TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu
berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Untuk kepentingan
kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh
organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung.
Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut
dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat
dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan
kesehatan, makanan serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat
kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab
dijelaskan disini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari
itu orang yang sehat perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat
menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar organisme (orang) namun dalam memberikan respon sangat
tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkuan. Hal
ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respon
sebagai berikut :
dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat
pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang manfaat pemeriksaan hamil, baik
bagi kesehatan ibu sendiri dan janinnya. Disamping itu, kadang-kadang kepercayaan,
tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk
periksa hamil. Misalnya, orang hamil tidak boleh disuntik (pemeriksa hamil termasuk
memperoleh suntikan anti tetanus), karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat.
kesehatan bagi masyarakat, misalnya: air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat
pembuangan tinja, tersedianya makanan yang bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga
polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta (BPS), dan sebagainya.
misalnya perilaku pemeriksaan kehamilan. Ibu hamil yang mau periksa hamil tidak
hanya karena ia tahu dan sadar manfaat periksa hamil saja, melainkan ibu tersebut
dengan mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat periksa hamil, misalnya
puskesmas, polindes, bidan praktik, ataupun rumah sakit. Fasilitas ini pada
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma),
tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan.
masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif serta
dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh
undangan yang mengharuskan ibu hamil melakukan periksa hamil. Oleh sebab itu
tersebut.
lambang atau simbol bahasa atau gerak (non verbal), untuk memengaruhi perilaku
orang lain. Stimulus atau rangsangan ini dapat berupa suara/bunyi atau bahasa lisan,
dimengerti oleh pihak lain, dan pihak lain tersebut merespons atau bereaksi sesuai
dengan maksud pihak yang memberikan stimulus. Oleh sebab itu reaksi atau respons,
baik dalam bentuk bahasa maupun simbol-simbol ini merupakan pengaruh atau hasil
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan, selanjutnya disebut komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari
pihak lain.
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi
lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau
atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami
Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah media
yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi.
Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong
visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut.
sasaran (penonton). Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat
juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama
komunikasi, sebuah produk audio-visual melibatkan lebih banyak elemen media dan
cerita, iklan, media pembelajaran adalah contoh media audio-visual yang lebih
elemen dari media komunikasi. Karena melibatkan banyak elemen media, maka
dalam membangun kesatuan dan memperkaya informasi. Suara, teks, gambar statis,
dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan ciri khas masyarakat modern yakni
efektif dan efisien. Untuk kepentingan efektifitas dan efisiensi inilah kemudian
menghibur) dan multilayer (beberapa lapis tampil pada saat yang sama). Saat
mencermati tambahan berita dalam bentuk teks yang bergerak di bagian bawah layar
cara (metode) yang ditempuh, hal ini tergantung pada macam-macam tingkat
pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari komunikan sehingga
komunikator harus dapat melihat metode atau cara apa yang akan dipakai supaya
pesan yang disampaikan mengenai sasaran. Metode atau cara tersebut antara lain :
komunikan, tetapi malalui orang-orang tertentu dan kemudian mereka ini meneruskan
tidak selalu mempergunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah akan
2.3.1. Definisi
para ahli. Sheridan dan Radmacher menekankan pengertian dukungan sosial sebagai
sumber daya yang disediakan lewat interaksi dengan orang lain. “Sosial support is the
resources provided to us through our interaction with other people ”. (Sheridan dan
Radmacher, 1992).
sosial adalah informasi dari orang lain bahwa ia dicintai dan diperhatikan, memiliki
harga diri dan dihargai, serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan
kewajiban bersama. “ Sosial support is information from others that one is loved and
sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan
diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan ia juga merupakan anggota dalam suatu
Dari definisi diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa sumber dari dukungan
sosial ini adalah orang lain yang akan berinteraksi dengan individu sehingga individu
tersebut dapat merasakan kenyamanan secara fisik dan psikologis. Orang lain ini
terdiri dari pasangan hidup, orang tua, saudara, anak, kerabat, teman, rekan kerja, staf
pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stres karena individu dapat
mudah.
2. Dukungan informasional
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran atau umpan balik
tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong
3. Dukungan emosional
diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga individu dapat
menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat penting dalam
Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa anggota dari suatu
kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial dengannya. Dengan
memengaruhi kejadian dan efek dari stres. Lieberman (1992) mengemukakan bahwa
kejadian yang dapat mengakibatkan stres. Apabila kejadian tersebut muncul, interaksi
dengan orang lain dapat memodifikasi atau mengubah persepsi individu pada
kejadian tersebut dan oleh karena itu akan mengurangi potensi munculnya stres.
Dukungan sosial juga dapat mengubah hubungan antara respon individu pada
kejadian yang dapat menimbulkan stres dan stres itu sendiri, memengaruhi strategi
untuk mengatasi stres dan dengan begitu memodifikasi hubungan antara kejadian
memengaruhi kejadian dan efek stres. Dalam Safarino (1998) disebutkan beberapa
contoh efek negatif yang timbul dari dukungan sosial, antara lain :
1. Dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai sesuatu yang membantu. Hal ini
dapat terjadi karena dukungan yang diberikan tidak cukup, individu merasa tidak
4. Terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam melakukan sesuatu yang
2.4. Campak
2.4.1. Definisi
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan
kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam
Vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3
tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang
pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit
ini.
ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan
pasif pada seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1
tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah bayi berumur lebih dari 1
tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dan remaja dan dewasa muda yang
Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari disertai panas, malaise,
sebelum timbul eritema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili.
tepi ialah limfositosis dan leucopenia. Secara klinis gambaran penyakit menyerupai
2. Stadium Erupsi
ringan pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak, ruam mencapai anggota bawah pada
3. Stadium Konvalensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua yang lama
untuk morbili. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi
(Behrman dkk,2000)
2.4.4 Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
2.4.5 Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas. Pemeriksaan
lain yang mungkin perlu dilakukan seperti pemeriksaan darah, pembiakan virus dan
serologi campak.
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani tirah
2.4.7. Pencegahan
Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak
Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau
lengan atas. Jika hanya mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan.
Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua
Pemberantasan campak meliputi beberapa tahapan, dengan kriteria pada tiap tahap
a. Tahap Reduksi
Pada tahap ini terjadi penurunan kasus dan kematian, cakupan imunisasi <80%
Pada tahap ini cakupan imunisasi dapat dipertahankan tinggi dan merata
terjadinya penurunan tajam kasus dan kematian, dan interval terjadinya KLB
b. Tahap Eliminasi
Pada tahap eliminasi, cakupan imunisasi sudah sangat tinggi (<95%) dan daerah-
daerah dengan cakupan imunisasi rendah sudah sangat kecil jumlahnya. Kasus
campak sudah jarang dan KLB hampir tidak pernah terjadi. Anak-anak yang dicurigai
c. Tahap Eradikasi
Cakupan imunisasi tinggi dan merata dan kasus campak sudah tidak ditemukan.
Transmisi virus sudah dapat diputuskan dan negara-negara di dunia sudah memasuki
1. Imunisasi rutin 2 kali, pada bati 9-11 bulan dan anak Sekolah Dasar Kelas 1
2. Surveilans campak
4. Manajemen kasus
5. Pemeriksaan laboratorium
eradikasi polio. Kendala utama yang dihadapi adalah kelengkapan data/laporan rutin
Rumah Sakit dan Puskesmas yang masih rendah, beberapa KLB campak yang tidak
KLB pada umumnya belum dilakukan dengan baik terutama di puskesmas, belum
semua unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta ikut berkontribusi
2.5 Imunisasi
Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta
produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan
Kuman disebut antigen, pada saat pertama kali antigen masuk kedalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi.
Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat,
karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3
dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori mengenali antigen tersebut sehingga
pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang
lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap
berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai
terkenapun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal. (Depkas RI, 1990)
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif
adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan
adalah imunisasi polio, campak dan lain-lain. Sedangkan imunisasi pasif adalah
Setiap tahun diseluruh dunia, ratusan ibu, anak-anak dan dewasa meninggal
karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini dikarenakan
Untuk mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh
program imunisasi sebagai cara untuk menurunkan angka kematian bayi (Depkes
RI.1990)
1. Untuk anak
atau kematian.
2. Untuk keluarga
3. Untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
beberapa landasan teori yang relevan dengan tujuan penelitian. Perilaku ibu balita
dalam imunisasi campak merupakan bentuk perilaku dari ibu balita dalam
tokoh masyarakat.
Reinforcing factor ini meliputi perilaku tokoh masyarakat berupa dukungan tokoh
agama dan perilaku petugas kesehatan, tentang bagaimana cara komunikasi petugas
campak.
partisipasi masyarakat, salah satunya dukungan tokoh agama yang merupakan kunci
seekelompok masyarakat dalam suatu kegiatan, dalam hal ini imunisasi campak.
Partisipasi dari petugas kesehatan melalui penyuluhan dengan komunikasi yang dapat
diterima oleh ibu balita sebagai informasi yang bermanfaat dan dilaksanakan.
kerangka konsep penelitian serta varibel – variabel yang akan diteliti, seperti pada
gambar berikut :
Komunikasi petugas
Kesehatan:
- metode
- media
- strategi pesan
- isi pesan Perilaku Ibu Balita
Dalam Immunisasi
Campak
Dukungan Tokoh Agama
- Dukungan
instrumental
- Dukungan
informasional
- Dukungan
emosional