TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 28-10-2019
Tanggal MRS : 25-10-2019
No. Register : 12764XXX
Diagnosa Medis : GII P 1001 35/36 Minggu THIU LETKEP + PEB + HELLP
Syndrome + Usia > 35 tahun
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Tanggal Lahir : 10-07-1980
Usia : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Madura/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia
Alamat : Sampang
Status Perkawinan : Kawin
Identitas Suami
Nama : Tn. K
Usia : 39 tahun
Suku / Bangsa : Madura / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sampang
Status Perkawinan : Kawin
B. Riwayat Kesehatan
- Keluhan Utama :
Klien mengatakan nyeri saat bergerak di area bekas operasi dengan skala nyeri 3
- Riwayat Penyakit Sekarang
Klien dirujuk oleh klinik di RSUD Bangkalan dan dari RSUD tersebut merujuk pada
tanggal 24/10/19 dengan alasan rujukan pasien harus dilakukan operasi Sectio Caesarea di
RSUD Dr. Soetomo, karena tekanan darah tinggi yaitu 160/110 mmHg dan ketika di VK
bersalin klien mengeluh pusing terasa nyeri uluh hati, lalu pasien datang dengan ambulance
didampingi keluarga. Pada tanggal 25/10/2019 klien dilakukan operasi SC lalu dipindah ke
ruang Roy setelah itu klien dipindah lagi ke ruang Merpati pada taggal 27/10/2019 dengan
terpasang selang kateter, infus RL.
- Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, ataupun yang lainnya.
Klien tidak melakukan operasi sesar pada anak pertama.
- Terapi/Operasi yang Pernah Dilakukan Sebelumnya
Klien mengatakan tidak pernah melakukan operasi caesar pada anak pertama.
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan baik keluarganya maupun suami tidak memiliki riwayat hipertensi,
penyakit jantung, diabetes, maupun lainnya.
- Riwayat Kesehatan Lingkungan
Klien beserta suami tinggal di rumah keluarga besar klien, menurut klien keadaan tempat
tinggal dan lingkungan sekitar rumahnya bersih
- Riwayat Latar Belakang Budaya
Klien mengatakan tidak memiliki pantangan apapun terhadap kesehatannya.
- Dukungan Keluarga
Klien mengatakan suami dan keluarganya mendukung penuh terhadap kehamilannya.
- Riwayat Psikososial
Klien mengatakan agak cemas pada kehamilannya yang kedua ini tetapi klien
memasrahkan semuanya kepada sang pencipta.
m) Ekstremitas otot
- Ekstremitas atas
Edema : tidak didapatkan edema pada ekstremitas atas
Varises : tidak didapatkan varises pada ekstremitas atas
- Ekstremitas bawah
Edema : didapatkan edema pada ekstremitas bawah
Varises : tidak didapatkan varises pada ekstremitas bawah
- Kekuatan otot 5 5
5 5
E. Pemeriksaan Penunjang
DS :
DO : Bedrest
Konstipasi
28.10.2019 Sectio Caesaria Nyeri Akut
DS :
DO :
Terputusnya kontiunitas
̶ Klien tampak meringis jaringan efek pembedahan
̶ Klien tampak gelisah
̶ Nadi 88 kali per menit
̶ P : Nyeri Post SC
Q: Nyeri seperti teriris-iris Luka
R: Nyeri di daerah luka
S: Skala 3
T: Berlangsung selama ±
Menekan ujung Syaraf
5 menit, Hilang timbul
Nyeri Akut
28.10.2019
Resiko Infeksi
DS : Klien mengatakan ada Sectio Caesaria
bekas luka operasi SC
DO :
Trauma embedahan Insisi
̶ K : Suhu : 36.7 ᵒC, tidak
merasa panas
D : Klien merasa nyeri,
dengan skala 3 Terputusnya kontiunitas
R : Tidak ada kemerahan jaringan efek pembedahan
T : Tidak ada bengkak
F : Tidak ada perubahan
fiungsi secara normal
Luka
Resiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MASALAH MASALAH
DITEMUKAN
No DIAGNOSA KEPERAWATAN TERATASI
Edukasi
- Agar klien dan keluarga mengerti cara mengatasi
̶ Jelaskan strategi pereda nyeri nyeri jika sewaktu-waktu nyeri timbul kembali
- Pemberian analgesic dapat membantu mengurangi
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
2. Konstipasi b.d
penurunan Setelah dilakukan asuhan 1. Peristaltik usus dapat
keperawatan selama 3x24 1. Periksa pergerakan
motilitas menandakan
jamdiharapkan jam usus, karakteristik
baik/buruknya pencernaan
gastrointestinal pengeluaran feses mudah feses, konsistensi,
2. Dapat menangani dan
d.d feses keras dan konsistensi, frekuensi bentuk, volume dan
mencegah konstipasi dan
feses normal dengan warna
faktor risikonya
Kriteria hasil 2. Identifikasi faktor
3. Makanan tinggi serat dapat
1. Pengeluaran risiko konstipasi
melancarkan pencernaan
feses meningkat (misal obat-obatan,
4. Agar klien dan keluarga
2. Klien tidak tirah baring)
klien mengerti dan paham
mengeluh 3. Anjurkan diet tinggi
5. Agar klien dan keluarga
defekasi lama serat
klien dapar menerapkan
dan sulit 4. Jelaskan etiologi
cara mengatasi konstipasi
3. Konsistensi masalah dan alasan
6. Obat pencahar dapat
feses membaik tindakan
membantu melancarkan
4. Frekuensi 5. Ajarkan cara
BAB yang keras
defekasi mengatasi konstipasi
membaik 6. Kolaborasi
5. Peristaltik usus penggunaan obat
membaik pencahar
̶ Kesejahteraan psikologis
Terapeutik
meningkat
̶ Keluhan tidak nyaman ̶ Atur posisi pasien ̶ Posisi yang nyaman dapat membantu pasien rileks
menurun
̶ Gelisah menurun ̶ Mengetahui posisi bayi apa yang ada disebelah
kanan dan kiri perut ibu
̶ Pola tidur membaik
Edukasi
̶ Pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi janin
̶ Anjurkan menghindari kelelahan
Kolaborasi
1.02056
SIKI Hal. 239
1. Observasi
Setelah dilakukan asuhan pola aktivitas
3 Gangguan pola keperawatan selama 3x24 jam
dan tidur
tidur b.d nyeri keadekuatan kualitas dan 2. Modifikasi
bekas SC d.d kuantitas tidur membaik lingkungan
Kriteria hasil dengan
wajah meringis
pencahayaan
6. Keluhan sulit yang baik dan
tidur menurun tempat tidur
7. Tidak mengeluh yang bersih
tidak puas tidur dan rapi
8. Pola tidur 3. Berikan
membaik jadwal tidur
dengan yang rutin
frekuensi tidur 4. Berikan posisi
yang cukup tidur yang
9. Mampu nyaman
beraktivitas 5. Jelaskan
pentingnya
tidur cukup
selama sakit
6. Anjurkan
menepati
kebiasaan
waktu tidur
5 Risiko infeksi b.d Setelah1.dilakukan asuhan 1. Observasi tanda dan gejala infeksi lokal
efek prosedur keperawatan selama 3x24 jam dan sistemik
diharapkan
2. tidak terjadi infeksi 2. Batasi jumlah pengunjung
infasif
dengan3. 3. Cuci tangan sebelum dan setelah
kontak dengan pasien dan lingkungan
Kriteria hasil
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
1. Tidak 5. Ajarkan cuci tangan yang benar
. demam 6. Kolaborasi pemberian obat dan perawatan
2. Tidak luka
ada
tanda
infeksi
3. Kadar
sel darah
putih
dalam
rentan
normal
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
NO
TANGGAL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TTD
DX
1. 28/10/2019
08.30
- Mengidentifikasi local, karakteristik, durasi,
frekuensi, kulaitas, intesitas nyeri
Respon: klien mau diobservasi
08.31
- Mengidentifikasi skala nyeri
Respon:skala nyeri 3
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat nyeri
08.35
Respon:klien kooperatif
08.40 - Memonitoring efek samping penggunaan
analgesik
Respon:tidak ada reaksi dari efek samping obat
08.42 ̶ Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Respon:klien merasa nyaman
08.45 ̶ Mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri
Respon:klien merasa nyerinya berkurang
̶ Menjelaskan strategi pereda nyeri
08.50 Respon: klien paham dan mengerti dengan
penjelasan perawat
- Berkolaborasi pemberian analgetik
12.00 Respon: rasa nyeri sedikit berkurang
1. Mengobservasi pola
aktivitas dan tidur
3. Respon :
2. Memodifikasi
lingkungan dengan
pencahayaan yang baik
dan tempat tidur yang
bersih dan rapi
Respon : klien nyaman dengan
tempat tidurnya
3. Memberikan jadwal
tidur yang rutin
Respon : klien mau mematuhi
jadwal tidur
5. Menjelaskan pentingnya
tidur cukup selama sakit
Respon : klien mengerti
6. Menganjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
Respon : klien kooperatif
1. 1. Mengobservasi tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik
5.
Respon :
2.
3. 2. Membatasi jumlah pengunjung
Respon :
4.
5. 3. Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak
dengan pasien dan lingkungan
Respon :