Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nabila Nurul Hauna

Jurusan : Ilmu Pemerintahan


Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : Bayu Septiansyah, S.IP. , MSi

Nusantara adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang
membentang dari Sumatra sampai Papua, yang sekarang sebagian besar merupakan wilayah
negara Indonesia. Kata ini tercatat pertama kali dalam bahasa Jawa Pertengahan (abad ke-12
hingga ke-16) untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Majapahit.
Nusantara yang sekarang kita kenal sebagai Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan tanah
yang dikuasai oleh berbagai kerajaan dan kekaisaran, kadang-kadang hidup berdampingan dengan
damai sementara di lain waktu berada pada kondisi berperang satu sama lain. Nusantara yang luas
tersebut kurang memiliki rasa persatuan sosial dan politik yang dimiliki Indonesia saat ini.
Sejarah Indonesia memiliki ciri sangat khas, yaitu pada umumnya sejarah ini berpusat di
bagian barat Nusantara (khususnya di pulau Sumatera dan Jawa). Karena sebagian besar bagian
timur Nusantara memiliki sedikit kegiatan ekonomi sepanjang sejarah (terletak jauh dari jalur
perdagangan utama), hal itu menyebabkan sedikitnya kegiatan politik; suatu situasi yang berlanjut
hingga hari ini.
Kata Nusantara tetap dipakai sebagai untuk kepulauan Indonesia. Pengertian ini sampai
sekarang dipakai di Indonesia. Akibat perkembangan politik selanjutnya, istilah ini kemudian
dipakai pula untuk menggambarkan kesatuan geografi-antropologi kepulauan yang terletak di
antara benua Asia dan Australia, termasuk Semenanjung Malaya namun biasanya tidak
mencakup Filipina. Dalam pengertian terakhir ini, Nusantara merupakan padanan bagi Kepulauan
Melayu (Malay Archipelago), suatu istilah yang populer pada akhir abad ke-19 sampai awal abad
ke-20, terutama dalam literatur berbahasa Inggris.
Sejarah Nusantara dalam tulisan ini sebagai catatan mengenai rangkaian peristiwa yang
terjadi di kepulauan antara Benua Asia dan Benua Australia sebelum berdirinya Republik
Indonesia. Wilayah utama daratan Nusantara terbentuk dari dua ujung Superbenua Pangaea di
Era Mesozoikum (250 juta tahun yang lalu), namun bagian dari lempeng benua yang berbeda.
Nusantara pada periode prasejarah mencakup suatu periode yang sangat panjang, kira-kira
sejak 1,7 juta tahun yang lalu, berdasarkan temuan-temuan yang ada. Pengetahuan orang terhadap
hal ini didukung oleh temuan-temuan fosil hewan dan manusia (hominid), sisa-sisa peralatan
dari batu, bagian tubuh hewan, logam (besi dan perunggu), serta gerabah.
Sejarah geologi Nusantara memengaruhi flora dan fauna, termasuk makhluk mirip manusia
yang pernah menghuni wilayah ini. Sebagian daratan Nusantara dulu merupakan dasar laut, seperti
wilayah pantai selatan Jawa dan Nusa Tenggara. Aneka fosil hewan laut ditemukan di wilayah ini.
Daerah ini dikenal sebagai daerah karst yang terbentuk dari endapan kapur terumbu karang purba.

Era Kerajaan-Kerajaan di Nusantara


 Kerajaan Hindu-Budha
 Kerajaan dan Kesultanan Islam

Peninggalan masa prasejarah


Peninggalan masa prasejarah Nusantara diketahui dari berbagai temuan-temuan coretan/lukisan di
dinding gua atau ceruk di tebing-tebing serta dari penggalian-penggalian pada situs-situs purbakala.
Beberapa lokasi penemuan sisa-sisa prasejarah Nusantara:

 Situs Gua Putri, Baturaja, Sumatra Selatan


 Lembah Sangiran, sekarang menjadi Taman Purbakala Sangiran
 Situs Purbakala Wajak, Tulungagung
 Liang Bua, Pulau Flores
 Gua Leang-leang, Sulawesi
 Situs Gua Perbukitan Sangkulirang, Kutai Timur
 Situs Pasemah di Lampung
 Situs Cibedug, Banten
 Situs Pangguyangan, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat
 Situs Cipari, Kuningan, Jawa Barat
 itus Goa Pawon, Bandung, Jawa Barat
 Situs Gunungpadang, Cianjur, Jawa Barat
 Situs Gunungpadang Cilacap, Cilacap, Jawa Tengah
 Situs Dusun Mbolu, Desa Ngepo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur
 Situs Gilimanuk, Jembrana, Bali
 Situs Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali
 Situs Gua-gua Biak, Papua (40.000-30.000 SM)
 Situs Lukisan tepi pantai di Raja Ampat, Papua Barat
 Situs Tutari, Kabupaten Jayapura, (periode Megalitikum)
 Gua Babi di Gunung Batu Buli, desa Randu, Muara Uya, Tabalong
Secara singkat, Indonesia dijajah dimulai dari Portugis saat pertama tiba di Malaka pada
tahun 1509. Di saat itu Portugis menguasai Malaka berhasil pada 10 Agustus 1511 dalam
pimpinan Alfonso de Alburquerque.
Sebelum Indonesia merdeka secara singkatnya pada saat masa penjajahan portugis beakhir pada
tahun 1602 setelah Indonesia di masuki oleh Belanda. Belanda masuk Indonesia, Banten dalam
pimpinan Cornelis de Houtman.
Pada saat itu Belanda berkeinginan membentuk VOC yang menguasai rempah-rempahan
Indonesia pada tahun 1602. Karena pasar dikuasai oleh tionghoa dan inggris kantor VOC
berpindah ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan sendiri VOC mengalami dapat perlawanan
menjadi dari Sultan Hasanudin.
Belanda menguasai Indonesia selama 350 tahun, pemerintahan Belanda di Indonesia digantikan
oleh Jepang. Pada saat Belanda menyerang, mereka menyerah tanpa syarat kepada Jepang
dengan melakukan perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942. Masa pendudukan Jepang ini
selama 3,5 tahun dengan rentan waktu pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus
1945.
Pada saat Indonesia yang akan bangkit dari penjajahan yang terus menerus di Indonesia.
Dari Jepang sendiri selama memerintah membentuk beberapa organisasi. Organisasi yang dibuat
Jepang salah satunya adalah PETA (Pembela Tanah Air), PUTERA, Heiho (tentara pembantu)
dan lain-lain.
pemerintahan Jepang di Indonesia berakhir setelah Jepang kalah dari tentara sekutu pada saat
Perang Dunia II. Dua kota di Jepang Hirosima dan Nagasaki di bom oleh tentara sekutu. Setelah
mendengar adanya kekalahan Jepang, dibentuklah sebuah badan yakni BPUPKI atau Dokuritsu
Junbi Cosakai yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat.
Nama BPUPKI atau menjadi PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkahi untuk lebih mengesakan
keinginan Indonesia merdeka. Soekarno-Hatta selaku pemimpin PPKI dan Dr. Radjiman
Widyodiningrat selaku mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, Vietnam untuk bertemu
Marsekal Teauchi.
Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jeapng sedang diambang kekalahan dan akan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia.
Namun pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar kekalahan Jepang
melalui radio republik Indonesia (RRI). Para pejuang bawah tanah siap-siap untuk
memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak kemerdekaan RI sebagai hadiah dari Jepang.
Saat Soekarno-hatta dan Radjiman pulang ke Indonesia, sutan syahir mendesak agar cepat
dilakukan proklamasi kemerdekaan. Soekarno belum yakin Jepang telah menyerah, dan Hatta
menjelaskan bahwa syahrir tidak berhak memproklamasikan karena akan menjadi bagian penting
hak PPKI.
Setelah mendengar kekalahan Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945, golongan muda
mendesak agar golongan tua cepat melakukan proklamasi kemerdekaan. Namun, golongan tua
tidak ingin terburu-buru, mereka tidak mau pertumpahan darah di Indonesia terjadi.
Soekarno-Hatta dan Achmad Soebardjo mendatangi rumah Laksamana Maeda membicarakan
tentang kemerdekaan RI. Pagi hari sekitar jam 10 pagi tepat pada 16 Agustus 1945 Soekarno
tidak muncul jadi tidak bisa di laksanakan proklamasi.
Peserta rapat sendiri tidak tahu atas terjadinya peristiwa yang menimpa mereka yaitu
peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta oleh
golongan muda untuk mempercepat pelaksanaan proklamasi. Setelah kembali ke Jakarta
sepulangnya dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta menyusun teks proklamasi di rumah
Laksamana Maeda yang dibantu oleh Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M.
Diah, Sudiro dan Sajuti Melik.
Setelah konsep selesai, Sayuti Melik mengetik naskah tersebut. Teks tersebut akhirnya di
bacakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan
dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke Jalan
Pegangsaan Timur 56, kediaman Soekarno.
Setelah Indonesia Merdeka
Tanggal 18 Agustus 1945, anggota PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai
dasar negara Republik Indonesia yang masyarakat kenal sebagai UUD 45.

Anda mungkin juga menyukai