Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABORTUS DI PKU

MUHAMMADIYAH GAMPING

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh :

Annisa Agung Suiati

1910104202

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH

YOGYAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

WHO menyatakan setiap harinya sekitar 810 wanita meninggal karena kehamilan dan
persalinan. Sebesar 94% dari semua kematian ibu terjadi di negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Angka Kematian Ibu merupakan kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamila, tidak tergantung dari tempat dan usia dan
kehamilan (Prawirohardjo, 2010).AKI di Asia Tengara pada tahun 2017 sebesar 157/ kelahiran
hidup. AKI Indonesia dengan jumlah penduduk ke 4 terbanyak sebesar 177/ kelahiran hidup
lebih tinggi dibandingkan India dengan jumlah penduduk terbanyak ke 2 yaitu sebesar 145/
kelahiran hidup (WHO, UNICEF, UNFPA, 2019)

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat
di suatu negara. Menurut Target 3 SDG’s, Indonesia berkomitmen menurunkan AKI 70/100.000
kelahiran hidup. Menurut Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), AKI sebesar 305 /100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015 menurun dibandingkan 2015 sebesar 359/ 100.000 kelahiran
hidup (Kemenkes, 2017). Namun penurunan ini tidak setajam yang diharapkan. (BPS, 2003)

Kematian ibu menjadi kematian obstetric langsung dan tidak langsung. Kematian
obstetric langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas dan segala intervensi
atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut penanganannya (sarwono, 2010: 54).
Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu salahsatunya aborsi
yang tidak aman (WHO,2019) Pada tahun 2000 di Indonesia diperkirakan bahwa sekitar dua juta
aborsi terjadi. Dalam hal ini jumlah untuk Indonesia juga tidak tersedia, tetapi untuk Asia
Tenggara diestimasikan bahwa tiga dari setiap 1,000 perempuan yang berusia 15-44 tahun
dirawat di rumah sakit setiap tahunnya karena komplikasi yang berhubungan dengan aborsi
(Sedgh & Ball, 2008)
“The magnitude and severity of abortion related morbidity in settings with limited access
to abortion services: a systematic review and meta-regression” menunjukkan bahwa persentase
besar penerimaan rumah sakit terkait komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa. Perkirakan
itu yang lebih tahan uji bila didapat dengan bertambah penggunaan definisi standar seperti
WHO.
Abortus (keguguran) merupakan salah satu penyebab perdarahan yang terjadi pada
kehamilan trimester pertama dan kedua. Perdarahan ini dapat menyebabkan berakhirnya
kehamilan atau kehamilan dapat terus berlanjut. Abortus dapat menyebabkan perdarahan yang
hebat dan dapat menimbulkan syok, perforasi, infeksi dan kerusakan faal ginjal (renal failure)
sehingga dapat mengancam keselamatan ibu. Kematian bisa terjadi apabila pertolongan tidak
diberikan secara cepat dan tepat (Prawirohardjo, 2010).
Dalam surat Luqman ayat 14 :
َّ ‫سانَ َو َو‬
‫ص ْيىَا‬ ِ ‫علَى َو ْهىًا أ ُّمه َح َملَتْه بِ َوا ِل َد ْي ِه‬
َ ‫اإلو‬ َ ‫َو ْهه‬
َ
‫إِلَ َّي َو ِل َوا ِل َد ْيكَ ِلي اشْك ْر أ ِن عَا َميْه فِي َوفِصَاله‬
‫ا ْل َم ِصير‬
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu” dijelaskan bahwa Allah memerintahkan untuk berbakti kepada
orang tua, terutama pada ibu yang telah mengandung dan menyusui kita. Perjuangan ibu sangaat
berat mulai dari hamil dalam keadaan yang lemah dan saat persalinan berjuang mempertaruhkan
nyawanya untuk melahirkan bayinya (Al-Qur‟an Surah Luqman: 14).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010
tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, salah satu kewenangan yang dimiliki bidan
adalah kewenangan normal yaitu pelayanan kesehatan ibu. Salah satu bentuk pelayanan
kesehatan ibu adalah penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan. Penanganan
kegawatdaruratan tersebut salah satunya adalah penanganan awal terhadap kasus aborsi dengan
perdarahan. (Kemenkes RI, 2011).
Upaya pemerintah dalam mengurangi AKI sudah dilakukan melalui program dengan
menyediakan pelayanan Ante Natal Care (ANC) dan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih, meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi dan menurunkan unmeet need
yang dilakukan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan
kesehatan reproduksi.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) berupaya untuk membantu
perempuan yang mengalami KTD untuk terhindar dari upaya aborsi yang tidak aman dan dapat
mengancam jiwa mereka. Dalam pemberian layanannya, PKBI menemukan bahwa lebih dari
50% klien yang dilayani sebelum datang ke klinik PKBI mengaku sudah pernah melakukan
upaya pengguguran kandungan. Tercatat terdapat 32% klien yang berupaya menggugurkan
dengan meminum jamu atau obat, 15% pernah datang atau dilayani oleh tenaga medis, dan 1%
datang ke dukun.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui “Faktor-faktor yang
mempengaruhi abortus di RS PKU Muhammadiyyah Gamping?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi abortus di RSU
PKU Muhammadiyyah Gamping

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui apakah usia ibu mempengaruhi abortus di RS PKU


Muhammadiyyah Gamping.

b. Untuk mengetahui apakah interval kehamilan mempengaruhi abortus di RS PKU


Muhammadiyyah Gamping.

c. Untuk mengetahui apakah paritas ibu mempengaruhi abortus di RS PKU


Muhammadiyyah Gamping.
d. Untuk mengetahui dari ketiga faktor resiko di atas manakah yang paling besar
pengaruhnya terhadap angka kejadian abortus di RS PKU Muhammadiyyah
Gamping.

.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Kebidanan
Sebagai pembuktian teori-teori yang sudah ada tetan factor-faktor yang berhubungan
dengan abortus, sehingga dapat dijadikan referensi dan bahan masukan untuk lebih
memperkuat pmahaman teori abortus dan dapat diambil langgakah penanggulannnya.
2. Bagi consumer
a. Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dan dokter obgyn
Dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang factor-faktor yang mempengaruhi
abortus dan memberi masukan bagi bidan untuk meningkatkan pelayanan pada ibu
hamil dengan meningkatakan pengawasan pada ibu hamil dengan factor yang
beresiko, dan dapat meningkatkan usaha preventif terkait insidensi tersebut di
masyarakat dan memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif.
b. Bagi Universitas Asisyah
Menambah referensi di perpustakan dan dapat dijadikan bahan ajar guna
meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa Universitas Asisyah Yogyakarta.
c. Bagi masyarakat khusunya ibu hamil
Dapat menabah pengetahuan ibu hamil terutama yang mengalami abortus tentang
yang mempengaruhinya sehingga dapat berperan serta dalam mencegah kehamilan
berisko.
d. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi bagi
penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
abortus spontan terutama faktor usia ibu, graviditas, dan riwayat abortus.

E. Penelitian Sejenis
Penelitian tentang abortus pernah dilakukan Rifka Wangiana Yulia Putri (2018) dengan
judul “Hubungan Usia, Jumlah Kehamilan, dan riwayat Kehamilan, dan Riwayat Abortus
Spontan di Rumah Sakit Agnisna Medika Kabupaten Cilacap”. Metode penelitian survey analitik
dengan pendekatan case control. Penelitian kasus kontrol dilakukan pada 64 ibu hamil di RSU.
Aghisna Medika Kabupaten Cilacap periode 2016, yaitu 32 ibu hamil yang mengalami abortus
spontan sebagai kasus dan 32 ibu hamil dengan usia kehamilan > 20 minggu sebagai kontrol.
Analisis data dilakukan dengan software aplikasi SPSS 17. Dengan hasil penelitian ada
hubungan usia, jumlah kehamilan dan riwayat kehamilan dengan kejadian abortus inkompletus
di Rumah Sakit Agnisna Medika Kabupaten Cilacap tahun 2018. Perbedaan dengan penelitian
ini yaitu pada variable, tempat penelitian, waktu penelitian, metode penelitian, dan pendekatan
waktu dalam pengambilan data.
Putri Nurvita Rocgmawati (2013) dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Abortus di Rumah Sakit Pusat Soeradji Tirtonegoro Klaten”. Metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan waktu retrospektif, Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan
pendekatan retrospektif, jumlah sampel sebesar 371 pengambilan sampel menggunakan quota
sampling. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan analisis korelasi dengan
uji Chi Square. dengan hasil menunjukkan ketiga faktor resiko yaitu usia ibu, interval kehamilan
dan paritas semua berpengaruh terhadap terjadinya abortus di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten Perbedaan dengan penelitian ini yaitu variable, waktu penelitian,
pengambilan sample dan pendekatan waktu.

Anda mungkin juga menyukai