KATHERINE KOLCABA
KELOMPOK 6
Disusun Oleh :
Asti Widya Utami (1611312011)
Elisya Sofyani (1611311024)
Fuji Rahmalina (1611311008)
Masri Rahayu Putri (1611312018)
Nadia Nofita (1611311013)
Rania Suilia (1611311009)
Reyhan Derisa Yumna R (1611313002)
Wildayati Musfira (1611313021)
Yolanda Sukarma (1611313012)
Yulia Asri Efendi (1611311003)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Theory of
Comfort Katherine Kolcaba”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Falsafah dan Konsep Dasar Keperawatan Ibu Dr.
Yulastri Arif, M.Kep.
Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber dan media yang berhubungan
dengan Theory of Comfort Katherine Kolcaba.
Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Falsafah dan
Konsep Dasar Keperawatan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan
pandangan, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini agar dapat menambah wawasan
mengenai Falsafah dan Konsep Dasar Keperawatan terutama mengenai “Theory of
Comfort Katherine Kolcaba”.
Tim Penulis
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah dari Katherine Kolcaba.
2. Mengetahui definisi dari teori comfort.
3. Mengetahui konsep utama pada teori comfort.
4. Mengetahui 4 konsep sentral yang ada pada paradigma keperawatan.
5. Mengetahui struktur taksonomi teori kenyamanan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan riwayat pendidikan Diploma keperawatan dari St. Luke’s Hospital School
of Nursing pada tahun 1965, lulus M.S.N dari R.N di the Frances Payne Bolton School
of Nursing, Case Western Reserve University pada tahun 1987, meraih gelar PhD in
nursing dan menerima sertifikat sebagai authority clinical nursing specialist pada
tahun 1997, spesialis dalam bidang gerontology, perawatan paliatif, intervensi jangka
panjang, studi comfort, pengembangan instrumen, teori keperawatan, dan penelitian
keperawatan.
5
Maret 2003 : Advancement of Science Award from Midwest Nursing
Research Society, End of Life and Palliative Care Nursing
Mei 2003 : Excellence in the Utilization of Nursing Research, penghargaan
dari Sigma Theta Tau, delta Omega Chapter
2006 : Researcher of the Year dengan Dr. Therese Dowd, penghargaan dari
Sigma Theta Tau, delta Omega Chapter
6
2.3 Pernyataan Teoritis
(4) Intervensi yang efektif dan dilakukan dengan perilaku caring yang hasilnya akan
langsung terlihat sebagai peningkatan rasa nyaman. Intervensi ini disebut comfort
measures. Sedangkan comfort care akan mengaitkan semua komponen,
(6) Bila kenyamanan tercapai, pasien dan anggota keluarga terikat oleh HSBs yang
akan meningkatkan kenyamanan lebih lanjut,
(7) Bila pasien dan keluarga telah memiliki HSBs yang kuat sebagai hasil dari
comfort care, perawat dan keluarga akan lebih puas dengan pelayanan kesehatan, dan
(8) Bila perawat dan klien puas terhadap institusi pelayanan, masyarakat akan
mengetahui kontribusi institusi tersebut terhadap program kesehatan pemerintah.
Institusi menjadi lebih terpandang dan berkembang. (Kolcaba,2003.,Sitzman dan
Eichelberger,2011).
7
2.4 Format Teoritis
1) Induction (Introduksi)
Induksi terjadi setelah terjadi proses generalisasi dari pengamatan terhadap objek
yang spesifik (Bishop & Hardin, 2006). Ketika perawat sungguh-sungguh melakukan
praktek keperawatan dan menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga mereka
menjadi terbiasa dengan konsep emplisit atau eksplisit, terminologi, dalil, proposisi
dan asumsi yang mendukung teori keperawatan.
2) Deduction (Deduksi)
Deduksi merupakan proses penyimpulan prinsip atau premis yang bersifat general
menjadi kesimpulan yang lebih spesifik yang berasal dari prinsip atau pendapat yang
lebih umum; prosesnya dari yang umum ke yang spesifik. Dalam tahap deduktif ini,
Kolcaba memulai dengan abstrak, teori konstruksi umum, dan proses sosiologis dari
pengurangan untuk mengurangi keabstrakan dari teori comfort dalam praktek
keperawatan.
3) Retroduktion(Retroduksi)
Seperti pada kasus hasil riset, di mana saat ini memusat pada pengumpulan
database besar untuk mengukur hasil dan berhubungan pada pengeluaran untuk jenis
keperawatan, medis, institusi, atau protokol masyarakat. Penambahan suatu kerangka
teori keperawatan untuk hasil riset akan meningkatkan area penelitian keperawatan,
karena praktek dasar teori memungkinkan perawat untuk mendisain intervensi yang
sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.
8
2.5 Konsep Mayor dan Definisi
Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama beserta
definisinya,yaitu:
2. Comfort
Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima sebagai
suatu pengalaman langsung yang menjadi sebuah kekuatan melalui kebutuhan
akan keringanan (relief), ketenangan (ease), dan (transcedence) yang dapat
terpenuhi dalam empat konteks pengalaman yang meliputi aspek fisik,
psikospiritual, sosial dan lingkungan. Beberapa tipe Comfort didefinisikan
sebagai berikut:
9
b. Psikospiritual, berkenaan dengan kesadaran internal diri yang meliputi harga
diri, konsep diri, sexualitas, makna kehidupan hingga hubungan terhadap
kebutuhan lebih tinggi.
3. Comfort Measures
4. Enhanced Comfort
5. Intervening variables
7. Institusional integrity
10
sistem rumah sakit, definisi institusi diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum,
agensi home care, dll.
Empat konsep sentral dalam paradigma keperawatan yaitu manusia atau klien,
kesehatan, lingkungan, dan keperawatan.
1. Keperawatan
3. Kesehatan
Kesehatan adalah fungsi optimal dari komunitas, klien, keluarga yang dapat
dicapai dengan memperhatikan kebutuhan kenyamanan (Sitzman dan Eichelberger,
2011).
4. Lingkungan
Lingkungan adalah pengaruh ekstenal dari pasien, keluarga, atau institusi yang
dapat dimanipulasi untuk meningkatkan kenyamanan klien.
11
2. 7 Struktur Taksonomi Teori Kenyamanan
Types of comfort
Physic
Context in Psychospiritual
Which Comfort
Occurs Environmental
Social
1. Pada kolom relief dituliskan pernyataan tentang kondisi pasien yang membutuhkan
tindakan perawatan spesifik dan segera terkait dengan kenyamanan pasien, meliputi
empat konteks kenyamanan (fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial).
12
2. 8 Kelebihan Teori Comfort
Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut
dibutuhkan komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang terampil dalam hal
melakukan asuhan keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi),
yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.
13
SKENARIO ROLE PLAY
Umur : 45
DIALOG
Narator : Baiklah kami akan menampilkan role play tentang aplikasi teori
kenyamanan pada pasien. Pasien bernama nyonya Ani, berumur 45 tahun dengan
indikasi pasca operasi apendiks mengalami kekakuan sendi karena sudah lama
istirahat di tempat tidur . Perawat akan memberikan terapi gerakan ROM (Range of
Motion).
Perawat : Selamat pagi ibu, saya perawat Rara akan merawat pada shift pagi dari
jam 7 sampai jam 3 siang. Sesuai standar keselamatan pasien di rumah sakit bisakah
ibu menyebutkan nama lengkap ibu dan nama ibu kandung ibu?
Perawat : Baik ibu, saya akan cek pada gelang identitasnya. Baik dengan ibu
Nani dan ibu kandung ibu Teti. Bagaimana tidurnya tadi malam bu? Tidur ibu
nyenyak?
Ny. Nani : Alhamdulillah nyenyak, tapi setelah saya bangun sendi-sendi tangan
dan kaki saya terasa pegal, tegang jadi saya susah bergerak dan kurang nyaman
dengan keadaan ini.
Perawat : Baik bu, karna ibu sudah lama istirahat tidur pasca operasi jadi
sendi-sendi ibu jadi kaku karena sudah lama tidak digerakkan. Agar ibu kembali
merasa nyaman, saya akan memberikan terapi gerakan ROM (Range of Motion). Jadi
terapi rom itu nanti ibu akan melakukan beberapa gerakan sederhana agar sendi-sendi
14
ibu tidak mengalami kekakuan lagi. Saya akan menunjukkan gerakannya, ibu silahkan
ikuti. Jika merasakan sakit atau tidak bisa melakukannya, bilang ya bu.
Perawat : Ibu, kita melakukan gerakannya sambil duduk ya bu. Bisa duduk
sendiri atau saya bantu?
(Pasien duduk)
Perawat : Baik kita mulai ya bu, pertama, tekukkan kepala ke bawah, sampai
dagu ibu menyentuh dada. Seperti ini.
Perawat : Selanjutnya ibu tekukkan tangan ibu ke arah bahu, seperti ini.
Perawat : Jika ibu merasa sakit, jangan ibu paksakan. Kita pindah ke tangan yang
satu lagi.
Perawat : Selanjutnya kita melakukan gerakannya pada kaki ya bu. Apakah ibu
bisa berdiri?
15
(Pasien berdiri dengan pelan)
(Pasien berdiri)
Perawat : Baik bu, tekukkan kaki ibu ke arah perut sampai lutut ibu menyentuh
perut seperti ini.
Perawat : Kembalikan kaki ibu seperti semula. Selanjutnya tekuk kaki ibu ke arah
belakang. Seperti ini bu.
Ny. Nani : Adududuh bu, kaki saya sakit. Saya sudah tidak sanggup.
Perawat : Baik ibu, terapinya kita cukupkan sampai di sini. Untuk terapi
selanjutnya kita akan lakukan kembali nanti sore. Jika mengalami keluhan atau
merasa tidak nyaman ibu bisa memanggil saya kembali. Nanti ketika makan siang
saya akan kembali lagi untuk melihat kondisi ibu.
Perawat : Kalau begitu ibu, selamat istirahat, semoga cepat sembuh ya bu.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka kami sebagai penulis dapat
menyimpulkan bahwa peningkatan kenyamanan adalah suatu hasil ilmu perawatan
yang merupakan bagian penting dari teori comfort Katherine kolcaba ini. Apalagi
ketika intervensi kenyamanan dikirimkan secara terus menerus maka secara teoritis
dihubungkan dengan suatu kecenderungan ke arah kenyamanan yang di tingkatkan
setiap saat dan pada kondisi ini lah klien dengan sendirinya akan mencapai kesehatan
yang diinginkan dalam mencari kesembuhan.
Selain itu teori ini melibatkan semua aspek holistik yang meliputi fisik,
psikospiritual, lingkungan dan sosial kultural. Namun, untuk menilai semua aspek
tersebut di butuhkan komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang terampil dalam
melakukan asuhan keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi)
yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.
17
REFERENSI
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41693/4/Chapter%20II.pdf
http://library.upnvj.ac.id/pdf/artikel/Majalah_Ilmiah%20UPN/bw-vol23-no4-jun2012/
191-197.pdf
https://sovaevie.wordpress.com/2014/12/11/aplikasi-teori-kolcaba-dalam-nursing-pros
es/
http://alvamustamu.blogspot.co.id/2014/03/aplikasi-teori-kenyamanan-katharine.html)
18