Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN BENGKEL

ENGINE DIESEL

Oleh :
Nama : Mochamad Fachri Afdillah
No BP : 1601012006
Kelas : 3 Maintenance B
Prodi : D III Teknik Mesin
Instruktur : Dr. Maimuzar,ST.,MT

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI PADANG
TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang mana berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek ini tepat pada
waktunya.Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Kerja ini adalah sebagai bahan tugas bagi
mahasiswa yang di berikan dosen pembimbing kerja untuk dapat melaksanakan proses
belajar mengajar praktek kerja dengan baik
Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki masih
sangat terbatas, sehingga dalam menyusun Laporan Kerja ini baik dalam praktek pengerjaan,
penyajian maupun penulisan masih banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan. Namun
semuanya ini adalah usaha yang maksimal dari penulis. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran khususnya dari dosen pembimbing dan dari semua pihak yang bersifat
membangun. Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dosen serta kepada teman-
teman yang telah membantu dalam proses pengerjaan maupun dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.

Padang, Desember 2018

Mochamad Fachri .A
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Manfaat
1.3 Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Motor Bakar
2.2 Motor Diesel
2.3 Prinsip Kerja Motor Diesel
2.4 Klasifikasi Motor Diesel
2.5 Komponen Utama Motor Diesel
BAB III PERALATAN YANG DIGUNAKAN
BAB IV PROSEDUR ATAU LANGKAH KERJA
4.1 Proses Pembongkaran
4.2 Proses Perakitan
BAB V KESELAMATAN KERJA
5.1 Keselamatan pribadi
5.2 Keselamatan Peralatan
5.3 Keselamatan Lingkungan
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin diesel adalah mesin yang sistem pembakarannya di dalam (internal
combution engine ) menjadi pilihan banyak pengguna motor bakar untuk kendaraannya
karena keunggulan effisiensi bahan bakar. Sebagai efek dari semakin ketatnya peraturan
terhadap pencemaran lingkungan hidup, mesin diesel menjadi salah satu pilihan dalam
pemakaian sistem internal-combustion engine. Internalcombustion engine ini kita temui
dalam sistem mobil, kapal, alat pembangkit listrik portable, bus, traktor dan lain-lain. Salah
satu keunggulan mesin diesel adalah sistem pembakarannya menggunakan Compression-
ignition ( pembakaran-tekan), yang tidak memerlukan busi.
Pada Motor Diesel salah satu system terpenting adalah system aliran Bahan Bakar.
Sistem bahan bakar adalah proses mengalirnya bahan bakar dari dalam tangki hingga masuk
ke dalam system. Oleh karena itu perlunya pemahaman tentang jalur aliran bahan bakar
tersebut dan cara kerja dari komponen yang ada. Pada Sistem bahan bakar juga terdapat
beberapa komponen-komponen penting yang menunjang kelancaran aliran bahan bakar.
Apabila terdapat masalah pada sistemnya maka dapat mengganggu kerja dari mesin, maka
penting juga untuk dapat menganalisis, memperbaiki dan melakukan pengujian terhadap
proses kerja dari masing-masing komponen sistem bahan bakar motor diesel tadi. Pada
laporan kali ini penulis akan membahas mengenai mesin diesel dan cara pembongkaran,
perakitan, serta sistem kerja pada mesin diesel.

1.2 Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Melakukan overhoul engine sesuai dengan prosedur.


2. Melakukan pemeriksaan, mengidentifikasi gangguan dan menyimpulkan hasil
pengukuran dari keadaan komponen engine.
3. Merakit dan menghidupkan kembali engine sesuai dengan prosedur.
4. Memahami prinsip kerja komponen-komponen engine.
5. Menerapkan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam praktek.

1.3 Manfaat
Di dalam kegiatan praktek motor diesel manfaat yang bisa kami dapatkan adalah sebagai
berikut:

1. Dapat mengetahui tentang system ke9rja bahan bakar motor diesel.


2. Dapat Mengetahui perbedaan motor diesel dengan motor bensin.
3. Mengetahui dan memahami nama nama komponen pada motor diesel
4. Mengetahui dan memahami tentang cara kerja pada motor diesel
5. Mengetahui dan memahami fungsi dari komponen komponen motor diesel
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Motor Bakar


Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak yang bila bekerja dapat
menimbulkan tenaga/ energi. Sedangkan pengertian motor bakar adalah suatu mesin
kalor dimana tenaga/ energi dari hasil pembakaran bahan bakar didalam silinder akan
diubah menjadi energi mekanik.
Pada mulanya perkembangan motor bakar ditemukan oleh Nichollus Otto pada
tahun 1876 dengan bentuk yang kecil dan tenaga yang dihasilkan besar. Motor bakar
dibagi menjadi dua yaitu, motor pembakaran luar (external combustion engine) dan
motor pembakaran dalam (internal combustion engine), sedangkan mesin diesel merupakan
motor pembakaran dalam.
Tenaga yang dihasilkan oleh motor berasal dari adanya pembakaran gas didalam
ruang bakar. Karena adanya pembakaran gas, maka timbulah panas. Panas ini
mengakibatkan gas mengembang atau ekspansi. Pembakaran dan pengembangan gas ini
terjadi didalam ruang bakar yang sempit dan tertutup (tidak bocor) dimana bagian atas
dan samping kiri kanan dari ruang bakar adalah statis atau tidak bisa bergerak, sedangkan
yang dinamis atau bisa bergerak adalah bagian bawah, yakni piston sehingga piston
dengan sendirinya akan terdorong kebawah oleh gaya dari gas yang terbakar dan
mengembang tadi. Pada saat piston terdorong kebawah ini akan menghasilkan tenaga yang
sangat besar dan tenaga inilah yang disebut dengan tenaga motor
.
2.2. Motor Diesel
Motor diesel adalah motor bakar torak yang proses penyalaannya bukan
menggunakan loncatan bunga api melainkan ketika torak hampir mencapai titik mati atas
(TMA) bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar melalui nosel sehingga terjadilah
pembakaran pada ruang bakar dan udara dalam silinder sudah mencapai temperatur tinggi.
Syarat ini dapat terpenuhi apabila perbandingan kompresi yang digunakan cukup tinggi,
yaitu berkisar 16-25. (Arismunandar. W,1988)
Motor diesel adalah salah satu dari internal combustion engine (motor
dengan pembakaran didalam silinder), dimana energi kimia dari bahan bakar
langsung diubah menjadi tenaga kerja mekanik. Pembakaran pada motor diesel akan
lebih sempurna pada saat unsur karbon (C) dan hidrogen (H) dari bahan bakar diubah
menjadi air (𝐻2𝑂) dan karbon dioksida (𝐶O2), sedangkan gas karbon monoksida (CO)
yang terbentuk lebih sedikit dibanding dengan motor bensin. (Mulyoto Harjosentono,
1981)

2.3. Prinsip Kerja Motor Diesel


Pada motor diesel, solar dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini
selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor diesel secara
sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu solar dari boost pump dihisap masuk
ke dalam silinder, udara murni dihisap dan dikompresikan pada 8º-12º sebelum piston
mencapai titik mati atas kemudian bahan bakar dikabutkan maka terjadilah pembakaran.
Bila piston bergerak naik turun didalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat
pembakaran, maka tenaga pada piston akan mengakibatkan piston terdorong ke bawah.
Gerakan naik turun pada torak diubah menjadi gerak putar pada poros engkol oleh
connecting rod.
Selanjutnya gas-gas sisa pembakaran dibuang dan campuran udara bahan bakar
tersedia pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar piston dapat bergerak secara
periodik dan melakukan kerja tetap.
a. Mesin Diesel 2 Langkah
Mesin diesel dua langkah atau dikenal juga dengan dua tak sangat
dipengaruhi oleh proses pertukaran gas di dalam silinder yang disebut juga proses
pembilasan (scavenging). Prose pembilasan adalah proses pembersihan silinder dari gas
buang dan menggantikannya dengan udara pada mesin diesel atau campuran udara dan
bahan bakar pada mesin bensin. Mesin dua langkah mempunyai siklus hanya dalam
dua gerakan piston (TMB-TMA-TMB) atau dalam satu putaran poros engkol (crankshaft).
Langkah isap dan langkah buang terjadi pada saat yang hampir bersamaan, yaitu ketika
piston berada di sekitar TMB. Proses pemasukan udara atau campuran udara dan
bahan bakar segar ke dalam silinder tidak dilakukan oleh gerakan isap piston seperti
pada mesin 4 langkah, tetapi bisa melalui mekanisme di ruang engkol atau dengan
bantuan blower atau compressor pada sistem yang terpisah.
Selanjutnya gas buang di desak keluar silinder oleh udara atau campuran udara-
bahan bakar yang bertekanan. Tentunya sebagian udara atau campuran udara-bahan bakar
segar ada yang ikut keluar bersama gas buang, inilah sebabnya mengapa mesin 2 langkah
lebih boros dibanding mesin 4 langkah, khususnya untuk mesin bensin. Pada mesin
diesel hanya udara saja yang digunakan untuk melakukan pembilasan, sehingga hanya
ada kerugian daya pembilasan. Sebaliknya secara teoritis mesin 2 langkah bisa menghasilkan
daya dua kali mesin 4 langkah untuk putaran, ukuran, serta kondisi operasi yang sama,
karena mesin 2 langkah bekerja dengan siklus dua kali mesin 4 langkah. Berdasarkan hal
di atas mesin 2 langkah lebih 8 menguntungkan dipakai pada mesin diesel ukuran besar
atau pada mesin bensin ukuran kecil.
b. Mesin Diesel 4 Langkah
Pada siklus kerja motor diesel 4 langkah, yaitu 4 langkah torak atau dua putaran
engkol menghasilkan satu kali langkah usaha. Adapaun setiap proses atau langkah dari motor
diesel sebagai berikut :

Gambar 2.4. Prinsip Kerja motor diesel 4 langkah


a. Langkah Hisap
Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder. Piston
membentuk kevakuman didalam silinder seperti pada mesin bensin, piston bergerak
kebawah dari TMA menuju TMB. Terjadinya vakum ini menyebabkan katup hisap
terbuka dan memungkinkan udara segar masuk kedalam silinder. Sedangkan katup
buang menutup selama melakukan langkah hisap.
b. Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi, piston bergerak dari TMB menuju TMA. Pada saat ini kedua
katup hisap dan buang tertutup. Udara yang dihisap selama langkah hisap kemudian
ditekan pada 8º-12º sebelum piston mencapai titik TMA bahan bakar dikabutkan maka
terjadilah pembakaran.
c. Langkah Kerja
Energi pembakaran mengekspansikan dengan cepat sehingga piston
terdorong kebawah. Gaya yang mendorong piston kebawah diteruskan ke connecting
rod dan poros engkol dirubah menjadi gerak putar untuk memberi tenaga pada
mesin.
d. Langkah Buang
Pada saat piston menuju TMB, katup buang terbuka dan gas sisa hasil
pembakaran dikeluarkan melalui katup buang pada saat piston bergerak ke atas lagi. Gas
akan terbuang habis pada saat piston mencapai TMA.
Diagram P-V Motor Diesel 4 Langkah
Pada saat proses kerja motor berlangsung, akan terjadi perubahan tekanan,
temperatur dan volume yang ada didalam silinder. Perubahan-perubahan tersebut
dapat digambarkan dalam diagram P-V sebagai berikut:

Gambar 2.5. Diagaram P-V teoritis motor diesel 4 langkah

Keterangan :
0 – 1 = Langkah hisap
1 – 2 = Langkah kompresi
2 – 3 = Langkah pembakaran
3 – 4 = Langkah ekspansi
4 – 1 = Pembuangan pendahuluan
1 – 0 = Langkah buang
1. Langkah hisap (0-1)
Pada waktu piston bergerak ke kanan, udara masuk ke dalam silinder. Karena
piston dalam keadaan bergerak, maka tekanannya turun sehingga lebihkecil daripada
tekanan udara luar, begitu juga suhunya. Garis langkah hisap dapat dilihat pada
diagram di atas. Penurunan tekanan ini bergantung pada kecepatan aliran. Pada motor
yang tidak menggunakan supercharge tekanan terletak antara 0,85-0,9 atm terhadap
tekanan udara luar.
2. Langkah kompresi (1-2)
Dalam proses ini kompresi teoritis berjalan adiabatis.
3. Langkah pembakaran (2-3)
Pembakaran terjadi pada volume tetap sehingga suhu naik.
4. Langkah ekspansi (3-4)
Pada langkah ini terjadi proses adiabatik karena cepatnya gerak torak
sehingga dianggap tidak ada panas yang keluar maupun masuk.
5. Pembuangan pendahuluan (4-1)
Terjadi proses isokhorik yaitu panas keluar dari katup pembuangan.
6. Langkah pembuangan (1-0)
Sisa gas pembakaran didesak keluar oleh torak. Karena kecepatan gerak
torak, terjadilah kenaikan tekanan sedikit di atas 1 atm.

2.4. Klasifikasi Motor Diesel Menurut Prinsip dan Proses Kerjanya


Cara lain dalam pengklasifikasian motor diesel adalah menurut prinsip atauproses
kerjanya. Dengan pengelompokan ini dikenal dua jenis motor diesel yaitu motor diesel
empat langkah dan motor diesel dua langkah, namun dalam perkembangannya motor
diesel 4 langkah lebih banyak berkembang dan digunakan sebagai penggerak.
Sebagaimana namanya, mesin diesel empat langkah mempunyai empat prinsip kerja, yaitu
langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah buang. Keempat langkah
mesin diesel ini bekerja secara bersamaan untuk menghasilkan sebuah tenaga yang
menggerakkan komponen lainnya. Pada motor diesel 4 langkah, katup masuk dan
buang digunakan untuk mengontrol proses pemasukan dan pembuangan gas dengan
membuka dan menutup saluran masuk dan buang. Pemakaian bahan bakar lebih hemat,
diikuti dengan tingkat polusi gas buang yang relatif rendah, semuanya itu dihasilkan oleh
motor diesel secara signifikan. Seperti halnya motor bensin maka ada motor diesel 4
langkah dan 2 langkah. Dalam aplikasinya pada sektor otomotif atau kendaraan
kebanyakan dipakai motor diesel 4 langkah.

a. Klasifikasi Mesin Diesel Menurut Posisi Silindernya


Cara pengaturan silinder motor juga sering digunakan untuk mengklasifikasikan
motor diesel. Yang paling popular adalah motor diesel tegak
atau vertikal, dimana silinder motor diatur dalam satu baris silinder motor. Jenis
lain adalah dimana silinder motor dibuat baris yang berseberangan bertolak
belakang. Pada motor ini mungkin semua silinder motor dibuat pada satu sisi poros
engkol. Dengan jumlah silinder yang sama pada masing-masing sisi dikenal motor datar
bersilinder bertolak belakang atau pun motor bersilinder V. Motor diesel dengan
pengaturan baris membentuk V perlu dijelaskan besarnya sudut V untuk baris silinder yang
bervariasi seperti : 45, 50, 55, 60 atau 90 derajat. Sudut V bergantung kepada jumlah silinder
dan desain poros engkol.

b. Klasifikasi Motor Diesel Menurut Ruang Bakar


Pada umumnya ada 2 macam ruang bakar motor diesel yaitu: ruang bakar
injeksi langsung (direct injectioncombustion chamber) dan ruang bakar tidak langsung
(in-direct injection combustion chamber).
1. Ruang bakar injeksi langsung (direct injection combustion chamber)
Jenis ruang bakar injeksi langsung adalah mesin yang lebih efisien dan lebih
ekonomis dari pada mesin yang menggunakan ruang bakar tidak langsung (pre-
chamber), oleh karena itu mesin diesel injeksi langsung lebih banyak digunakan
untuk kendaraan komersial dan truk, selain dari itu dapat menghasilkan suara
dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah.
Injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar
utama (main combustion) yang terdapat diantara silinder head dan piston. Ruang yang
ada pada bagian atas piston merupakan salah satu bentuk yang dirancang untuk
meningkatkan efisiensi pembakaran.
2.5 Komponen Utama Mesin Diesel
Komponen utama mesin diesel adalah semua komponen yang berhubungan langsung
dengan siklus pembakaran diesel 4 tak. Adapun komponen dan fungsinya masing-masing
antara lain :
1. Cylinder Block Asyembly

Blok silinder adalah komponen utama motor bakar baik 2 tak maupun 4 tak.
Komponen ini menjadi sebuah komponen primer untuk meletakan berbagai engine
compartement yang mendukung proses kerja mesin. Seperti yang bisa kita lihat pada gambar
diatas, bentuk blok silinder tiap mesin pada umumnya sama namun pada detailnya pasti
berbeda. Hal itu dikarenakan pembuatan detail blok silinder disesuaikan dengan beberapa
komponen yang akan menempel pada blok ini.
Cylinder block terbuat dari besi tuang yang memiliki tingkat presisi yang tinggi.
Umumnya pada sebuah blok mesin memiliki beberapa komponen antara lain :
 Silinder/main linner. Komponen ini akan berfungsi sebagai tempat naik turun piston.
Komponen yang terbuat dari paduan besi dan aluminium ini di press kedalam blok
mesin, sehingga akan sulit untuk terlepas.
 Water jacket. Water jacket adalah sebuah selubung air pendingin yang terletak
didalam blok mesin. Tujuanya agar proses pendinginan mesin berlangsung maksimal.
water jacket berbentuk lubang didalam blok silinder yang mengelilingi linner.
 Oil feed lines. Lubang oli pada blok silinder berfungsi untuk menciptakan jalur oli
mesin dari kepala silinder menuju crankcase. Lubang ini akan mendukung proses
sirkulasi oli mesin ke seluruh bagian mesin diesel.

2. Cylinder Head

Unit komponen kedua terletak pada bagian atas mesin. Sama halnya dengan blok silinder,
komponen ini juga terbuat dari material tuang. Saat ini head cylinder berbahan aluminium
nampaknya menjadi pilihan, karena lebih ringan dan kuat. Unit ini terdiri dari valve & spring,
camshaft, rocker arm, ruang bakar.

 Valve & spring. Komponen ini menjadi pintu yang akan membuka dan menutup
saluran intake serta exhaust pada mesin. Sementara spring akan menahan katup agar
tetap tertutup.
 Camshaft. Komponen ini juga disebut poros nok, fungsinya untuk mengatur
pembukaan tiap katup melalui sebuah nok.
 Rocker arm. Komponen ini akan menekan katup saat nok menyentuh bagian atas
rocker arm. Sehingga saluran in/ex dapat terbuka. Umumnya rocker arm memiliki
sistem penyetelan celah katup, baik manua atau otomatis (Hydrolic Lash Adjuster).
 Combustion chamber. Ruang bakar adalah sebuah ruang kecil yang digunakan
melakukan pembakaran. hasilnya berupa semburan api yang digunakan untuk
mendorong piston. Biasanya ruang bakar ini terdapat pada mesin diesel indirect
injection.

3, Piston & Connecting Rod

Piston atau torak berfungsi untuk mengatur volume didalam silinder. Hal ini agar proses
kerja mesin dapat berlangsung. Dalam hal ini saat piston bergerak ke bawah maka volume
silinder akan membesar, sedangkan saat piston bergerak ke atas volume silinder akan
mengecil. Sementara connecting rod berfungsi untuk meneruskan gerak naik turun piston
menuju flywheel. Secara umum ada tiga bagian inti pada piston yaitu :
 Ring kompressi. Ring ini bersifat elastis yang fungsinya untuk mencegah terjadinya
kebocoran udara saat langkah kompresi. Cara kerja ring ini yaitu dengan menutup
celah antara dinding piston dan main linner.
 Ring oli. Ring yang teretak dibawah ring kompresi ini berfungsi untuk mencegah oli
mesin masuk ke dalam ruang bakar.
 Pin piston. Sebuah pin yang terletak didalam piston untuk menghubungkan piston
dengan connecting rod. Pin ini berbentuk tabung, ketika terhubung dengan small end
maka akan berfungsi layaknya sebuah engsel.
3. Crankshaft

Crankshaft atau posros engkol adalah sebuah komponen yang terbuat dari besi tuang yang
digunakan untuk mengubah gerak naik turun piston menjadi sebuah gerakan putar. Prinsip
kerja poros engkol mirip saat kita mengayuh sepeda. Karena berhubungan dengan tekanan
dari piston, poros engkol tidak boleh lentur atau patah saat mendapatkan tekanan dari piston.
Untuk itu komponen ini dibuat dari paduan besi khusus yang memiliki kekuatan tinggi serta
anti luntur. Beberapa bagian pada poros engkol yaitu ;
 Crank pin. Crank pin adalah sebuah pin yang akan terhubung dengan big end pada
connecting rod.
 Crank journal. Sementara crank journal merupakan pin yang berfungsi sebagai poros
pada crankshaft agar dapat berputar. Crank journal akan terpasang pada blok silinder.
 Weight balance. Komponen ini terletak berseberangan dengan crank pin, fungsinya
sebagai penyeimbang sekaligus untuk mengalirkan oli ke seuruh bagian dalam mesin.
4. Oil Pan

Oil pan (Carter) adalah sebuah bak khusus yang berfungsi untuk menampung oli
mesin. Meski hanya bertugas sebagai penampung oli mesin, komponen ini juga tidak bisa
dibuat sembarangan. Umumnya komponen ini terbuat dari besi tipis seperti seng, namun
beberapa mobil telah mengkombinasikan dengan bahan yang lebih tebal.
5. Timming Chain Asyembly

Timming chain termasuk ke dalam sistem mekanisme katup, fungsinya untuk


menghubungkan putaran engkol dan camshaft dengan sudut tertentu. Komponen berupa
rantai ini terletak pada mesin bagian depan. Rantai ini akan menghubungkan gigi sprocket
dari poros engkol dengan poros nok.

6. Fly Wheel
Flywheel atau biasa disebut roda gila pada awalnya berfungsi untuk menyeimbangkan
putaran mesin. Komponen ini terbuat dari besi padat yang dapat menyimpan torsi, itulah
mengapa komponen ini dapat menyeimbangkan putaran mesin.

Selain itu flywheel juga berfungsi untuk menyalakan mesin, hal ini bisa dilihat dari bagian
luar flywheel yang memiliki banyak mata gigi. Mata gigi ini akan terhubung bersama motor
starter untuk menyalakan mesin.

7. Fuel System Asyembly


Komponen ini terdiri dari tanki hingga injector. Sistem bahan bakar diesel berfungsi
untuk mensuplai sejumlah bahan bakar solar ke dalam ruang bakar saat langkah usaha. Ada
dua macam sistem bahan bakar pada mesin diesel, yaitu konvensional dan sistem common
rail. Kelebihan mesin diesel yang menggunakan common rail yaitu lebih hemat dan efisien.
Hal ini dikarenakan sistem common rail telah mengusung computerized control, sehingga
perhitungan dapat dilakukan secara akurat.

8. Camshaft

Pengertian camshaft sendiri adalah sebuah poros yang memiliki sejumlah nok atau
cam yang dibuat dengan sudut tertentu.Secara umum fungsi utama camshaft yakni untuk
membuka katup melalui tonjolan atau cam. Namun agar lebih efisien poros nok pun
dihubungkan dengan beberapa komponen agar lebih hemat ruang juga.
BAB III
PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Adapun peralatan yang digunakan pada praktek bengkel engine diesel antara lain (
perhatikan gambar ) :

1. Kunci Pas
2. Kunci Ring
3. Kunci Soket
4. Kunci L
5. Kunci Inggris
6. Kunci busi
7. Tang
8. Palu
9. Mata Sock
10. Filler Gate
11. Mistar Baja
12. Kunci momen
13. Obeng
BAB IV
PROSEDUR ATAU LANGKAH KERJA

4.1 Proses pembongkaran


Adapun prosedur atau langkah kerja dalam proses pembongkaran engine diesel antara
lain :
1. Kuras semua cairan pada engine.
2. Lepaskan kabel, selang bahan bakar dan selang radiator.
3. Lepaskan motor stater .
4. Lepaskan drive belt dan altenator.
5. Longkarkan belt crankshaft pulley dengan menggunakan baut penahan pada flywhell.
6. Lepaskan Flywheel.
7. Pasangkan engine pada stand.
8. Lepaskan pipa saluran injection pump.
9. Lepaskan exhaust dsn intake manifold.
10. Lakukan pembongkaran timing belt injection pump.
11. Longgarkan semua belt penyetel valve clearance sampai batas ulir terakhir.
12. Lepaskan cylinder head bolt sesuai dengan urutannya.
13. Lepaskan oil pan.
14. Lepaskan front lower case dan oil scal case.
15. Lepaskan piston dari block cylinder, dorong connecting rod keluar menggunakan
benda non logam.
Pasangkan kembali connecting rod cap pada connecting rod beserta bearing nya untuk
menghindari tertukarnya dengan yang lain.
16. Lepaskan crankshaft dari block cylinder dan pasangkan kembali bearing cap pada
block cylinder sesuai dengan pasangannya.

4.2 Proses Perakitan


Adapun prosedur atau langkah kerja dalam proses perakitan engine diesel antara lain:
 Pemeriksaan putaran conneccting rod pada crankshaft
a. Pasangkanlah flywheel pada crankshaft.
b. Pasanglah connecting rod pada crankshaft dengan memperhatikan panah pada
piston dan penandaan angka pada connecting rod.
c. Kencangkan nut connecting rod menggunakan torque wrench secara bertahap
dengan torsi maksimal 4,5 kgm.
d. Setelah di pastikan ke empat connecting rod bisa berputar dengan lancar, lepaskan
kembali connecting rod dari crankshaft dan susunlah sesuai pasangannya.
1. Pasangkan crankshaft
a. Pasang ctankshaft pada block cylinder.
b. Kencangkan bolt bearing cap secara bertahap dengan torque maksimal 7,5 kgm
dan putar crankshaft di setiap tahap penguncian untuk memastikan bisa crankshaft
tersebut berputar dengan lancar.
2. Pasang piston dan connecting rod dengan torque 4,5 kgm.
3. Pasangkan front case, silent shaft dan oil pan.
4. Pasang cylinder head dengan ukuran torque 10,5 kgm secara bertahap.
5. Lakukan pemasangan camshaft dengan torque 2 kgm.
6. Pemasangan timing belt tanpa pemasangan belt cover.
7. Pemasangan rock arm.
8. Penyetelan valve clearance.
a. Perhatikan kembali tanda timing mark.
b. Lakukan penyetelan pada valve piston 1 in dan ex, piston 2 in dan piston 3 ex.
c. Putar crankshaft 360ͦ searah jarum jam sehingga anda timing crankshaft kembali
ke posisinya.
d. Lakukan penyetelan pada valve piston 4 in dan ex, piston 2 ex dan piston 3 in.
9. Pasang kembali pipa saluran bahan bakar pada injection pump sesuai dengan urutan.
10. Lakukan pemasangan belt cover, pasangkan engine pada chasisnya, altenator, slang
bahan bakar, cooling system dan kabel-kabel.
11. Sebelum menghidupkan engine pastikan pelumas dan cairan pendingin telah terisi.
BAB V
KESELAMATAN KERJA

Dalam melaksanakan praktek kerja bengkel keselamatan kerja merupakan hal yang sangat
penting untuk diperhatiakan karena menyangkut keselamatan diri dan lingkungan pada
umumnya keselamatan kerja dibagi 3 bagian yaitu:
5.1 Keselamatan pribadi.
a. Setiap akan bekerja hendaklah berdo’a.
b. Menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
c. Hati-hati dalam melakukan pomotongan dan pematrian.
d. Kondisi badan harus dalam keadaan sehat.
e. Bekerja dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
f. Dengarkan nasehat dari instruktur atau desen pembimbing yang
mengawasi pekerjaan.

5.2 Keselamatan alat.


a. Gunakan alat sesuai fungsinya.
b. Ikuti langkah keja dengan prosedurnya.
c. Letakkan dan bersihkan alat setelah dipakai pada tempatnya.

5.3 Keselamatan lingkungan.


a. Tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu pada saat melakukan pekerjaan.
b. Bersihkan tempat kerja setelah selesai melakukan praktek
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan overhaul penulis dapat mengetahui cara-cara melakukan overhaul
dengan melihat manual book yang ada dan mengetahui masalah apa yang ada pada mesin
, Penulis juga mengetahui ukuran standar komponen yang ada pada manual book dan
melakukan pengukuran pada komponen mesin apakah masih layak pakai atau tidak.

6.2 Saran
Adapun saran pada praktek bengkel engine diesel antara lain :
1. Gunakan APD
2. Selalu ikuti manual book yang telah disediakan
3. Teliti dalam melakukan penyetelan pada valve clearance
4. Pada saat pemasangan timing belt perhatikan tandanya.
5. Pada saat melakukan pembongkaran, sediakan plastik putih untuk pemisahan baut
agar tidak hilang
6. Apabila melakukan rekondisi / perbaikan pada mesin sebaiknya menggunakan special
tool yang sesuai dan standar agar tidak terjadi kerusakan.
7. Perhatikanlah kebersihan di sekitar mesin
DAFTAR PUSTAKA

Judiyuk. (2009). Diesel Engine: Sejarah Mesin Diesel, Prinsip Kerja Mesin
Diesel.Retrieved September3, 2012, from http://forum.kompas.com/otomotifumum/22546-
diesel-engine.html
Arismunandar. W(1994). Prisif kerja motor Bakar. Bandung ITB
Bengkel maintenance ( 2018 ) . Buku manual book engine diesel , Padang Politeknik Negeri
Padang

Anda mungkin juga menyukai