Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada praktikum ini yaitu distribusi individu dalam populasi dan komposisi substrat
dengan tujuan untuk mempelajari pola distribusi internal sejenis Mollusca ( Anomura ).
Individu berasal dari bahasa latin yaitu in (tidak) dan dividuus (dapat dibagi) jadi individu
merupakan bagian organisasi kehidupan yang tidak dapat dibagi lagi. Masing-masing
unit yang disebut individu tersebut dapat melakukan proses hidup yang masing-masing
terpisah. Setiap individu seperti pohon pisang dalam rumpunnya akan dapat hidup apabila
dipisahkan dari rumpunnya tersebut. Individu dalam ekologi memiliki makna yang sangat
penting, karena dari individu dapat dikumpulkan bermacam-macam data untuk
mempelajari teantang kehidupan dalam hubungannya dengan lingkungannya (Zoer´aini,
2003)
Dalam ekologi, populasi diartikan sekelompok idividu sejenis yang menempati ruang
dan waktu tertentu. Populasi adalah kelompok kolektif organisme dari jenis yang sama
yang menempati ruang atau tempat tertentu dan memiliki berbagai ciri atau sifat yang unik
dari kelompok dan bukan merupakan sifat milik individu di dalam kelompok tersebut. Populsi
memiliki sejarah hidup, tumbuh dan berkembang seperti apa yang dimiliki oleh individu.
Populasi memiliki organisasi dan struktur yang pasti dan jelas (Zoer´aini, 2003).
Nybakken (1992) menyatakan bahwa jenis substrat dan ukurannya salah satu faktor
ekologi yang mempengaruhi kandungan bahan organik dan distribusi bentos. Semakin halus
tekstur substrat semakin besar kemampuannya menjebak bahan organik. Selain itu Lopez-
Jamar (1981) menyatakan bahwa daerah yang kandungan bahan organiknya sangat tinggi
berhubungan dengan daerah dimana banyak pemeliharaan kerang-kerangan (mussel), karena
berhubungan erat dengan jumlah feses yang banyak dari mussel yang dipelihara ( Edison, 2009
).
Salah satu cara mengetahui karakteristik dari suatu lautan adalah dengan mempelajari
bentuk/karakteristik dari dasar perairan, berupa tipe substrat atau sedimen beserta organisme
yang hidupnya di dasar perairan. Pentingnya mengetahui tipe substrat dasar dari suatu perairan
adalah untuk mengetahui pola sebaran dari berbagai jenis tipe substrat berdasarkan ukuran dan
asal substrat tersebut pada suatu perairan. Substrat dasar perairan dapat diklasifikasikan
berdasarkan ukuran partikel, sumber, lokasi, dan warna dari sedimen tersebut (Nugraheni
2011).
Distribusi individu dalam satu populasi dipengaruhi oleh banyak hal, seperti faktor
biotik dan faktor abiotik, dimana faktor biotik merupakan faktor yang meliputi semua makhluk
hidup di bumi, Faktor biotik juga meliputi tingkatan organisasi di dalam ekologi yang meliputi
individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Sedangkan untuk faktor abiotik,
merupakan faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia seperti contohnya
suhu,temperatur,cahaya matahari,nutrisi, dll. Distribusi individu dalam populasi ini juga
disebut distribusi internal.Pada organisme yang memiliki perilaku ikatan sosial tinggi maka
jarak individu dengan individu lainnya cenderung berdekatan sedang individu dengan ikatan
sosial rendah atau yang hidup soliter maka jarak antar individu akan jauh.Individu terdistribusi
secara random karena keberadaan individu disuatu tempat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan individu lain. Dengan demikian tidak semua habitat memiliki kesempatan yang sama untuk
ditempati.
Beberapa jenis organisme suka dengan tipe substrat tertentu,sehingga substrat yang
sesuai dengan jenis individu maka akan banyak individu juga yang menempatinya.
Berdasarkan literatur,substrat yang disukai oleh kelomang ( Anomura ) yaitu yang
lembab,tidak becek,tekstur yang cukup halus dan sebaiknya memiliki tinggi 3 kali dari
kelomang terbesar yang dimiliki.
Alat yang diperlukan yaitu tali sebagai pembatas plot sampel dengan ukuran 5 meter,
Patokan untuk menandai plot,Ember untuk menampung hewan sampel,kantong plastik untuk
membawa substrat ke laboratorium,saringan substrat (Mesh). Untuk bahan yang akan diambil
yaitu Kelomang ( Anomura ). Praktikan melakukan pengambilan sampel dengan menggunakan
metode kuadrat, Total keseluruhan transect ada 16 dari kelas D1 hingga D4.Praktikan
melakukan sampling pada transect 8, ada dua kegiatan utama yang dilakukan pada praktikum
kali ini yaitu menghitung jumlah individu dalam sampling plot dan mengidentifikasi karakter
substrat, Untuk sampling populasi praktikan membuat 10 Plot berukuran 5x5 meter dengan
jarak antar plot 5 meter, setiap plot dibagi menjadi 4 subplot. Untuk mempelajari hubungannya
dengan jenis substrat maka setiap plot harus mewakili daerah penelitian.Lalu untuk kegiatan
kedua yaitu mempelajari fraksi substrat, praktikan mengambil substrat hanya pada plot ke 1,
plot 5, dan plot 9.
Setelah melakukan analisis data, praktikan mendapat hasil substrat yaitu pada plot 1
lebih dominan terhadap pasir kasar dengan presentase 26,33 %, pada plot 5 dominan terhadap
pasir berlumpur dengan presentase 28,81 %,Pada plot 10 dominan terhadap pasir berlumpur
dengan presentase 28,89%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa substrat dominan
yang terdapat di Pantai Kenjeran yaitu Pasir berlumpur. Di samping itu, pada tiap plot memiliki
komposisi substrat Pasir berlumpur yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil, menunjukkan pada
plot ke-1 tersusun atas 21,87% Kerakal, 26,33% Pasir kasar, 25,77 % Pasir, dan 26,03 Pasir
berlumpur; Pada plot ke-5 tersusun atas 22,55 % kerakal,25,82% Pasir Kasar, 22,82% Pasir
dan 28,81 Pasir berlumpur; dan pada plot ke-3 tersusun atas 20,45% Kerakal, 17,03% Pasir
kasar, 30,71% Pasir, 31,80% Pasir berlumpur. Perbedaan susunan substrat pada masing-
masing plot menunjukkan distribusi internal individu dalam populasi tidak seragam dan
acak. Namun, kandungan zat yang dibutuhkan oleh suatu individu/populasi didalam substrat
juga mempengaruhi distribusi internal individu dalam populasi.

Lalu untuk organisme yang terdapat di pantai kenjeran, yaitu pada plot 1 dominan
terhadap family Nassaridae dengan jumlah 5 individu , Pada plot 2 dominan terhadap family
Nassaridae dengan jumlah 10 individu dengan beberapa family yaitu Bucinidae,Neritidae,dan
Nassaridae. Pada plot 3 tidak ditemukan organisme. Pada plot 4 dominan terhadap family
Nassaridae dengan jumlah individu 3, Pada plot 5 dominan terhadap family Nassaridae dengan
jumlah individu 6, Pada plot 6 dominan terhadap family Cerithiidae dengan jumlah individu
8,sedangkan family lain yang terdapat pada plot 6 yaitu Nassaridae,Strombidae,Littorinidae,
Pada plot 7 dominan terhadap family Nassaridae dengan jumlah individu 19, lalu terdapat juga
family Cerithiidae. Pada plot 8 tidak ditemukan organisme. Pada plot 9 dominan terhadap
family Cerithiidae dengan jumlah individu 2, Pada plot 10 dominan terhadap family Nassaridae
dengan jumlah individu 7. Sehingga dapat dikatakan suatu individu memerlukan komposisi
substrat yang baik. Dengan demikian, hipotesis pada praktikum ini yang menyatakan bahwa
jika komposisi substrat pada suatu plot baik untuk organisme di dalamnya, maka distribusi
individu di dalamnya juga semakin tinggi tersebut dapat diterima. Berdasarkan analisis data
perhitungan uji chi square didapatkan hasil 7,815. Untuk nilai uji chi square hitung sebesar 2,5.
Karena nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi square tabel maka keberadaan jenis
gastropoda tidak dipengaruhi oleh jenis substrat. Berdasarkan perhitungan chi square tidak
sesuai dengan literatur, seharusnya jenis substrat mempengaruhi keberadaan gastropoda. Hal
ini dikarenakan human error atau kesalahan praktikan dalam melakukan praktikum ataupun
dalam melakukan analisis data.
Dapat disimpulkan, organisme yang banyak ditemukan yaitu Family Nassaridae,
dengan substrat pasir berlumpur.

Edison., Mubarak., L. Bathara., Zukifli. 2009. Kajian Karakterisitik Dan Potensi Sedimen Di
Muara Sungai Kampar. Lembaga Penelitian Universitas Riau Pekanbaru.
Zoer´aini D.I. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi. PT Bumi Aksara, Jakarta
Nugraheni, Adita Dwi. 2011. Hubungan Antara Distribusi Ikan Demersal, Makrozoobenthos,
Dan Substrat Di Perairan Selat Malaka. ( Skipsi ). Hubungan Antara Distribusi Ikan Demersal,
Makrozoobenthos, Dan Substrat Di Perairan Selat Malaka Bogor.
nybakken j. w. 1992. biologi laut suatu pendekatan biologis. Jakarta : PT Gramedia

Anda mungkin juga menyukai