Plastik
Plastik
because to reduce plastic bags that really apply ecolabel plastic bags and in
accordance with Indonesian National Standards. (Deputy General Chair of the
Indonesian Retail Entrepreneurs Association (Aprindo), Tutum Rahanta)
perda larangan kantong plastik ini kurang tepat, karena untuk mengurangi
kantong plastik yang benar adalah menerapkan kantong plastik yang ekolabel
dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
Dampak yang ditimbulkan soal perda larangan kantong plastik, sebetulnya bukan
ke kami saja tetapi ke konsumen yang kerepotan, jadi saya kira bukan hanya dari
retailer. Kalau ritailer dengan mudah mengatakan tidak dikasih kantong plastik,
tapi ini kan harus dilihat kesiapan Konsumen juga. Apakah mereka siap kalau
mereka harus membawa barang yang begitu banyak tanpa adanya kantong
plastik?. Ini membuat konsumen kesulitan,
hal tersebut tertulis dalam peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 pasal 1
Ayat 3 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga. Begitu juga dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017
pasal 3 Ayat 2 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Selain akan menggangu iklim investasi, perda plastik juga dinilai menimbulkan
gejolak di sektor industri tersebut. Dia menilai adanya peraturan itu jika diukur
berdasarkan sisi lingkungan, harusnya pemerintah daerah memberikan insentif
bagi industri daur ulang guna meminimalisasi peredaran plastik di lingkungan.
Dia menjabarkan, plastik dihasilkan dari petroleum base dan nafta yang memiliki
kelebihan dapat didaur ulang untuk kemanfaatan ekonomi. Setidaknya, kata
Taufiek, hampir 4 juta pemulung dapat memanfaatkan plastik yang beredar
sebagai bahan daur ulang. “Artinya, plastik yang beredar juga punya nilai guna,
These two words, this reduction and prohibition are certainly syllables
that are far different and have nothing in common. For reduction, of course we
try to control (use of plastic), then try to be controlled, adjusted the rules, adjust
to what is expected. This is called reduction. (Roy Nicholas Mandey, General
Chair of the Indonesian Retail Entrepreneurs Association (Aprindo))
Dua kata ini, pengurangan dan pelarangan ini tentunya suku kata yang
jauh berbeda dan tidak memiliki kesamaan. Kalau pengurangan tentunya kita
berupaya untuk mengontrol (penggunaan plastik), kemudian berusaha dikontrol,
disesuaikan aturan, sesuaikan dengan apa yang diharapkan. Ini yang disebut
pengurangan,
pengurangan itu adalah suatu sistematik, suatu cara atau harus ada
edukasi yang dilakukan kepada masyarakat. Jadi bukan hanya semaa-mata
memberi tahu masyarakat, ini boleh, ini tidak boleh. Tetapi lebih dari pada itu,
harus adanya edukasi terhadap kerugian atau potensi dari sampah plastik
The main obstacle is changing the behavior of the habit of using plastic
bags in the community. Primarily, for market traders, for that the government's
responsibility is to provide massive, consistent, and on-target understanding.
If the lower middle class traders in the market are given heavy penalties
of up to IDR 25 million, it will be a question whether it is feasible or not. Users of
plastic bags are not a crime behavior that must be rewarded with a fine of tens
of millions of rupiah
The imposition of fines for retail stores actually violates the Civil Code,
which has a higher position than the Regional Regulation. In the legal rules of
buying and selling practices in Article 612 and Article 1320 of the Civil Code being
the obligation of modern or retail stores to serve their buyers must be by
delivering items in full along with shopping bags because consumers have paid
for items along with their shopping bags.
Pengenaan sanksi denda kepada toko ritel sebenarnya juga melanggar KUH
Perdata, yang posisinya lebih tinggi dibanding Perda. Dalam aturan hukum
praktek jual-beli pada Pasal 612 dan Pasal 1320 KUH Perdata menjadi kewajiban
toko modern atau ritel dalam melayani pembelinya harus dengan penyerahan
barang secara lengkap bersama kantong belanja karena konsumen telah
membayar barang berikut biaya kantong belanjanya.
The solution for traders must be concrete. For example, market traders
who depend on the use of plastic bags every day must be clearly a substitute for
plastic, this policy should not even give a new burden to the community.
solusi untuk pedagang harus konkret. Misalnya saja, pedagang pasar yang setiap
harinya bergantung pada penggunaan kantong plastik harus jelas pengganti
plastik itu, kebijakan ini jangan sampai justru memberikan beban baru bagi
masyarakat.
Conclusion:
solving the problem of plastic waste which actually still has economic
value and supports many parties, including scavengers, can be discussed
carefully, and thoroughly, so as not to kill the national plastic industry.
The most appropriate rule relating to the use of plastic bags is not a
matter of prohibition, if people are forced to reduce it may be possible, but it
cannot be up to 0%.
aturan yang paling tepat terkait dengan penggunaan kantong plastik yaitu bukan
persoalan larangan, kalau orang dipaksa untuk mengurangi mungkin bisa, tetapi
tidak bisa sampai 0%.