Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH

AL - ISLAM KEMUHAMADIYAHAN 2

DOSEN
MA’RUF KHARISMA,H.Hi.,MA

JUDUL :
SYRIK ZAMAN MODERN

KELOMPOK :

ASHAR HERRIANTO
MUHAMAD UES QURNI
AVIFUDIN
VALEN NOOR
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan syukur kepada Allah SWT


yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga
kita masih dalam keadaan sehat dan longgar. Dan khususnya,
kami (penyusun) bisa menyelesaikan Makalah dengan judul
‘SYRIK ZAMAN MODERN’. Makalah ini dibuat sebagai
tugas kelompok yang akan dikumpulkan dan di presentasikan.

Yang kedua, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada


dosen mata kuliah AIK yang memberikan arahan dan ajaran
tentang pelajaran agama Islam.

Adapun yang terakhir, penyusun menyadari makalah ini


memiliki banyak kekurangan, karena itu sangat diharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi perbaikan
dan sekaligus memperbesar manfaat makalah ini sebagai
pembelajaran.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 : Latar Belakang

1.2 : Rumusan Masalah

1.3 : Maksud dan Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 : Pengertian Syirik pada Masa Modern

2.2 : Bentuk-Bentuk Syirik pada Masa Modern

2.3 : Cara Menanggulangi Syirik pada Masa Modern

2.4 : Bahaya Syirik Bagi Kehidupan Manusia

BAB III : PENUTUP

: Kesimpulan
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Syirik adalah parasit keimanan yang paling berbahaya. Nabi SAW bersabda,

“Inginkah aku beritahu tentang dosa besar yang paling besar? Yaitu memperserkutukan

Allah” (HR. Muslim). “Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan sesuatu

dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah

neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun” (QS. Al-Maidah

[5] : 72).

1.2 Rumusan Masalah

 Apa yang menyebabkan sebagian manusia melakukan perbuatan Syirik ?

 Bagaimana cara untuk menjauhi perbuatan Syirik ?

1.3 Maksud dan Tujuan

 Mahasiswa/i dapat memahami syirik pada masa modern.

 Mahasiswa/i dapat memahami bentuk syirik pada masa modern.

 Mahasiswa/i dapat memahami bahaya dan cara menanggulangi syirik pada masa modern.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Syirik pada Masa Modern

Syirik adalah dosa yang paling besar dan tidak terampuni kecuali dengan taubat

kepada Allah ta’ala. Syirik adalah engkau menjadikan adanya sekutu bagi Allah

ta’ala padahal Dia-lah yang telah menciptakanmu. Engkau beribadah kepada-Nya dan

juga beribadah kepada selain-Nya, seperti beribadah (menyembah) kepada batu, manusia,

matahari, bulan, nabi, syaikh, jin, bintang, malaikat, dan lain seba-gainya.

 Arti Syirik

Secara bahasa, syirik artinya menyekutukan atau menjadikan sesuatu memiliki

syarik (sekutu).

Sedangkan secara istilah, syirik artinya menyekutukan Allah ta’ala dengan sesuatu.

 Syirik bisa terjadi dalam tiga hal:

1. Dalam Rububiyah.

Contoh syirik dalam rububiyah:

 Berpendapat bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya, tanpa ciptaan al-Kholiq.

 Meyakini ada dzat selain Allah ta’ala yang mampu memberikan manfaat atau

mendatangkan mudhorot.

 Meyakini ada dzat selain Allah ta’ala yang mampu melindungi manusia dari

marabahaya atau mengeluarkan mereka dari kesulitan.


2. Dalam Uluhiyah.

Contoh syirik dalam uluhiyah:

 Berdoa atau memohon kepada selain Allah ta’ala.

 Sujud kepada selain Allah ta’ala.

 Memakai jimat-jimat dengan keyakinan bahwa ia sanggup menolak bencana.

3. Dalam Asma wa Shifat.

Contoh syirik dalam asma wa shifat:

 Meyakini ada seorang makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Allah ta’ala.

 Memberikan nama untuk sesuatu (misalnya berhala) dengan nama-nama Allah ta’ala.

Secara substansial yang ingin ditekankan oleh konsep syirik berdasarkan contoh-

contoh di atas adalah adanya kepercayaan akan tuhan-tuhan palsu yang hidup dan

bersemayam dalam diri manusia, yaitu ketamakan, kerakusan, dan kesombongan yang

berpotensi masif merusak seluruh tatanan social.

Tak dipungkiri, bahwa seiring perkembangan zaman, masalah yang terjadi

sangatlah kompleks. Maka kita dituntut untuk peka membaca tanda-tanda zaman dan juga

turut andil dalam memberikan solusi akan tantangan zaman yang semakin hari semakin

ruwet.

Salah satu masalah yang sangat pelik yang telah meracuni dan merusak sendi-sendi

kehidupan di bumi Nusantara adalah Korupsi, khususnya pada penyalahgunaan jabatan

dan uang rakyat. Kita bisa melihat, bagaimana korupsi telah menghancurkan segala
sektor kehidupan di negara kita, sebagai contoh dalam sektor pendidikan yang merupakan

sektor vital kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan kita terpaksa harus berjalan tertatih-

tatih karena banyaknya anggaran yang seharusnya digunakan dalam peningkatkan mutu

pendidikan telah disulap dan hilang tak jelas kemana. Hal ini juga didukung oleh

lemahnya penegakan hukum yang cenderung tebang pilih. Contoh yang paling nyata

adalah bagaimana seorang Gayus Tambunan dengan mudahnya meninggalkan penjara

untuk berlibur ke Bali bersama keluarganya.

Selain itu, dampak dari korupsi yang telah merajalela adalah semakin meningkatnya

kemiskinan sehingga dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin

yang apabila dibiarkan akan menciptakan sebuah efek buruk yang mana kerusakannya

akan melebihi dahsyatnya bom molotov.

2.2 Bentuk-Bentuk Syirik pada Masa Modern

Betapa besar dosa syirik tergambar dari ancaman Allah kepada para pelakunya.

“Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti

Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi

orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Az-Zumar [39] : 65). Perbuatan syirik

memiliki bentuk yang sangat beragam, diantaranya :

 Sihir

Allah SWT telah menyuruh kita berlindung dari sihir dan tukang sihir dalam

firman-Nya, “Katakanlah, (Aku berlindung) …. dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir

yang menghembuskan pada buhul-buhul” (QS. Al-Falaq [113] : 1 dan 4). Zaman dahulu,
profesi sihir banyak digeluti wanita. Tidak heran kalau dalam cerita anak-anak, lebih

terkenal nenek sihir ketimbang kakek sihir. Karenanya, pada ayat ini pun yang disebut

adalah wanita-wanita tukang sihir.

Kalau ingin memutuskan ikatan pernikahan, tali persaudaraan, hubungan bisnis, dan

lain-lain, salah satu cara yang popular pada zaman itu adalah dengan membuat ikatan-

ikatan (buhul) lalu meniup-niupnya, kemudian membukanya. Dengan cara demikian,

objeknya menjadi saling bermusuhan, rumah tangga jadi berantakan, persahabatan jadi

permusuhan, hubungan bisnis pun bisa porak poranda. Zaman berkembang. Kini sihir

bukan hanya didominasi kaum hawa, tapi juga digeluti kaum adam. Cara sihir pun sudah

dipoles dengan alat-alat modern. Gelar penyihir pun sudah berkembang. Dahulu disebut

tukang sihir, sekarang digelari dukun, paranormal, orang pintar, magician, dll.

Islam mengharamkan segala sesuatu yang terlibat dalam perbuatan sihir. Semua

yang berhubungan dengan sihir dikategorikan ke dalam perbuatan syirik. Jadi, yang

masuk kategori orang musyrik (orang yang berbuat syirik, menyekutukan Allah) bukan

hanya dukun, paranormal, atau orang pintar saja, tetapi para pengguna atau pasien yang

mempercayainyapun digolongkan ke dalam golongan orang-orang musyrik. “Siapa yang

datang kepada paranormal, kemudian bertanya tentang sesuatu dan

membenarkan/meyakini apa yang dikatakannya, maka tidak akan diterima shalatnya

selama 40 hari” (HR. Bukhari).

Allah SWT mengklasifikasikan syirik sebagai dosa besar dan Dia tidak akan

mengampuni dosa syirik kalau terbawa mati. Karena itu, bergegaslah tobat apabila kita

pernah meminta bantuan dukun, paranormal, atau orang pintar untuk melakukan santet,
pellet, nyegik, meramal nasib, perbaikan nasib, kesembuhan, dll.“Sesungguhnya Allah

tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain syirik bagi

siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh

ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An-Nisa [4] : 48).

 Nusyrah

Nusyrah menurut Ibnul Atsir adalah pengobatan yang dilakukan terhadap orang

yang diduga kemasukan jin. Nusyrah juga bermakna mengeluarkan sihir dari seseorang

yang terkena sihir. Ada dua jenis nusyrah. Pertama, menyembuhkan orang yang terkena

sihir dengan do’a yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunah. Ini hukumnya mubah atau

boleh. Kedua, menyembuhkan orang yang terkena sihir dengan sihir lagi. Ini hukumnya

haram. Rasulullah SAW ditanya tentang nusyrah, lalu Beliau menjawab, “Hal itu adalah

pekerjaan setan” (HR. Ahmad dan Abu Daud), maksudnya nusyrah dengan cara

mengeluarkan jin dengan bantuan jin adalah haram karena masuk kategori perbuatan

syirik.

 Tanjim (Perbintangan)

Kata tanjim dalam terminologi syariat diartikan sebagai upaya mengetahui sesuatu

dengan mengikuti isyarat bintang-bintang. Tanjim terbagi menjadi dua bagian. Pertama,

Ilmu Tasy’ir yaitu menjadikan bintang dan benda-benda angkasa sebagai petunjuk

penentuan arah mata angin, cuaca, dan letak geografis suatu Negara dan semacamnya.

Jenis ini dibolehkan dalam Islam. Kedua, Ilmu Ta’tsir yaitu upaya mengetahui sesuatu
dengan mengikuti isyarat bintang-bintang dan biasa disebut ramalan bintang, misalnya

Leo, Scorpio, dst. Ilmu Ta’tsir dalam terminology sekarang adalah astrologi. Jenis

ramalan bintang seperti ini hukumnya jelas haram sebagaimana disabdakan Rasulullah

SAW, “Barangsiapa yang mengambil pancaran sinar dari sekumpulan bintang dan

menjadikannya sebagai dasar ramalan peristiwa gaib di bumi, maka sungguh ia telah

mengambil pancaran sinar dari sekumpulan sihir” (HR. Abu Daud). Itu menggambarkan

bahwa kalau bintang-bintang itu dijadikan isyarat untuk meramal hal-hal gaib seperti

kematian, jodoh, rezeki, dll maka hukumnya haram.

 Thiyarah

Pada masyarakat kita ada keyakinan kalau di rumah ada kupu-kupu, itu pertanda

akan kedatangan tamu, kalau mata berdenyut tandanya ada yang mengangeni, dll.

Keyakinan seperti ini disebut thiyarah. Thiyarah hukumnya syirik sebagaimana

disabdakan Rasulullah Saw, “Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik”

(HR. Abu Daud dari Abdullah bin Mas’ud). Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah

SAW, apa kifaratnya (penebusnya) bagi orang yang melakukan thiyarah?” Beliau

menjawab, “Hendaklah salah seorang dari mereka berkata, ‘Ya Allah, tidak ada kebaikan

kecuali kebaikan-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan-Mu, tidak ada Tuhan selain

diri-Mu’” (HR. Ahmad).

 Tama’im (Jimat)

Tama’im adalah bentuk jamak dari tamimah, yaitu sesuatu yang dikalungkan ke

leher atau bagian dari tubuh seseorang yang bertujuan mendatangkan manfaat atau

menolak bala (bahaya). Bentuk jimat bisa berupa cincin, keris, tongkat, bahkan ada juga
lembaran yang bertuliskan sejumlah ayat Al-Qur’an. Bagaimana kalau jimat itu berisi

ayat Al-Qur’an? Ibrahim al-Nakha’I berkata, “Jimat itu haram, baik yang berasal dari Al-

Qur’an maupun yang bukan dari Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan bukan untuk jimat tapi

sebagai petunjuk ke jalan yang benar.”

Zaman jahiliyah, orang-orang Arab biasa menggunakan jimat bagi anak-anak

mereka sebagai perlindungan dari sihir atau guna-guna dan semacamnya. Hukum

memakai jimat adalah syirik sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya jampi,

jimat, dan mantra-mantra adalah syirik” (HR. Ibnu Majah). Jimat diharamkan oleh syariat

Islam karena ia mengandung makna keterkaitan hati dan tawakal kepada selain Allah dan

membuka pintu bagi masuknya kepercayaan-kepercayaan yang dapat mengantarkan

seseorang pada syirik besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bergantung

kepada sesuatu, maka Allah akan menyerahkan urusannya kepada sesuatu itu” (HR.

Tirmidzi dan Imam Ahmad).

Itulah sejumlah fenomena kemusyrikan yang cukup merebak di masyarakat.

Semoga kita dilindungi dari perbuatan-perbuatan syirik, baik yang dilakukan dengan

sengaja ataupun karena ketidaktahuan. Rasulullah Saw mengajarkan do’a agar terhindar

dari berbagai bentuk kemusyrikan.

Allahumma inna na’uudzubika min annusyrika bika syaian na’lamuhu wa

nastaghfiruka limaa laa na’lamuhu. “Ya Allah, aku berlindung kepada–Mu dari dosa

syirik yang aku sadari, dan aku memohon ampunan kepada-Mu dari perbuatan syirik

yang tidak aku sadari.” (HR. Ahmad dan Thabrani). Amin.


2.3 Cara Menanggulangi Syirik pada Masa Modern

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari syirik, antara lainnya:

a. Dengan Memperdalam keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya

serta ajaran Agama Allah Yaitu Islam.

b. Terbiasa dengan kerja keras & Berdoa pada Allah dalam setiap

Pekerjaan yang kita lakukan dan mengharapkan hasil yang terbaik

hanya kepada Allah.

c. Meyakini bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan yang lebih besar

dibandingkan dengan kekuasaan dan kekuatan Allah.

d. Tindakan preventif, yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sirik

sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfaat ialah penjagaan dengan
melakukan dzikir yang disyari’atkan, membaca do’a dan ta’awwudz sesuai dengan
tuntunan Rasulullah ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya seperti di
bawah ini :

1. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat lima waktu.

2. Membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An- Naas pada setiap selesai
shalat lima waktu.

3. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah yaitu ayat 285-286 pada
permulaan malam,

e. Dan terakhir Membaca Doanya yaitu:


‫ َوأ َ ْست َ ْغ ِف ُركَ ِل َما الَ أ َ ْع َل ُم‬،‫ع ْوذُ ِبكَ أ َ ْن أ ُ ْش ِركَ ِبكَ َوأَنَا أ َ ْعلَ ُم‬
ُ َ ‫اَللَّ ُه َّم ِإ ِنِّ ْي أ‬

2.4 Bahaya Syirik Bagi Kehidupan Manusia

 Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).


a. Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar. Dari Abu Hurairah radiallahu anhu

marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: "Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari

kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya

selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya". (Riwayat Muslim, kitab az-

Zuhud 2985, 46).

b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil

yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar.

c. Termasuk dosa besar yang terbesar.

 Syirik Akbar

a. Kezhaliman terbesar.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya syirik itu kezhaliman

yang besar". (QS. Luqman: 13).

b. Menghancurkan seluruh amal.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya jika engkau berbuat

syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi".

(QS. Az-Zumar: 65).

c. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu

wa Ta'ala.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): Sesungguhnya, Allah tidak akan

mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa

yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).


d. Pelakunya diharamkan masuk surga.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya barang siapa

menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya

adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun". (QS.

Al-Maidah: 72).

e. Kekal di dalam neraka.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli

kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di

dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk". (QS. Al-Bayyinah: 6).

f. Syirik adalah dosa paling besar.

Mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni

dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan

Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. An-Nisa: 116).

g. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Katakanlah: Rabbku

hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan

perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)

mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu

dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui".

(QS. Al-Araaf: 33).


h. Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. (Lihat Quran surah Al-

An’am: 151)

i. Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.

Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Hai orang-orang yang beriman,

sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis". (QS. At-Taubah: 28).

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada masa modern ini perbuatan syirik semakin berkembang dengan mengikuti

perkembangan zaman. Dengan banyaknya kemajuan teknologi modern yang semestinya

digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat, ada saja sebagian manusia yang

menggunakannya sebagi alat untuk melakukan perbuatan syirik. Dan beberapa faktor

penyebab mengapa perbuatan syirik di zaman modern ini semakin marak dilakukan,

seperti untuk mendapatkan jabatan dengan instan dan mendapatkan kekayaan dari cara

yang diharamkan Allah SWT dengan melupakan akibatnya.

Menjauhi perbuatan syirik bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak

bisa untuk menjauhinya. Beberapa cara untuk menjauhi syirik di zaman modern ini yaitu

dengan lebih memilih lingkungan yang agamis dan berhati-hati dalam menjalani

hubungan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai