PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kacang tanah adalah jenis tanaman palawija yang tumbuh dalam satu
musim. Klasifikasi kacang tanah adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogea (Pitojo, 2006).
Kacang tanah merupakan jenis tanaman yang termasuk ke dalam jenis
tanaman polong-polongan (Fabeceae). Kacang tanah termasuk dalam tanaman
dikotil. Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, akarnya
tunggang tumbuh lurus ke dalam tanah dan buahnya yang berbentuk polong
tumbuh di dalam tanah (Mashudi, 2007). Saat perkecambahan daun tanaman
kacang tanah adalah daun tunggal namun pada pertumbuhan selanjutnya menjadi
daun majemuk bersirip biasanya berjumlah genap yaitu empat helai dengan
tangkai daun yang panjang. Kacang tanah adalah salah satu tanaman yang
berfungsi sebagai penutup tanah. Kacang tanah merupakan tanaman yang tahan
terhadap naungan dan akarnya mampu mengikat nitrogen (N2) dari udara melalui
simbiosis dengan bakteri rhizobium (Buhaira, 2007).
2.2. Naungan
Cahaya matahari adalah faktor yang sangat penting bagi tanaman karena
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Cahaya yang diterima oleh satu
tanaman dengan tanaman lain akan berbeda dan responnya juga akan berbeda.
Salah satu cara untuk mengatur cahaya matahari yang diterima oleh tanaman
adalah dengan pemberian naungan. Tanaman dengan kondisi ternaungi
menyebabkan intensitas cahaya yang diterima rendah sehingga aktivitas auksin
meningkat dan akibatnya sel-sel tumbuh akan memanjang (Afandi et al., 2013).
Cahaya sangat berpengaruh pada pemanjangan batang tanaman, semakin rendah
cahaya matahari yang diterima tanaman maka tanaman akan mengalami etiolasi.
Etiolasi menyebabkan batang tanaman mengecil dan diameter batang tanaman
juga mengecil (Sucipto, 2009).
Cahaya matahari akan mempengaruhi proses metabolisme dalam tanaman.
Semakin tinggi cahaya yang diserap tanaman maka proses metabolisme tanaman
akan meningkat. Perlakuan naungan atau intensitas cahaya matahari yang rendah
memberikan hasil jumlah daun yang lebih sedikit dibanding dengan tanaman
tanpa naungan (Rosman et al., 2015). Jumlah daun tanaman yang terbentuk sangat
dipengaruhi oleh cahaya matahari yang diterima oleh tanaman. Cahaya digunakan
sebagai sumber energi bagi tanaman untuk melakukan proses fotosintesis,
semakin tinggi proses fotosintesis yang terjadi maka jumlah daun yang terbentuk
semakin banyak (Afa dan Sudarsono, 2014).
Tinggi rendahnya cahaya matahari yang diterima tanaman juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan organ-organ tanaman selain batang. Daun adalah
salah satu organ vegetatif tanaman yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya
matahari karena pertumbuhan daun ditentukan oleh proses fotosintesis pada
tanaman. Jumlah fotosintat yang tinggi berpengaruh terhadap aktivitas
metabolisme dan pertumbuhan tanaman sehingga jumlah daun dan percabangan
daun lebih banyak (Zuchri, 2007). Intensitas cahaya matahari yang rendah dapat
menyebabkan rendahnya proses fotosintesis tanaman dan menghambat
pertumbuhan pada tanaman tersebut. Tanaman dengan kondisi ternaungi dapat
menyebabkan pertumbuhannya akan terganggu sehingga jumlah cabang pangkal
daunnya sedikit (Afandi et al., 2013).
Proses fotosintesis pada tanaman dapat mempengaruhi hasil produksi atau
berat tanaman. Pemberian naungan dapat menyebabkan rendahnya intensitas
matahari yang akan diserap oleh tanaman. Tanaman yang ternaungi kurang
mendapatkan intensitas cahaya matahari sehingga proses fotosintesis rendah dan
mempengaruhi rendahnya berat basah tanaman (Jati et al., 2013). Berat basah
tanaman menunjukkan proses metabolisme yang terjadi pada tanaman. Proses
fotosintesis selain mempengaruhi berat basah tanaman juga dapat mempengaruhi
bahan kering tanaman. Penyinaran matahari yang tinggi akan digunakan tanaman
untuk melakukan proses fotosintesis sehingga mempengaruhi bobot biomassa
tanaman sehingga bahan kering tanaman akan meningkat (Fauzi et al., 2016).
Kerapatan merupakan jumlah individu dari suatu tumbuhan yang ada dalam
suatu daerah. Kerapatan dibagi menjadi dua yaitu kerapatan mutlak dan kerapatan
tidak mutlak. Kerapatan mutlak merupakan jumlah individu tumbuhan yang ada
dalam setiap luas petak yang diamati (Syawal, 2009). Kerapatan mutlak dapat
diukur dengan cara membagi antara jumlah individu tanaman yang ada di petak
yang diamati dengan luas daerah petak yang diamati (Latifah, 2005).
Kerapatan relatif dapat diartikan sebagai hasil perbandingan antara satu
jenis tumbuhan yang diamati dengan jumlah seluruh tumbuhan yang ada dalam
petak yang diamati (Tantra dan Santosa, 2016). Kerapatan relatif dapat dihitung
menggunakan cara dengan membagi antara kerapatan mutlak satu jenis tumbuhan
dengan total dari kerapatan seluruh jenis tumbuhan yang ada dalam petak yang
diamati dikalikan dengan 100% (Syawal, 2009).
3.1. Naungan
3.1.1. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain bambu sebagai tiang
naungan, kawat sebagai perekat antara bambu yang satu dengan bambu yang lain,
sembilan polybag volume 10 kg sebagai tempat tanaman tumbuh, paranet untuk
menaungi tanaman, meteran untuk mengukur tinggi tanaman, bambu sebagai
penegak tanaman, dan cangkul untuk mengambil tanah dan pupuk kandang.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain tanah tembalang sebagai
media tanam kacang tanah, dan pupuk kandang sapi.
3.1.2. Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah media tanam disiapkan
dengan cara tiga polybag diisi dengan pupuk kandang dan enam polybag diisi
dengan tanah tembalang yang kemudian ditanami dua benih kacang tanah pada
masing-masing polybag. Tiga polybag dengan media tanam kotoran sapi
diletakkan pada perlakuan naungan 0% (tanpa naungan), tiga polybag dengan
media tanam tanah tembalang diletakkan pada perlakuan 35% (dilapisi dengan
satu lapis paranet), dan tiga polybag dengan media tanam tanah tembalang
diletakkan pada perlakuan 70% (dilapisi dengan dua paranet). Masing-masing
perlakuan diamati tinggi tanaman, jumlah daun dan percabangan tangkai masing-
masing tanaman dan dicatat setiap harinya. Naungan setiap harinya diukur suhu
udara dan kelembabab pada pagi hari jam 07.00, siang hari jam 12.00, dan sore
hari jam 17.00.
3.2.1. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain kuadrat dari bambu
berukuran 1 x 1 m untuk petak contoh pengamatan, tali rapia untuk pembuatan
petak contoh berukuran 10 x 10 m dalam analisis vegetasi metode kuadrat dan
pembuatan contoh rintisan sepanjang 15 m dalam analisis vegetasi metode rintisan
(garis), gunting untuk memotong sampel herbarium yang ditemukan di petak
contoh pengamatan, koran untuk menyimpan sampel herbarium, kamera untuk
mendokumentasikan pengambilan sampel herbarim, dan alat tulis untuk mencatat
hasil pengamatan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain sampel
herbarium yang digunakan untuk pembuatan herbarium.
3.2.2. Metode
Metode yang dilakukan dalam analisis vegetasi metode kuadrat adalah petak
contoh kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m dibuat dari bambu, petak contoh kuadrat
dengan ukuran 10 x 10 m dibuat dari tali rapia. Petak contoh kuadrat diletakkan
di atas vegetasi dan diamati frekuensi, kerapatan, dan dominasi masing-masing
spesies tanaman yang ditemukan. Petak contoh kuadrat 1 x 1 m diamati vegetasi
rumput yang ada dan kuadrat 10 x 10 m diamati vegetasi pohon yang ada di dalam
petak contoh. Kerapatan dihitung jumlah tanaman sebagai individu tiap petak
contoh pengamatan, frekuensi dihitung dari kemunculan tiap jenis tanaman pada
tiap petak contoh pengamatan dan dominasi dihitung dari kelindungan tiap petak
contoh pengamatan dengan rumus (d1xd2/4 dengan d1 dan d2 adalah proyeksi
tajuk). Pengamatan dilakukan sebanyak 10 kali petak contoh kuadrat dengan jarak
10 m setelah petak contoh sebelumnya.
Metode yang dilakukan dalam analisis vegetasi metode rintisan (garis)
adalah petak contoh rintisan sepanjang 15 m yang telah disiapkan diletakkan di
atas vegetasi. Jenis tumbuhan yang ditemukan sepanjang garis dicatat dan diukur
panjang per tanamannya dan diamati kerapatan, frekuensi dan dominasi vegetasi.
Kerapatan dihitung jumlah tanaman sebagai individu tiap petak contoh
pengamatan, frekuensi dihitung dari kemunculan tiap jenis tanaman pada tiap
petak contoh pengamatan dan dominasi dihitung dari jumlah panjang rintisan
yang memuat jenis tiap petak contoh pengamatan. Sampel tiap jenis tanaman
diambil untuk dibuat herbarium di laboratorium. Pengamatan dilakukan sebanyak
10 kali petak contoh rintisan dengan jarak 20 m setelah petak contoh sebelumnya.
BAB IV
4.1. Naungan
80
Tinggi Tanaman (cm)
70
60 Tanpa Naungan
50
Naungan 35%
40
30 Naungan 70%
20
10
0
1 2 3 4 5 6
Minggu ke-
200
180
160
Jumlah Daun
140
120
100 Tanpa Naungan
80
Naungan 70%
60
40 Naungan 35%
20
0
1 2 3 4 5 6
Minggu ke-
6 Tanpa Naungan
4 Naungan 70%
2 Naungan 35%
0
1 2 3 4 5 6
Minggu ke-
5.1. Simpulan
5.2. Saran
Jati, B., Samanhudi, dan M. Rahayu. 2013. The effect of shading and watering
stress on growth and yield of purwoceng (Pimpinella pruatjanMolk.) in
Tawangmangu. Journal of Agronomy Research 2 (5) : 53 – 64.
Kainde, R. P., S. P. Ratag, J. S. Tasirin, dan D. Faryanti. 2011. Analisis vegetasi
hutan lindung gunung tumpa. Jurnal Eugenia 17 (3) : 1 – 11.
Kasim, S. 2012. Nilai penting dan keanekaragaman hayati hutan lindung wakonti
das baubau. Jurnal Agriplus 22 : 231 – 240.
Mashudi. 2007. Bertanam Kacang Tanah dan Manfaatnya. Azka Press, Jakarta.
Ontorael R., A. S. Wantasen dan A. B. Rondonuwu. 2012. Kondisi ekologi dan
pemanfaatan sumberdaya mangrove di Desa Tarohan Selatan Kecamatan
Beo selatan kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Ilmiah Platax1 : 7 – 11.
Paripurno, M. Y. Y. 2014. Survei kualitas rumput lapangan stadion penyelenggara
pertandingan sepakbola (stadion tempat peserta liga resmi pssi yang ada di
Jawa Timur). Jurnal Kesehatan Olahraga 2 (3) : 1 – 10.
Rosman, R., Setyono., dan Suhaeni. 2015. Pengaruh naungan dan pupuk fosfor
terhadap pertumbuhan dan produksi nilam (Pogostemoncablin Benth.).
Balai Penelitian Rempah dan Obat.1 (1): 43–49.
LAMPIRAN
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 50 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 8
- Naungan 35% = = = 67 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 10
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 12
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 50 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 8
- Naungan 35% = = = 67 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 11
- Naungan 70% = = = 92 %
Jumlah benih total 12
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 8
- Tanpa Naungan = = = 67 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 11
- Naungan 35% = = = 92 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 10
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 12
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 12
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 12
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 12
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 12
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 12
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Jumlah benih berkecambah 12
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 12
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Pengamatan hari ke-22
Kelembaban
Suhu (pukul) Percabangan Benih
Perlakuan TT JD (pukul)
tangkai daun Berkecambah
7 12 17 7 12 15
Tanpa Naungan 9,5 11 26 30 27 80 60 71 4 6
Naungan 35% 10 12 26 29 26 82 65 74 4 6
Naungan 70% 23 6 25 28 25 83 66 77 1 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 70% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 6
- Tanpa Naungan = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 6
- Naungan 35% = = = 100 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 1. (lanjutan)
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Daya kecambah :
Jumlah benih berkecambah 5
- Tanpa Naungan = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 35% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Jumlah benih berkecambah 5
- Naungan 70% = = = 83 %
Jumlah benih total 6
Lampiran 2. Perhitungan Produksi Bahan Kering Kacang Tanah
0,16 – 0,0685
KA = x 100% = 57,2%
0,16
BK = 100% - 57,2% = 42,8%
3. KA tanaman naungan 70%
0,057 – 0,0105
KA = x 100% = 82%
0,057
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0, 7
= x 100 %
3,9
= 18%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
3086
=
15
= 205
DM
DR = x 100 %
∑ DM
205
= x 100 %
668
= 30%
NP = KR + FR + DR
= 56% + 18% + 30%
= 104%
NP
SDR =
3
104
=
3
= 35%
b. Tembelek
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
28
=
1
= 28
KM
KR = x 100 %
∑ KM
28
= x 100 %
362
= 7%
Lampiran 4. (lanjutan)
c. Krinyu
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
18
=
1
= 18
Lampiran 4. (lanjutan)
KM
KR = x 100 %
∑ KM
18
= x 100 %
362
= 5%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
7
=
10
= 0,7
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0, 7
= x 100 %
3,9
= 18%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
1170
=
15
= 78
DM
DR = x 100 %
∑ DM
78
= x 100 %
668
= 12%
NP = KR + FR + DR
= 5% + 18% + 12%
= 35%
NP
SDR =
3
35
=
3
= 12%
Lampiran 4. (lanjutan)
d. Songgo Langit
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
21
=
1
= 21
KM
KR = x 100 %
∑ KM
21
= x 100 %
362
= 6%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
6
=
10
= 0,6
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0, 6
= x 100 %
3,9
= 15%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
1575
=
15
= 105
DM
DR = x 100 %
∑ DM
105
= x 100 %
668
= 26%
NP = KR + FR + DR
= 6% + 15% + 26%
= 47%
Lampiran 4. (lanjutan)
NP
SDR =
3
47
=
3
= 16%
e. Bandotan
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
18
=
1
= 18
KM
KR = x 100 %
∑ KM
18
= x 100 %
362
= 5%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
4
=
10
= 0,4
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,4
= x 100 %
3,9
= 10%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
660
=
15
= 44
DM
DR = x 100 %
∑ DM
44
= x 100 %
668
= 7%
Lampiran 4. (lanjutan)
NP = KR + FR + DR
= 5% + 10% + 7%
= 22%
NP
SDR =
3
22
=
3
= 7
f. Meniran
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
9
=
1
=9
KM
KR = x 100 %
∑ KM
9
= x 100 %
362
= 2%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
3
=
10
= 0,3
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,3
= x 100 %
3,9
= 8%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
420
=
15
= 28
Lampiran 4. (lanjutan)
DM
DR = x 100 %
∑ DM
28
= x 100 %
668
= 4%
NP = KR + FR + DR
= 2% + 8% + 4%
= 14%
NP
SDR =
3
14
=
3
= 5%
g. Anting-Anting
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
66
=
1
= 66
KM
KR = x 100 %
∑ KM
66
= x 100 %
362
= 18%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
7
=
10
= 0,7
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,7
= x 100 %
3,9
= 18%
Lampiran 4. (lanjutan)
a. Krinyu
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
256
=
1
= 256
KM
KR = x 100 %
∑ KM
256
= x 100 %
566
= 45%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
8
=
10
= 0,8
Lampiran 4. (lanjutan)
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,8
= x 100 %
4,1
= 20%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
4245
=
15
= 283
DM
DR = x 100 %
∑ DM
283
= x 100 %
1299
= 22%
NP = KR + FR + DR
= 45% + 20% + 22%
= 87%
NP
SDR =
3
87
=
3
= 29%
b. Tembelek
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
28
=
1
= 28
KM
KR = x 100 %
∑ KM
28
= x 100 %
566
= 8%
Lampiran 4. (lanjutan)
c. Krinyu
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
69
=
1
= 69
Lampiran 4. (lanjutan)
KM
KR = x 100 %
∑ KM
69
= x 100 %
566
= 12%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
7
=
10
= 0,7
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,7
= x 100 %
4,1
= 17%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
4155
=
15
= 277
DM
DR = x 100 %
∑ DM
277
= x 100 %
1299
= 21%
NP = KR + FR + DR
= 12% + 17% + 21%
= 50%
NP
SDR =
3
50
=
3
= 17%
Lampiran 4. (lanjutan)
d. Songgo Langit
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
39
=
1
= 39
KM
KR = x 100 %
∑ KM
39
= x 100 %
566
= 7%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
6
=
10
= 0,6
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,6
= x 100 %
4,1
= 15%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
2610
=
15
= 174
DM
DR = x 100 %
∑ DM
174
= x 100 %
1299
= 13%
NP = KR + FR + DR
= 7% + 15% + 13%
= 35%
Lampiran 4. (lanjutan)
NP
SDR =
3
35
=
3
= 12
e. Bandotan
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
39
=
1
= 39
KM
KR = x 100 %
∑ KM
39
= x 100 %
566
= 7%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
4
=
10
= 0,4
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,4
= x 100 %
4,1
= 10%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
1470
=
15
= 98
DM
DR = x 100 %
∑ DM
98
= x 100 %
1299
= 98%
Lampiran 4. (lanjutan)
NP = KR + FR + DR
= 7% + 10% + 8%
= 25%
NP
SDR =
3
25
=
3
= 8%
f. Meniran
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
28
=
1
= 28
KM
KR = x 100 %
∑ KM
28
= x 100 %
566
= 5%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
4
=
10
= 0,4
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,4
= x 100 %
4,1
= 10%
Lampiran 4. (lanjutan)
g. Anting-Anting
Jumlah individu
KM =
luas petak contoh
92
=
1
= 92
KM
KR = x 100 %
∑ KM
92
= x 100 %
566
= 16%
Frekuensi suatu jenis
FM =
jumlah seluruh petak contoh
7
=
10
= 0,7
Lampiran 4. (lanjutan)
FM
FR = x 100 %
∑ FM
0,7
= x 100 %
4,1
= 17%
Luas bidang dasar suatu jenis
DM =
luas seluruh petak contoh
4125
=
15
= 275
DM
DR = x 100 %
∑ DM
275
= x 100 %
1299
= 21%
NP = KR + FR + DR
= 16% + 17% + 21%
= 54%
NP
SDR =
3
54
=
3
= 18%
Lampiran 5. Perhitungan Analisis Vegetasi Metode Kuadrat
Putri malu 3 - 3 - 1 3 3 2 3 2 20 7
Nanangka
1 3 4 - 3 - 1 - - 2 14 5
an
Rumput
35 33 2 4 - 3 7 - 1 - 85 6
bermuda
Alang-
- - - - - - - 4 20 7 31 2
alang
Teki
- 1 - - 2 - - 3 - - 6 2
ladang
Krinyu - 2 3 5 - 3 5 - - 2 20 5
Meniran - - - - - - 2 - 3 - 5 2
Jumlah 299 39
Sumber : Data Primer Praktikum Ekologi Tanaman, 2016.
Lampiran 5. (lanjutan)
Putri malu 2 - 9 2 3 6 11 6 11 13 63 9
Nanangka
2 3 4 - 1 - - - - 5 15 5
an
Rumput
24 35 6 - 3 9 13 3 - - 93 7
bermuda
Alang-
18 - 3 - - - - - 33 27 81 4
alang
Teki
- 8 2 - 2 5 6 4 2 - 29 7
ladang
Krinyu - - 4 - - - 7 - - 3 19 4
Meniran - - 1 - - 1 - - 4 - 6 3
Jumlah 529 49
Sumber : Data Primer Praktikum Ekologi Tanaman, 2016.
Lampiran 5. (lanjutan)
Tanaman A
Jumlah tanaman
KM 1 =
Luas petak
118
=
1
= 118
Jumlah tanaman
KM 2 =
Luas petak
223
=
1
= 223
Lampiran 5. (lanjutan)
KM
KR 1 = x 100%
Total KM
118
= x 100%
299
= 39,5%
KM
KR 2 = x 100%
Total KM
223
= x 100%
259
= 42,1%
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 1 =
Jumlah petak pengamatan
10
=
10
=1
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 2 =
Jumlah petak pengamatan
10
=
10
=1
FM
FR 1 = x 100%
Total FM
1
= x 100%
39
= 2,7%
FM
FR 2 = x 100%
Total FM
1
= x 100%
49
= 2%
Lampiran 5. (lanjutan)
d1 x d2 π
x
4 2
DM 1 =
Luas petak x 10
30 x 24
4
x 1,57
=
1 x 10
= 28,3
d1 x d2 π
x
4 2
DM 2 =
Luas petak x 10
35 x 21
x 1,57
4
=
1 x 10
= 70,1
DM
DR 1 = x 100%
Total DM
28,3
= x 100%
258,9
= 10,9%
DM
DR 2 = x 100%
Total DM
70,1
= x 100%
255,1
= 16,7%
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1
= 39,5% + 2,7% + 10,9%
= 53,1%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2
= 42,1% + 2% + 16,7%
= 60,8%
Lampiran 5. (lanjutan)
NP1
SDR 1 =
3
53,1%
=
3
= 17,7%
NP2
SDR 2 =
3
60,8%
=
3
= 20,3%
Tanaman B
Jumlah tanaman
KM 1 =
Luas petak
20
=
1
= 20
Jumlah tanaman
KM 2 =
Luas petak
63
=
1
= 63
KM
KR 1 = x 100%
Total KM
20
= x 100%
299
= 6,7%
KM
KR 2 = x 100%
Total KM
63
= x 100%
529
= 12%
Lampiran 5. (lanjutan)
FM
FR 1 = x 100%
Total FM
0,7
= x 100%
39
= 1,8%
FM
FR 2 = x 100%
Total FM
0,9
= x 100%
49
= 1,8%
d1 x d2 π
4
x2
DM 1 =
Luas petak x 10
38 x 47
4
x 1,57
=
1 x 10
= 70,1
Lampiran 5. (lanjutan)
d1 x d2 π
x
4 2
DM 2 =
Luas petak x 10
36 x 28
4
x 1,57
=
1 x 10
= 39,6
DM
DR 1 = x 100%
Total DM
70,1
= x 100%
258,9
= 27,1%
DM
DR 2 = x 100%
Total DM
39,6
= x 100%
255,1
= 15,5%
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1
= 6,7% + 1,8% + 27,1%
= 35,6%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2
= 12% + 1,8% + 15,5%
= 29,3%
NP1
SDR 1 =
3
35,6%
=
3
= 171,9%
Lampiran 5. (lanjutan)
NP1
SDR 2 =
3
29,3%
=
3
= 9,8%
Tanaman C
Jumlah tanaman
KM 1 =
Luas petak
14
=
1
= 14
Jumlah tanaman
KM 2 =
Luas petak
15
=
1
= 15
KM
KR 1 = x 100%
Total KM
14
= x 100%
299
= 4,7%
KM
KR 2 = x 100%
Total KM
15
= x 100%
529
= 2,8%
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 1 =
Jumlah petak pengamatan
5
=
10
= 0,5
Lampiran 5. (lanjutan)
d1 x d2 π
4
x2
DM 2 =
Luas petak x 10
4x2
4
x 1,57
=
1 x 10
= 0,3
Lampiran 5. (lanjutan)
DM
DR 1 = x 100%
Total DM
2,2
= x 100%
258,9
= 0,85%
DM
DR 2 = x 100%
Total DM
0,3
= x 100%
255,1
= 0,1%
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1
= 4,7% + 1,3% + 0,85%
= 6,85%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2
= 2,8% + 1% + 0,1%
= 3,9%
NP1
SDR 1 =
3
6,85%
=
3
= 2,3%
NP1
SDR 2 =
3
3,9%
=
3
= 1,3%
Lampiran 5. (lanjutan)
Tanaman D
Jumlah tanaman
KM 1 =
Luas petak
85
=
1
= 85
Jumlah tanaman
KM 2 =
Luas petak
93
=
1
= 93
KM
KR 1 = x 100%
Total KM
85
= x 100%
299
= 28,4%
KM
KR 2 = x 100%
Total KM
93
= x 100%
529
= 7,6%
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 1 =
Jumlah petak pengamatan
6
=
10
= 0,6
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 2 =
Jumlah petak pengamatan
7
=
10
= 0,7
Lampiran 5. (lanjutan)
FM
FR 1 = x 100%
Total FM
0,6
= x 100%
39
= 1,5%
FM
FR 2 = x 100%
Total FM
0,7
= x 100%
49
= 1,4%
d1 x d2 π
4
x2
DM 1 =
Luas petak x 10
8 x 22
4
x 1,57
=
1 x 10
= 15,5
d1 x d2 π
4
x2
DM 2 =
Luas petak x 10
34 x 32
4
x 1,57
=
1 x 10
= 42,7
DM
DR 1 = x 100%
Total DM
15,5
= x 100%
258,9
= 6%
DM
DR 2 = x 100%
Total DM
42,7
= x 100%
255,1
= 16,7%
Lampiran 5. (lanjutan)
Tanaman E
Jumlah tanaman
KM 1 =
Luas petak
31
=
1
= 31
Jumlah tanaman
KM 2 =
Luas petak
81
=
1
= 81
Lampiran 5. (lanjutan)
KM
KR 1 = x 100%
Total KM
31
= x 100%
299
= 10,4%
KM
KR 2 = x 100%
Total KM
81
= x 100%
529
= 15,3%
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 1 =
Jumlah petak pengamatan
2
=
10
= 0,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 2 =
Jumlah petak pengamatan
4
=
10
= 0,4
FM
FR 1 = x 100%
Total FM
0,2
= x 100%
39
= 0,5%
FM
FR 2 = x 100%
Total FM
0,4
= x 100%
49
= 0,8%
Lampiran 5. (lanjutan)
d1 x d2 π
x
4 2
DM 1 =
Luas petak x 10
18 x 15
4
x 1,57
=
1 x 10
= 10,6
d1 x d2 π
x
4 2
DM 2 =
Luas petak x 10
13 x 18
x 1,57
4
=
1 x 10
= 9,2
DM
DR 1 = x 100%
Total DM
10,6
= x 100%
258,9
= 4,1%
DM
DR 2 = x 100%
Total DM
9,2
= x 100%
255,1
= 3,6%
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1
= 10,4% + 0,5% + 4,1% = 15%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2
= 15,3% + 0,8% + 3,6% = 19,7%
Lampiran 5. (lanjutan)
NP1
SDR 1 =
3
15%
=
3
= 5%
NP1
SDR 2 =
3
19,7%
=
3
= 6,6%
Tanaman F
Jumlah tanaman
KM 1 =
Luas petak
6
=
1
=6
Jumlah tanaman
KM 2 =
Luas petak
29
=
1
= 29
KM
KR 1 = x 100%
Total KM
6
= x 100%
299
= 2%
KM
KR 2 = x 100%
Total KM
29
= x 100%
529
= 5,5%
Lampiran 5. (lanjutan)
FM
FR 1 = x 100%
Total FM
0,2
= x 100%
39
= 0,5%
FM
FR 2 = x 100%
Total FM
0,7
= x 100%
49
= 1,4%
d1 x d2 π
4
x2
DM 1 =
Luas petak x 10
50 x 36
4
x 1,57
=
1 x 10
= 70,6
Lampiran 5. (lanjutan)
d1 x d2 π
x
4 2
DM 2 =
Luas petak x 10
55 x 37
4
x 1,57
=
1 x 10
= 70,6
DM
DR 1 = x 100%
Total DM
70,6
= x 100%
258,9
= 27,3%
DM
DR 2 = x 100%
Total DM
70,6
= x 100%
255,1
= 27,7%
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1
= 2% + 0,5% + 27,3%
= 29,8%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2
= 5,5% + 1,4% + 27,7%
= 34,5%
NP1
SDR 1 =
3
29,8%
=
3
= 9,9%
Lampiran 5. (lanjutan)
NP1
SDR 2 =
3
34,5%
=
3
= 11,5%
Tanaman G
Jumlah tanaman
KM 1 =
Luas petak
20
=
1
= 20
Jumlah tanaman
KM 2 =
Luas petak
19
=
1
= 19
KM
KR 1 = x 100%
Total KM
20
= x 100%
299
= 6,7%
KM
KR 2 = x 100%
Total KM
19
= x 100%
529
= 3,6%
Lampiran 5. (lanjutan)
DM
DR 1 = x 100%
Total DM
27,5
= x 100%
258,9
= 10,6%
DM
DR 2 = x 100%
Total DM
27,5
= x 100% = 10,8%
255,1
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1
= 6,7% + 1,3% + 10,6%
= 18,6%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2
= 3,6% + 0,8% + 10,8%
= 15,2%
NP1
SDR 1 =
3
18,6%
=
3
= 6,2%
NP1
SDR 2 =
3
15,2%
=
3
= 5,1%
Lampiran 5. (lanjutan)
Tanaman H
Jumlah tanaman
KM 1 =
Luas petak
5
=
1
=5
Jumlah tanaman
KM 2 =
Luas petak
6
=
1
=6
KM
KR 1 = x 100%
Total KM
5
= x 100%
299
= 1,7%
KM
KR 2 = x 100%
Total KM
6
= x 100%
529
= 1,1%
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 1 =
Jumlah petak pengamatan
2
=
10
= 0,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman
FM 2 =
Jumlah petak pengamatan
3
=
10
= 0,3
Lampiran 5. (lanjutan)
FM
FR 1 = x 100%
Total FM
0,2
= x 100%
39
= 0,5%
FM
FR 2 = x 100%
Total FM
0,3
= x 100%
49
= 0,6%
d1 x d2 π
4
x2
DM 1 =
Luas petak x 10
31 x 28
4
x 1,57
=
1 x 10
= 34,1
d1 x d2 π
4
x2
DM 2 =
Luas petak x 10
27 x 21
4
x 1,57
=
1 x 10
= 22,6
DM
DR 1 = x 100%
Total DM
34,1
= x 100%
258,9
= 13,2%
DM
DR 2 = x 100%
Total DM
22,6
= x 100%
255,1
= 8,8%
Lampiran 5. (lanjutan)
Putri malu 240 80 137 233 143 116 90 312 210 110 1673 10
Nanangka
- - - 34 34 - - - 40 - 108 3
an
Rumput 23
1400 821 2127 197 - 1851 79 85 41 6831 9
bermuda 0
Alang-
- 175 230 107 77 65 70 45 30 60 859 9
alang
Teki 100 4250 4112 3611 3404 55 4200 200 90 1600 21622 10
Meniran - 2 - 30 38 20 15 60 45 70 280 8
Pisang - 7 3 - 4 - - 3 - 2 17 5
Mahoni 4 11 16 25 42 10 2 - - 4 114 8
Jumlah 78
Sumber : Data Primer Praktikum Ekologi Tanaman,2016.
Tabel 1. Pengamatan 2 Kerapatan dan Frekuensi Metode Kuadrat
Jenis Nomor Petak Pengamatan Jumlah
Frekuensi
Tumbuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Individu
Ajeran 4150 109 211 114 250 850 445 4140 685 120 11074 10
Teki 244 1922 4831 2316 3150 31 3121 108 173 1850 17745 10
Meniran - 3 - 5 19 6 5 - 14 28 80 7
Pisang - 12 5 - 18 - - - 16 2 53 4
Mahoni 4 11 16 25 42 10 2 - - 4 114 8
Jumlah 75
Sumber : Data Primer Praktikum Ekologi Tanaman,2016.
Tanaman A
Jumlah tanaman 6509
KM 1 = = = 65,1
Luas petak 100
Jumlah tanaman 11074
KM 2 = = = 110,7
Luas petak 100
KM 65,1
KR 1 = x 100% = x 100% = 16,9%
Total KM 384,4
KM 110,7
KR 2 = x 100% = x 100% = 28%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 10
FM 1 = = =1
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 10
FM 2 = = =1
Jumlah petak pengamatan 10
FM 1
FR 1 = x 100% = x 100% = 12,8%
Total FM 7,8
FM 1
FR 2 = x 100% = x 100% = 12,8%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 25 x 31
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 0,2
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 34 x 42
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 0,6
Luas petak x 10 100 x 10
DM 0,2
DR 1 = x 100% = x 100% = 0,3%
Total DM 64,1
DM 0,6
DR 2 = x 100% = x 100% = 0,8%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 16,9% + 12,8% + 0,3% = 30%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 28% + 12,8% + 0,8% = 41,6%
NP1 30%
SDR 1 = = = 10%
3 3
NP2 41,6%
SDR 2 = = = 13,9%
3 3
Tanaman B
Jumlah tanaman 1673
KM 1 = = = 16,7
Luas petak 100
Jumlah tanaman 1310
KM 2 = = = 13,1
Luas petak 100
KM 16,7
KR 1 = x 100% = x 100% = 4,3%
Total KM 384,4
KM 13,1
KR 2 = x 100% = x 100% = 3,3%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 10
FM 1 = = =1
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 10
FM 2 = = =1
Jumlah petak pengamatan 10
FM 1
FR 1 = x 100% = x 100% = 12,8%
Total FM 7,8
FM 1
FR 2 = x 100% = x 100% = 12,8%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 40 x 29
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 0,4
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 33 x 36
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 0,5
Luas petak x 10 100 x 10
DM 0,4
DR 1 = x 100% = x 100% = 0,6%
Total DM 64,1
DM 0,5
DR 2 = x 100% = x 100% = 0,6%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 4,3% + 12,8% + 0,6% = 17,7%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 1,3% + 3,8% + 0,1% = 4,2%
NP1 17,7%
SDR 1 = = = 5,9%
3 3
NP2 4,2%
SDR 2 = = = 1,4%
3 3
Tanaman C
Jumlah tanaman 118
KM 1 = = = 1,1
Luas petak 100
Jumlah tanaman 135
KM 2 = = = 1,3
Luas petak 100
KM 1,1
KR 1 = x 100% = x 100% = 0,3%
Total KM 384,4
KM 1,3
KR 2 = x 100% = x 100% = 0,3%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 3
FM 1 = = = 0,3
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 3
FM 2 = = = 0,3
Jumlah petak pengamatan 10
FM 0,3
FR 1 = x 100% = x 100% = 3,8%
Total FM 7,8
FM 0.3
FR 2 = x 100% = x 100% = 3,8%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 20 x 14
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 0,1
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 21 x 18
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 0,1
Luas petak x 10 100 x 10
DM 0,1
DR 1 = x 100% = x 100% = 0,1%
Total DM 64,1
DM 0,1
DR 2 = x 100% = x 100% = 0,1%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 0,3% + 3,8% + 0,1% = 4,2%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 0,3% + 3,8% + 0,1% = 4,2%
NP1 4,2%
SDR 1 = = = 1,4%
3 3
NP2 4,2%
SDR 2 = = = 1,4%
3 3
Tanaman D
Jumlah tanaman 6831
KM 1 = = = 68,3
Luas petak 100
Jumlah tanaman 6944
KM 2 = = = 69,4
Luas petak 100
KM 68,3
KR 1 = x 100% = x 100% = 17,8%
Total KM 384,4
KM 69,4
KR 2 = x 100% = x 100% = 17,6%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 9
FM 1 = = = 0,9
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 9
FM 2 = = = 0,9
Jumlah petak pengamatan 10
FM 0,9
FR 1 = x 100% = x 100% = 11,5%
Total FM 7,8
FM 0,9
FR 2 = x 100% = x 100% = 11,5%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 8x5
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 0,01
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 9x6
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 0,02
Luas petak x 10 100 x 10
DM 0,1
DR 1 = x 100% = x 100% = 0,01%
Total DM 64,1
DM 0,2
DR 2 = x 100% = x 100% = 0,03%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 17,8% + 11,5% + 0,01% = 29,3%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 17,6% + 11,8% + 0,03% = 29,4%
NP1 29,3%
SDR 1 = = = 9,8%
3 3
NP2 29,4%
SDR 2 = = = 9,8%
3 3
Tanaman E
Jumlah tanaman 859
KM 1 = = = 8,59
Luas petak 100
Jumlah tanaman 1564
KM 2 = = = 15,6
Luas petak 100
KM 8,6
KR 1 = x 100% = x 100% = 2,2%
Total KM 384,4
KM 15,6
KR 2 = x 100% = x 100% = 3,9%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 9
FM 1 = = = 0,9
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 8
FM 2 = = = 0,8
Jumlah petak pengamatan 10
FM 0,9
FR 1 = x 100% = x 100% = 11,5%
Total FM 7,8
FM 0,8
FR 2 = x 100% = x 100% = 10,2%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 44 x 41
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 0,7
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 53 x 49
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = =1
Luas petak x 10 100 x 10
DM 0,7
DR 1 = x 100% = x 100% = 1,1%
Total DM 64,1
DM 1
DR 2 = x 100% = x 100% = 1,3%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 2,2% + 11,5% + 1,1% = 14,8%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 3,9% + 10,2% + 1,3% = 15,4%
NP1 14,8%
SDR 1 = = = 4,9%
3 3
NP2 15,4%
SDR 2 = = = 5,1%
3 3
Tanaman F
Jumlah tanaman 21622
KM 1 = = = 216,2
Luas petak 100
Jumlah tanaman 17745
KM 2 = = = 177,4
Luas petak 100
KM 216,2
KR 1 = x 100% = x 100% = 56,2%
Total KM 384,4
KM 177,4
KR 2 = x 100% = x 100% = 45%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 10
FM 1 = = =1
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 10
FM 2 = = =1
Jumlah petak pengamatan 10
FM 1
FR 1 = x 100% = x 100% = 12,8%
Total FM 7,8
FM 1
FR 2 = x 100% = x 100% = 12,8%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 29 x 27
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 0,3
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 30 x 29
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 0,3
Luas petak x 10 100 x 10
DM 0,3
DR 1 = x 100% = x 100% = 0,5%
Total DM 64,1
DM 0,3
DR 2 = x 100% = x 100% = 0,4%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 56,2% + 12,8% + 0,5% = 69,5%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 45% + 12,8% + 0,4% = 58,2%
NP1 69,5%
SDR 1 = = = 23,2%
3 3
NP2 58,2%
SDR 2 = = = 19,4%
3 3
Tanaman G
Jumlah tanaman 280
KM 1 = = = 2,8
Luas petak 100
Jumlah tanaman 80
KM 2 = = = 0,8
Luas petak 100
KM 2,8
KR 1 = x 100% = x 100% = 0,7%
Total KM 384,4
KM 0,8
KR 2 = x 100% = x 100% = 0,2%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 8
FM 1 = = = 0,8
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 7
FM 2 = = = 0,7
Jumlah petak pengamatan 10
FM 0,8
FR 1 = x 100% = x 100% = 10,2%
Total FM 7,8
FM 0,7
FR 2 = x 100% = x 100% = 9%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 21 x 25
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 0,2
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 24 x 23
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 0,2
Luas petak x 10 100 x 10
DM 0,2
DR 1 = x 100% = x 100% = 0,3%
Total DM 64,1
DM 0,2
DR 2 = x 100% = x 100% = 0,3%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 0,7% + 10,2% + 0,3% = 11,2%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 0,2% + 9% + 0,3% = 9,5%
NP1 11,2%
SDR 1 = = = 3,7%
3 3
NP2 9,5%
SDR 2 = = = 3,2%
3 3
Tanaman H
Jumlah tanaman 435
KM 1 = = = 4,3
Luas petak 100
Jumlah tanaman 435
KM 2 = = = 4,3
Luas petak 100
KM 4,3
KR 1 = x 100% = x 100% = 1,1%
Total KM 384,4
KM 4,3
KR 2 = x 100% = x 100% = 1,1%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 6
FM 1 = = = 0,6
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 6
FM 2 = = = 0,6
Jumlah petak pengamatan 10
FM 0,6
FR 1 = x 100% = x 100% = 7,7%
Total FM 7,8
FM 0,6
FR 2 = x 100% = x 100% = 7,7%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 78 x 81
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 2,5
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 80 x 79
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 2,5
Luas petak x 10 100 x 10
DM 2,5
DR 1 = x 100% = x 100% = 3,9%
Total DM 64,1
DM 2,5
DR 2 = x 100% = x 100% = 3,2%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 1,1% + 7,7% + 3,9% = 12,7%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 1,1% + 7,7% + 3,2% = 11,9%
NP1 12,7%
SDR 1 = = = 4,2%
3 3
NP2 11,9%
SDR 2 = = = 3,9%
3 3
Tanaman I
Jumlah tanaman 17
KM 1 = = = 0,2
Luas petak 100
Jumlah tanaman 53
KM 2 = = = 0,5
Luas petak 100
KM 0,2
KR 1 = x 100% = x 100% = 0,1%
Total KM 384,4
KM 0,5
KR 2 = x 100% = x 100% = 0,1%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 5
FM 1 = = = 0,5
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 4
FM 2 = = = 0,4
Jumlah petak pengamatan 10
FM 0,5
FR 1 = x 100% = x 100% = 6,4%
Total FM 7,8
FM 0,4
FR 2 = x 100% = x 100% = 5,1%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 154 x 160
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 9,7
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 165 x 151
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 9,8
Luas petak x 10 100 x 10
DM 9,7
DR 1 = x 100% = x 100% = 5,1%
Total DM 64,1
DM 9,8
DR 2 = x 100% = x 100% = 12,8%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 0,1% + 6,4% + 15,1% = 21,6%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 0,1% + 5,1% + 12,8% = 18%
NP1 21,6%
SDR 1 = = = 7,2%
3 3
NP2 18%
SDR 2 = = = 6%
3 3
Tanaman J
Jumlah tanaman 114
KM 1 = = = 1,1
Luas petak 100
Jumlah tanaman 114
KM 2 = = = 1,1
Luas petak 100
KM 1,1
KR 1 = x 100% = x 100% = 0,3%
Total KM 384,4
KM 1,1
KR 2 = x 100% = x 100% = 0,3%
Total KM 394,2
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 8
FM 1 = = = 0,8
Jumlah petak pengamatan 10
Jumlah petak yang ditemukan tanaman 8
FM 2 = = = 0,8
Jumlah petak pengamatan 10
FM 0,8
FR 1 = x 100% = x 100% = 10,2%
Total FM 7,8
FM 0,8
FR 2 = x 100% = x 100% = 10,2%
Total FM 7,8
d1 x d2 π 364 x 350
4
x2 4
x 1,57
DM 1 = = = 50
Luas petak x 10 100 x 10
d1 x d2 π 405 x 390
4
x2 4
x 1,57
DM 2 = = = 62
Luas petak x 10 100 x 10
DM 50
DR 1 = x 100% = x 100% = 78%
Total DM 64,1
DM 62
DR 2 = x 100% = x 100% = 80,7%
Total DM 76,8
NP 1 = KR1 + FR1 + DR1 = 0,3% + 10,2% + 78% = 88,5%
NP 2 = KR2 + FR2 + DR2 = 0,3% + 10,2% + 80,7% = 91,2%
NP1 88,5%
SDR 1 = = = 29,5%
3 3
NP2 91,2%
SDR 2 = = = 30,4%
3 3