(031) 3958599
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK
NOMOR: PED – DEN/11.03/01/XII /2014
TENTANG
PANDUAN PENJAJIAN MAKANAN
RUMAH SAKIT UMUM DENISA GRESIK
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Penyediaan makanan merupakan salah satu hal penting dalam peningkatan dan
perbaikan status gizi pasien di RSU Denisa Gresik sebagian dari penyembuhan
penyakitnya, penyediaan makanan tersebut bukanlah hal yang sederhana, mengingat
resiko kurang gizi (Hospital malnutrition) yang dapat muncul secara klinis selama
pasien mendapat perawatan di RSU Denisa Gresik
Oleh karena itu dibuat suatu pedoman penyelenggaraan makanan agar dapat
menjadi acuan penyajian makanan di RSU Denisa Gresik dalam mengelola makanan
dengan baik.
a. Maksud.
b. Tujuan.
BAB II
KETENTUAN PELAYANAN GIZI
Ketentuan Pelayanan Gizi
a. Pelayanan gizi rumah sakit adalah kegiatan pelayanan gizi untuk memenuhi dan atau
meningkatkan kesehatan masyarakat rumah sakit yang terdiri pasien dan petugas
rumah sakit.
b. Pelayanan gizi rumah sakit terdiri dari 2 kegiatan pokok yaitu :
1) Asuhan Gizi Pasien Rawat Inap.
2) Penyelenggaraan Makanan.
c. Pelaksanaan pelayanan gizi rumah sakit dilaksanakan oleh Tim Gizi RSURSU
DENIA GRESIK yang terdiri dari Dokter Spesialis Gizi Klinik, nutrisionist/dietesien
dan perawat yang bertugas menyelenggarakan asuhan gizi.
d. Petugas melakukan pengkajian dietetik dan pola makan berdasarkan anamnesis diet
dan pola makan.
e. Penentuan kebutuhan zat gizi, bentuk makanan, jumlah serta pemberian makanan
sesuai dengan keadaan klinis dan metabolisme pasien.
f. Petugas gizi mempelajari dan menyusun rencana diet dan selanjutnya
menterjemahkan ke dalam menu dan porsi makanan serta frekwensi makan yang akan
diberikan.
g. Pemberian makanan sebagaimana dimaksud berdasarkan standar makanan dan menu
makanan bagi pasien.
h. Tenaga medis dan petugas lain yang melakukan pelayanan kepada pasien wajib
menulis di lembar rekam medis sesuai kebutuhan segera setelah pasien menerima
pelayanan.
BAB III
KETENTUAN POLA KETENAGAAN
DAN BATASAN OPERASIONAL GIZI
BATASAN OPERASIONAL
a. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah
sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien baik rawat inap maupun rawat jalan,
untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi
kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif, dan
promotif.
c. Preskripsi diat dan Rencana diet adalah kebutuhan zat gizi pasien yang dihitung
berdasarkan status gizi, degenerasi penyakit dan kondisi kesehatannya. Preskripsi diet
ditentukan oleh dokter, sedang rencana diet dibuat oleh dietisien/nutrisionis.
f. Keselamatan kerja adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam
rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
kelalaian/kesengajaan.
g. Mutu pelayanan gizi adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
pelayanan gizi sesuai dengan standar dan memuaskan baik kualitas dari petugas
maupun sarana serta prasarana untuk kepentingan pasien.
BAB IV
PENGENDALIAN MUTU GIZI
Pengendalian Mutu;
1) Setiap peralatan harus dioperasionalkan sesuai Prosedur tetap atau SPO yang
berlaku dan disiapkan sesuai ketentuan yang berlaku .
BAB V
STANDAR MAKANAN
b. Setiap makanan yang diproduksi oleh Instalasi Gizi RSURSU DENIA GRESIK diuji
citarasa masakannya oleh petugas Gizi yang piket, sebelum makanan didistribusikan.
c. Pemberian makanan biasa bagi pasien dengan menggunakan siklus menu 10 hari
dengan 1 siklus cadangan yang diganti setahun sekali.
d. Standar makanan bagi pasien
1) Standar makanan umum pasien rumah sakit.
a) Makanan biasa diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak
memerlukan makanan khusus (diet), dengan bentuk yang mudah dicerna dan
tidak merangsang saluran cerna.
b) Makanan lunak diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak
memerlukan makanan khusus, dengan konsistensi mudah dikunyah, ditelan
dan dicerna dibandingkan makanan biasa.
c) Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pada
infeksi akut, termasuk infeksi saluran pencernaan seperti gastro enteritis dan
pada kesukaran menelan. Konsistensi semi padat yang mempunyai tekstur
lebih halus daripada makanan lunak, lebih mudah ditelan dan dicerna.
d) Makanan cair diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan
mengunyah, menelan, dan mencerna makanan karena menurunnya kesadaran,
suhu tinggi, mual, muntah, pasca perdarahan saluran cerna, pra dan pasca
bedah.
2) Standar makanan khusus pasien
a) Standar diit tinggi kalori tinggi protein bentuk makanan biasa diberikan
kepada pasien disertai dengan status gizi kurang, hipertyroid, pre/post operasi,
infeksi, trauma, luka bakar, hamil, pasca melahirkan, anak dalam masa
pertumbuhan, dengan tidak ada gangguan mengunyah.
b) Standar diit rendah kalori seimbang diberikan kepada pasien dengan indikasi
overweight/kegemukan dan obesitas.
c) Standar diit DM B diberikan kepada Diabetisi dengan kondisi yang selalu
tidak tahan lapar, hiperkolesterolemia, mempunyai komplikasi penyempitan
pembuluh darah,dan sudah menderita Diabetes Mellitus lebih dari 15 tahun.
d) Standar diit DM B1 diberikan kepada Diabetisi yang mampu dan mempunyai
kebiasaan makan protein tinggi, kurus, masih dalam masa pertumbuhan, patah
tulang,menderita TBC paru, dalam keadaan pasca bedah, TBC, hipertyroid
dan kanker.
e) Standar diit DM B2 dan B3 diberikan kepada penderita Nefropati Diabetik.
f) Standar diit DM KV diberikan kepada Diabetisi dan gangguan kardiovaskuler,
seperti : stroke, penyakit jantung koroner dan infark jantung.
g) Standar diit DM G diberikan kepada Diabetisi dengan gangren.
h) Standar diit DM M diberikan kepada Diabetisi malnutrisi (gizi kurang).
i) Standar diit rendah purin diberikan kepada pasien yang menderita Gout.
j) Standar diit rendah lemak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi
kantong empedu meliputi, cholesistitis, cholelithiasis, dan dislipidemia.
k) Standar diit hati diberikan kepada pasien yang menderita penyakit hati.
l) Standar diit rendah garam diberikan kepada pasien yang mengalami edema
atau asites dan hipertensi yang terjadi pada penyakit decompensasicordis,,
sirosis hati, penyakit ginjal,toksemia kehamilan, dan hipertensi.
m) Standar diit rendah protein diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan fungsi faal ginjal.
n) Standar diit protein sedang diberikan kepada pasien yang menderita Nefrotik
sindrom.
o) Standar diet Dislipidemia diberikan kepada pasien yang menderita
hyperlipidemia.
p) Standar diit rendah kalsium tinggi sisa asam diberikan kepada pasien yang
menderita batu kalsium.
3) Standar makanan karyawan
a) Setiap karyawan RSU DENIA GRESIK mendapatkan layanan makanan
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Direktur RSU DENIA GRESIK.
b) Karyawan IBS yang melaksanakan operasi mendapatkan konsumsi berupa
makan .
BAB VI
PENYUSUNAN FORMULA GIZI
BAB VII
PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN PENYULUHAN
Penanganan makanan dan alat makan bagi pasien dengan penyakit infeksi menular.
a. Pemberian makanan pasien dengan penyakit infeksi menular diberikan sesuai dengan
diit yang telah ditetapkan.
b. Alat makan pasien dengan penyakit infeksi menular dikelola sama tanpa bedakan
dengan pasien lainnya.
BAB VIII
PERENCANAAN, ANGGARAN, PENYIMPANAN
BAB IX
PENUTUP
Keberhasilan.
Pelayanan gizi rumah sakit (PGRS) merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan lainnya di rumah sakit dan secara menyeluruh merupakan salah satu
upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien rawat
inap maupun pasien rawat jalan di rumah sakit. Keberhasilan pelaksanaan
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) dalam memberikan pelayanan
ditentukan oleh kesungguhan dan komitmen tanaga gizi dari tingkat pelaksana
sampai tingkat Pimpinan di lingkungan Rumah Sakit Umum Denisa Gresik.
Penyempurnaan.
Bilamana Buku Pedoman Pelayanan Gizi ini setelah dievaluasi dan terdapat
kekurangan dan atau tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan
pelayanan gizi rumah sakit maka akan dilakukan penyempurnaan semestinya.
Direktur
RSU DENISA