PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
1.2 Tujuan
3.3 Metode
Metode yang digunakan pada praktikum kali ini ialah adalah metode
deskriptif yaitu dengan memberikan penjelasan mengenai aspek pengukuran, fungsi
alat ukur, prinsip kerja dan cara penggunaan alat ukur dibidang kehutanan.
BAB IV
PRINSIP DAN CARA KERJA ALAT
BAF = 1 → ∅ ÷ S = 1 ÷ 50
BAF = 2 → ∅ ÷ S = 1 ÷ 25√ 2
BAF = 4 → ∅ ÷ S = 1 ÷ 25
dengan :
BAF = Based area factor;
∅ = Diameter
S = Jarak pengukuran
Keterangan :
Bentuk segitiga OA’C’ sebangun dengan segitiga OAC
A’B’ adalah skala pendek pada walking stick
A’C’ adalah panjang walking stick
Skala panjang A’B’ dan A’C’ dapat ditentukan sekehendak pembuat alatnya.
Menggunakan persamaan sebangun, maka tinggi pohon dapat dicari sebagai
berikut:
A’B’ ÷ A’C’ = AB ÷ AC
Cara Mengunakan Walking stick (gambar 4.5.2) :
Walking stick dipegang tegak lurus setinggi mata pengukur dibidikan ke arah
pohon yang hendak diukur tingginya.
Bagian pangkal dan ujung pohon diarahkan sedemikian rupa sehingga tepat
berimpit dengan skala bawah dan skala atas pada walking stick, skala A’C’ tepat
dengan AC (tinggi pohon)
Selanjutnya bidikan mata ke arah tanda skala pendek (B’) pada alat sejajarkan
dengan pohon.
Tandai titik bidikan B’ sehingga menjadi titik B pada pohon, dengan dibantu
seorang pembantu yang sebelumnya sudah berdiri dekat pohon yang sedang
diukur,
Ukur tinggi titik B dari pangkal pohon, sehingga didapat tinggi AB.
Tinggi pohon adalah tinggi AB dikalikan dengan persamaan skala alat yang
dibuat.
10 : 50 = AB : AC,
Tinggi pohon adalah (AC) = 5 x AB
Dengan :
A’B’ = pembagian skala tinggi pada alat (cm)
AC = Tinggi Pohon (m) Cara membuat skala pada alat Christen Meter
Berdasarkan perhitungan diatas dengan ketentuan alat dibuat panjangnya 30
cm dan galah yang digunakan panjangnya 4 meter perhitungan dan
pengeplotan skalanya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8 Tabel skala Alat Cristen Meter
Keterangan:
Pada skala alat (A’B’) 30 cm atau sama dengan panjang alat, maka tinggi pohon
(AC) adalah 4 m atau sama dengan panjang galah.
Pada skala alat (A’B’) 12 cm, maka tinggi pohon (AC) adalah 10m.
Semakin tinggi pohon yang diukur maka skala pengukurannya semakin kecil.
4. 12 Abney Level
Abney Level sebenarnya adalah alat untuk mengukur kelerengan, namun
seringkali digunakan untuk mengukur tinggi pohon. Hasil pembacaan sudut berupa
derajat dan persen yang dihitung dari bidang datar. Interval besaran skala sudut
bidik untuk (Kemendikbud, 2013) :
i. skala derajat dari –90o s/d +90o.
ii. skala persen dari –100% s/d +100%.
4.13 Clinometer
Clinometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kelerengan,
namun seringkali digunakan untuk mengukur tinggi pohon di hutan. Keluaran dari
alat ini sudut berupa sudut (sudut bidik) dengan skala derajat dan persen yang
dihitung dari bidang datar (Gambar 56). Interval nilai skala sudut adalah –90o s.d.
+90o, sedangkan untuk skala persen dari –150% s.d. +150%. Kesamaan nilai skala
sudut pada rentangan 0o ~ 45o = 0% ~ 100% (Kemendikbud, 2013).
Gambar 4.13Clinometer
Dasar kerja alat berdasarkan Rumus Dasar Tinggi, yaitu :
T = Jd x (tg α – tg β)
T = Jd x (%MC − %MA): 100
Cara penggunaan Abney Level adalah
Bidik ke bagian atas batang dan baca skala sudut α (derajat) atau % sudut (sudut
dalam persen).
Arahkan ke pangkal batang (A) dan baca besaran sudut β (derajat) atau %sudut.
Ukur jarak (lapangan) antara pengukur/pembidik terhadap pohon yang dibidik
(Jm).
Tinggi pohon dengan persamaan T = AC = (t1 + t2).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Alat-alat yang digunakan dalam praktik biometri kehutanan diantara lain
adalah pita ukur, biltmore stick, bitterlich stick, Spiegel Relaskop Bitterlich,
Walking stick, kompas Brunton, Haga Hypsometer, Cristen meter, Haglof
Vertex IV Hypsometer, Kaliper Pohon, Garpu pohon, Abney level, dan
Clinometer.
2. Diantara alat-alat berikut, yang menggunakan prinsip geometri adalah
biltmore stick, bitterlich stick, walking stick, Cristen Meter dan Garpu
pohon, sementara SRB, kompas Brunton, Haga Hypsometer, Haglof Vertex
IV Hypsometer, Abney level dan Clinometer. Alat-alat untuk mengukur
diameter pohon adalah pita ukur, biltmore stick, Spiegel Relaskop
Bitterlich, kaliper pohon dan garpu pohon. Untuk mengukur ketinggian
dapat menggunakan kompas Brunton, Cristen meter, Walking stick, Spiegel
Relaskop Bitterlich, Haga Hypsometer, Vertex IV, Abney level dan
Clinometer. LBDS dapat diukur dengan Spiegel Relaskop Bitterlich dan
Bitterlich stick, dan kelerangan dapat diukur dengan kompas Brunton,
Abney level dan Clinometer.
5.2 Saran
1. Alat-alat yang di pelajari lebih modern dan lengkap bisa di pelajari di
praktikum ini.
2. Diharapkan adanya softcopy modul.
DAFTAR PUSTAKA
AB, Haglof Sweden. 2007. Users Guide Vertex IV and Transponder T3. Sweden :
Haglof.
Babaie, Hassan A., 2001. The Brunton® Compass and Geological Objects. Georgia
Bitterlich, W., 1952. Das Spiegel-Relaskop. Oesterriechs Forst-ude
Holzwirtshcafliche Book Company.
Davis, L.S and K. N. Jhonson. 1987. Forest Management. New York : Mc Graw-
Hill Geological Society Guidebooks, v. 21, No. 1, October, p.55-60.
Husch, Bertram, dkk. 2002. Forest Mensuration. Canada : John Wiley & Sons.
Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
Prof. Dr. Hj. Djaali dan Dr. Pudji Muijono. 2007. Pengukuran dalam bidang
pendidikan. Pustaka Utama.
Tim Kemendikbud. (2013). Buku Teks Bahan Ajar Siswa: Ilmu Ukur Kayu. Jakarta
: Kemendikbud.
Tim Kemendikbud. (2013). Buku Teks Bahan Ajar Siswa: Inventarisasi Hutan.
Jakarta: Kemendikbud
Umar, H. 1991. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia
Zeitung. Austria : Relaskop-Technik Vertriebsges.M.B.H.
LAMPIRAN