Anda di halaman 1dari 9

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah: Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu: Nur Hasanah, M.Pd.

Oleh:
Kelompok 9

M. Andrie Dzulhaque 1710110320


Lailul Karomah 1710110339

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas dari
perkembangan di negara asalnya yaitu Amerika Serikat. Karena banyaknya
pakar pendidikan yang menamatkan studinya di negeri Paman Sam itu
kembali ke Indonesia dengan membawa konsep-konsep bimbingan dan
konseling yang baru. Pakar pendidikan banyak yang menggunakan dasar-
dasar pemikiran yang diambil dari pustaka Amerika Serikat. Khususnya
pandangan mengenai peserta didik yaitu bahwa seorang peserta didik
mempunyai potensi untuk berkembang, karena itu pendidikan memberikan
situasi kondusif bagi perkembangan potensi tersebut secara optimal.
Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia cenderung
berorientasi layanan pendidikan (intruksional) dan pencegahan. Upaya ini
bertujuan untuk memberikan bantuan kepada peserta didik sehingga ia dapat
berkembang dengan seoptimal mungkin. Disini amat terlihat konsep barat
banyak mendominasi bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan
Konseling itu sendiri merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat
memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga
individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan
masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah?
2. Apa jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah?
3. Bagaimana pengelolaan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling


Layanan Bimbingan adalah layanan yang diberikan untuk membantu
individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pembimbing.
Layanan konseling adalah layanan yang di berikan melalui salah satu teknik
dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam
serangkaian pertemuan.1 Layanan bimbingan dan konseling merupakan
proses pemberian bantuan yang diberikan kepada peserta didik secara terus
menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, sehingga peserta
didik sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan
konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di sekolah
agar peserta didik menjadi lebih baik dari segi perilakunya.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari
pendidikan di Indonesia dalam upaya membantu peserta didik agar mencapai
perkembangan yang optimal sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu,
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab
bersama antara personil sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan
pengawas.

B. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling


Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar untuk
membantu peserta didik agar berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan
madrasah hendaknya memberikan bantuan kepada peserta didik untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar peserta didik.
(Tohirin, 2009:12). Selanjutnya Zainal Aqib, (2012: 80) menjelaskan bahwa
suatu kegiatan bimbingan dan konseling disebut layanan apabila kegiatan
tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran layanan (klien),

1
Hallen A,. Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers , 2002, hal. 6
dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan
tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan itu.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud
penyelanggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran
layanan, yaitu peserta didik. Jenis layanan dan kegiatan tersebut perlu
terselenggara sesuai dengan keempat bidang bimbingan yang telah diuraikan
terdahulu. Layanan dan kegiatan pokok tersebut ialah:
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain dapat memberikan
pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orang tua)
memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik,
untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik
dilingkungan yang baru ini. Materi kegiatan layanan orientasi
menyangkut:
a. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
b. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
c. Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan
hubungan sosial siswa.
d. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
e. Peranan kegiatan bimbingan karier.
f. Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala
jenis masalah dan keulitan siswa.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu bimbingan yang memungkinkan peserta
didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar
kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima dan memahami
informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan
sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Materi
layanan informasi menyangkut:
a. Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan
perkembangan pribadi.
b. Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta
bentuk-bentuk penyaluran dan pengembangannya.
c. Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama dan sopan santun.
d. Nilai-nilai sosial, adat istiadat dan upaya yang berlaku dan berkembang
di masyarakat.
e. Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program
khusus dan program tambahan.2
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan yaitu layanan untuk membantu peserta didik
agar memperoleh wadah yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.3
Misalnya penempatan/penyaluran didalam kelas, kelompok belajar,
jurusan atau program studi, kegiatan kulikuler/ekstrakulikuler sesuai
dengan potensi, bakat dan minat serta kondisi pribadinya. Materi kegiatan
layanan penempatan dan penyaluran meliputi:
a. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan
ekstrakulikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan,
kemampuan, bakat dan minat.
b. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar
dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.
c. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan
siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan
seleksi masuk perguruan tinggi.
d. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas
pilihan khusus program studi sesuai dengan rencana karier.

2
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksaan Program: Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000, Cet.1, hal. 43-44
3
Achmad Juntika Nurihson, .Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, Bandung:
PT.Refika Aditama, 2006, hal. 33
4. Layanan Bimbingan Belajar
Layanan bimbingan belajar yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar, yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainnya. Materi kegiatan layanan bimbingan belajar
meliputi:
a. Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap
sifat, kebiasaan, bakat, minat dan lain-lain.
b. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bertingkah laku
dalam hubungan sosial.
c. Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan
berlatih secara efektif dan efisien.
d. Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi
dan kesenian.
e. Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan
melalui orientasi dan informasi karier.
f. Orientasi belajar diperguruan tinggi dan orientasi hidup berkeluarga.
5. Layanan Konseling Perseorangan
Layanan konseling perseorangan yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik mendapat layanan langsung
tatap muka dengan guru pembimbing. Pelaksanaan usaha pengentasan
permasalahan siswa, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengenalan dan pemahaman permasalahan.
b. Analisis yang tepat.
c. Aplikasi dan pemecahan permasalahan.
d. Evaluasi, baik evaluasi awal, proses ataupun evaluasi akhir.
e. Tindak lanjut.
Melihat kepada teknik penyelenggaraan konseling perorangan
terdapat macam-macam teknik konseling perorangan yang sangat
ditentukan oleh permasalahan yang dialami siswa. Teknik konseling
perorangan yang sederhana melalui proses dan tahap-tahap sebagai
berikut:
a. Tahap pembukaan.
b. Tahap penjelasan (eksplorasi)
c. Tahap pengubahan tingkahlaku.
d. Tahap penilaian/tindak lanjut.
Materi layanan konseling perorangan meliputi:
a. Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat dan
minat.
b. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
c. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan
menyampaikan pendapat dan bertingkah laku sosial.
d. Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik.
e. Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan yang memungkinkan
sejumlah peserta didik untuk bersama-sama mengemukakan pendapat
tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik penting.4 Bimbingan
kelompok mengacu kepada aktivitas-aktivitas yang berfokus pada
penyediaan informasi atau pengalaman melalui sebuah aktivitas kelompok
yang terencana dan terorganisir.5 Layanan bimbingan kelompok
mempunyai 3 fungsi, yaitu:
a. Berfungsi informatif.
b. Berfungsi pengembangan.
c. Berfungsi preventif dan kreatif.
Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan kelompok dapat
dilaksanakan melalui kegiatan Home Rome yang berfungsi untuk
penyampaian informasi dan pengembangan, psikodarma yang berfungsi
untuk keperluan terapi untuk masalah-masalah psikologis, sosiodrama

4
Hallen A,. Bimbingan dan Konseling, hal. 81-87
5
Robert L.Gibson & Marianne H. Mitcell, Bimbingan dan Konseling, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011, hal. 52
yang berfungsi untuk keperluan terapi bagi masalah-masalah konflik
sosial. Materi layanan bimbingan kelompok, meliputi:
a. Pengenalan sikap dan kebiasaan.
b. Pengenalan kelemahan diri dan penanggulangannya.
c. Pengembangan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan
pendapat, bertingkahlaku dan hubungan sosial.
d. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik di sekolah dan di
rumah.
e. Pengembangan teknik-teknik penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian.
7. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok yaitu layanan yang memungkinkan
peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.6 Selanjutnya
layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok merupakan dua
jenis layanan yang saling keterkaitannya sangat besar . Dalam kegiatan
kelompok (baik layanan bimbingan kelompok maupun konnseling
kelompok). Hal-hal yang perlu ditampilkan oleh seluruh anggota
kelompok adalah:
a. Membina keakrabatan dalam kelompok
b. Melibatkan diri secara penuh dalam suasana kelompok
c. Bersama-sama mencapai tujuan kelompok
d. Membina dan mematuhi aturan kegiatan kelompok
e. Ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok
f. Berkomunikasi secara bebas dan terbuka
g. Membantu anggota kelompok
h. Memberikan kesempatan kepada anggota lain dalam kelompok
i. Menyadari pentingnya kegiatan kelompok.7

6
Hallen A,. Bimbingan dan Konseling, hal. 88
7
Agung Ngurah Adhiputra, Bimbingan dan Konseling, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013,
hal. 40-41

Anda mungkin juga menyukai