Anda di halaman 1dari 9

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 24

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca)


Terhadap Ion Logam Kromium VI

Adsorption Capacity of Banana Stem Activated Charcoal (Musa


paradisiaca) Toward Chromium VI Ions

1)
Yuliono, 2)Netti Herawati, 3)Maryono
1, 2, 3)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224
Email: eladhwaf@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu arang aktif
batang pisang (musa paradisiaca) ditinjau dari kadar air dan kadar
abu, waktu kontak optimum, dan kapasitas adsorpsi terhadap ion
logam kromium VI. Penentuan kadar air dan kadar abu menggunakan
metode gravimetri, waktu kontak optimum menggunakan metode
batch dengan variasi waktu yaitu 30, 60, 90, 120, dan 150, menit,, dan
penentuan kapasitas adsorpsi menggunakan pola isotherm Freundlich
dan Langmuir dengan variasi konsentrasi ion Cr (VI) 5, 10, 15, 20,
dan 25 ppm. Banyaknya ion yang terserap diukur menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian yang
diperoleh berupa kadar air sebesar 12,27%, dan kadar abu sebesar
5,84%. Waktu kontak optimum tercapai pada menit ke-120. Adsorpsi
arang aktif batang pisang terhadap ion logam kromium VI mengikuti
pola isotherm Langmuer dengan kapasitas adsorpsi sebesar 0,2139
mg/g.
Kata kunci: Arang aktif, Cr (VI), Kapasitas adsorpsi, musa
paradisiaca, kapasitas adsorpsi

ABSTRACT
This research aimd to know the quality of banana stem
activated charcoal observed from the amount of water and amount of
dust, optimum contact time, and adsorption capacity toward Cr6+ ions.
Determination of amount of water and amount of dust using
gravimetric method, optimum contact time using batch method with
30, 60, 90, 120, and 150 minutes as the time variation, and
determination of adsorption capacity using Freundlich and Langmuir
isotherm with various concentration of Cr6+ ionsof 5, 10, 15, 20, and
25 ppm. The amount of ion adsorbed was measured by using Atomic
Absorption Spectrophotometers (AAS). Result of the research
obtained were 2,61% of water amount and 5,57% of dust amount.
Optimum contact time achieved in 120 minutes. Adsorption of banana
stem activated charcoal towardCr6+ ions followd the Langmuir
isotherm with 0,2139 mg/g as the adsorption capacity.
Keywords: Activated charcoal, Cr6+, Quality of Activated Charcoal,
musa paradasiaca, adsorption capasity

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 25

PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi di masa konsentrasi logam kromium dalam
sekarang ini mengakibatkan tubuh adalah 0,05 mg/L (Nursiah,
banyaknya aktivitas manusia yang dkk., 2009).
menyebabkan meningkatnya dampak Bentuk yang paling umum
pencemaran lingkungan di adalah kromium (VI) dan umumnya
sekitarnya.Pencemaran lingkungan dihasilkan dari proses industri. Jadi
oleh logam berat merupakan masalah potensi keberadaanya dalam air
yang sangat serius saat ini. Logam limbah atau perairan sangat besar,
berat dapat menjadi bahan racun oleh karena itu di butuhkan teknik
yang akan meracuni tubuh makhluk atau metode untuk menghilangkan
hidup bila berada pada konsentrasi logam- logam tersebut di dalam air
diatas nilai ambang batas. Logam – limbah dan perairan.
logam berat yang larut dalam Beberapa metode yang
perairan pada konsentrasi tertentu dapat di gunakan untuk menurunkan
dapat berubah fungsi menjadi sumber konsentrasi ion logam dalam limbah
racun bagi kehidupan perairan. cair diantaranya adalah adsorbsi
Meskipun daya racun yang di pengendapan, penukar ion dengan
timbulkan oleh satu jenis logam berat menggunakan resin, filtrasi dan
terhadap semua biota tidak sama, dengan cara penyerapan bahan
namun kehancuran dari satu pencemar oleh adsorben arang aktif
kelompok dapat menyebabkan (Lopes, 1997 dalam Darmayanti dkk,
terputusnya satu mata rantai 2012).
kehidupan(Darmayanti, dkk.,2012). Diantara metode-metode
Logam berat masuk ke tersebut, adsorbsi dengan arang aktif
dalam jaringan tubuh makhluk hidup merupakan metode yang paling
melalui beberapa jalan, yaitu saluran umum dipakai karena memiliki
pernapasan, pencernaan, dan konsep yang lebih sederhana dan
penetrasi melalui kulit. Absorpsi dapat di regenerasi serta ekonomis.
logam melalui saluran pernapasan Bahan yang dapat di buat menjadi
cukup besar, baik pada biota air yang arang aktif adalah semua bahan yang
masuk melalui sistem pencernaan mengandung lignoselulosa yaitu
maupun biota darat yang masuk selulosa dan hemiselulosa, dan juga
melalui debu di udara ke saluran memiliki kandungan lignin. Tanaman
pernapasan.Salah satu contoh logam pisang yang banyak dimanfaatkan
berat adalah kromium (Cr), dimana oleh masyarakat adalah buah pisang
Cr termasuk logam yang mempunyai dan daun pisang, adapun bagian lain
daya racun tinggi.Logam ini dapat dari tanaman pisang seperti batang
mengakibatkan terjadinya keracunan pisang jarang di manfaakan
yang menyebabkan pembengkakan masyarakat. Sebagian kecil batang
pada hati (Palar, 2008). pisang hanya dimanfaatkan sebagai
Kromium yang merupakan makanan ternak, sedangkan dalam
salah satu unsur logam berat yang jumlah besar sebagai sampah.Batang
penting bagi manusia ternyata dapat pisang merupakan salah satu bahan
berdampak negatif jika berada di atas yang berpotensi sebagai arang
nilai ambang batas, dimana batas aktif.Hal ini di sebabkan batang

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 26

pisang karena batang pisang banyak mengikat senyawa-senyawa tar sisa


mengandung selulosa 40% karbonisasi untuk keluar melewati
(Mohapatra, dkk., 2010). mikro pori-pori dari karbon sehingga
Batang pisang memiliki permukaan karbon semakin porous
berat jenis 0,29 g/cm3 dengan ukuran yang mengakibatkan semakin besar
panjang serat4,20–5,46 mm daya adsorpsi karbon aktif (Kurniati,
(Syafrudin,2004).dan kandungan 2008).
lignin 12 % (Mohapatra,dkk (2010) Penelitian tentang kinetika
Daya serap arang aktif dapat adsorbsi arang aktif batang pisang
ditingkatkan dengan melakukan terhadap ion logam kromium Cr (VI)
aktivasi kimia dengan menggunakan telah dilakukan oleh Ida, dkk( 2010),
bahan pengaktif seperti ZnCl2, mereka menemukan bahwa kinetika
CaCl2, NaCl, NaOH, dan lain- adsorbsi arang aktif batang pisang
lain.Serta aktivasi fisika dengan terhadap ion logam kromium Cr (VI)
pemanasan pada suhu tinggi. mengikuti orde dua dengan nilai
Aktivasi kimia memiliki banyak konstanta laju adsorpsi sebesar
keunggulan seperti mengdegradasi 0,0008 menit-1ppm-1. Berdasarkan
dan penghidrasi molekul organik, uraian di atas maka peneliti merasa
membatasi pembentukan tar, perlu diadakan suatu penelitian
membantu dekomposisi senyawa terhadap kapasitas adsorpsi arang
organik, membantu mengeluarkan aktif batang pisang (musa
hidrokarbon yang terbentuk pada saat paradisiaca) terhadap ion logam
proses karbonasi dan dapat kromium Cr (VI).
melindungi permukaan karbon
sehingga kemungkinan terjadinya METODE PENELITIAN
oksida dapat dikurangi (Meilita dan A. Alat dan Bahan
Tuti, 2003). Hartanto dan Ratnawati Alat yang digunakan pada
(2010) menguji tiga aktivator untuk penelitian ini adalah alat-alat gelas
mengaktifkan arang tempurung yang umum digunakan, shaker,
kelapa sawit, yaitu NaOH, NaCl, dan Spektrofotometer Serapan Atom
HCl. Mereka menemukan bahwa (SSA), tanur, stopwatch , neraca
NaOH lebih baik dari segi kadar air, digital, oven, dan ayakan -
kadar abu, dan daya serap iodin. 100/+200mesh
Adapun faktor-faktor yang Bahan-bahan yang akan
mempengaruhi kualitas aktivasi yaitu digunakan pada penelitian ini adalah
konsentarsi aktivator, waktu batang pisang, larutan NaOH, HCl,
perendaman, dan ukuran aluminium foil, akuades, kertas
bahan.Perendaman dengan bahan saring biasa, dan K2Cr2O7.
aktivasi ini dimaksudkan untuk
menghilangkan atau membatasi B. Prosedur Kerja
pembentukan lignin, karena adanya 1. Penyiapan Sampel dan
lignin dapat membentuk senyawa Pembuatan Arang Aktif
tar.Sedangkan untuk konsentrasi a. Dehidrasi
aktivator semakin tinggi konsentrasi Sampel batang pisang
larutan kimia aktivasi, maka semakin dibersihkan dari kotorannya
kuat pengaruh larutan tersebut (dicuci menggunakan air kran

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 27

sebanyak tiga kali). Batang b. Penentuan Kadar Abu


pisang dipotong kecil-kecil Sebanyak 1 gram arang aktif
kemudian dikeringkan di bawah di timbang dan di masukkan kedalam
sinar matahari langsung selama kurs yang telah di ketahui beratnya.
1 minggu. Kemudian di tempatkan kedalam
b. Karbonisasi tanur pada suhu 8000C selama 2
Batang pisang yang telah kering jam.
dimasukkan dalam cawan Perhitungan kadar abu menggunakan
porselin, kemudian dikarbonisasi persamaan:
dalam tanur pada suhu 4000C b
selama 1 jam Kadar abu (%) = x 100%
a
c. Aktivasi a = bobot awal sampel (gram)
1) Arang yang telah dingin b = bobot sisa sampel (abu) (gram)
dihaluskan dengan cara digiling
atau digerus, kemudian diayak 3. Pembuatan Larutan Baku Cr
dengan ukuran ayakan lolos (VI)
saringan 100 Mesh dan tertahan Pembuatan larutan bakuCr
di 200 Mesh. (VI) 1000 ppm dilakukan dengan
2) Arang yang diperoleh direndam menimbang 2,8269 gram K2Cr2O7
dengan larutan NaOH selama 2 kemudian dilarutkan dengan
jamhingga pH pencuci netral. penambahan sedikit demi sedikit
3) Arang hasil pencucian dikeringkan HClpekat hingga 10 mL dan
pada suhu 1100C ditambahkan sedikit air panas hingga
2. Karakterisasi Arang Aktif larut ,kemudian diencerkan dengan
a. Penentuan Kadar Air Arang akuades hingga tanda batas dalam
Aktif labu ukur 1000 mL.
Sebanyak 1 gram arang aktif
ditempatkan dalam cawan porselin 4. Pembuatan Larutan Standar Cr
yang telah diketahui bobot (VI)
keringnya. Cawan yang berisi sampel 10 mL larutan baku Cr (VI)
dikeringkan dalam oven pada suhu 1000 ppm dipipet dan diencerkan
1050C selama 2 jam sampai sampai tanda batas dalam labu ukur
bobotnya konstan dan didinginkan di 100 mL untuk membuat larutan 100
dalam eksikator lalu di timbang, ppm. Selanjutnya membuat larutan
(hingga perbedaan bobot massa antar standar Cr (VI)5 ppm, 10 ppm, 15
penimbangan tidak lebih dari 0,0002 ppm, 20 ppm, dan 25 ppm.
gram)
Perhitungan kadar air menggunakan 5. Pembuatan larutan sampel Cr
persamaan Kadar air (%) = (VI)
a-b 25 mL larutan baku Cr (VI)
x 100% 100 ppm dipipet dan diencerkan
a
a = bobot sampel belum pemanasan sampai tanda batas dalam labu ukur
(gram) 100 mL untuk membuat larutan 25
b = bobot sampel sesudah pemanasan ppm, 20 mL larutan baku Cr (VI)
(gram ) 100 ppm dipipet dan diencerkan
hingga 100 mL untuk membuat

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 28

larutan 20 ppm, dilakukan perlakuan HASIL DAN PEMBAHASAN


yang sama untuk membuat larutan Cr A. Hasil Penelitian
(VI)15 ppm, 10 ppm, dan 5 ppm. 1. Karakterisasi Arang Aktif
Batang Pisang
6. Penentuan Waktu Kontak Karakterisasi pada penelitian
Optimum Arang Aktif batang ini meliputi kadar air dan kadar abu.
pisang terhadap Ion Cr (VI)
Larutan Cr (VI) dengan Tabel 1. Hasil Karakterisasi Arang
konsentrasi 25 ppm disiapkan dalam Aktif Batang Pisang
5 erlenmeyer yang berbeda dengan Karakterisasi Hasil (%) SNI (%)
volume masing-masing 25 mL. Ke Kadar air 12,27 ≤ 15
dalam 25 mL larutan Cr (VI) Kadar abu 5,84 ≤ 10
ditambahkan 0,5 g arang aktif yang
telah dibuat. Campuran dikocok 2. Penentuan Waktu Kontak
dengan shaker dengan variasi waktu Optimum Adsorpsi Arang
30, 60, 90, 120, dan 150menit, Aktif Batang Pisang terhadap
setelah itu disaring dengan kertas Ion Logam Cr(VI)
saring Whatman untuk memperoleh Waktu kontak optimum
supernatan ion Cr (VI). Absorbansi adsorpsi arang aktif batang pisang
filtrat diukur dengan SSA. terhadap ion logam Cr (VI) diperoleh
dengan melakukan variasi waktu
7. Penentuan Kapasitas Adsorpsi kontak. Hasil yang diperoleh
Ion Cr (VI)oleh Arang Aktif digunakan untuk menentukan waktu
batang pisang optimum adsorpsi ion Cr (VI)
Sebanyak 25 mL larutan ion dengan cara menghitung daya serap
logam Cr (VI) dengan konsentrasi 5 setiap waktu yang digunakan.
ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan Penentuan waktu kontak optimum
25 ppm disiapkan. Ke dalam tiap- adsorpsi bertujuan untuk mengetahui
tiap 25 mL larutan Cr (VI) tersebut waktu yang dibutuhkan oleh
ditambahkan 0,5gram arang aktif. adsorben arang aktif batang pisang
Tiap-tiap campuran dikocok dengan dalam menyerap ion logam Cr(VI)
shaker selama waktu optimum, secara maksimum.
kemudian disaring dengan kertas
saring Whatman.Absorbansi filtrat
diukur dengan SSA.
Tabel 2. Rata-rata Ion Cr (VI) yang Teradsorpsi dengan Menggunakan Arang
Aktif Batang Pisang pada Berbagai Waktu Kontak dari Ion Cr (VI) 25 ppm
Persen
Waktu Konsentrasi
Konsentrasi Daya Daya Serap
Kontak Sisa (Ce)
Terserap (ppm) Serap (mg/g)
(menit) (ppm)
(%)
30 24,0948 0,9052 3,6208 0,0452
60 23,8792 1,1208 4,4832 0,0560
90 21,1853 3,8147 15,2588 0,1906
120 20,7111 4,2889 17,1556 0,2143
150 23,7500 1,2500 5,000 0,0624

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 29

Tabel 2 memperlihatkan 3. Penentuan Kapasitas Adsorpsi


bahwa dari menit ke-30 sampai Arang Aktif Batang Pisang
menit ke-120 terjadi peningkatan Terhadap Ion Cr(VI)
daya serap sedangkan pada menit ke- Penentuan kapasitas
120 sampai menit ke-150 terjadi adsorpsi dilakukan untuk mengetahui
penurunan daya serap. Hal ini kemampuan suatu adsorban (arang
menandakan bahwa waktu kontak aktif batang pisang) dalam menyerap
optimum arang aktif batang pisang atau mengadsorpsi adsorbat (ion
dalam menyerap ion Cr (VI) dicapai logam Cr(VI).
pada waktu 120 menit dengan daya
serap 0,2143 mg/g.

Tabel 3. Rata-rata ion Cr(VI) yang Teradsorpsi dengan Menggunakan Arang


Aktif Batang Pisang pada berbagai Konsentrasi dengan Waktu Kontak Optimum
120 Menit
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Daya
awal (C0) sisa (Ce) terserap serap log w log Ce Ce/W
(ppm) (ppm) (ppm) (mg/g)
-
5 1,0065 3,9935 0,1996 0,0028 5,0425
0,6998
-
10 5,7157 4,2843 0,2141 0,7570 26,6964
0,6693
-
15 10,8049 4,1951 0,2096 1,0336 51,5500
0,6786
-
20 15,7817 4,2183 0,2168 1,1981 72,7938
0,6659
-
25 20,7554 4,2446 0,2122 1,3171 97,8155
0,6732

Tabel 3 menunjukkan aktif yang ditetapkan oleh SNI No.


bahwa semakin besar konsentrasi ion 06-3730-95 yaitu maksimal 15%.
Cr(VI) maka semakin banyak ion Rendahnya kadar air ini
Cr(VI) yang terserap,kecuali pada menunjukkan bahwa arang aktif
konsentrasi 25 ppm. batang pisang baik digunakan
sebagai adsorben. Semakin sedikit
B. Pembahasan kadar air maka semakin efektif arang
1. Karakterisasi arang aktif dalam penyerapan, hal ini
batang pisang disebabkan karena pori arang yang
a. Kadar Air semakin banyak terbuka.
Keberadaan air didalam b. Kadar Abu
arang berkaitan dengan sifat Penetapan kadar abu
higroskopis dari arang aktif. Kadar dimaksudkan untuk menguji
air yang diperoleh dari hasil banyaknya mineral yang terdapat
pengamatan adalah 12,27%, kadar air pada arang aktif berupa oksida logam
ini telah memenuhi standar arang (Suryani, 2008). Dari hasil penelitian

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 30

diperoleh kadar abu arang aktif Dari grafik hubungan antara


batang pisang sebesar 5,84%. Hasil waktu kontak dengan daya serap
ini menunjukkan bahwa kadar abu arang batang pisang terhadap ion
arang aktif batang pisang sudah Cr(VI) (mg/g) terlihat bahwa
memenuhi syarat mutu SNI No. 06- semakin lama waktu kontak semakin
3730-95 yaitu kurang dari 10% yang tinggi daya serap, namun pada waktu
artinya bahwa arang aktif batang 120 sampai 150 menit grafik terlihat
pisang sudah layak digunakan menurun. Hal ini menandakan bahwa
sebagai adsorben. waktu kontak optimum tercapai pada
120 menit. Hasil ini juga
2. Penentuan Waktu Kontak menunjukkan bahwa pada waktu
Optimum Adsorpsi Arang optimum arang aktif sudah tidak
Aktif Batang Pisang terhadap mampu lagi mengadsorpsi ion Cr(VI)
Ion Cr(VI) artinya jumlah zat terlarut yang
Waktu kontak adsorpsi diadsorpsi telah jenuh,hal ini di
merupakan salah satu faktor yang sebabkan karena pori-pori arang aktif
mempengaruhi proses penyerapan. telah tertutup oleh adsorbat sehingga
Dari hasil penelitian diperoleh waktu arang aktif tidak mampu lagi
kontak optimum tercapai pada menit menyerap adsorbat artinya posisi
ke-120 artinya pada waktu ini sudah kation-kation dalam rongga-rongga
terjadi suatu kesetimbangan antara arang mengalami kejenuhan dalam
adsorben arang aktif batang pisang mengadsorpsi ion kromium VI.
dan adsorbat ion Cr(VI). Untuk
mengetahui hubungan antara daya 3. Penentuan Kapasitas Adsorpsi
serap dengan waktu kontak maka Arang Aktif Batang Pisang
dibuat grafik berikut. terhadap Ion Cr(VI)
0.25 Kapasitas adsorpsi adalah
0 30 60 90 120 150 kemampuan suatu adsorban dalam
0.20 menyerap atau mengadsorpsi
Daya serap (mg/g)

adsorbat. Untuk mengetahui


0.15 hubungan antara daya serap dengan
0.10
konsentrasi larutan maka dibuat
grafik hubungan antara daya serap
0.05 (mg/g) dengan konsentarsi sisa (Ce).
Hasil pengukuran tersebut
0.00 dimasukkan kedalam grafik
Waktu kontak (menit)
persamaan Freundlich dan
persamaan Langmuir untuk
Gambar 1. Hubungan Antara Daya
menentukan pola isotherm yang
serap (mg/g) Arang Aktif Batang
sesuai dan besarnya kapasitas
Pisang terhadap Ion Cr(VI) pada
adsorpsi.Grafik isotherm Freundlich
Berbagai Waktu Kontak
dan Langmuir dapat dilihat pada
Gambar 2 dan Gambar 3.

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 31

-0.66 aktif batang pisang terhadap ion


-0.665 0 0.5 1 1.5
Cr(VI) dihitung menggunakan
persamaan isotherm Langmuir.
-0.67
Isotherm adsorpsi Langmuir
-0.675 mengasumsikan bahwa adsorpsi
log W

-0.68 terjadi secara kimia artinya


-0.685 penyerapan lebih banyak terjadi pada
-0.69 y = 0.0218x - 0.6962 gugus fungsi yang terdapat pada
-0.695 R² = 0.7274 arang aktif.Pada adsorpsi kimia
-0.7 adsorbat terikat kuat dengan
adsorben.Adsorpsi kimia ini terjadi
-0.705
log Ce karena adanya ikatan kimia yaitu
ikatan antara ion logam dengan
Gambar 2. Isoterm Freundlich gugus fungsi.
CH3 O CH3 O
Adsorpsi Ion Logam Cr(VI) oleh H3C
OH + NaOH
H3C - +
O Na + H2O
Arang Aktif Batang Pisang H3C H3C

H2C H2C

120 y = 4.6734x + 0.2488 CH3 O CH3 O

100 R² = 0.9995 H3C -


O Na
+
+ Cr
6+ H3C -
O Cr
6+ +
+ Na

80 H3C H3C
Ce/W

H2C H2C
60
Gambar 4. Mekanisme Terbentuknya
40 Ikatan antara Ion Logam dengan
20 Gugus Fungsi
0
0 10 20 30 Berdasarkan grafik model
isotherm Langmuir hubungan antara
Ce Ce/W dan Ce diperoleh persamaan
garis lurus y = 4,6734x + 0,2488
Gambar 3. Isoterm Langmuer dengan nilai R² = 0.9995 dari
Adsorpsi Ion Logam Cr(VI) oleh persamaan garis ini diperoleh
Arang Aktif Batang Pisang kapasitas adsorpsi arang aktif batang
pisang terhadap ion Cr(VI) adalah
Pola isotherm yang sesuai 0,2139 mg/g.
dapat diketahui dengan Tabel 4. Perbandingan Kapasitas
membandingkan nilai R2 dari kedua Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang
grafik. Dari kedua grafik di atas Dengan Arang Aktif Lainnya
terlihat bahwa adsorpsi ion Terhadap Ion Logam Cr (VI).
Cr(VI)oleh arang aktif batang pisang
Kapasitas
lebih cenderung mengikuti Jenis Arang
Adsorpsi
persamaan isotherm Langmuir Aktif
(mg/g)
daripada Freundlich karena nilai R2
Tempurung biji 0,3760
untuk kurva langmuir mendekati 1
Nyamplung
yaitu 0,9995 dibandingkan dengan
Sabut kelapa 12,6152
isotherm Freundlich 0,7274. Oleh
Kulit singkong 12,8200
karena itu, kapasitas adsorpsi arang 1
Indis dan Ulfin (2013), 2
Sudiarta dan Yulihastuti
(2010),3Hasrianti(2012).

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 32

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Hartanto, S dan Ratnawati.2010.
yang telah dibahas pada bab Pembuatan Karbon Aktif
sebelumya, mengenai arang aktif dari Tempurung Kelapa
batang pisang maka dapat Sawit dengan Metode
disimpulkan sebagai berikut : Aktivasi Kimia.Jurnal Sains
1. Arang aktif batang pisang layak Materi Indonesia, Vol. 12
digunakan sebagai adsorben No., 12-16.
dengan kadar air12,27% dan Ida, dkk. 2012. Studi Kinetika
kadar abu 5,84%. Adsorpsi Larutan Ion
2. Waktu kontak optimum adsorpsi Logam Kromium (Cr)
arang aktif batang pisang Menggunakan Arang
terhadap ion Cr(VI) adalah 120 Batang Pisang (Musa
menit. Paradisiaca) .Jurusan
3. Kapasitas adsorpsi arang aktif Kimia FMIPA Universitas
batang pisang terhadap ion Udayana, Bukit Jimbaran.
Cr(VI) adalah 0,2139 mg/g yang Kurniati, E. 2008.Pemanfaatan
diperoleh pada waktu kontak 120 Cangkang Kelapa Sawit
menit. Sebagai Arang Aktif. Teknik
Kimia FTI–UPN ”Veteran”
B. Saran Jawa Timur.
Berdasarkan hasil yang Meilita, T & Tuti, S. 2003. Arang
diperoleh dalam penelitian ini, maka Aktif (Pengenalan dan
penulis menyarankan: Proses Pembuatannya).
1. Diadakan penelitian lanjut Medan: Jurusan Teknik
dengan arang aktif batang pisang Industri USU.
yang diaktivasi dengan aktivator Mohapatra, D.,Mishra, S.,Sutar,N.
lainmaupun secara fisika. 2010. Banana and its by-
2. Dilakukan penelitian lain yang product utilisation: an
tetap menggunakan adsorben overview. Journal of
arang aktif batang pisang dengan Scientific & Research Vol.
logam berat yang berbeda. 69,May 2010, pp. 323-329.
Nursiah, dkk. 2009. Biosorpsi Ion
DAFTAR PUSTAKA Logam Cr(VI) Dengan
Darmayanti,dkk. 2012. Adsorption Menggunakan Biomassa
Of Plumbun (Pb) and Zinc Lamun Enhalus acoraides
(Zn) From Its The yang Terdapat Di Pulau
Solution By Using Bioligical Barrang Lompo. Makassar:
Charcoal (Biocharaco ) of Jurusan Kimia UNHAS.
Kepok Banana Peel by pH Palar, H,. 2008. Pencemaran dan
And Contact Time variation. Toksikologi Logam Berat,
Palu, University of Bina Rupa Aksara,
Tadulako. Jokjakarta.

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 24 - 32

Anda mungkin juga menyukai