
Kegiatan Need assessment merupakan langkah awal dalam melakukan
penilaian kebutuhan sasaran untuk menunjang pelaksanaan program Push Rank to
Stop Stunting yangtelah direncanakan. Kegiatan Need Assesment bertujuan untuk
melakukan pendekatan kepada ibu-ibu agar dapat mengenali tingkat pengetahuan,
sikap dan perilaku, serta kebutuhan mereka stunting Tahap-tahap Need Assesment
terdiri dari :
1) Persiapan
Pada tahap ini berisi tentang deskripsi :
a. Sasaran : ibu-ibu

7
b. Tujuan :
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu terkait pentingnya penanganan
Stunting di Indonesia khususnya di kota Temangggung, serta terkait pola
asuh gizi baik pada ibu maupun balita.
c. Cakupan tempat :
Seluruh Indonesia khususnya wilayah dengan prevalensi stunting
tertinggi di Indonesia, seperti di kota Temanggung
d. Besarnya masalah :
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi stunting pada tahun 2018 terus
mengalami penurunan hingga 23,6 persen. Penurunan angka stunting di
Indonesia adalah kabar baik, namun belum mampu menembus batas
maksimalnya yaitu 20 persen atau seperlima dari jumlah total anak balita.
Berdasarkan penuturan dari Kepala Dinas Kesehatan Kbupaten
Temanggung menyatakan bahwa pada saat ini warga Kabupaten
Temanggung yang mengalami stunting atau asupan gizi buruk mencapai
29,98 persen atau hampir mendekati angka 30 persen. Secara kuantitatif
sekitar 30.000 orang mengalami stunting sehingga secara fisik bertubuh
pendek dan perkembangan otak atau kecerdasan tidak maksimal. Apabila hal
tersebut tidak segera di tangani akan menghambat perekonomian,
meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan serta dapat
menimbulkan dampak kesehatan yang cukup signifikan pada masa yang
akan datang.
e. Program
Program yang digunakan dalam menangani masalah stunting tersebut
yaitu Push Rank to Stop Stunting sebagai upaya preventif dalam menangani
masalah stunting di Indonesia akibat kurangnya pengetahuan ibu dalam
melakukan pola asuh gizi balita, serta kurangnya pengetahuan ibu dalam
asupan nutrisi ketika hamil. Kegiatan ini berupa pemberian informasi dan
edukasi terkait stunting dan pentingnya pola asuh gizi seimbang baik untuk
ibu maupun balita dengan modul Push Rank to Stop Stunting book. Sasaran
utama dalam program ini yaitu ibu dan balita. Ibu yang sudah diberi edukasi

8
diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Metode :
Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dengan kuisioner.

B. Pengumpulan data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data terkait pengetahuan ibu tentang
stunting dengan melakukan pretest.

C. Analisis data dan Interpretasi


Pada tahap ini, dilakukan analisi data pretest terkait pengetahuan ibu tentang
stunting

D. Perencanaan program
Program ini dilakukan dengan permberian edukasi ini disusun dengan
menarik agar para ibu tertarik dalam mengikuti program Push Rank to
Stunting. Media promosi kesehatan yang dilakukan dengan modul Push
Rank to Stunting Book yang berisi terkait stunting, upaya preventif stunting,
dan resep makanan dan Power point. Praktik yang dilakukan di program ini
adalah demo masak bersama dengan resep yang telah disediakan di modul
Push Rank to Stunting Book.

9
Tujuan program ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang
stunting, upaya preventif stunting dan meningkatkan perubahan perilaku
hidup sehat. Sasaran utama program ini adalah ibu-ibu.

E. Implementasi Push Rank to Stunting


Konsep pembelajaran dalam program Push Rank to Stunting
menggunakan kurikulum dasar agar lebih terstruktur dalam melaksanakan
kegiatan. Dengan program ini sasaran diajak untuk berpikir secara kritis,
inovatif dan kreatif dalam upaya preventif stunting. Pelaksanaan kegiatan
ini
Waktu : Setiap hari minggu pukul 09:00 – 11:00
Tempat: Balai desa
Fasilitator : Lembaga swadaya masyarakat, tenaga kesehatan, dan sektor
yang bergerak di bidang kesehatan.

F. Kurikulum Program Push Rank to Stop Stunting


Berikut adalah kurikulum program Push Rank to Stunting:

Kurikulum Program Push Rank to Stunting

Minggu ke- Kegiatan Materi


1 Pengenalan tentang stunting  Penyebab stunting
 Dampak stunting untuk
Indonesia Emas 2045

2 Edukasi nutrisi gizi  Pemenuhan gizi


 Pemberian tambahan
makanan ibu hamil
 Penerapan isi piringku
 Pemberian informasi
pentingnya vitamin A
dan tablet penambah
darah
3 Edukasi asi ekslusif  Inisiasi menyusui dini
 Berikan asi ekslusif

10
 Berikan makanan
pendamping asi untuk
bayi diatas 6 bulan
4 Demo masak Push Rank to  Penyediaan resep
Stop Stunting
makanan
 Praktik memasak

11
PERENCANAAN EVALUASI

A. Evaluasi dan Monitoring program Push Rank to Stunting

Input Proses Output Outcome Impact


 LSM/  Rencana Komponen 1: Meningkatkan Peningkatan
Puskesmas/Kepala promosi  Jumlah kegiatan Pengetahuan kualitas hidup
sekolah yang program promosi  Stunting dan kesehatan
berkontribusi Push Rank kesehatan Push (penyebab, pada ibu untuk
dalam to Stunting Rank to Stunting dampak, mempersiapkan
implementasi  Rencana yang terlaksana gejala) kehamilan dan
program Push kerja  Jumlah  Asi pola asuh anak.
Rank to Stunting sosialisasi stakeholder yang ekslusif
 Kebijakan lokal dan mengakui Push  Pemenuhan Lingkungan
yang tersedia advokasi Rank to Stunting gizi yang
untuk penguatan terkait  Jumlah mendukung
implementasi program LSM/perusahaan preventif
program Push Push Rank yang terlibat stunting.
Rank to Stunting to Stunting program
 Kegiatan  Kegiatan
sosialisasi progam demo Kompnen 2:
Push Rank to memasak  Jumlah ibu-ibu
Stunting dengan yang mengikuti
 Modul program resep Push kegiatan
Push Rank to Rank to  Adanya
Stunting Stunting gambaran
 Kegiatan kebutuhan ibu
need terkait upaya
assessment preventif
dan stunting
penilaian
yang
dilaksanakan

12
B. Analisis SWOT
Diperlukannya analisis SWOT, merupakan serangkaian penilaian kelebihan,
kekurangan, peluang dan ancaman dalam melaksanakan program Push Rank to
Stunting tersebut

Analisis SWOT Push Rank to Stop Stunting


Kekuatan (Strength) a) Memiliki Modul yang berisi tentang
stunting, asi eklusif, gizi dan praktik
memasak untuk jangka waktu yang lama
b) Terdapat kegiatan praktik demo memasak

Kelemahan (Weakness) a) Kemungkinan SDM (fasilitator)


b) Perbedaan tingkat pengetahuan

Peluang (Opportunity) a) Program stunting sudah banyak, namun


belum ada yang mencantumkan demo
memasak
b) Modul stunting sudah ada, namun belum
ada yang mencantumkan tentang contoh
resep-resep makanan untuk pencegahan
stunting

Ancaman (Threats) a) Ada sebagian masyarakat (sasaran) yang


tidak tertarik dengan kegiatan penyuluhan

13
DAFTAR PUSTAKA

Falikhah, N. (n.d.). BONUS DEMOGRAFI.


Kes, M., Hardhana, B., Siswanti, T., Sibuea, F., Widiantini, W., Susanti, M. I., …
Maula, R. (n.d.). No Title.
Kesehatan, K. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018.
Kumparan, 2019. Hampir 30 Persen Warga Temanggung Mengalami Stunting.
https://kumparan.com/tugujogja/hampir-30-persen-warga-temanggung-
mengalami-stunting-1sKtQclVv9H

14
LAMPIRAN – LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai