Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses
metabolisme dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk hormon
insulin, glukagon, ephineprin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Pada
berbagai kondisi insulin dan glukagon secara normal merupakan hormon
pengatur yang paling dominan mengubah jalur metabolik dari
anabolisme netto menjadi katabolisme netto bolak-balik dan
penghematan glukosa, yang masing-masing bergantung pada apakah
tubuh berada dalam keadaan kenyang atau puasa.

Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya


sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans (Islets of
Langeerhans)yang terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha (α) menghasilkan
glukagon, sel beta (β) menghasilkan insulin dan merupakan jenis sel
pankreas paling banyak, sel deltha (D) menghasilkan somatostatin
namun fungsinya belum jelas diketahui, dan sel PPmenghasilkan
polipeptida pancreas.

Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua


hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau
secara umum, sekresi hormon insulin akan menurunkan kadar gula
dalam darah sebaliknya untuk sekresin hormon glukagon akan
meningkatkan kadar gula dalam darah. Perangsangan glukagon bila
kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek
glukagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam
meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis
(pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi
asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan
glukosa dari yang bukan karbohidrat).

Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan


berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon.
Kekurangan insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan
seseorang menderita diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak
sangat luas terhadap kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi.
Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa
diperoleh dari ekstraksi pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit
insulin bisa diperoleh. Setelah ditemukan teknik sintesis insulin di
bidang bioteknologi inilah, harga insulin bisa ditekan dengan sangat
drastis sehingga bisa membantu para penderita diabetes melitus.

1
Insulin diisolasi pertama kali dari pankreas pada tahun 1922 oleh
Banting dan Best, dan dengan cara memperhatikan penderita diabetes
parah dalam waktu hampir semalam yang dengan cepat memburuk dan
meninggal, dibanding dengan orang yang normal.

Insulin merupakan hormon yang diproduksi di dalam retikulum


endoplasma yang terdiri dari dua rantai asam amino
yang mempunyai peran yang sangat penting dalam tubuh. Insulin sangat
berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Jika
tidak ada insulin dalam darah maka akan menimbulkan suatu kelaparan
serta bila reseptor dalam insulin itu tidak berfungsi dengan baik maka
akan menimbulkan suatu difisiensi insulin

1.2 BATASAN MASALAH

Dalam makalah ini penulis membatasi pada peran Insulin pada


metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, kelaparan serta defisiensi
Insulin.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1.4 TUJUAN PENULISAN

2
BAB II

PEMBAHASAN

PROSES METABOLISME GLUKOSA DALAM TUBUH

Metabolisme Glukosa

1. Pengertian Glukosa

Glukosa tebentuk dari karbohidrat dalam makanan dan


disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka (Joyce, 2007).
Glukosa adalah suatu gula enam karbon yang sederhana. Glukosa dalam
makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk disakarida (secara
kimiawi terikat ke molekul gula lain) dan sebagai kanji polisakarida
kompleks. Dalam mukosa usus halus, disakarida diuraikan menjadi
monosakarida oleh enzim yang disebut disakaridase. Kanji diuraikan
oleh amylase yang dikeluarkan oleh pankreas dan juga oleh kelenjar air
liur. Gula diserap di usus dalam bentuk monosakarida (Sacher &
Richard, 2004).
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu
karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama
dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua
karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan
deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam
glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan (Murray et al.,
2003)

Glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada kadar


glukosa dalam darah yang konsentrasinya diatur ketat oleh tubuh.
Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi
untuk sel- sel tubuh. Umumnya tingkat glukosa dalam darah bertahan

3
pada batas-batas 4-8 mmol/L/hari (70-150 mg/dl), kadar ini
meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah di
pagi hari sebelum orang-orang mengkonsumsi makanan (Mayes,
2001).

Kadar glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada


tingkatglukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat
glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Umumnya tingkat
gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari (70-
150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada
pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan (Henriksen
et al., 2009).

Kadar glukosa darah sepanjang hari bervariasi dimana akan


meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Kadar glukosa darah yang normal pada pagi hari setelah malam
sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar glukosa
darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan
atau minum cairan yang mengandung glukosa maupun karbohidrat
lainnya (Price, 2005). Kadar glukosa darah yang normal cenderung
meningkat secara ringan tetapi bertahap setelah usia 50 tahun,
terutama pada orang- orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan
kadar glukosa darah setelah makan atau minum merangsang pankreas
untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar
glukosa darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar glukosa
darah menurun secara perlahan (Guyton, 2007).

Patokan – patokan yang dipakai di Indonesia adalah (Perkeni, 2011):

1. Kriteria diagnosis untuk gangguan kadar glukosa darah. Pada


ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO dalam petemuan
tahun 2005 disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari
ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 1999
(Sumber: Perkeni, 2011)
2. Metode Kadar Glukosa Darah
Pengukuran Normal DM IGT IFG Glukosa darah Puasa
(Fasting Glucose) < 6,1 mmol/L (< 7.0 mmol/L (< 6,1mmol/L (<
10mg/dL)
Glukosa darah 2 jam Nilai yang ≥ 11,1 mmol/L ≤11,1mmol/L

Ada beberapa tipe pemeriksaan glukosa darah.

Pemeriksaan gula darah puasa mengukur kadar glukosa darah selepas


tidak makan setidaknya 8 jam. Pemeriksaan gula darah postprandial 2
jam mengukur kadar glukosa darah tepat selepas 2 jam makan.
Pemeriksaan gula darah ad random mengukur kadar glukosa darah
tanpa mengambil kira waktu makan terakhir (Henriksen et al., 2009)

4
Penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan
makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin.
Jika terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), berarti insulin
yang beredar tidak mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik (resisten)
dan kondisi inilah yang disebut sebagai DM. Kadar gula darah puasa yang
mencapai lebih dari 125 mg/dL biasanya menjadi indikasi terjadinya
diabetes (Joyce, 2007).

Menurut Sacher dan Richard, 2004, hormon-hormon yang


mempengaruhi kadar glukosa adalah :

1. Insulin
2. Somatostatin
3. Glucagon
4. Epinefrin
5. Kortisol
6. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
7. Growth hormon
8. Tiroksin

Kecuali insulin, hormon yang lain memberikan efek meningkatkan


kadar glukosa darah.

5
2. METABOLISME GLUKOSA DARAH
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam
makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif
melibatkan banyak enzim di dalamnya, sehingga terjadi pertukaran bahan
dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam tubuh yang
mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :

a. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan sehari-
hari, dan sebagian besar karbohidrat akan diubah menjadilemak. Fungsi dari
karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi
dan menyediakan energi untuk proses-proses metabolisme lainnya. (
William F. Ganong, 2009 ).Karbohidrat dalam makanan terutama adalah
polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah glukosa, laktosa, fruktosa
dan galaktosa Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk
D-isomer. Hasil yang utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat
dalam darah adalah glukosa. ( William F. Ganong, 2010 ). Glukosa yang
dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami fosforilasi membentuk
glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai katalisator.
Hati memiliki enzim yang disebut glukokinase, yang lebih spesifik terhadap
glukosa, dan seperti halnya hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh
insulin, dan berkurang pada saat kelaparan dan diabetes. Glukosa-6-fosfat
dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk glukosa yang
dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi
terutama dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 2010 )

b. Metabolisme gula darah


Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah
masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi
menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke
dalam sel tubuh yang memerlukannya. Kadar gula
dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika
hormon insulin yang tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan
menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga glukosa darah meningkat. Bila
kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang ginjal, maka glukosa
darah akan keluar bersama urin ( glukosuria ). ( Depkes RI, 2008 )
Beberapa jaringan di dalam tubuh, misalnya otak dan sel darah merah,
bergantung pada glukosa untuk memperoleh energi. Dalam jangka panjang,
sebagian besar jaringan juga memerlukan glukosa untuk fungsi lain
misalnya membentuk gugus ribose pada nukleotida atau bagian karbohidrat
pada glikoprotein. Oleh karena itu, agar dapat bertahan hidup manusia harus
memiliki mekanisme untuk memelihara kadar gula darah.

6
a) Sumber glukosa darah
Setelah makan, karbohidrat dalam makanan berfungsi sebagai sumber utama
glukosa darah. Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke rentang puasa
dalam 2 jam setelah makan, glikogenolisis dirangsang dan mulai memasok
glukosa ke darah. Kemudian, glukosa juga dihasilkan melalui
glukoneogenesis. Selama puasa 12 jam, sumber utama glukosa adalah
glikogenolisis. Namun setelah puasa sekitar 16 jam, glikogenolisis dan
glukoneogenesis memiliki peran yang sama dalam memelihara glukosa
darah. Tiga puluh jam setelah makan, simpanan glikogen di dalam hati
habis. Akibatnya, glukoneogenesis adalah satu – satunya sumber glukosa
darah. Mekanisme tersebut yang menyebabkan lemak digunakan sebagai
bahan bakar utama dan yang memungkinkan kadar glukosa darah
dipertahankan selama masa kekurangan makanan menyebabkan protein
tubuh dapat dipertahankan. Karena itu, manusia dapat bertahan hidup tanpa
mendapat makanan dalam jangka waktu alam, sering melebihi satu bulan
bahkan lebih.

b) Kadar glukosa darah dalam keadaan kenyang


Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah adalah
konsentrasi glukosa darah itu sendiri, dan hormone terutama insulin dan
glucagon. Ketika makan terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang
kemudian meransang sel B pankreas untuk meningkatkan sekresi insulin.
Asam amino tertentu, terutama arginin dan leusin, juga merangsang
pengeluaran insulin dari pancreas. Kadar glukagon yang diskresikan sel A
pankreas, dalam darah mungkin meningkat atau menurun, bergantung pada
isi makanan. Kadar glukagon menurun sebagai respons terhadap makanan
tinggi karbohidrat, tetapi kadar glucagon meningkat sebagai respons
terhadap makan makanan tinggi protein.
Setelah makan makanan campuran khusus yang mengandung karbohidrat,
protein dan lemak, kadar glucagon relatif tetap sedangkan kadar insulin
meningkat.

7
c) Kadar glukosa darah pada keadaan puasa
Selama puasa, kadar glukosa darah menurun, insulin menurun dan kadar
glucagon meningkat. Perubahan hormone – hormone ini menyebabkan hati
menguraikan glikogen (glikogenolisis) dan membentuk glukosa melalui
proses glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah dapat dipertahankan.
Kadar glukosa darah pada berbagai tahapan puasa

Glukosa
(mg/dL)
Glukosa, 700 100
g/hari iv
Puasa 12 jam 80
Kelaparan 3 hari 70
Kelaparan 5-6 65
minggu

d) Kadar glukosa darah selama puasa jangka panjang


(kelaparan)
Selama puasa jangka panjang terjadi sejumlah perubahan dalam pemakaian
bahan bakar yang menyebabkan jaringan lebih sedikit menggunakan
glukosa dibandingkan dalam keadaan puasa singkat dan lebih banyak
menggunakan bahan bakar yang berasal dari triasilgliserol adipose (yaitu,
asam lemak dan turunannya, badan keton). Oleh karena itu kadar glukosa
darah tidak turun secara drastis. Sebenarnya bahkan setelah kelaparan 5-6
minggu, kadar glukosa darah tetap dalam rentang 65 mg/dL.
Regulasi glukosa darah dapat berasal dari :
1. Karbohidrat makanan,
2. Lemak dan protein makanan ataupun yang ada dalam darah sendiri
3. Glikogen yang disimpan dalam otot tubuh
Karbohidrat dari makanan (ubi2an, biji2 an, buah2 an) setelah sampai diusus
akan dicerna dan terurai menjadi glukosa dan derivate lainnya. Glukosa
yang ada dalam rongga usus oleh jonjot2 mukosa usus akan diserap dan
dibawa oleh darah keseluruh bagian tubuh. Kalau tubuh memerlukan enerji
untuk gerak, berpikir dan lainya, maka yang mula2 digunakan sebagai
sumber enerji adalah glukosa darah. Glukosa darah akan diproses oleh
insulin yang dihasilkan pancreas menjadi kalori (untuk enerji), air (H2O)
dan CO2. Kalau tubuh tidak memerlukan enerji maka glukosa darah oleh
glucagon akan diubah dan disimpansebagai glikogen otot . Kalau kadar
glukosa darah tidak mencukupi maka glikogen otot oleh glucagon akan
diubah menjadi glucose. Sumber lain untuk mencatu glucose darah
adalahlemak tubuh , protein tubuh melalui proses glukoneogenesis menjadi
glucose.
Ada beberapa factor yang mengatur kadar glucose tidak melaui ambang
batas:

8
1. INSULIN yang dihasilkan PANKREAS tubuh. Insulin mengubah
glucose darah menjadi enerji
2. GLUKAGON yang dihasilkan PANKREAS; apabila kadar glucose
berlebih akan diubah menjadi glikogen, atau sebaliknya apabial kadar
glucose darah rendah akan mengubah glikogen menjadi glucose
3. Proses glukoneogenesis yang akan mengubah Lemak dan protein tubuh
menjadi glucose darah apabila kadar glucose darah rendah

9
PERAN INSULIN DALAM MENGATUR KADAR GULA DARAH

a. Pengertian

Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke


dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel
sistem saraf pusat). Oleh karena itu, kekurangan insulin atau
kekurangpekaan reseptor-reseptor memainkan peran sentral dalam segala
bentuk diabetes mellitus.

Insulin adalah sebuah hormon yang berhubungan dengan energi


yang melimpah. Artinya bila terdapat makanan yang dapat menghasilkan
energy yang sangat banyak , terutama kelebihan jumlah karbohidrat dan
protein maka insulin akan disekresikan dalam jumlah banyak. Selanjutnya,
insulin memainkan peranan yang penting dalam penyimpanan zat yang
mempunyai kelebihan energi.

Insulin merupakan protein kecil yang terdiri atas dua rantai asam
amino yang satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfida. Bila
kedua rantai dipisahkan , maka aktivitas fungsional dari insulin akan hilang.
Insulin disintesis oleh sel-sel beta dengan cara yang mirip dengan sintesis
protein yakni diawali dengan translasi RNA insulin oleh ribosom yang
melekat pada reticulum endoplasma untuk membentuk preprohormon
insulin. Sewaktu insulin diseskresikan dalam darah, hampir seluruhnya
beredar dalam bentuk yang terikat. Waktu paruhnya dalam plasma rata-rata
hanya 6 menit sehingga dalam waktu 10-15 akan dibersihkan dari sirkulasi.

Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah. Tubuh


menyerap mayoritas karohidrat sebagai glukosa (gula darah). Dengan
meningkatnya gula darah setelah makan, pankreas melepaskan insulin yang
membantu membawa gula darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai
bahan bakar dalam proses metabolisme atau disimpan sebagai lemak apabila
kelebihan. Orang-orang yang punya kelebihan berat badan atau mereka yang
tidak berolahraga seringkali menderita resistensi insulin.

Insulin menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak


meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan badan untuk
menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan
menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk proses
metabolisme. Sehingga glukosa di dalam darah meningkat dan
menyebabkan diabetes melitus.

10
Pada kondisi normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat.
Pengaturan fisiologis kadar glukosa darah sebagian besar tergantung dari :
ekstraksi glukosa, sintesis glikogen dan glikogenesis dari metabolisme di
dalam konsentrasi gula darah yang konstan perlu dipertahankan karena
glukosa merupakan satu-satunya zat gizi yang dapat digunakan oleh otak,
retina dan epitel germaninativum dalam jumlah cukup untuk menyuplai
energi sesuai dengan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, perlu
mempertahankan konsentrasi glukosa darah pada kadar yang seimbang

Sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan diubah dalam


waktu beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida yang merupakan
karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh
sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (β-sel)
yang berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah,
biasanya setelah makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-
sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai
bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk
penyimpanan. Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi
dari glukosa ke glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel
otot.

Tingkatan insulin yang lebih tinggi menaikkan anabolic (rangkaian


jalur metabolisme untuk membangun molekul dari unit yang lebih kecil),
seperti proses pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesa protein, lemak dan
penyimpanan. Insulin adalah sinyal utama dalam mengkonversi banyak
bidirectional proses metabolisme dari catabolic (rangkaian jalur
metabolisme untuk membongkar molekul-molekul ke dalam bentuk unit
yang lebih kecil dan melepaskan energi) ke anabolic, dan sebaliknya. Secara
khusus, tingkatan insulin yang lebih rendah berguna sebagai pemicu masuk
keluarnya ketosis (fase metabolik pembakaran lemak).

Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel buruk untuk
merespon efek dari insulin (kekurangpekaan atau perlawanan terhadap
insulin), atau jika insulin cacat/defective, maka gula tidak akan diserap
dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh yang memerlukannya dan tidak
akan disimpan dengan baik di hati dan otot. Efek selanjutnya adalah tingkat
gula darah yang tetap tinggi , miskin sintesis protein, dan lainnya kekacauan
metabolisme lainnya, seperti acidosis yaitu meningkatnya keasaman
(konsentrasi ion hidrogen) dalam darah.

11
Protein insulin manusia terdiri dari 51 asam amino , dan
memiliki berat molekul dari 5808 Da . Ini adalahdimer dari rantai A-dan
B-rantai, yang dihubungkan oleh ikatan disulfida . Nama Insulin ini
berasal dari bahasa Latin insula untuk "pulau". Struktur Insulin bervariasi
sedikit antara spesies hewan. Insulin dari sumber hewan agak berbeda
dalam "kekuatan" (dalam metabolisme karbohidrat efek kontrol) pada
manusia karena variasi tersebut. Insulin babi terutama dekat
dengan manusia .

Insulin terdiri dari dua rantai polipeptida, A-dan B-rantai, diikat


bersama oleh ikatan disulfida. Hal ini namun pertama kali disintesis
sebagai polipeptida disebut single preproinsulin di pankreas β-sel .
Preproinsulin berisi 24-residu peptida sinyal yang mengarahkan rantai
polipeptida baru lahir dengan kasar retikulum endoplasma (RER).
Peptida sinyal dibelah sebagai polipeptida translokasi ke dalam lumen
RER, membentuk proinsulin . Pada RER lipatan proinsulin ke dalam
konformasi yang benar dan 3 ikatan disulfida terbentuk. Sekitar 5-10
menit setelah perakitan di retikulum endoplasma, proinsulin diangkut ke
trans-Golgi jaringan (TGN) di mana butiran dewasa terbentuk.
Transportasi ke TGN yang mungkin memakan waktu sekitar 30 menit.

Proinsulin mengalami pematangan menjadi insulin aktif melalui


aksi endopeptidases seluler dikenal sebagai pro hormon
convertases ( PC1 dan PC2 ), serta exoprotease E carboxypeptidase .

The endopeptidases membelah pada 2 posisi, melepaskan


fragmen yang disebut C-peptida , dan meninggalkan 2 rantai peptida, B-
dan A-rantai, dihubungkan oleh 2 ikatan disulfida. Para situs pembelahan
masing-masing terletak setelah sepasang residu dasar (lisin dan arginin-
64-65, dan arginin-31 dan -32), dan setelah pembelahan ini 2 pasang
residu dasar dihapus oleh carboxypeptidase tersebut. [15] The C -
peptida adalah bagian tengah dari proinsulin, dan urutan utama proinsulin
masuk dalam urutan "BCA" (B dan A rantai diidentifikasi berdasarkan
massa dan C-peptida ditemukan kemudian).

12
Insulin matang yang dihasilkan dikemas dalam butiran matang
menunggu sinyal metabolik (seperti leusin, arginin, glukosa dan
mannose) dan stimulasi saraf vagal untuk exocytosed dari sel ke dalam
sirkulasi.

Produksi insulin endogen diatur dalam beberapa langkah di sepanjang


jalur sintesis:

1. Pada transkripsi dari gen insulin


2. Dalam mRNA stabilitas
3. Pada terjemahan mRNA
4. Dalam modifikasi posttranslational

b. Fungsi Insulin

Insulin berperan dalam penggunaan glukosa oleh sel tubuh untuk


pembentukan energi. Apabila tidak ada insulin maka sel tidak dapat
menggunakan glukosa sehingga proses metabolisme menjadi terganggu.

Proses yang terjadi yaitu karbohidrat dimetabolisme oleh tubuh untuk


menghasilkan glukosa, glukosa tersebut selanjutnya diabsorbsi di saluran
pencernaan menuju ke aliran darah untuk dioksidasi di otot skelet sehingga
menghasilkan energi.

Glukosa juga disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen kemudian


diubah dalam jaringan adiposa menjadi lemak dan trigliserida. Insulin
memfasilitasi proses tersebut. Insulin akan meningkatkan pengikatan
glukosa oleh jaringan, meningkatkan level glikogen dalam hati, mengurangi
pemecahan glikogen (glikogenolisis) di hati, meningkatkan sintesis asam
lemak, menurunkan pemecahan asam lemak menjadi badan keton, dan
membantu penggabungan asam amino menjadi protein.

Insulin termasuk hormon polipeptida yang awalnya diekstraksi dari


pankreas babi maupun sapi, tetapi kini telah dapat disintesis dengan
teknologi rekombinan DNA menggunakan E.coli. Susunan asam amino
insulin manusia berbeda dengan susunan insulin hewani. Insulin
rekombinan dibuat sesuai dengan susunan insulin manusia sehingga disebut
sebagai human insulin.

Insulin diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas dan digunakan


untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Sekresi insulin terdiri dari 2
komponen. Komponen pertama yaitu: sekresi insulin basal kira-kira 1
unit/jam dan terjadi diantara waktu makan, waktu malam hari dan keadaan

13
puasa. Komponen kedua yaitu: sekresi insulin prandial yang menghasilkan
kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar insulin basal dan diproduksi
secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan dan mencapai puncak
dalam 30-45 menit, kemudian menurun dengan cepat mengikuti penurunan
kadar glukosa basal. Kemampuan sekresi insulin prandial berkaitan erat
dengan kemampuan ambilan glukosa oleh jaringan perifer.

Beberapa fungsi insulin:

1. Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel badan


2. Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah
kencing manis.
3. Membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa didalam
hati
4. Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk
lemak didalam hati.

Aksi insulin pada tingkat metabolisme manusia secara global meliputi:

1. Pengendalian asupan seluler zat tertentu, yang paling menonjol


glukosa dalam jaringan otot dan adiposa (sekitar dua pertiga dari
sel-sel tubuh)
2. Peningkatan replikasi DNA dan sintesis protein melalui kontrol
penyerapan asam amino
3. Modifikasi aktivitas berbagai enzim .

Tindakan insulin (langsung dan tidak langsung) pada sel-sel meliputi:

1. Peningkatan sintesis glikogen - insulin penyimpanan


kekuatan glukosa di hati (dan otot) sel-sel dalam bentuk
glikogen, menurunkan tingkat insulin menyebabkan sel hati
untuk mengubah glikogen menjadi glukosa dan
mengeluarkan ke darah. Ini adalah tindakan klinis insulin,
yang langsung berguna dalam mengurangi kadar glukosa
darah tinggi pada diabetes.
2. Peningkatan lipid sintesis - pasukan insulin sel-sel lemak
untuk mengambil lipid darah, yang dikonversi
ketrigliserida , kekurangan insulin menyebabkan sebaliknya.
3. Peningkatan esterifikasi asam lemak - kekuatan jaringan
adiposa untuk membuat lemak (misalnya, trigliserida) dari
ester asam lemak, kekurangan insulin menyebabkan
sebaliknya.
4. Penurunan proteolisis - penurunan pemecahan protein

14
5. Penurunan lipolisis - pasukan pengurangan konversi toko
lipid sel lemak menjadi asam lemak darah, kekurangan
insulin menyebabkan sebaliknya.
6. Penurunan glukoneogenesis - mengurangi produksi glukosa
dari nonsugar substrat, terutama di hati (sebagian besar
insulin endogen tiba di hati tidak pernah meninggalkan
hati), kekurangan insulin menyebabkan produksi glukosa
dari substrat berbagai macam di hati dan di tempat lain.
7. Penurunan autophagy - tingkat penurunan degradasi organel
rusak. Tingkat postprandial menghambat autophagy
sepenuhnya.
8. Peningkatan asam amino serapan - pasukan sel untuk
menyerap beredar asam amino, kekurangan insulin
menghambat penyerapan.
9. Peningkatan serapan kalium - pasukan sel untuk menyerap
kalium serum, kekurangan insulin menghambat penyerapan.
Peningkatan insulin dalam penyerapan kalium seluler
menurunkan kadar kalium dalam darah. Hal ini mungkin
terjadi melalui insulin yang disebabkan translokasi dari Na
+ / K +-ATPase pada permukaan sel-sel otot rangka.
10. Tonus otot arteri - memaksa otot dinding arteri untuk rileks,
meningkatkan aliran darah, terutama di microarteries,
kekurangan insulin mengurangi aliran dengan
memungkinkan otot-otot berkontraksi.
11. Peningkatan sekresi asam klorida oleh sel parietal dalam
perut
12. Penurunan ekskresi natrium ginjal.

Insulin juga mempengaruhi fungsi tubuh lainnya, seperti kepatuhan


vaskular dan kognisi . Setelah insulin memasuki otak manusia, itu
meningkatkan pembelajaran dan memori dan memori manfaat lisan pada
khususnya. otak insulin Meningkatkan sinyal dengan cara pemberian
insulin intranasal juga meningkatkan thermoregulatory akut dan respon
glucoregulatory dengan asupan makanan, menunjukkan bahwa insulin
saraf pusat memberikan kontribusi untuk kontrol seluruh tubuh
energi homeostasis pada manusia

15
c. PERAN INSULIN PADA METABOLISME KARBOHIDRAT

Setelah makan makanan tinggi karbohidrat, glukosa yang di adsorpsi


kedalam darah menyebabkan sekresi insulin dengan cepat. Insulin
selanjutnya menyebabkan penyimpanan dan penggunaan glukosa oleh
semua jaringan tubuh, terutama jaringan otot adipose dan hati.

 Pengaruh insulin dalam meningkatkan metabolisme glukosa dalam


otot.

Dalam sehari, jaringan otot tidak bergantung pada glukosa untuk energinya
tetapi sebagian besar bergantung pada asam lemak karena membran otot
istirahat. Diantara waktu makan , jumlah insulin yang disekresikan terlalu
kecil untuk meningkatakan jumlah pemasukan glukosa yang masuk ke
dalam otot. Akan tetapi, ada dua kondisi dimana otot memang menggunakan
sejumlah besar glukosa yaitu, selama kerja fisik baik sedang ataupun berat
dan penggunaan sejumlah besar glukosa oleh otot adalah selama beberapa
jam setelah makan.

 Pengaruh Insulin dalam meningkatkan penyimpan dan penggunaan


glukosa oleh hati.

Salah satu efek penting insulin adalah menyebabkan sebagian besar glukosa
yang diabsorbsi sesudah makan segera disimpan di dalam hati dalam bentuk
glikogen. Selanjutnya diantara waktu makan bila tidak tersedia makanan dan
konsentrasi glukosa dalam darah mulai berkurang, sekresi insulin menurun
dengan cepat dan glikogen dalam hati dipecah kembali menjadi glukosa,
yang akan dilepaskan kembali kedalam darah untuk menjaga konsentrasi
glukosa tidak berkurang terlalu rendah.

i. Mekanisme yang dipakai oleh insulin untuk menyebabkan


timbulnya pemasukan glukosa dan penyimpanan dalam hati
meliputi beberapa langkah:
1. Insulin menghambat fosforilasi hati, yang merupakan enzim utama yang
menyebabkan tepecahnya glikogen dalam hati menjadi glukosa.
2. Insulin meningkatkan pemasukan glukosa dari darah oleh sel-sel hati.
Keadaan ini terjadi dengan meningkatkan aktivitas enzim glukonase,
yang merupakan salah satu enzim yang menyebabkan fosforilasi.
3. Insulin juga meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang meningkatkan
sintesis glikogen termasuk enzim glikogen sintetase yang bertanggung
jawab untuk polinerisasi dari unit monosakarida untuk membentuk
molekul glikogen.

16
Setelah makan dan kadar glukosa dalam darah mulai menurun sampai kadar
rendah beberapa peristiwa akan mulai berlangsung sehingga menyebabkan
hati melepaskan glukosa kembali kedalam sirkulasi darah. Jadi bila sesudah
makan, didalam darah timbul kelebihan glukosa maka hati akan
memindahakan glukosa dari darah.

 Pengaruh insulin terhadap metabolisme karbohidrat dalam sel-sel


lain .

Insulin meninkatkan pengakutan dan pemakaian glukosa kedalam sebagain


besar sel tubuh lain dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh
insulin dalam mempengaruhi pengangkutan glukosa dalam sel otot.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Insulin diproduksi di pulau-pulau langerhans di pankreas yang merupakan


sebuah hormon polipeptida mengatur metabolisme karbohidrat. Selain
merupakan efektor utama dalam homeostasis karbohidrat, Insulin juga
mempunyai fungsi dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein.
Insulin memiliki properti anabolik dan juga mempengaruhi jaringan tubuh
lainnya.

Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah. Tubuh menyerap


mayoritas karbohidrat sebagai glukosa (gula darah). Dengan meningkatnya
gula darah setelah untuk digunakan sebagai bahan bakar dalam proses
metabolisme atau disimpan sebagai lemak apabila kelebihan.

Insulin juga memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam


darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan.
Selain itu, insulin mempunyai peranan dalam metabolisme, diantaranya
adalah metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Dalam metabolisme
karbohidrat insulin berperan untuk mendapatkan proses metabolisme
glukosa normal, selain diperlukan mekanisme serta dinamika sekresi yang
normal, dibutuhkan pula aksi insulin yang berlangsung normal.

B. SARAN

Insulin merupakan hormon yang sangat penting dalam tubuh karena sangat
berhubungan dengan proses metabolisme. Karena kekurangan insulin dapat
menimbulkan berbagai masalah untuk itu kita harus menjaga kadar insulun
dalam tubuh kita.

18
DAFTAR PUSTAKA

Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta:
EGC; 2006

Anonim, 2011b. Insulin. http://id.wikipedia.org/wiki/Insulin.

Brunton S, Blaine C, Martha F, Daniel L, Robert R, Richard R. The role of


insulin. The Journal of Family Practice. May; .2005; 445-452.

Gilvery, Mc. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi ketiga.


Airlangga University Press. Surabaya.
Poedjiadi, A. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia
Press. Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai