PENDAHULUAN
Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses
metabolisme dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk hormon
insulin, glukagon, ephineprin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Pada
berbagai kondisi insulin dan glukagon secara normal merupakan hormon
pengatur yang paling dominan mengubah jalur metabolik dari
anabolisme netto menjadi katabolisme netto bolak-balik dan
penghematan glukosa, yang masing-masing bergantung pada apakah
tubuh berada dalam keadaan kenyang atau puasa.
1
Insulin diisolasi pertama kali dari pankreas pada tahun 1922 oleh
Banting dan Best, dan dengan cara memperhatikan penderita diabetes
parah dalam waktu hampir semalam yang dengan cepat memburuk dan
meninggal, dibanding dengan orang yang normal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Metabolisme Glukosa
1. Pengertian Glukosa
3
pada batas-batas 4-8 mmol/L/hari (70-150 mg/dl), kadar ini
meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah di
pagi hari sebelum orang-orang mengkonsumsi makanan (Mayes,
2001).
4
Penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan
makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin.
Jika terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), berarti insulin
yang beredar tidak mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik (resisten)
dan kondisi inilah yang disebut sebagai DM. Kadar gula darah puasa yang
mencapai lebih dari 125 mg/dL biasanya menjadi indikasi terjadinya
diabetes (Joyce, 2007).
1. Insulin
2. Somatostatin
3. Glucagon
4. Epinefrin
5. Kortisol
6. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
7. Growth hormon
8. Tiroksin
5
2. METABOLISME GLUKOSA DARAH
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam
makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif
melibatkan banyak enzim di dalamnya, sehingga terjadi pertukaran bahan
dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam tubuh yang
mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
a. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan sehari-
hari, dan sebagian besar karbohidrat akan diubah menjadilemak. Fungsi dari
karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi
dan menyediakan energi untuk proses-proses metabolisme lainnya. (
William F. Ganong, 2009 ).Karbohidrat dalam makanan terutama adalah
polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah glukosa, laktosa, fruktosa
dan galaktosa Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk
D-isomer. Hasil yang utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat
dalam darah adalah glukosa. ( William F. Ganong, 2010 ). Glukosa yang
dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami fosforilasi membentuk
glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai katalisator.
Hati memiliki enzim yang disebut glukokinase, yang lebih spesifik terhadap
glukosa, dan seperti halnya hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh
insulin, dan berkurang pada saat kelaparan dan diabetes. Glukosa-6-fosfat
dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk glukosa yang
dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi
terutama dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 2010 )
6
a) Sumber glukosa darah
Setelah makan, karbohidrat dalam makanan berfungsi sebagai sumber utama
glukosa darah. Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke rentang puasa
dalam 2 jam setelah makan, glikogenolisis dirangsang dan mulai memasok
glukosa ke darah. Kemudian, glukosa juga dihasilkan melalui
glukoneogenesis. Selama puasa 12 jam, sumber utama glukosa adalah
glikogenolisis. Namun setelah puasa sekitar 16 jam, glikogenolisis dan
glukoneogenesis memiliki peran yang sama dalam memelihara glukosa
darah. Tiga puluh jam setelah makan, simpanan glikogen di dalam hati
habis. Akibatnya, glukoneogenesis adalah satu – satunya sumber glukosa
darah. Mekanisme tersebut yang menyebabkan lemak digunakan sebagai
bahan bakar utama dan yang memungkinkan kadar glukosa darah
dipertahankan selama masa kekurangan makanan menyebabkan protein
tubuh dapat dipertahankan. Karena itu, manusia dapat bertahan hidup tanpa
mendapat makanan dalam jangka waktu alam, sering melebihi satu bulan
bahkan lebih.
7
c) Kadar glukosa darah pada keadaan puasa
Selama puasa, kadar glukosa darah menurun, insulin menurun dan kadar
glucagon meningkat. Perubahan hormone – hormone ini menyebabkan hati
menguraikan glikogen (glikogenolisis) dan membentuk glukosa melalui
proses glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah dapat dipertahankan.
Kadar glukosa darah pada berbagai tahapan puasa
Glukosa
(mg/dL)
Glukosa, 700 100
g/hari iv
Puasa 12 jam 80
Kelaparan 3 hari 70
Kelaparan 5-6 65
minggu
8
1. INSULIN yang dihasilkan PANKREAS tubuh. Insulin mengubah
glucose darah menjadi enerji
2. GLUKAGON yang dihasilkan PANKREAS; apabila kadar glucose
berlebih akan diubah menjadi glikogen, atau sebaliknya apabial kadar
glucose darah rendah akan mengubah glikogen menjadi glucose
3. Proses glukoneogenesis yang akan mengubah Lemak dan protein tubuh
menjadi glucose darah apabila kadar glucose darah rendah
9
PERAN INSULIN DALAM MENGATUR KADAR GULA DARAH
a. Pengertian
Insulin merupakan protein kecil yang terdiri atas dua rantai asam
amino yang satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfida. Bila
kedua rantai dipisahkan , maka aktivitas fungsional dari insulin akan hilang.
Insulin disintesis oleh sel-sel beta dengan cara yang mirip dengan sintesis
protein yakni diawali dengan translasi RNA insulin oleh ribosom yang
melekat pada reticulum endoplasma untuk membentuk preprohormon
insulin. Sewaktu insulin diseskresikan dalam darah, hampir seluruhnya
beredar dalam bentuk yang terikat. Waktu paruhnya dalam plasma rata-rata
hanya 6 menit sehingga dalam waktu 10-15 akan dibersihkan dari sirkulasi.
10
Pada kondisi normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat.
Pengaturan fisiologis kadar glukosa darah sebagian besar tergantung dari :
ekstraksi glukosa, sintesis glikogen dan glikogenesis dari metabolisme di
dalam konsentrasi gula darah yang konstan perlu dipertahankan karena
glukosa merupakan satu-satunya zat gizi yang dapat digunakan oleh otak,
retina dan epitel germaninativum dalam jumlah cukup untuk menyuplai
energi sesuai dengan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, perlu
mempertahankan konsentrasi glukosa darah pada kadar yang seimbang
Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel buruk untuk
merespon efek dari insulin (kekurangpekaan atau perlawanan terhadap
insulin), atau jika insulin cacat/defective, maka gula tidak akan diserap
dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh yang memerlukannya dan tidak
akan disimpan dengan baik di hati dan otot. Efek selanjutnya adalah tingkat
gula darah yang tetap tinggi , miskin sintesis protein, dan lainnya kekacauan
metabolisme lainnya, seperti acidosis yaitu meningkatnya keasaman
(konsentrasi ion hidrogen) dalam darah.
11
Protein insulin manusia terdiri dari 51 asam amino , dan
memiliki berat molekul dari 5808 Da . Ini adalahdimer dari rantai A-dan
B-rantai, yang dihubungkan oleh ikatan disulfida . Nama Insulin ini
berasal dari bahasa Latin insula untuk "pulau". Struktur Insulin bervariasi
sedikit antara spesies hewan. Insulin dari sumber hewan agak berbeda
dalam "kekuatan" (dalam metabolisme karbohidrat efek kontrol) pada
manusia karena variasi tersebut. Insulin babi terutama dekat
dengan manusia .
12
Insulin matang yang dihasilkan dikemas dalam butiran matang
menunggu sinyal metabolik (seperti leusin, arginin, glukosa dan
mannose) dan stimulasi saraf vagal untuk exocytosed dari sel ke dalam
sirkulasi.
b. Fungsi Insulin
13
puasa. Komponen kedua yaitu: sekresi insulin prandial yang menghasilkan
kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar insulin basal dan diproduksi
secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan dan mencapai puncak
dalam 30-45 menit, kemudian menurun dengan cepat mengikuti penurunan
kadar glukosa basal. Kemampuan sekresi insulin prandial berkaitan erat
dengan kemampuan ambilan glukosa oleh jaringan perifer.
14
5. Penurunan lipolisis - pasukan pengurangan konversi toko
lipid sel lemak menjadi asam lemak darah, kekurangan
insulin menyebabkan sebaliknya.
6. Penurunan glukoneogenesis - mengurangi produksi glukosa
dari nonsugar substrat, terutama di hati (sebagian besar
insulin endogen tiba di hati tidak pernah meninggalkan
hati), kekurangan insulin menyebabkan produksi glukosa
dari substrat berbagai macam di hati dan di tempat lain.
7. Penurunan autophagy - tingkat penurunan degradasi organel
rusak. Tingkat postprandial menghambat autophagy
sepenuhnya.
8. Peningkatan asam amino serapan - pasukan sel untuk
menyerap beredar asam amino, kekurangan insulin
menghambat penyerapan.
9. Peningkatan serapan kalium - pasukan sel untuk menyerap
kalium serum, kekurangan insulin menghambat penyerapan.
Peningkatan insulin dalam penyerapan kalium seluler
menurunkan kadar kalium dalam darah. Hal ini mungkin
terjadi melalui insulin yang disebabkan translokasi dari Na
+ / K +-ATPase pada permukaan sel-sel otot rangka.
10. Tonus otot arteri - memaksa otot dinding arteri untuk rileks,
meningkatkan aliran darah, terutama di microarteries,
kekurangan insulin mengurangi aliran dengan
memungkinkan otot-otot berkontraksi.
11. Peningkatan sekresi asam klorida oleh sel parietal dalam
perut
12. Penurunan ekskresi natrium ginjal.
15
c. PERAN INSULIN PADA METABOLISME KARBOHIDRAT
Dalam sehari, jaringan otot tidak bergantung pada glukosa untuk energinya
tetapi sebagian besar bergantung pada asam lemak karena membran otot
istirahat. Diantara waktu makan , jumlah insulin yang disekresikan terlalu
kecil untuk meningkatakan jumlah pemasukan glukosa yang masuk ke
dalam otot. Akan tetapi, ada dua kondisi dimana otot memang menggunakan
sejumlah besar glukosa yaitu, selama kerja fisik baik sedang ataupun berat
dan penggunaan sejumlah besar glukosa oleh otot adalah selama beberapa
jam setelah makan.
Salah satu efek penting insulin adalah menyebabkan sebagian besar glukosa
yang diabsorbsi sesudah makan segera disimpan di dalam hati dalam bentuk
glikogen. Selanjutnya diantara waktu makan bila tidak tersedia makanan dan
konsentrasi glukosa dalam darah mulai berkurang, sekresi insulin menurun
dengan cepat dan glikogen dalam hati dipecah kembali menjadi glukosa,
yang akan dilepaskan kembali kedalam darah untuk menjaga konsentrasi
glukosa tidak berkurang terlalu rendah.
16
Setelah makan dan kadar glukosa dalam darah mulai menurun sampai kadar
rendah beberapa peristiwa akan mulai berlangsung sehingga menyebabkan
hati melepaskan glukosa kembali kedalam sirkulasi darah. Jadi bila sesudah
makan, didalam darah timbul kelebihan glukosa maka hati akan
memindahakan glukosa dari darah.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Insulin merupakan hormon yang sangat penting dalam tubuh karena sangat
berhubungan dengan proses metabolisme. Karena kekurangan insulin dapat
menimbulkan berbagai masalah untuk itu kita harus menjaga kadar insulun
dalam tubuh kita.
18
DAFTAR PUSTAKA
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta:
EGC; 2006
19