Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.Karbohidrat termasuk penyusun
sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom
karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi
sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati
dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-
sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber
dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun
tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat
parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan
sehari untuk mencegah terjadinya ketosis.Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan
keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Karbohidrat?

2. Apa saja Fungsi Karbohidrat?

3. Bagaimana Penggolongan Karbohidrat?

4. Apa saja Metode Uji Kualitatif Kabohidrat?

1
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Karbohidrat

2. Untuk mengetahui Fungsi Karbohidrat

3. Untuk mengetahui Penggolongan Karbohidrat

4. Metode Uji Kualitatif Kabohidrat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dari Karbohidrat

Karbohidrat biasanya didefenisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat
yang dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehida dan keton.Karbohidrat biasa disebut
juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula.Karbohidrat berarti karon
yang terhidrat. Rumus umumnya adalah Cx(H2O)y. Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui
proses fotosintesis.

2.2. Fungsi Karbohidrat


Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yakni :
1. Sumber bahan bakar
2. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa
organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata, dan sel saraf
3. Bahan sintesis senyawa organik lainnya
4. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan
5. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
6. Membantu proses penyerapan kalsium
7. Sebagai materi pembangun
8. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karohidrat dengan atom C lima buah
merupakan komponen asam nuklat (DNA dan RNA)
9. Polimer karohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsure structural dan penyangga
dalam dinding sel baktei dan tanaman
10. Sebagai pelumas sendi kerangka
3
2.3. Penggolongan Karbohidrat
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C),
hydrogen (H), dan oksigen (O).Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai
dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-
senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu
monosakarida, oligosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
1. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana.Jika dihidrolisis, senyawa-
senyawa monosakarida sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi
senyawa gula yang lebih sederhana. Contoh: glikosa dan fruktosa.
Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:
a. Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.
 Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa

 Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa

 Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose

 Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa

b. Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.


Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O nya (C=O)
berada di ujung rantai. Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O nya
berada selain dari pada diujung.
 Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose

 Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa

2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan
glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4
dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam
karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida
dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida.
Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik).
4
a. Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel. Hidrolisis dengan
enzim sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b. Laktosa
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis
menggunakan asam atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa +
glukosa = laktosa).
c. Maltosa
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji
gandum yang sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul
glukosa (gukosa + glukosa = maltose).
3. Oligosakarida.
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai moleku 2-10 monosakarida,
yaitu trisakarida yang terdiri dari 3 molekul monoskarida dan tetrasakarida yang
terbentuk dari empat molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah
rafinosa tang terdiri atas tiga molekul monoakarida yamg berikatan yaitu galaktosa-
glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa
dengan atom karbon 6 pada glukosa.Selanjutnya atom karbon nomor 1 pada glukosa
berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.
4. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul
polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang
dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homo
polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida.
Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa
polisakarida dapat larut dalam air.Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-
tumbuhan, misalnya pati, inulin (seagai zat cadangan), dan selulosa (sebagai bagian
dinding sel).Dalam jazad hewan juga terdapat zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu
glikogen.

5
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang
besar. Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain pati (amilum), glikogen,
dan selulosa.
a. Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi.zat pati
terdiri atas rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang
(amilopektin). Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik.
Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta
apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas.Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut
disebut amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan
dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji) dan
pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air menghasilkan koloid.
Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan
glukosa.Hidrolisis juga dapat dilakukan mengguakan enzim amilase.Amilase
dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan oleh pangkreas.
b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan
dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen
menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat larut oidal dalam
air dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal
glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap larutan fehling.
Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis
dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa.Dalam pertanian Glikogen juga telah
berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).
c. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin,
dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman.Atau
dapat dikatakan selulosa merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa.Kertas saring seluruhnya terdiri
atas selulosa.Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang dapat larut,
6
jika larutan ini diencerkan dengan air dan direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk
glukosa sebagai hasil akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut Schweitzer
(larutan kuprioksida-amonia). Tidak seperti amilum, selulosa tidak dapat dicerna ileh
perut manusia atau mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan
ruminansia lain dengan prtolongan bakteri. Turunan selulosa yang dikenal
dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering dipakai dalam industri makanan untuk
mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian CMC
akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus.
d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di
sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat
antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa pektin dapat
diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat
(pektin), dan protopektin.Kandungan pektin dalam tanaman sangat bervariasi baik
berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian jaringannya.Komposisi
kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat bervariasi
tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan
tanaman yang belum matang.Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang
dalam buah yang terlalu matang.Di antara buah-buahan yang dapat digunakan untuk
membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum, jeruk, serta anggur.
e. Senyawa-senyawa polosakarida lainnya.
 Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
 Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
 Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang besar.
 Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air panas.
Dipergunakan sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi susu.

2.4. Metode Uji Kualitatif Karbohidrat


Ada beberapa metode uji kualitatif karbohidrat :
1. Uji Molisch

7
Adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat. Uji ini efektif untuk berbagai
senyawa yang dapat di dehidrasi menjadi furfural atau substitusi furfural oleh asam sulfat
pekat. Senyawa furfural akan membentuk kompleks dengan α-naftol yang dikandung
pereaksi Molisch dengan memberikan warna ungu pada larutan.
2. Uji Benedict
Adalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi adalah gula yang
mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida.
Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan Benedict, contohnya
semua golongan monosakarida, sedangkan gula non pereduksi struktur gulanya berbentuk
siklik yang berarti bahwa hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam
kesetimbangannya, contohnya fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi
Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk
menghindari pengendapan CuCO3 pada larutan natrium karbonat (reagen Benedict),
maka ditambahkan asam sitrat. Larutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat
yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak
mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan Benedict.
3. Uji Barfoed
Adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan mengontrol kondisi
pH serta waktu pemanasan. Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Reagen
Barfoed mengandung senyawa tembaga asetat.
4. Uji Seliwanoff
Prinsipnya berdasarkan konversi fruktosa menjadi asam levulinat dan hidroksimetil
furfural oleh asam hidroklorida panas dan terjadi kondensasi hidroksimetilfurfural dengan
resorsinol yang menghasilkan senyawa berwarna merah, reaksi ini spesifik untuk ketosa.
Sukrosa yang mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa akan memberikan reaksi
positif dengan uji seliwanoff yang akan memberikan warna jingga pada larutan.
5. Uji Hidrolisis Pati
Pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru. Pati dalam suasana asam bila
dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana, hasilnya diuji
dengan iodium yang akan memberikan warna biru sampai tidak berwarna dan hasil akhir
ditegaskan dengan uji Benedict.
8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi
karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Karbohidrat mempunyai
rumus umum (CH2O)n.
Klasifikasi karbohidrat :
1. Monosakarida (C6H12O6) , merupakan karbohidrat paling sederhana karena
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain.
2. Disakarida(C12H22O11), merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air.
3. Oligosakarida adalah karbohidrat yang dapat diuraikan menjadi 2 sampai 10
molekulmonosakarida.
4. Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari
banyaksakaridasebagaimonomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
Percobaan Karbohidrat :
1. Uji Molisch
2. Uji Benedict
3. Uji Barfoed
4. Uji Seliwanoff
5. Hidrolisispati

3.2. Saran
Sebaiknya konsumsi karbohidrat untuk tubuh dapat terpenuhi dengan baik sesuai dengan
kebutuhan, agar tidak terjadi penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan
konsumsi karbohidrat dalam tubuh.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/herudermawan104/makalah-karbohidrat-29151145 (diakses pada


20 September 2019)
https://www.academia.edu/27573086/MAKALAH_BIOKIMIA_STRUKTUR_DAN_FUNG
SI_KARBOHIDRAT_Disusun_oleh (diakses pada 20 September 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai