Anda di halaman 1dari 15

RESUME

PELAPORAN DAN ANALISIS KEUANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Disusun oleh:

AMALIA DEWI KHOIRANI (142170031)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2019
PELAPORAN DAN ANALISIS KEUANGAN

A. LINGKUNGAN PELAPORAN
Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang
paling penting. Informasi dilaporan keuangan dinilai relatif berdasarkan: kebutuhan
informasi dari pengguna dan sumber informasi alternatif seperti data ekonomi, laporan
analisis, dan pengungkapan sukarela manager
1. Laporan Keuangan Wajib
Laporan keuangan wajib merupakan bagian terpenting dalam proses pelaporan
akuntansi. Laporan wajib terdiri dari 3, yaitu: laporan keuangan, pengumuman laba,
dan laporan wajib lainnya.
a. Laporan Keuangan
Laporan ini sering digunakan untuk mempublikasikan produk, jasa, dan
pencapaian perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. SEC mewajibkan
perusahaan untuk mengisi form 10-Q setiap kuartal untuk melaporkan beberapa
informasi keuangan. Dalam menganalisis informasi kuartalan perlu diperhatikan dua
hal berikut:
1) Musim. Saat memeriksa tren atau kecenderungan harus dipertimbangkan dampak
dari musim.
2) Penyesuaian akhir tahun. Pada kuartal terakhir biasanya perusahaan sering
membuat penyesuaian.
b. Pengumuman Laba
Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui
publikasi keuangan seperti the wall street journal. Pengumuman laba rugi
memberikan ringkasan informasi penting mengenai posisi keuangan dan kinerja
perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan. Untuk menghindari
kejutan negatif yang tidak menyenangkan saat mereka melaporkan kinerja yang
buruk maka banyak perusahaan yang mengeluarkan pengumuman atas laba.
c. Laporan Wajib Lainnya
Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yang
diwajibkan SEC.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib
Informasi akuntansi keuangan merupakan komponen utama laporan keuangan
dan berbagai laporan wajib. Manajer dan mekanisme pelaksanaan yang memastikan
kualitas dan intergritas laporan merupakan pihak lain yang menentukan selain
GAAP.
a. Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (GAAP).
Definisi GAAP. Merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat,
interprestasi, dan panduan praktik. Dari sudut analisis , jenis aturan dan panduan
akuntansi yang penting yaitu:
1) Standar akuntansi keuangan
2) Opini badan prinsip akuntansi
3) Bulletin penelitian akuntansi
4) Pengumuman pendahuluan
5) Bulletin EITF yaitu bulletin yang dipublikasikan oleh tim satuan kerja FASB.
6) Praktik industry.
Penetapan Standar Akuntansi. Penetapan standar akuntansi di Amerika Serikat
(berbeda dengan banyak Negara lain) merupakan tanggung jawab dari pihak
swasta bersama dengan profesi akuntansi. Penetapan standar oleh FASB
merupakan satu proses politik, dengan partisipasi pengguna laporan keuangan
yang makin meningkat.
Peran Securities and Exchange Commission (SEC). badan pengawas pasar
modal AS, SEC, merupakan badan independen, separuh berbentuk badan
pemerintah yang mengeluarkan undang-undang pasar modal tahun 1933 dan
1934.
International Financing Reporting Standard. Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (International Financing Reporting Standard) merupakan standar
yang dikeluarkan oleh International Accounting Standards Boards (IASB).
b. Manajer
Manajer yaitu pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan
keuangan yang wajar dan akurat. Disini manajer mempunyai kontrol utama atas
intergritas atas sistem akuntansi dan catatan yang digunakan untuk membuat
laporan keuangan. Penilaian atau judgement diperlukan dalam penentuan angka
pada laporan keuangan.
Manajer merupakan kekuatan utama dalam menentukan standar akuntansi
dan memiliki penyeimbang dari keinginan para pemakai laporan keuangan dalam
menetapkan standar. Biasanya manajer akan melihat biaya dan akan menolak
standar yang mengurangi laba yang dilaporkan, meningkatkan fluktasi laba, dan
mengungkapkan informasi kompetitif mengenai segmen, produk, atau rencana
tertentu.
c. Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan
Kendala dan intergritas laporan keuangan dapat dipastikan oleh
mekanisme pelaksanaan dan pengawas. Beberapa diantaranya seperti SEC,
ditetapkan oleh undang-undang. Mekanisme lain seperti audit berkembang
sepanjang waktu. Audit merupakan mekanisme penting untuk membantu
terjaminnya keandalan dan kualitas laporan keuangan. Semua laporan keuangan
harus diaudit oleh seorang akuntan publik yang independen.
Tuntutan hukum yaitu hal penting lainnya sehubunan dengan pengawasan
manajer dan auditor, kerugian yang dibayarkan oleh manajer, perusahaan, dan
auditor sehubungan dengan masalah akuntansi yang luar biasa sejak dekade
terakhir yang mencapi miliaran dollar.
d. Sumber informasi alternatif
Laporan keuangan telah tersaingi oleh laporan alternatif. Sumber lainnya
adalah berita utama mengenai kondisi ekonomi, industri, dan perusahaan. Ada
beberapa informasi alternatif antara lain:
 Informasi Ekonomi, Industri, Dan Perusahaan. Informasi ekonomi dan
industri untuk mempengaruhi ramalan perusahaan digunakan oleh investor.
 Pengungkapan Sukarela. Pengungkapan sukarela oleh manajer merupakan
sumber informasi yang semakin penting. Aturan ini memberikan proteksi
hukum atas kesalahan manajer yang tidak disengaja dalam memberikan
pengungkapan sukarela.
 Perantara Informasi. Perantara informasi memainkan peranan penting dan
unik dalam pelaporan keuangan. Oleh karenannya para pembuat standar
biasanya merespon permintaan analisis serta merespon ancaman yang mereka
miliki sebagai sumber informasi saingan. Berikut fungsi dari perantara
informasi :
a) Pengumpulan informasi
b) Interpretasi informasi
c) Analisis prospektif
d) Rekomendasi

B. SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI


1. Kualitas Yang Diinginkan Dari Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi seringkali harus menyeimbangkan antara relevan dan andal
 Relevan (relevance) merupakan kapasitas informasi untuk mempengaruhi suatu
keputusan dan merupakan kualitas primer pertama atas informasi keuangan.
Implikasinya adalah ketepatan waktu.
 Andal (reliability), untuk menjadi andal informasi harus dapat diverifikasi,
disajikan dengan jujur, dan netral.
2. Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Penting
 Akuntansi akrual
Berdasarkan akuntansi akrual, pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat
terjadi, tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas
 Biaya historis dan penilaian wajar
Biaya historis adalah nilai transaksi aktual perusahaan di masa lalu. Kelebihan
dari transaksi ini adalah nilai aset yang diperoleh melalui tawar-menawar yang
wajar biasanya objektif. Tetapi nilai aset atau kewajiban kemudian berubah
sehingga mengurangi manfaat laporan keuangan, terutama neraca, yang masih
menggunakan historical cost. Sehingga kemudian diperkenalkan alternatif lain
yakni konsep penilaian wajar (fair value) yang merupakan estimasi nilai
ekonomis aset atau kewajiban di masa sekarang.
 Materialitas
Materialitas merupakan sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji
informasi akuntansi yang dengan memperhatikan situasi, memungkinkan
penilaian seseorang yang menggunakan informasi tersebut akan berubah atau
terpengaruh.
 Konservatisme
Konservatisme merupakan wujud tindakan yang melaporkan atau
mengungkapkan informasi yang sedikit optimis mengenai transaksi atau kejadian
yang tidak pasti.
3. Relevansi Dan Keterbatasan Akuntansi
 Relevansi informasi akuntansi keuangan
Relevansi informasi akuntansi keuangan tergantung kepada siapa yang
menggunakan informasi tersebut dan untuk tujuan apa informasi tersebut
digunakan. Untuk bisa dikatakan relevan, informasi akuntansi harus membantu
pengguna untuk membentuk, mengkonfirmasi atau bahkan merevisi sebuah
pandangan, dalam konteks pengambilan keputusan. Misalnya mempengaruhi
keputusan pengguna untuk berinvestasi pada sebuah perusahaan.
 Keterbatasan informasi laporan keuangan
Ramalan, laporan, dan rekomendasi analisis bersama dengan sumber alternatif
informasi lain merupakan pesaing utama informasi akuntansi. Ada 3 keunggulan
dari sumber alternatif antara lain:
a. Tepat waktu
b. Frekuensi
c. Orientasi kemasa depan

C. AKRUAL-LANDASAN AKUNTANSI
1. Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan
tidak sempurna menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan informasi
mengenai arus kas. Akuntansi akrual merupakan pengalih pehatian, gangguan, yang
merusak distribusi informasi ungkapan ini merupakan kritik yang paling ekstrem.
Konsep Akuntansi Akrual
Konsep Akrual
Konsep akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai
mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan dimasa depan
secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Akrual dan arus kas sebelum
milihat hubungan keduanya kita harus mengenali beberapa jenis arus kas antara lain
yaitu: Arus kas bebas yaitu mencerminkan dampak tambahan investasi dan divestasi
terhadap aset operasional, keunggulannya yaitu dapat digunakan dengan bebas untuk
membayar kewajiban.
a. Akrual dan Arus Kas. Akrual menurut definisi yaitu jumlah penyesuaian yang
membuat laba bersih berbeda dari arus kas bersih. Penyesuaian ini mencakup
penyesuaian yang mempengaruhi laba saat tidak terdapat dampak arus kas.
b. Akuntansi Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan Pengaitan.
Akuntansi akrual ini mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang
selalu terdapat pada akuntansi kas. Masalah tepat waktu mengacu pada arus kas
yang tidak selalu terjadi bersamaan dengan aktivitas usaha yang menghasilkan
kas tersebut.
c. Proses Akrual— Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban. Proses akrual
sampai pengakuan pendapatan dan pengaitan beban, terdiri atas dua prinsip dasar
sampai pengakuan pendapatan dan pengaitan beban:
1) Pengakuan pendapatan. Mengakuinya pendapatan saat diperoleh maupun
saat direalisasikan atau saat dapat direalisasikan.
2) Pengaitan beban. Diharuskannya pengaitan beban pendapatan, proses ini
berbeda untuk dua jenis beban yaitu beban yang berasal dari produksi atau
jasa dan diakui saat produk dan jasa diserahkan.
d. Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Akrual jangka pendek mengacu
pada perbedaan waktu pendek antara laba dan arus kas. Akrual jangka panjang
disebabkan oleh kapitalisasi.
2. Relevansi Dan Keterbatasan Akuntansi Akrual
Relevansi akrual menyajikan penilaian kritis atas dampak akuntansi akrual
terhadap laporan keuangan.
Relevansi Akuntansi Akrual
Relevansi akuntansi akrual yang mepunyai keunggulan konseptual akuntansi
akrual dbandingkan arus kas yaitu dikarenakan laporan laba rugi berbasis akrual lebih
relevan untuk mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan
masa mendatang. Seperti penjelasan dibawah ini:
a. Relevansi Akrual Jangka Pendek yaitu diperbaikinya relevansi akuntansi dengan
cara mencatat pendapatan dan beban saat terjadinya.
b. Relevansi Akrual Jangka Panjang yaitu melihat penggunaan akrual jangka
panjang bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi jangka
panjang dari arus kas operasi.

Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan


kondisi keuangan suatu perusahaan dan memprediksi arus kas masa depan, dijelaskan
sebagai berikut:

a. Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya menghasilkan


angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk mengevaluasi kinerja
keuangan.
b. Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih merefleksi
secara akurat sumber daya yang teredia bagisatu perusahaan untuk menghasilkan
arus kas masa depan.
c. Prediksi arus kas masa depan. Memprediksikan arus kas masa depan dari pada
memprediksikan arus kan pada masa sekarang karena adanya dua alasan antara
lain mengakui pendapatan yang mencerminkan konsekuensi arus kas masa depan,
dan kedua mengkaitkan arus kas masuk dan pelanggannya.
Perbedaan antara akrual dan arus kas yaitu ketepatan waktu pengakuan
aktivitas usaha, laba akrual mengakui dampak aktivitas usaha pada waktu yang lebih
tepat.
3. Implikasi Analisis
Mitos akrual dan Arus kas
 Mitos: karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus
kas kini yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai perusahan hanya
tergantung dari arus kas masa depan, tidak ada alasan untuk mengaitkan arus kas
kini dengan arus kas masa depan.
 Mitos: semua arus kas memiliki nilai relevan.
 Mitos: semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
 Mitos: arus kas tidak dapat dimanipulasi.
 Mitos: semua laba dimanipulasi.
 Mitos: tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka
waktu yang panjang.
Fakta Akrual dan Arus Kas
 Fakta: akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas.
 Fakta: arus kas lebih andal dibandingkan akrual.
 Fakta: angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
 Fakta: nilai perusahaan dapa ditentukan dengan angka akuntansi akrual.

D. KONSEP LABA
Laba, (income—disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan hasil
bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah
keuangan. Pada konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik pengukuran
perubahan kekayaan pemegang saham selama periode maupun mengestimasi laba usaha
sekarang, yaitu sampai sejauh mana perusahaan dapat menutupi biaya operasi dan
menghasilkan pengembalian kepada pemegang sahamnya. Secara khusus, perannya yang
kedua yakni sebagai indikator profitabilitas perusahaan, sangat krusial bagi seorang
analis, karena membantu dalam mengestimasi potensi laba dimasa depan yang tidak
diragukan lagi merupakan satu dari tugas yang terpenting dalam analisis usaha.
1. Konsep Laba Ekonomi
a. Laba Ekonomi biasanya ditentukan dengan cara arus kas ditambah dengan nilai
sekarang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya direpresentasikan dengan
perubahan nilai pasar aset neto bisnis. Laba ekonomi mengukur perubahan nilai
pemegang saham.
d. Laba Permanen disebut juga dengan laba berkelanjutan atau laba yang berulang
merupakan rata-rata stabil yang ditaksir dapat diperoeh perusahaan sepanjang
umurnya, dengan kondisi usaha masa sekarang.
e. Laba operasi merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan.
Buku teks keuangan sering menganggap pengukuran laba ini sebagai laba usaha
bersih setelah pajak.
2. Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi atau laba dilaporkan ditentukan berdasarkan konsep akuntansi
akrual. Meskipun laba akuntansi sangat merefleksikan aspek laba ekonomi maupun
laba permanen, namun laba ini bukan merupakan pengukuran laba secara langsung.
Laba akuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga mengurangi
kemampuannya dalam mencerminkan realitas ekonomi.
a. Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan
Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dua kondisi wajib
untuk dapat diakui adalah bahwa pendapatan telah dapat dieralisasikan dan telah
dihasilkan.
b. Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi
Laba akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur laba ekonomi atau
permanen, melainkan didasarkan pada seperangkat peraturan yang telah berulang
selama beberapa periode untuk memfasilitasi beberapa tujuan bahkan tujuan yang
saling bertentangan sekalipun. Beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan
laba ekonomi adalah sebagai berikut:
 Konsep laba alternatif
 Biaya historis
 Basis transaksi
 Konservatisme
 Manajemen Laba
c. Komponen Permanen, Sementara dan Tidak Relevan dengan Nilai
Laba akuntansi terdiri atas tiga komponen:
 Laba Permanen
 Komponen Sementara
 Komponen yang tidak relevan dengan nilai
3. Implikasi Analisis
a. Penyesuaian Laba Permanen
Misalnya, seorang analis bisa mengeluarkan keuntungan dari hasil penjualan
segmen bisnis utama ketika menentukan komponen permanen dari laba.
Penyesuaian laba seperti itu disebut dengan laba inti (core earnings) oleh analis
yang bertugas.
b. Penyesuaian Laba Ekonomi
Salah satu cara untuk mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung
perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik.
c. Penyesuaian Laba Operasi
Laba operasi termasuk dalam semua komponen pendapatan dan beban yang
relevan dengan usaha operasi perusahaan tanpa menghiraukan apakah komponen
tersebut berulang atau tak berulang.

E. AKUNTANSI NILAI WAJAR


1. Memahami Akuntansi Nilai Wajar
Perbandingan Model Biaya Historis dan Penilaian Wajar (Perbedaan)
a. Penilaian transaksi versus penilaian sekarang. Dengan akuntansi biaya historis,
nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada transaksi aktual perusahaan di
masa lalu, model penilaian tidak mencerminkan kondisi ekonomi sekarang.
Sebaliknya, dengan model penilaian wajar jumlah aset dan kewajiban ditentukan
dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi pasar, penilaian tidak didasarkan
pada transaksi aktual.
b. Biaya historis versus harga pasar. Penilaian biaya historis terutama ditentukan
dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan model penilaian
wajar didasarkan atas harga pasar (asumsi nilai pasar).
c. Pendekatan laba alternatif. Pendekatan alternatif dalam penentuan laba dari dua
model ini sangat penting untuk analisis. Laba dengan akuntansi biaya historis
merupakan bentuk yang jelas yang berusaha mengukur profitabilitas periode
berjalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang
lebih besar daripada biaya.
2. Pertimbangan Pengukuran
a. Mendefinisikan Nilai Wajar
Terminologi nilai wajar dipakai apabila pasar aset dan kewajiban yang
bersangkutan tidak menemukan harga pasarnya kita dapat mengestimasi nilai
wajarnya dengan mengambil rujukan pasar turunan (secondary market) atau
menggunakan teknik penilaian. Terdapat lima aspek:
 Tanggal Pengukuran
 Transaksi Hipotesis
 Transaksi berurutan
 Pengukuran dengan pasar
 Harga keluaran
b. Hierarki Input Nilai Wajar
 Input yang dapat diobsevasi (observable inputs) yaitu ketika harga pasar
dapat diperoleh dari sumber yang independen terhadap perusahaan yang
membuat laporan.
 Input yang tidak dapat diobservasi (unobservable inputs), yaitu ketika harga
pasar diperoleh berdasarkan asumsi perusahaan karena aset atau
kewajibannya tidak diperdagangkan.
Tiga level hierarki input:
 Input tingkat 1 dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau
kewajiban tertentu yang sedang dinilai, lebih disukai pada saat tanggal harga.
 Input tingkat 2 diperoleh dari kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset
atau kewajiban yang mirip, tetapi tidak identik, serta identik tetapi tidak
dalam pasar aktif.
 Input tingkat 3 merupakan input yang tak dapat di observasi (unobservable
inputs) dan digunakan ketia aset atau kewajiban tidak diperdagangkan atau
ketika subtitusi perdagangannya tidak dapat diidentifikasi.
c. Teknik Valuasi
Teknik valuasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input.
Apabila suatu teknik dapat dipilih, maka harus digunakan secara konsisten,
kecuali jika terjadi perubahan keadaan yang mengakibatkan penentuan yang
lebih akurat atas nilai wajar. Tiga pendekatan dasar yaitu pendekatan pasar,
pendekatan laba, dan pendekatan biaya.
3. Implikasi Analisis
a. Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Penilaian Wajar
Kelebihan:
 Merefleksikan informasi sekarang
 Kriteria pengukuran yang konsisten
 Komparabilitas (comparability)
 Tidak ada bias konservatif
 Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas
Kekurangan:
 Objektivitas lebih rendah
 Rentan terhadap manipulasi
 Penggunaan input tingkat 3
 Tidak adanya unsur konservatif
 Fluktuasi yang berlebihan
b. Implikasi Analisis
Masalah penting yang perlu dipertimbangkan:
 Fokus pada neraca
 Menyatakan kembali laba
 Menganalisis kegunaan input
 Menganalisis kewajiban finansial
c. Status Terkini Penerapan Nilai Wajar
Akuntansi penilaian wajar diadopsi untuk seluruh aset dan kewajiban dalam
laporan keuangan. Perlu diperhatikan bahwa akuntansi penilaian wajar tidak
dapat diaplikasikan pada aset dan kewajiban untuk masa sekarang. Pada saat
sekarang, akuntansi penilaian wajar dapat diterapkan terutama pada aset dan
kewajiban yang bersifat keuangan dalam artian luas.

F. PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI


Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup evaluasi risiko akuntansi
perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian
yang diperlukan agar laporan keuangan lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan
dapat membantu analisis keuangan.
1. Kebutuhan Analisis Akuntansi
Kebutuhan akan analisis keuangan disebabkan 2 alasan yaitu, akuntansi akrual
memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada waktu yang
lebih tepat. Dan, laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakaian dan
kebutuhan informasi. Berikut adalah alasan mengapa periu adanya analisis laporan
keuangan.
Distorsi Akuntansi
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada
laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Berikut adalah alasan mengapa
distorsi bisa terjadi:
a. Standar Akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil proses politik. Berbagai
kelompok pemakai melakukan lobi untuk melindungi kepentingan mereka,
adanya prinsip-prinsip akuntansi dalam standar akuntansi, dan konservatisme.
b. Kesalahan Estimasi
c. Keseimbangan Andal dan Relevan. Penekanan terhadap keandalan sering kali
menunda pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada laporan
keuangan.
d. Manajemen Laba. Penggunaan penilaian dan estimasi dalam akuntansi akrual
mengizinkan manajer untuk menggunakan informasi untuk menambah kegunaan
angka akuntansi. Namun beberapa manajer menggunakan kebebasan ini untuk
mengubah angka akuntansi, terutama laba untuk keuntungan pribadi.
2. Manajemen Laba
Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen dengan sengaja
dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi”
(Schipper, 1989).
a. Strategi Manajemen Laba
 Meningkatkan Laba
 Big Bath
 Perataan Laba
b. Motivasi Melakukan Manajemen Laba
 Insentif Perjanjian
 Dampak Harga Saham
 Insentif Lain: Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan
penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk ketaatan undang-
undang antimonopoli dan IRS.
c. Mekanisme Manajemen Laba
Pemindahan Laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan
memindahkan laba dari satu periode ke periode lainnya. Pemindahan laba dapat
dilakukan dengan mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan atau beban.
Contoh pemindahan laba:
1) Mempercepat pengakuan pendapat dengan membujuk distributor atau
pedagang untuk membeli kelebihan produksi pada akhir tahun fiskal.
2) Menunda pengakuan beban dengan mengapitalisasi beban dan mengamortisasi
sepanjang periode masa depan.
3) Memindahkan beban pada periode berikut dengan mengadopsi metode
akuntansi tertentu.
4) Membebankan biaya yang cukup besar sekaligus pada satu waktu tertentu
misalnya penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi pada periode antara.
Manajemen Laba melalui Klasifikasi. Laba juga dapat ditentukan dengan
secara khusus mengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada bagian tertentu
laporan laba rugi. Bentuk umum dari manajemen laba melalui klasifikasi adalah
memindahkan beban di bawah garis, atau melaporkan beban pada pos luar biasa
dan tidak berulang, sehingga tidak dianggap penting oleh analis.
d. Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan
Karena manajemen laba mendistorsi laporan keuangan, identifikasi dan membuat
penyesuaian manajemen laba menjadi tugas penting dalam analisis laporan
keuangan. Sebelum menentukan apakah sebuah perusahaan melakukan
manajemen laba, seorang analis harus memeriksa hal berikut:
 Insentif melakukan manajemen laba
 Reputasi dan masa lalu manajemen
 Pola yang konsisten
 Kesempatan melakukan manajemen laba
3. Proses Analisis Akuntansi
Evaluasi Kualitas Laba
Tahap evaluasi kualitas laba adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan menilai kebijakan akuntansi utama
b. Mengevaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
c. Menentukan strategi pelaporan
d. Mengidentifikasi dan menilai red flags (tanda bahaya) misalnya kinerja keuangan
yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai