Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELATIHAN
MANAJEMEN DAN PIJAT LAKTASI
DI RSIA KENDANGSARI MERR SURABAYA
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Pelatihan Manajemen dan Pijat Laktasi dilakukan oleh Dokter Spesialis anak dan
Konselor Laktasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
bermutu tinggi di RSIA Kendangsari Merr Surabaya. Dalam rangka mendukung
tercapainya Rumah Sakit pro ASI, maka Unit Diklat bersama jajaran manajemen
dan rumah sakit telah menjadwalkan pelatihan manajemen dan pijat laktasi secara
rutin 1 kali per tahun.

II. LATAR BELAKANG


Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik
dan organisasi yang kompleks, sehingga harus didukung oleh kinerja yang baik dari
setiap petugas RS. Kinerja yang baik akan berdampak langsung dengan pelayanan
yang diberikan. Dalam pelayanan kesehatan, standar sangat membantu petugas
untuk mencapai pelayanan yang berkualitas. Salah satu pencampaian pelayanan
yang berkualitas untuk rumah sakit Khusus ibu dan anak dengan mendukung
pelayanan pemberian asi eksklusif pada bayi, manajemen laktasi, dan Pijat Laktasi.
Manajemen laktasi merupakan salah satu upaya yang difasilitasi rumah sakit
untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Rangkaian
kegiatan ini dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap yaitu pada masa kehamilan
(antenetal), sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit (perinatal),
dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun. Selain dalam
manajemen laktasi yang baik didukung dengan Pijat Laktasi untuk memperlancar
pengeluaran ASI.

1
Pemberian ASI (air susu ibu) mampu mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan bayi. Sejak di masa kehamilan, janin menerima nutrisi dari ibu melalui
plasenta sedangkan ketika bayi sudah lahir asupan makanan diberikan melalui ASI
ataupun susu formula. Susu formula memang dapat sebagai subtitusi ASI (dan boleh
diberikan dengan indikasi khusus/tertentu) karena nutrisi yang terkandung pada ASI
ibu tidak akan tergantikan dengan kandungan susu lainnya.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman karyawan tentang manajemen dan
pijat laktasi di RSIA Kendangsari Merr Surabaya.
B. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan dan membuka wawasan seluruh peserta tentang
pemahamannya dalam manajemen dan pijat laktasi sehingga mendukung
pencapaian derajat kesehatan masyarakat (ibu dan bayinya).
2) Meningkatkan pemahaman peserta akan tatalaksana menyusui.
3) Meningkatkan kemampuan peserta dalam hal konseling menyusui serta
ketrampilan berkomunikasi, khususnya komunikasi dalam memberi layanan
masyarakat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelatihan ini menjelaskan tentang pelaksanaan manajemen dan pijat laktasi
yang perlu diketahui oleh setiap karyawan di RSIA Kendangsari Merr. Manajemen
Laktasi befokus pada cara menyusui yang baik dan benar dalam pemberian asi
eksklusif sedangkan pijat laktasi dilakukan dengan mempraktekan secara langsung
menggunakan manekin / peserta sebagai model dengan melakukan pemijatan yang
benar sesuai prosedur untuk memperlancar pengeluaran asi saat menyusui sehingga
tidak menyakiti ibu saat menyusui dan tidak mempersulit anak untuk menyusu.
Hasil dari kegiatan penilaian pelatihan manajemen dan pijat laktasi akan dievaluasi
untuk mengetahui keefektifan pelatihan. Evaluasi dilakukan oleh panitia
pelaksanaan kegiatan pelatihan bersama Unit Diklat dan Konselor Laktasi.

2
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pelatihan ini dilakukan dengan metode ceramah.
2. Evaluasi pelatihan manajemen dan pijat laktasi dilakukan dengan penilaian hasil
mempraktekan pijat laktasi yang benar saat pelatihan.
3. Unit Diklat melakukan rapat dengan manajemen dan konselor laktasi mengenai
hasil pelatihan serta rencana tindak lanjut.

VI. SASARAN
Pelatihan manajemen dan pijat laktasi ditujukan untuk perwakilan seluruh unit/
instalasi RSIA Kendangsari Merr Surabaya. Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta
Koordinasi terkait persiapan materi dan sosialisasi undangan pada peserta
dilakukan 1 minggu sebelum pelaksanaan pelatihan. Sedangkan sarana dan
prasarana pelatihan lainnya seperti ruangan serbaguna dan fasilitasnya (sound
system, LCD proyektor dan laptop serta pointer) dilakukan 2 hari sebelum
pelaksanaan pelatihan.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari / Tanggal : Jum’at, 25 Oktober 2019
Jam : 08.15 – 12.00 WIB
Tempat : R. Serbaguna (lt.4) RSIA Kendangsari Merr
Peserta : 40 orang karyawan perempuan yang mewakili setiap unit kerja
(yang pada saat pelatihan tidak sedang berdinas).

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan pelatihan dilaksanakan melalui penilaian hasil pre post
test seluruh peserta terjadi peningkatan atau tidak pada nilai yang dihasilkan.
Selain itu pemateri melakukan evaluasi/penilaian langsung saat tiap peserta
praktek pijat laktasi menggunakan manekin / boneka saat pelatihan.
2. Pelaporan
Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan
maksimal 2 minggu setelah kegiatan berlangsung.

3
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan
Ada beberapa hal yang harus didokumentasikan oleh Unit Diklat dan Panitia
kegiatan pada setiap pelaksanaan pelatihan adalah sebagai berikut:
a. Proposal kegiatan
b. Materi
c. Undangan
d. Daftar hadir
e. Laporan hasil kegiatan
f. Dokumentasi (foto) kegiatan.
2. Pelaporan
Laporan pelaksanaan dilakukan maksimal 2 minggu setelah kegiatan pelatihan
berlangsung dan dilaporkan kepada Kadiv Keperawatan, yang selanjutnya akan
dilaporkan kepada Kadiv Pelayanan Medis dan Direktur.
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi program dilakukan pasca pelatihan selesai dilaksanakan. Unit Diklat
bersama jajaran manajemen menilai efektifitas pelatihan berdasarkan tindak
lanjut peserta terkait ilmu dan pengetahuan yang didapat dari pelatihan apakah
diterapkan atau tidak dalam kegiatan pekerjaannya sehari-hari.

Surabaya, 26 Oktober 2019

Komarul Fausiyah, S.KM


Kepala Unit Diklat

Anda mungkin juga menyukai