Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ANALISIS PROSES BISNIS

“RUANG LINGKUP ANALISIS BISNIS”

Disusun Oleh:
Nama : Meira Jamilah
NIM : 20180910026
Prodi : Sistem Informasi A

FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI


UNIVERSITAS KUNINGAN
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan “Paper Ruang Lingkup Analisis Bisnis”.
Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
analisis proses bisnis.
Meskipun dalam penyusunan paper ini penulis banyak menemukan
kesulitan.Akan tetapi karena dorongan dan motivasi dari berbagai pihak paper ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan paper ini masih terdapat
kekurangan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
Dan semoga paper ini dapat bermanfaaat bagi semua pihak yang
membacanya (aamiin).

Kuningan,4 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Maasalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................... 5
2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Bisnis ................................................................. 5
2.2 Tujuan Kebijakan Bisnis....................................................................................... 6
2.3 Peluang Bisnis ..................................................................................................... 6
2.4 Unsur - Unsur Aktivitas Ekonomi Bisnis .............................................................. 7
2.5 Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar ............................................................. 8
2.6 Hakikat Bisnis ...................................................................................................... 9
2.7 Pentingnya Belajar Bisnid.................................................................................... 9
BAB III : PENUTUP ................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 11
3.2 Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, di masa lalu masih banyak masyarakat yang memandang
pekerjaan bisnis dengan sebelah mata, karena bagi mereka bisnis itu tidak dianggap
sebagai profesi terutama bagi para orang terpandang, kaum intelektual, maupun ahli
agama. Ada pula factor psikologis yang membuat masyarakat bersikap negative sehingga
mereka kurang berminat untuk menggeluti profesi bisnis tersebut seperti sifat bersaing,
egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, pekerjaan rendah, dan lain
sebagainya.

Berbeda dengan saat ini, sudah banyak terdapat masyarakat yang memiliki
pandangan yang lebih maju dan tertarik terhadap bisnis dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya. Contohnya masyarakat saat ini sudah banyak beralih profesi ke profesi
bisnis seperti ahli hukum, kedokteran, maupun guru. Bagi mereka saat ini profesi bisnislah
yang sangat menjanjikan untuk membawa karir kearah yang lebih cerah kedepannya nanti
dan dapat memberikan kepuasan lahir dan batin kepada pelaksananya. Maka dari pada
itu, profesi bisnis ini harus dapat ditekuni, dirintis, dikembangkan,maupun dijalankan oleh
masyarakat Indonesia untuk dapat dijadikan sebagai pekerjaan tetap maupun pekerjaan
sampingan.

Namun, dalam pelaksanaanya masih banyak orang yang belum awam mengenai
bisnis. Orang-orang hanya menganggap bahwa bisnis adalah kegiatan mencari untung,
atau salah satu cara untuk menjadi pengusaha. Pengetahuan mereka masih dangkal
terhadap bisnis. Untuk itulah penting bagi mereka untuk mengetahui apa itu sebenarnya
bisnis dan hal-hal apa saja yang terdapat dalam kegiatan bisnis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang tersebut, adapun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa itu bisnis? bagaimana ruang lingkup nya?

2. Apa saja tujuan kebijakan bisnis?

3. Apa saja kesempatan bisnis?

4. Unsur-unsur apa yang ada dalam aktivitas ekonomi bisnis?

5. Apa itu sistem perekonomian dan sistem pasar?

6. Apa hakikat bisnis?

7. Mengapa belajar bisnis?


1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mampu menjelaskan pengertian bisnis dan ruang lingkup bisnis.

2. Mampu menjelaskan tujuan kebijakan bisnis.

3. Mampu menjelaskan kesempatan bisnis.

4. Mampu menjelaskan unsur-unsur apa yang ada dalam aktivitas ekonomi bisnis.

5. Mampu menjelaskan sistem perekonomian dan sistem pasar.

6. Mampu menjelaskan hakikat bisnis.

7. Mampu menjelaskan pentingnuya bisnis.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis dan Ruang Lingkup Bisnis

a. Pengertian

Bisnis berasal dari bahasa inggris yang berati "perusahaan", urusan atau usaha.

Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau kelompok dengan
menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan/laba atau bisnis juga bisa
dikatakan menyediakan barang dan jasa untuk ke lancaran sistem perekonomian.

Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan
istitusi yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service
to satisfy the needs of our society) [Huat, T Chwee,1990].

Menurut Griffin & Eber bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau
jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

b. Ruang Lingkup Bisnis

1) Lingkungan intern (memberikan pengaruh langsung kepada kegiatan bisnis) :


pemerintah, pesaing, konsumen, asosiasi dagang, suplier dan serikat pekerja.
2) Lingkungan ekstern (memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kegiatan
bisnis) : dunia internasional, ekonomi, sosial budaya dan politik.

Jenis – jenis bisnis ada 4 yaitu :

1. Pasar Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai
bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,
pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan
untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

2. Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering
disebut sebagai "monopolis".

3. Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa
perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
4. Pasar monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.

2.2 Tujuan Kebijakan Bisnis

· Melindungi usaha kecil dan menengah

Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas
bisnis di Negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan ini
berguna untuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah
berusaha. Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi
lebih besar dan mempunyai daya saing.

· Melindungi lingkungan hidup dan sekitarnya

Melakukan bisnis atau usaha di Negara kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan. Aturan
tersebut antara lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi dampak
negative kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut.Tidak
dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar,
seperti sungai.

· Melindungi konsumen

Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen.
Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau
dikecewakan oleh karena mengkonsumsi jasa atau barang yang diproduksi dari para
pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan
pelayannya pun harus prima.

· Pendapatan pemerintah

Banyaknya bisnis yang beroperasi di Negara kita ini tentunya juga memberikan
keuntungan bagi Negara kita juga. Bisnis yang beroperassi memiliki kewajiban untuk
membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan devisa.
Semakin banyak untung/laba yang diperoleh suatu uasaha bisnis, semakin besar pula ia
harus membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut
digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah di
Negara kita ini.

2.3 Peluang Bisnis

Peluang bisnis adalah kesempatan yang tepat yang seharusnya dimanfaatkan bagi
wirausahawan untuk mendapat keuntungan. Untuk menangkap peluang usaha harus
memerlukan kerja leras dan pengorbanan. Tanpa kerja keras dan keberanian mengambil
resiko maka peluang itu hanya akan sebagai peluang yang terus menerus melayang tanpa
menghasilkan apapun.
Kunci keberhasilan menangkap peluang usaha akan diidentifikasikan oleh
pengalaman dan pendekatan terhadap faktor manusia, sedangkan kunci keberhasilan
lainnya ditentukan oleh teknologi, komunikasi, dan informasi.

2.4 Unsur-unsur aktivitas ekonomi bisnis

Dalam hal apapun unsur yang terpenting dalam aktivitas ekonomi adalah Uang .
uang merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena dengan
menggunakan uang kita dapat melakukan segala aktivitas ekonomi dalam memenuhi
kebutuhan baik yang berupa barang atau jasa.

Sejarah uang:

Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang


berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar,
membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk
konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada
kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui
seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang
lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang
ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan
dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang
mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya
serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya
dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya,
mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk
digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu
adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang
dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-
benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang
Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh
orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang: orang Inggris menyebut upah
sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Barang-barang
yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang, pernah dijadikan sebagai alat tukar
sebelum manusia menemukan uang logam.

Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-
kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai
pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan
(transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya
tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian
muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena
memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak,
mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang
dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak.
Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money).
Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang
tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang,
melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam
menyimpan uang logam. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu
anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan
uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas.
Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga
diciptakanlah uang kertas Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti
pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan
kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100%
dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu
dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya,
masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran.
Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.

2.5 Sistem perekonomian dan sistem pasar

Sistem perekonomian adalah adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan
liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen
bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu).

Sistem perekonomian dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Perekonomian terencana

Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme :

a) Sistem perekonomian komunisme adalah sistem perekonomian dimana peran


pemerintah sebagai pengatur seluruh kegiatan perekonomian.

b) Sistem perekonomian sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang


memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melakukan
kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemrintah.

2. Perekonomian pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk


menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan
membeli barang yang mereka inginkan. Sistem perekonomian pasar ada dua yaitu :
a) Sistem perekonomian kapitalis adalah sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
perekonomian.

b) Sistem perekonomian liberalisme adalah suatu filosofi ekonomi dan politik.

3. Sistem ekonomi tradisional

Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi


tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan
bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh
kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan
demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduanya

4. Perekonomian pasar campuran

Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan


antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara
pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun
terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat.

2.6 Hakikat Bisnis

Seseorang melakukan bisnis pada hakekat nya bukan lah mencari keuntungan
sebesar-besarnya, tetapi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang bermanfaat bagi
masyarakat. Businessman akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan
kemudian mencoba untuk melayani secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan
senang. Dari kepuasan itulah si pebisnis akan mendapatkan keuntungan dan
pengembangan usahanya.

Bahkan dengan berjalannya waktu seringkali pebisnis dihadapkan pada proses


pengidentifikasian potensi bisnis di masa yang akan datang, kemudian dihadapkan juga
dengan pesaing yang menjual kebutuhan sejenis. Disinilah pebisnis harus berpikir
bahgaimana sumber daya serta sumber dana digunakan sebaik-baiknya agar mampu
memproduksi produk yang lebih baik dari pesaing. Kelebihan dari sumber dana yang
digunakan ini yang akan menghasilkan laba.

2.7 Pentingnya belajar bisnis

Mengapa anda perlu belajar bisnis? berbisnis adalah hal sangat di perlukan di
kehidupan kita. Pada kenyataanya, bisnis dan kehidupan sehari-hari memang saling
berkaitan, dan tanpa kita sadari, sebenarnya kita selalu melakukan kegiatan bisnis.

Tujuan bisnis tidak lebih dan tidak lain adalah memperoleh keuntungan karena
semua orang yang berbisnis mulanya berawal dari pikiran dan keinginan mereka untuk
memperoleh keuntungan sehingga muncul inisiatif untuk menjalankan bisnis dari
keinginan mereka tersebut. Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh
keuntungan namun hal tersebut bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan
lain selain tujuan tersebut, masih banyak tujuan-tujuan para pebisnis yang ingin mereka
raih dan tujuan antara satu dengan lainya bisa saja berbeda. Tujuan lain yang ingin di raih
pebisnis adalah jadi pemimpin, lebih bersyukur dan bersabar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para
pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai

dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis
mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana
bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat
pekerja.

3.2 Saran

Sekarang ruang lingkup bisnis sudah berkembang pesat. Banyak sekali bisnis-bisnis
baru yang bermunculan. Bagi para pemula di bidang bisnis sebaiknya bisa memilih dengan
cermat bisnis yang dipilih agar bisa berkembang pesat.
DAFTAR PUSTAKA

Sandy Lifiasyani, 2012, Ruang Lingkup Bisnis

Ana Yippie, 2012, Ruang Lingkup Bisnis

Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai