PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan tersebut di raih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada.
Kendati berbagai sumber daya yang ada penting bagi oraganisasi, satu-satunya faktor
yang menunjukkan keunggulan kompetitif potensial adalah sumber daya manusia dan
bagaimana sumber daya itu dikelola.
Kegiatan utama dalam manajemen sumber daya manusia adalah melakukan
fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia. Tepatnya adalah setiap fungsi yang
ada dilakukan sesuai yang diinginkan oleh manajemen, salah satu fungsi MSDM yang
paling pertama sekali adalah analisis jabatan (Job Analysis) disuatu perusahaan.
Analisis jabatan memang sangat penting dalam organisasi untuk menempatkan
orang pada suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Namun kenyataannya ada organisasi
yang tidak merasa perlu untuk menbuat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan karena
beranggapan bahwa semua karyawan pasti tahu apa yang akan di kerjakan. Hal ini
membuat kegundahan yang sangat mendalam pada karyawan karena merasa
pekerjaan yang dijalaninya tidak sesuai dengan apa yang di bayangkan, selain itu
karyawan terkadang merasa tidak menemukan kecocokan antara pekerjaan dengan
kepribadiannya sehingga evaluasi karirnya juga menunjukkan hasil yang tidak
maksimal. Kenyataan tersebut mungkin tidak asing karena hal ini dianggap wajar
mengingat bahwa di masa krisis seperti sekarang ini banyak perusahaan yang
melakukan efisiensi dengan mempekerjakan satu orang untuk beberapa bidang
pekerjaan sekaligus. Sehingga sulit membuat uraian jabatan karena nama jabatan
sering tidak nyambung dengan pekerjaan sehari-hari. Apalagi perusahaan masih tetap
survive meskipun tanpa uraian jabatan secara tertulis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Analisis Jabatan?
2. Apa Saja Tujuan Dari Analisis Jabatan?
3. Apa Saja Manfaat Analisis Jabatan?
4. Apa Saja Elemen-Elemen Dalam Analisis Jabatan?
1
5. Apa Saja Metode Analisis Jabatan?
6. Apa Itu Evaluasi Jabatan?
7. Apa Saja Langkah-Langkah Evaluasi Jabatan?
8. Apa Saja Metode Analisis Jabatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Analisis Jabatan
2. Untuk Mengetahui Tujuan Dari Analisis Jabatan
3. Untuk Mengetahui Manfaat Analisis Jabatan
4. Untuk Mengetahui Elemen-Elemen Dalam Analisis Jabatan
5. Untuk Mengetahui Metode Analisis Jabatan
6. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Evaluasi Jabatan
7. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Dalam Evaluasi Jabatan
8. Untuk Mengetahui Metode Analisis Jabatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3) Menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif.
Seperti yang telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 35 TAHUN 2012 Tentang Analisis Jabatan Dilingkungan
Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah pada BAB II Pasal 3, bahwa
Tujuan analisis jabatan untuk penyusunan kebijakan program–program Seperti:
a) Pembinaan dan penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan.
b) Perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan; dan
c) Evaluasi kebijakan program pembinaan dan penataan kelembagaan,
kepegawaian, ketatalaksanaan dan perencanaan kebutuhan pendidikan dan
pelatihan.
Analisis jabatan di samping mengahasilkan uraian dan spesifikasi jabatan,
memiliki kegunaan lain,yaitu :
1. Pengadaan tenaga kerja
Spesifikasi jabatan merupakan standart personelia yang digunakan sebagai
pembanding para calon tenaga kerja. Isi spesifikasi jabatan akan memberikan
dasar pembentukan prosedur seleksi nantinya.
2. Pelatihan
Isi uraian tugas dan pekerjaan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan,khususnya dalam hal program pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia.
3. Evaluasi kinerja
Persyaratan-persyaratan dan uraian jabatan dapat dinilai sebagai dasar untuk
menentukan nilai pegawai dalam pemberian kompensansi yang layak.
4. Penilaian prestasi
Untuk menentukan apakah pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik maka
deskripsi jabtan akan sangat membantu untuk pemilihan sasaran pekerjaan.
5. Promosi dan transfer pegawai
Informasi dan data pegawai akan membantu proses pengambilan keputusan
sebagai dasar program promosi dan transfer pegawai.
6. Organisasi
Informasi data yang dimiliki dapat pula membantu manajement akan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan dan sasaran tujuan organisasi tercapai. Hal ini
untuk mengindikasikan ada tidaknya yang perlu diubah dalam suatu organisasi.
4
7. Induksi
Uraian jabatan sangat berguna.terutama pada pegawai baru,untuk tujuan
orientasi karena akan memberikan gambaran pada pegawai baru tentang
pekerjaan yang harus dilakukan.
8. Konsultasi
Informasi jabatan akan bermanfaat bagi pemberisn kosultasi baik yang belum
bekerja maupun yang sudah bekerja tetapi merasa tidak sesuai dengan jabatan
yang ada sekarang.
C. Manfaat Analisis Jabatan
Analisis jabatan memiliki 7 manfaat untuk memimpin suatu perusahaan atau
organisasi, salah satu manfaatnya adalah untuk memecahkan masalah tentang
kepegawaian khususnya yang saling berhubungan dengan tugas yang harus dia
lakukan di perusahaan tersebut.
Berikut beberapa manfaat analisis jabatan, antara lain:
1) Bisa untuk penarikan serta seleksi tenaga kerja.
2) Sebagai Penempatan posisi tenaga kerja.
3) Penentu pendidikan/pelatihan dari tenaga kerja.
4) Sebagai keperluan dalam penilaian kerja.
5) Bisa juga untuk perbaikan syarat dalam pekerjaan.
6) Sebagai alat promosi jabatan pada tenaga kerja.
7) Terakhir bisa digunakan untuk perencanaan organisasi.
D. Elemen Analisis Jabatan
Elemen pertama adalah uraian jabatan atau yang biasa kita kenal dengan
sebutan job description. Job description ini dapat diartikan sebagai sebuah bagian
atau catatan yang menjelaskan dan memberikan gambaran umum tentang sebuah
pekerjaan yang akan dilakukan.
5
a. Identifikasi jabatan, yaitu berisi tentang informasi tentang nama jabatan,
bagian dan nomor kode jabatan perusahaan.
b. Ikhtisar jabatan, yaitu berisi penjelasan singkat tentang perusahaan.
c. Tugas – tugas yang harus dilaksanakan.
d. Pengawasan yang seharusnya dilakukan dan diterima.
e. Hubungan dengan jabatan lainnya.
f. Mesin, peralatan dan beberapa bahan yang digunakan.
g. Kondisi kerja, yang meliputi kondisi fisik dari lingkungan kerja.
h. Komentar tambahan untuk melengkapi penjelasan diatas.
Elemen kedua adalah job specification atau yang biasa dikenal dengan
spesifikasi jabatan. Spesifikasi jabatan sendiri adalah sebuah persyaratan minimal
yang memang harus dipenuhi pada orang yang menduduki suatu jabatan supaya
dia dapat melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan.
6
oriented approach). Di sisi lain, perilaku kerja berfokus pada bagaimana sebuah
pekerjaan dilakukan ini merupakan worker – oriented approach).
2) Pengamatan
Analisis mengamati seorang pekerja atau sekelompok pekerja yang sedang
melakukan sebuah pekerjaan. Tanpa invervensi apapun, analisis mencatat tentang
apa, mengapa, dan bagaimana berbagai bagian pekerjaan itu dilakukan. Biasanya,
informasi ini dicatat dalam sebuah formulis standar.
3) Wawancara
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memungkinkan analisis untuk benar-
benar melakukan pekerjaan tersebut (misalnya: penerbangan) atau bila
pengamatan tidak praktis untuk dilaksanakan (misalnya: arsitek), maka analisis
perlu mengandalkan deskripsi dari pekerja itu sendiri tentang apa yang ia
kerjakan, mengapa dan bagaimana pekerjaan itu dilakukan.
4) Catatan Karyawan
Mirip dengan metode wawancara, dengan metode ini analisis menyandarkan
diri pada informasi yang berasal dari catatan karyawan tentang apa, mengapa, dan
bagaimana ia melakukan pekerjaan.
5) Kinerja
Dengan pendekatan ini analisis benar-benar melakukan pekerjaan yang sedang
dikajinya untuk memperoleh informasi tangan pertama tentang sebuah pekerjaan.
F. Pengertian Evaluasi Jabatan
“Evaluasi Jabatan adalah suatu proses untuk menilai suatu jabatan secara
sistematis dengan menggunakan kriteria-kriteria yang disebut sebagai faktor jabatan
terhadap informasi faktor jabatan untuk menentukan nilai jabatan dan kelas jabatan.”
7
“Evaluasi pekerjaan (job evaluation) adalah menilai berat atau ringannya, mudah
atau sukar, besar atau kecil risiko pekerjaan dan memberikan nama, ranking, serta
harga dari suatu jabatan” (Priyono, 2010 : 50).
2. Tahap Pelaksanaan
a) Pengelompokan Jabatan.
b) Penilaian Jabatan : Menetapkan nilai relatif dari masing-masing jabatan
dengan cara mempelajari Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan tersebut.
c) Pemeringkatan Jabatan.
3. Tahap Evaluasi
a) Validasi Ulang.
b) Evaluasi Nilai Jabatan.
1. Metode Non-Kuantitatif
8
Penilaian terhadap jabatan dilakukan oleh suatu Team Penilai yang
khusus dibentuk, yang biasanya terdiri dari orang-orang dalam perusahaan
dengan dibantu oleh konsultan ahli dalam bidang ini.
Dasar yang dipakai dalam menentukan nilai ini adalah hasil Analisa
Jabatan. Bilamana hasil analisa jabatan ini tidak ada, maka team penilai
menentukan peringkat dari masing-masing jabatan tersebut berdasarkan
interprestasi mereka terhadap kondisi dari masing-masing pekerjaan, antara
lain keadaan tingkat kesulitan dan volume pekerjaan, besarnya tanggung
jawab yang harus dipikul, pengawasan yang dilakukan/yang diterima, latihan
dan pengalaman yang dibutuhkan serta kondisi kerja.
2. Metode Kuantitatif
9
2. Memilih beberapa jabatan sebagai "Jabatan Kunci" (Key Jobs) yaitu
jabatan-jabatan yang :
4. Menyusun alokasi tingkat upah yang sesuai setiap faktor dalam jabatan
jabatan kunci diatas.
a) Pendidikan
1. Pendidikan Formal
10
2. Kursus/Latihan
3. Pengalaman
b) Keterampilan
1. Keterampilan Fisik
2. Keterampilan Mental
3. Keterampilan Bahasa
4. Keterampilan Analisis
c) Usaha
1. Usaha Fisik
2. Usaha Mental
d) Tanggung Jawab
e) Kondisi Kerja
1. Lingkungan kerja
11
2. Menyusun definisi dan derajat dari masing-masing faktor (dan sub faktornya).
Definisi faktor dan sub faktor yang dibuat haruslah jelas, mudah dimengerti
dan tidak mempunyai arti ganda. Derajat faktor juga harus dirumuskan dengan
jelas dan tidak bertumpang tindih. Jumlah derajat diusahakan minimum, dengan
syarat dapat membedakan secara adil setiap jabatan yang dinilai.
3. Menentukan bobot relatif dari masing-masing faktor dan sub faktor. Dibuat
berdasarkan kesepakatan antara anggota team penilai dan pimpinan perusahaan.
Penentuan bobot ini boleh dikatakan bersifat subyektif.
12
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Pendayagunaan pegawai di dalam organisasi adalah kunci keberhasilan
suatu perusahaan di dalam menghadapi persaingan bisnis. Proses
pendayagunaan pegawai tersebut dimulai dengan analisis organisasi untuk
mengetahui jenis jabatan yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan analisis
jabatan untuk menyusun uraian jabatan yang diperlukan bagi penempatan dan
pembinaan pegawai. Setelah selesai dilakukan analisis jabatan, maka perlu
dilakukan evaluasi jabatan untuk menemukan bobot relatif jabatan yang
diperlukan dalam penyusunan jenjang jabatan yang bermanfaat dalam
penetapan sistem imbalan.
B. SARAN
Dalam makalah ini kami penulis menyarankan agar analisis jabatan dan
evaluasi jabatan hendaknya dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat
begitu pentingnya peran dan fungsi sumber daya manusia dalam rangka
pencapaian tujuan yang ditetapkan organisasi dalam informasi mengenai
analisis jabatan. Perkembangan psikologi manusia perlu menjadi perhatian
13
utama bagi manajer sumber daya manusia, dalam rangka melakukan
manajemen terhadap sumber daya manusia dalam organisasi.
14
DAFTAR PUSTAKA
15