Pendidikan Pancasila PDF
Pendidikan Pancasila PDF
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar ’45, memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk
mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakan ke Negaraan kita, untuk
mengetahui tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan kita, untuk setia kepada suara-
batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita.Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang
tertulis, sedang di sampingnya Undang-Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang
tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis.
B. Tujuan
Memberikan pengetahuan dan pemahaman Pembukaan UUD 1945
Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai arti dan tujuan pembukaan UUD
1945.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dibentuknya UUD 1945.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kemudian Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Sedangkan pengesahan UUD 194
5 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal
29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang
Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Di dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat 4 alinea yang merupakan sumber hukum
tertinggi. Dan dibawah ini merupakan makna dari setiap alinea UUD 1945, yaitu:
1. Alinea Pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
dan peri keadilan”.
2
Dalam alinea pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang nilai ‘hak kodrat’,
yaitu yang tersimpul dalam kalimat “Bahwa kemerdekaan adalah hak segala
bangsa...”. Hak kodrat adalah hak yang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang
melekat pada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam pernyataan
tersebut ditegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, bukan hak individu
saja sebagaimana deklarasi negara liberal. Bangsa adalah sebagai suatu penjelmaan sifat
kodrat manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Oleh karena sifatnya sebagai hak
kodrat , maka bersifat mutlak dan asasi dan hak tersebut merupakan hak moral juga. oleh
karena sifatnya yang mutlak dan asasi maka ‘wajib kodrat’ dan ‘wajib moral’ bagi
penjajah yang merampas kemerdekaan bangsa lain untuk memberikan hak kemerdekaan
tersebut. Pelanggaran terhadap hak kemerdekaan tersebut adalah tidak sesuai dengan
hakikat manusia (peri kemanusiaan) dan hakikat adil (peri keadilan) dan atas pelanggaran
tersebut maka harus dilakukan suatu pemaksaan, yaitu bahwa penjajahan harus
dihapuskan.
2. Alinea Kedua
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adildan
makmur”.
Berdasarkan prinsip yang bersifat universal pada alinea pertama tentang hak
kodrat akan kemerdekaan, maka bangsa Indonesia merealisasikan perjuangannya dalam
suatu cita-cita bangsa dan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alinea kedua ini sebagai suatu konsekuensi logis dari pernyataan akan kemerdekaan pada
alinea pertama.
Hasil dari perjuangan bangsa Indonesia itu terjelma dalam suatu Negara
Indonesia. Menyusun suatu negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dan selanjutnya
untuk menuju pada suatu cita-cita bersama yaitu suatu masyarakat yang berkeadilan dan
berkemakmuran
3
3. Alinea Ketiga
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan
ini kemerdekaanya”.
Pernyataan ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan
materil bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi
keyakinan menjadi spritualnya, bahwa maksud dan tujuannya menyatakan
kemerdekaannya atas berkah Allah Yang Maha Esa
Pengakuan “Nilai religius”, yaitu dalam pernyataan atas berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa. Hal ini mengandung makna bahwa negara Indonesia mengakui nilai-
nilai religius, bahkan merupakan suatu dasar negara (sila pertama),sehingga
konsekuensinya merupakan dasar dari hukum positif negara maupun dasar moral negara.
4. Alinea Keempat
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteran umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Maka disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusian yang adil dan beradap, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ”.
Setelah dalam alinea pertama, kedua dan ketiga dijelaskan tentang alasan dasar
serta hubungan langsung dengan kemerdekaan, maka dalam alinea keempat sebagai
kelanjutan berdirinya negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih
lanjut tentang prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintahan
4
negara Indonesia. Dimana hal ini dapat disimpulkan dari kalimat “...kemudian daripada
itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia...”.
Alinea II, untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai
dengan kemerdekaan yaitu terpeliharanya secara sunguh-sungguh kemerdekaan dan
kedaulatan negara, kesatuan bangsa, negara dan daerah atas keadilan hukum dan moral,
bagi diri sendiri dan pihak lain serta kemakmuran bersama yang berkeadilan.
5
Alinea IV, untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar-dasar
tertentu yang tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945, sebagai ketentuan
pedoman dan pegangan yang tetap dan praktis yaitu dalam realisasi hidup bersama dalam
suatu negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa makna dari pembukaan UUD
1945 berbeda pada setiap alineanya. Tetapi intinya setiap warga negara berhak
mendapatkan hak-hak azasinya yang meliputi hak azasi pribadi, hak azasi ekonomi, hak
azasi politik, hak azasi sosial dan kebudayaan, hak azasi mendapatkan pengayoman dan
perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta hak azasi terhadap perlakuan
tata cara peradilan dan perlindungan hukum baik didalam maupun di luar negeri.
Keseluruhan hak azasi manusia di negara kita tercantum di dalam UUD 1945. Serta setiap
warga negara indonesia berhak dan wajib menjunjung tinggi serta membela negara
indonesia.
7
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.(http://duniabaca.com/sejarah-undang-undang-dasar-1945.html).
(http:// www.sarjanaku.com/makna-setiap-alinea-dalam-pembukaan-uud.html),
diakses 13 Desember 2011.