Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH

AL - ISLAM KEMUHAMADIYAHAN 1

JUDUL :
KONSEP AQIDAH DALAM ISLAM

KELOMPOK 2 :

EZIR RIZWANA
MUHAMAD UES QURNI
YOGA NICO WIDODO
RIFAN ULIN NUHA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah


memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga kita masih dalam
keadaan sehat dan longgar. Dan khususnya, kami (penyusun) bisa
menyelesaikan Makalah dengan judul ‘KONSEP AQIDAH DALAM
ISLAM’. Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok yang akan
dikumpulkan dan di presentasikan.

Yang kedua, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen mata
kuliah AIK yang memberikan arahan dan ajaran tentang pelajaran agama
Islam.

Adapun yang terakhir, penyusun menyadari makalah ini memiliki


banyak kekurangan, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca demi perbaikan dan sekaligus memperbesar
manfaat makalah ini sebagai pembelajaran.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 : Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 : Rumusan Masalah........................................................................ 1

1.3 : Tujuan. .........................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

1. Pengertian Aqidah dan Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah .................. 2


2. Sumber dan Fungsi Aqidah Dalam Agama Islam...................................... 3
3. Prinsip – Prinsip Agama Islam ...................................................................4

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................. 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Islam adalah agama yang sempurna dan di Ridhoi olaeh Allah SWT. Hanya
saja kesempurnaan Islam ini hanya bisa kita rasakan dalam kehidupan jika kita pun
melaksanakannya secara sempurna. Jika kita hanya melaksanakan Islam secara
setengah-setengah, separuh-separuh, atau sebagiannya saja, maka kita tidak akan bisa
merasakan kesempurnaan Islam itu sendiri. Kita hanya akan bisa merasakan sebagian
saja dari kesempurnaan itu. Dan yang lebih penting, kita hanya akan bisa menjadi
muslim yang seutuhnya jika kita masuk kedalam Islam secara keseluruhan. Jika kita
masuk kedalam Islam secara setengah-setengah, kita pun akan menjadi muslim yang
setengah-setengah.
Nabi Muhammad SAW telah bersabda ‘Telah aku tinggalkan dua perkara,
selama kalian (umat islam) berpegang teguh, kalian tidak akan sesat, yaitu Kitabulloh
(Al-Qur’an dan Sunah Nabi (Al-Hadist)’.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun masalah yang akan di bahas dalam makalah ini:
1. Apa yang dimaksud aqidah dalam islam?
2. Bagaimana rusaknya aqidah dalam agama islam?
3. Apa sumber dan bagaimana fungsi aqidah dalam islam?
4. Prinsip – prinsip apa saja yang ada pada agama islam?

1.3 TUJUAN
Tujuan kami menyelesaikan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup aqidah dalam islam.
2. Untuk mengetahui sumber dan fungsi aqidah.
3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip agama islam.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN AQIDAH DAN RUANG LINGKUP


PEMBAHASAN AQIDAH

A. Pengertian AQidah Secara Bahasa (Etimologi)


Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth (ikatan), al-
Ibraam (pengesahan), al-ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat),
asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk (pengokohan) dan al-
itsbaatu (penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan
al-jazmu (penetapan).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan
dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan
diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.
Aqidah islam itu sendiri bersumber dari Al-Qur’an dan As Sunah, bukan dari
akal atau pikiran manusia. Akal pikiran itu hanya digunakan untuk memahami apa
yang terkandung pada kedua sumber aqidah tersebut yang mana wajib untuk
diyakini dan diamalkan.

B. Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)


Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa
menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan
kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

1. Pengertian aqidah menurut hasan al-Banna:


"Aqa'id bentuk jamak rai aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa yang tidak bercampur
sedikit dengan keraguan-raguan".

2. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:


"Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh
manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh
manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara pasti
dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

Ulama telah membagi ruang lingkup pembahasan aqidah ke dalam 4 (empat)


pembahasan, yaitu:
1. Ilahiyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan masalah ketuhanan
utamanya pembahasan tentang Allah.
2. Nubuwwat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan utusan-utusan Allah,
yaitu para nabi dan para rasul Allah.
3. Ruhaniyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan makhluk gaib, seperti
Jin, Malaikat, dan Iblis.
4. Sam’iyyat, yaitu pembahasan yang bekenaan dengan alam ghaib, seperti alam
kubur, akhirat, surga, neraka, dan lain-lain.
2. SUMBER DAN FUNGSI AQIDAH DALAM ISLAM

Al Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasululloh sholallahu


‘alaihi wassalam melalui perantara Jibril. Di dalamnya, Allah telah menjelaskan segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh hamba-Nya sebagai bekal kehidupan di dunia maupun di
akhirat. Ia merupakan petunjuk bagi orang-orang yang diberi petunjuk, pedoman hidup
bagi orang yang beriman, dan obat bagi jiwa-jiwa yang terluka. Keagungan lainnya adalah
tidak akan pernah ditemui kekurangan dan celaan di dalam Al Qur’an, sebagaimana dalam
firman-Nya

“Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan
adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-Nya dan Dialah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. Al An’am:115)

As Sunnah adalah perbuatan atau tingkah laku Nabi yang di tulis dan di amalkan oleh
para Shohabat Nabi. Sunnah Nabi juga satu jenis wahyu yang datang dari Alloh
subhanahu wata’ala walaupun lafadznya bukan dari Allah tetapi maknanya datang dari-
Nya. Hal ini dapat diketahui dari firman Allah :

“Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak lain kecuali
wahyu yang diwahyukan” (Q.S An Najm : 3-4)

Rasululloh sholallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda:

“Tulislah, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak keluar darinya
kecuali kebenaran sambil menunjuk ke lidahnya”. (Riwayat Abu Dawud)

Aqidah memiliki beberapa fungsi, antara lain:


a. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.
b. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidah yang kuat
pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan
bermu’amalat dengan baik.
c. Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita
tersebut tidak akan diterima.
3. PRINSIP – PRINSIP AQIDAH DALAM AGAMA ISLAM

1. Iman kepada Allah


Beriman kepada Allah adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah-lah dzat
yang paling berhak disembah, karena Dia menciptakan, membina, mendidik dan
menyediakan segala kebutuhan manusia.

َ ‫ََل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َدةِ َربِ ِه أ َ َحدااََفَ َم ْن َكانَ يَ ْر ُجو ِلقَا َء َربِ ِه فَ ْليَ ْع َم ْل َع َم اًل‬
‫صا ِل احا و‬
Artinya:“Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat),
maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam
beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)

2. Iman kepada malaikat


Beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah
menciptakan makhluk dari cahaya. Sifat-sifat malaikat di antaranya :
1. Selalu patuh dan taat
2. Sebagai penyampai wahyu
3. Diciptakan dari cahaya
4. Mempunyai kemampuan yang luar biasa
3. Iman kepada kitab suci
Kitab-kitab yang berasal dari firman Allah seluruhnya ada empat :
1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As
2. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As
3. Injil diturunkan kepada Nabi Isa As
4. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

4. Iman kepada Nabi dan Rasul


Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk membawa kabar gembira kepada umat
manusia, memberi teladan akhlak mulia dan berpegang teguh terhadap ajaran Allah.
Sifat-sifat yang ada pada diri Nabi dan Rasul Allah adalah :
a. Shiddiq artinya benar. Apa yang disabdakan Nabi adalah benar karena Nabi tidak
berkata-kata kecuali apa yang diwahyukan Allah SWT.
b. Amanah artinya dapat dipercaya. Segala urusan akan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya
c. Fathanah artinya bijaksana dan cerdas. Nabi mampu memahami perintah-perintah
Allah dan menghadapi penentangnya dengan bijaksana.
d. Tabligh artinya menyampaikan. Nabi menyampaikan kepada umatnya apa yang
diwahyukan Allah kepadanya.

5. Iman kepada hari akhir


Beriman kepada hari akhir adalah meyakinibahwa manusia akan mengalami
kesudahan dan meminta pertanggung jawaban di kemudian hari.Al-Qu’ran selalu
menggugah hati dan pikiran manusia dengan menggambarkan peristiwa-peristiwa hari
kiamat, dengan nama-nama yang unik, misalnya al-zalzalah, al-qari’ah, an-naba’ dan
al-qiyamah. Istilah-istilah tersebut mencerminkan peristiwa dan keadaan yang bakal
dihadapi manusia pada saat itu.

6. Iman kepada qada’ dan qadar


Menurut bahasa, qada memiliki beberapa pengertian yaitu : hukum, ketetapan,
pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah adalah ketetapan
Allah sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang
berkenan dengan makhluk. Sedangkan qadar adalah kejadian suatu ciptaan yang
sesuai dengan penetapan. Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin
dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan tentang segala sesuatu bagi
makhluknya.
Para ulama kalam membagi takdir menjadi dua macam, yakni :
a. takdir muallaq adalah takdir yang berkaitan dengan ikhtiar (usaha) manusia
misalnya : orang miskin berubah menjadi kaya atas kerja kerasnya
b. takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada pada diri manusia dan tidak
dapat diubah-ubah
misalnya : kematian, kelahiran dan jenis kelamin
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dari bahasan materi di atas dapat di simpulkan bahwa islam dan
aqidah sangatlah erat kaitanya, karena merupakan sesuatu yang sangat penting dan
mendasar dalam pembentukan karakter yang baik dalam kehidupan seorang muslim,
tiang dan pondasi agama yang baik adalah aqidah dan akhlak, karena memotivasi
seseorang dalam bentuk kepercayaan dan keimananya. Aqidah terhadap keEsaan
Allah SWT ini akan melahirkan keyakinan yang mengakui adanya wujud Allah,
sifat‐sifat‐Nya, hukum‐hukum‐Nya, dan kekuasaan‐Nya. Pokok Aqidah ini dengan
sendirinya akan mencakup kepercayaan‐kepercayaan yang lain, seperti malaikat-
malaikat‐Nya, para rasul‐Nya, kitab‐kitab‐Nya, hari kebangkitan, dan ketentuan
takdir‐Nya. kerusakan akidah tidak keluar dari tiga penampakan yakni kelemahan
iman, kekufuran-kekufuran yang tampak pada kaum muslim, dan tidak menjadikan
akidah Islam sebagai qiyadah fikriyah (kepemimpinan berpikir).

Anda mungkin juga menyukai