Analisa Tugas Hubung Singkat Melinda Widyasti D 16 Lt-3d
Analisa Tugas Hubung Singkat Melinda Widyasti D 16 Lt-3d
Deskripsi Rangkaian
Pada rangkaian tenaga listrik ini terdapat 1 power grid 150 kV dengan data
sebagai berikut :
PLN Bus1 6577.534 150 7.108 0.21181 1.5055 Wye - Solid 3.971 0.64381 2.5568
PLN Bus1 6577.534 150 7.108 0.21181 1.5055 Wye - Solid 3.971 0.64381 2.5568
Pada saluran distribusi primer, tegangan diturunkan oleh trafo distribusi dari 150
kV menjadi 20 kV, dan selanjutnya pada saluran distribusi sekunder/pada
pelanggan tegangan rendah, tegangan diturunkan oleh trafo tiang dari 20 kV
menjadi 380/220 V. Pada rangkaian tenaga listrik ini terdapat 12 bus yang
terhubung pada 1 sumber. Pada saluran distribusi 20 kV. nilai impedansi saluran
penyulang KDS-01 dapat didasarkan dengan menggunakan data pada tabel 4.1.
Untuk penghantar fasa pada penyulang KDS-01 menggunakan penghantar AAAC
240 mm2, besar impedansi urutan positif dan negatifnya adalah (0,1344 + j0,3158)
Ω/km. Sedangkan besarnya impedansi urutan nol penghantar AAAC 240 mm2
adalah (0,3930 + j0,9435) Ω/km.
Pada analisa hubung singkat ini, pada jaringan utama dilakukan uji coba
hubung singkat pada tiap-tiap tiang utama yaitu tiang-tiang yang memiliki
diameter penghantar 240 mm2. Berikut tabel hasil uji coba hubung singkatnya :
Data Tabel
-
1. 10% 1.020
10.127
10.178 0.950 -8.016 8.072 8.770 0.884 8.814 -9.201 2.432 9.517
2. 20% 1.274 -8.485 8.580 0.945 -5.925 6.000 7.348 1.103 7.430 -7.723 1.173 7.811
3. 30% 1.357 -7.279 7.405 0.863 -4.692 4.771 6.304 1.175 6.413 5.988 2.906 6.656
4. 40% 1.363 -6.363 6.507 0.777 -3.881 3.958 5.510 1.181 5.635 5.239 2.577 5.839
5. 50% 1.334 -5.645 5.801 0.701 -3.308 3.382 4.889 1.155 5.024 4.653 2.325 5.201
6. 60% 1.289 -5.070 5.231 0.636 -2.882 2.952 4.391 1.116 4.530 4.182 2.122 4.690
7. 70% 1.237 -4.599 4.762 0.580 -2.553 2.619 3.983 1.071 4.124 3.796 1.954 4.269
8. 80% 1.184 -4.207 4.370 0.533 -2.292 2.353 3.643 1.025 3.784 3.474 1.812 3.918
9. 90% 1.132 -3.875 4.037 0.493 -2.079 2.136 3.356 0.980 3.496 3.202 1.689 3.620
10. 100% 1.082 -3.591 3.751 0.458 -1.902 1.956 3.110 0.937 3.248 2.968 1.582 3.364
- -
1. 10% 1.020
10.127
10.178 0.950
8.016
8.072 8.770 0.884 8.814 -9.201 2.432 9.517
2. 20% 1.274 -8.485 8.580 0.945 -5.925 6.000 7.348 1.103 7.430 -7.723 1.173 7.811
3. 30% 1.357 -7.279 7.405 0.863 -4.692 4.771 6.304 1.175 6.413 5.988 2.906 6.656
4. 40% 1.363 -6.363 6.507 0.777 -3.881 3.958 5.510 1.181 5.635 5.239 2.577 5.839
5. 50% 1.334 -5.645 5.801 0.701 -3.308 3.382 4.889 1.155 5.024 4.653 2.325 5.201
6. 60% 1.289 -5.070 5.231 0.636 -2.882 2.952 4.391 1.116 4.530 4.182 2.122 4.690
7. 70% 1.237 -4.599 4.762 0.580 -2.553 2.619 3.983 1.071 4.124 3.796 1.954 4.269
8. 80% 1.184 -4.207 4.370 0.533 -2.292 2.353 3.643 1.025 3.784 3.474 1.812 3.918
9. 90% 1.132 -3.875 4.037 0.493 -2.079 2.136 3.356 0.980 3.496 3.202 1.689 3.620
10. 100% 1.082 -3.591 3.751 0.458 -1.902 1.956 3.110 0.937 3.248 2.968 1.582 3.364
2. 20% 1.274 -8.485 8.580 0.945 -5.925 6.000 7.348 1.103 7.430 -7.723 1.173 7.811
3. 30% 1.357 -7.279 7.405 0.863 -4.692 4.771 6.304 1.175 6.413 5.988 2.906 6.656
4. 40% 1.363 -6.363 6.507 0.777 -3.881 3.958 5.510 1.181 5.635 5.239 2.577 5.839
5. 50% 1.334 -5.645 5.801 0.701 -3.308 3.382 4.889 1.155 5.024 4.653 2.325 5.201
6. 60% 1.289 -5.070 5.231 0.636 -2.882 2.952 4.391 1.116 4.530 4.182 2.122 4.690
7. 70% 1.237 -4.599 4.762 0.580 -2.553 2.619 3.983 1.071 4.124 3.796 1.954 4.269
8. 80% 1.184 -4.207 4.370 0.533 -2.292 2.353 3.643 1.025 3.784 3.474 1.812 3.918
9. 90% 1.132 -3.875 4.037 0.493 -2.079 2.136 3.356 0.980 3.496 3.202 1.689 3.620
10. 100% 1.082 -3.591 3.751 0.458 -1.902 1.956 3.110 0.937 3.248 2.968 1.582 3.364
15.000
10.000
5.000
0.000
1 2 3 4 5 6
-5.000
-10.000
-15.000
Series1 Series2
LIne to Ground Fault
Bus 3
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
-2.000 1 2 3 4
-4.000
-6.000
-8.000
-10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
Line to Line to Ground
Bus 3
10.000
5.000
0.000
1 2 3 4 5
-5.000
-10.000
Grafik SC
Bus 3
15.000
10.000
5.000
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-5.000
-10.000
-15.000
3 Phase Fault
Bus 4
10.000
5.000
0.000
1 2 3 4 5 6
-5.000
-10.000
Series1 Series2
Line to Ground Fault
Bus 4
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4
-2.000
-4.000
-6.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4 5
-2.000
-4.000
-6.000
-8.000
Grafik SC
Bus 4
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
-5
-10
3 Phase Fault
Bus 5
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
-2.000 1 2 3 4 5 6
-4.000
-6.000
-8.000
Series1 Series2
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4
-2.000
-4.000
-6.000
Line to LIne Fault
Bus 5
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
Grafik SC
Bus 5
8
6
4
2
0
-2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-4
-6
-8
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
-2.000 1 2 3 4 5 6
-4.000
-6.000
-8.000
Series1 Series2
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4
-1.000
-2.000
-3.000
-4.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
Line to Line to Ground
Bus 6
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
Grafik SC
Bus 6
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
-2.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-4.000
-6.000
-8.000
3 Phase Fault
Bus 7
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4 5 6
-2.000
-4.000
-6.000
Series1 Series2
Line to Ground Fault
Bus 7
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4
-1.000
-2.000
-3.000
-4.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
Grafik SC
Bus 7
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-2.000
-4.000
-6.000
3 Phase Fault
Bus 8
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4 5 6
-2.000
-4.000
-6.000
Series1 Series2
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4
-1.000
-2.000
-3.000
Line to Line Fault
Bus 8
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4 5
Grafik SC
Bus 8
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-2.000
-4.000
-6.000
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4 5 6
-2.000
-4.000
-6.000
Series1 Series2
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4
-1.000
-2.000
-3.000
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5
Line to Line to Ground
Bus 9
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5
Grafik SC
Bus 9
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-2.000
-4.000
-6.000
3 Phase Fault
Bus 10
6.000
4.000
2.000
0.000
1 2 3 4 5 6
-2.000
-4.000
-6.000
Series1 Series2
Line to Ground Fault
Bus 10
3.000
2.000
1.000
0.000
1 2 3 4
-1.000
-2.000
-3.000
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5
Grafik SC
Bus 10
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
-1.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-2.000
-3.000
-4.000
-5.000
3 Phase Fault
Bus 11
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
-1.000 1 2 3 4 5 6
-2.000
-3.000
-4.000
Series1 Series2
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
-0.500 1 2 3 4
-1.000
-1.500
-2.000
-2.500
Line to Line Fault
Bus 11
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5
Grafik SC
Bus 11
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
-1.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-2.000
-3.000
-4.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
-1.000 1 2 3 4 5 6
-2.000
-3.000
-4.000
Series1 Series2
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4
-0.500
-1.000
-1.500
-2.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5
Line to Line to Ground
Bus 12
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5
Grafik SC
Bus 12
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
-1.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-2.000
-3.000
-4.000
Dari data yang diperoleh di atas, diketahui bahwa arus hubung singkat
untuk ½ cycle, 1,5 – 4 cycle, dan 30 cycle bernilai sama. Hal ini disebabkan
karena pada sistem distribusi tersebut tidak terdapat beban-beban seperti mesin
induksi, condenser, motor sinkron, dan lain-lain yang menyebabkan perubahan
impedansi saat terjadi hubung singkat.
Semakin jauh jarak bus / tiang dari power grid, maka nilai arus gangguan
hubung singkat semakin berkurang. Hal ini disebabkan tiang pertama menerima
arus langsung dari sumber power grid sehingga nilai arusnya sangat besar,
kemudian tiang pertama ini menyalurkannya ke daerah bebannya serta
menyalurkannya ke tiang kedua. Karena sebagian arus disalurkan ke daerah beban
tiang pertama, maka arus yang disalurkan ke tiang kedua nilainya akan berkurang.
Begitu juga tiang-tiang berikutnya, nilai arus yang disalurkan akan semakin
berkurang hingga pada tiang terakhir / terjauh akan mendapatkan nilai arus yang
paling rendah karena arus dari sumber telah disalurkan ke masing-masing beban
pada tiang-tiang sebelumnya. Hal ini yang mengakibatkan nilai arus gangguan
hubung singkat pada tiang pertaman nilainya lebih tinggi daripada tiang-tiang
berikutnya dan nilai arus hubung singkat terkecil akan dimiliki oleh tiang terakhir
/ terjauh dari power grid yaitu tiang terakhir. Sehingga dari data tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa nilai arus hubung singkat terbesar dimiliki oleh bus / tiang
yang terdekat dari power grid dan nilai arus hubung singkat terkecil dimiliki oleh
bus / tiang yang terjauh dari power grid.