Anda di halaman 1dari 4

F.

3 Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

ANTENATAL CARE
LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara dengan angka
kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan masihh memerlukan perbaikan
yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Penyebab utama
kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, gestosis dan anestesia.
ANgka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi yaitu angka
kematian ibu rata-rata 307/100.000 kelahiran hidup sedangkan
target dari Millenium Development Goals 2015 adalah 102/100.000
kelahiran hidup. Sementara untuk angka kematian bayi sebesar
26,9/1000 kelahiran hidup. Adapun target dari MDGs 2015 sebesar
17/1000 kelahiran hidup.
Tingginya angka kematian ibu dan bayi antara lain disebabkan
rendahnya tingkat pengetahuan ibu dan frekuensi pemeriksaan
antenatal care yang tidak teratur. Pada pemeriksaan dan
pemantauan antenatal dilakukan dengan memberikan pelayanan
antenatal berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan.
PERMASALAHAN Kurangnya pengetahuan ibu hamil akan pentingnya antenatal care
untuk menilai keadaan kesehatan ibu dan janin dan memberikan
kesempatan untuk menentukan kelainan secara dini serta
perkembangan dari keluhan pada kunjungan sebelumnya.
PERENCANAAN DAN Diperlukan adanya suatu kegiatan pemberian informasi melalui
PEMILIHAN penyuluhan bagi ibu hamil agar mengetahui pentingnya antenatal
INTERVENSI care.
Penyuluhan mengenai bahaya merokok dilakukan pada :
 Hari / tanggal : Kamis, 25 July 2019
 Lokasi :P
 Metode : Verbalisasi
 Peserta : Ibu hamil di wilayah kerja Pustu PKL Siata
PELAKSANAAN Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 25 July 2019. Peserta yang
hadir berjumlah 9 orang. Penyuluhan ini dilaksanakan pada pukul
10.00 WIB. Materi yang diberikan adalah tentang pentingnya
antenatal care.
Materi penyuluhan disajikan dengan verbalisasi. Penyuluhan
dilaksanakan selama 20 menit dilanjutkan sesi diskusi.
MONITORING DAN Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan cukup baik. Peserta tampak
EVALUASI antusias sehingga cukup aktif bertanya dan membuat diskusi
mengenai antenatal care berjalan dengan lancar.

F3. Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak Serta Keluarga Berencana

Topik : Pemeriksaan Dini Kanker Payudara


LATAR Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker
BELAKANG pada wanita setelah kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang
paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka
kematian akibat kanker payudara dikarenakan para penderita datang ke
pelayanan kesehatan sudah dalam stadium lanjut atau sudah sulit
disembuhkan, padahal pemeriksaan secara dini terhadap kemungkinan
adanya gejala kanker payudara dapat dilakukan sendiri dan tanpa biaya
(Rasjidi, 2009).

Kanker payudara yang termasuk penyakit tidak menular, saat ini


menjadi masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia.
Menurut WHO (2012) kejadian kanker payudara sebanyak 1.677.000
kasus. Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak di derita
oleh kaum wanita dengan jumlah 883.000 kasus. Di negara berkembang
dan terdapat 794.000 kasus. Kanker payudara merupakan penyebab
kematian pada wanita di negara berkembang sebanyak 324.000 kasus.
Insidennya semakin tinggi diseluruh dunia (Houghton, 2012).

Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dilakukan untuk mendeteksi atau


mengindentifikasi secara dini kemungkinan adanya kanker payudara.
Pemeriksaan sadari dapat dimulai sejak seorang wanita sudah masuk
pada masa pubertas. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui
kelainan yang terjadi pada payudara. Dengan pemeriksaan payudara
sedini mungkin maka penanganan kanker dapat ditangani dengan tepat
sehingga meningkatkan umur harapan hidup. tindakan ini sangat penting
karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita
sendiri

Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dilakukan dengan


SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Tindakan ini sangat penting
karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita
sendiri. Pada wanita normal, American Cancer Society menganjurkan
wanita berusia diatas 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap satu
bulan, usia 35-40 tahun melakukan mamografi, diatas 40 tahun
melakukan check up pada dokter ahli,
lebih dari 50 tahun check up rutin dan mamografi setiap tahun, dan
wanita yang beresiko tinggi pemeriksaan dokter lebih sering dan rutin.
Tujuan dari program deteksi dini kanker payudara yaitu untuk
menurunkan angka kematian pada penderita, karena kanker yang
diketemukan pada stadium awal
tentu memberikan harapan hidup lebih lama daripada apabila
diketemukan pada stadium lanjut
PERMASALAHAN Masih banyak ibu-ibu yang masih belum memahami cara
pemeriksaan dini kanker payudara dan masih blm bisa memahami apa
itu kanker payudara
PERENCANAAN Melakukan intervensi secara pasif dan aktif secara bersamaan yakni
DAN PEMILIHAN dengan melakukan edukasi kesehatan dan pelatihan ketrampilan kader –
INTERVENSI
kader serta menggalakkan pemeriksaan sadari.
PELAKSANAAN Melakukan penyuluhan tentang penyakit kanker payudara dan
membedakannya dengan mastitis pada ibu menyusui serta bagaimana
cara melakukan pemeriksaan sadari dirumah dan pemeriksaan-
pemeriksaan khusus apa saja yang bisa dilakukan jika dicurigai suatu
kanker.
MONITORING DAN Secara Keseluruhan kegiatan penyuluhan ini berjalan cukup lancer.
EVALUASI Banyak ibu-ibu yang merespon dengan bertanya-tanya seputar
pemeriksaan sadari dan para kader tidak kalah ingin tau agar bisa
mengajari atau member informasi kepada ibu-ibu yang tidak ikut dalam
penyuluhan hari ini

Anda mungkin juga menyukai