Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


“MANUSIA DAN IPTEKS”

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Makalah ini disusun oleh :

Nadiyatul Husna (1301617004)

Naila Nur Fadhila (1301617027)

Putri Inggriyani (13011617031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya tersusunlah makalah dari mata kuliah Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar ini. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca tentang Manusia dan Kebudayaan.

Terimakasih kami ucapkan kepada Dr. Puji Hadiyanti, M.Si selaku dosen
mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang telah memberikan tugas ini.
Terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam
pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, krtik
dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi menyempurnakannya.

Jakarta, 08 April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover .......................................................................................................................1
Kata Pengantar ........................................................................................................2
Daftar Isi .................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................4

A. Latar Belakang ............................................................................................4


B. Rumusan Masalah .......................................................................................5
C. Tujuan .........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................6

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan


Seni.............................................................................................................. 6
B. Perkembangan IPTEKS..............................................................................10
C. Hubungan Manusia Dengan IPTEKS.........................................................13

BAB III PENUTUP .............................................................................................15

A. Kesimpulan ...............................................................................................15
B. Saran .........................................................................................................15

Daftar Pustaka ......................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari,menusia selalu memenuhi cara untuk
memenuhi kebutuhannya.dari zaman purba hingga sekarang manusia
berusaha menemukan upaya termudah bagi kehidupannya.dengan
mengenal ilmu pengetahuan manusia berusaha menegembangkan kualitas
dirinya yang diaktualisasikan dalam pengembangan teknologi dan seni.
Ilmu pengetahuan merupakan cikal bakal dari pengembanganteknologi
yang disokong oleh seni guna merpermudah dan mempernyaman kehidupan
sehari-hari. Namun, bukan berarti teknologi hanya bergantung kepada ilmu
pengetahuan, bahkan teknologi juga membantu perkembangan ilmu
pengetahuan.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Seni (IPTEKS) sangat
mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung atau tidak
langsung bahkan dari manusia merasakan perubahan yang sangat berarti
dalam kehidupan sosail budayanya. Untuk melihat pengaruh perkembangan
IPTEKS, perlu kiranya dibahasa terlebih dahulu hal yang mendasar dari
IPTEKS yaitu penjabaran dari IPTEKS tersebut. Di tengah era modern ini
kata ilmu pengetahuan,teknologi dan seni bukanlah kata-kata yang baru.
Hampir masyarakat dari semua kalangan dan golongan mengenali kata
tersebut. Namun jika dipertanyakan arti sebenarnya dari IPTEKS, maka
akan didapati banyak hambatan. IPTEKS merupakan singkatan kata dari
Ilmu pengetahuan,Teknolagi dan Seni, sehingga apabila kita akan
membahas IPTEKS dari sisi arti, maka kita harus melihat pengertiannya
satu-persatu.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan Seni ?
2. Bagaimana perkembangan IPTEKS?
3. Bagaimana hubungan manusia dengan IPTEKS ?

C. Tujuan
1. Untuk pengertian dari Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan Seni.
2. Untuk mengetahui perkembanagn IPTEKS.
3. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan IPTEKS.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni

1. Ilmu Pengetahuan (Sains)

Sains berasal dari bahasa latin yaitu Scientia yang berarti pengetahuan.
Berdasarkan kamus definisi sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran
umum dari hukum-hukum alam yang terjadi, misalnya didapatkan dan dibuktikan
melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk pada sebuah system untuk
mendapatkan pengetahuan yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk
menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam.

Sains juga berasal dari kata Scientica yang berarti ilmu, akan tetapi tidak
semua ilmu dapat dikatakan sebagai sains. Ilmu yang dapat dikatergorikan sebagai
sains adalah ilmu yang dapat diuji kebenarannya, dan dapat dikembangkan secara
sistematis berdasarkan kebenaran melalui eksperimen yang didasari oleh teori.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah ilmu yang teratur
(sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenaran atau kenyataan semata
(misal : fisika, kimia, biologi). Sains dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang
mengkaji sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan
serasi dengan hukum-hukum umum melandasi peradaban dunia modern. Sains
sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan teknologi.

Menurut haryoso dalam Sadullah (2007) sains merupakan akumulasi


pengetahuan yang disistematiskan atau kesatuan pengetahuan yang
terorganisasikan, suatu pendekatan atau suatu metode pendekatan terhadap dunia
empiris yaitu dunia terikat oleh factor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya
dapat diamati oleh panca indra.

Sains apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia akan menjadi Ilmu


Pengetahuan sedangkan dalam sudut pandang filsafat, ilmu sangatlah berbeda
maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia melalui

6
tangkapan pancaindra, intuisi dan filsafat. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan
yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diintrepretasi sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang
secara ilmiah. Secara etimologis, kata ilmu berarti kejelasan. Oleh karena itu segala
sesuatu yang terbentuk dari akar katanya memiliki ciri kejelasan.

Kata ilmu itu merupakan kata serapan yang berasal dari Bahasa arab ilm
yang berarti memahami, mengerti atau mengetahui. Ilmu merupakan kegiatan
berfikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, atau secara lebih sederhana,
ilmu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, dan ilmu itu bagian dari pengetahuan
(knowledge). Menurut Harsojo, guru besar antropologi menerangkan bahwa ilmu
adalah akumulasi pengetahuan yang sistematis, suatu pendekatan atau metode
pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yang dapat dinikmati oleh pancaindra.

Ilmu tidak hanya cukup dengan perenungan dan pendalaman berfikir saja,
melainkan harus berkembang melalui penyerapan pancaindra, pengumpulan dan
perbandingan data, penilaian jumlah berapa perhitungan penimbangan,
pengukuran, meningkat dari data tentang hal-hal khusus pada sesuatu deduksi,
menarik kiasan secara analogi antara peristiwa yang ada kesamaannya serta
menarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh logika.

Pengujian berupa pengalaman positif secara empiris, ujian ini disebut


dengan percobaan. Percobaan harus bersifat objektif, yaitu suatu tindakan
pengambilan keismpulan yang sama walaupun dilakukan oleh kalangan yang
berbeda. Praduga atau hipotesis hanyalah titik tolak yang pertama yang harus
diubah dan diganti jika ada kekurangan atau kesalahan. Berdasarkan pengujian dari
pengalaman yang telah dinyatakan kebenarannya secara objektif barulah sesuatu
dapat disebut sebagai dalih atau teori.

Ilmu dicirikan dengan pemakaian system dan metode ilmiah yang dapat
diberikan dalam berbagai bentuk. Metode ilmu dapat bersifat sangat teoritis dan
apriori dengan membuat unsur-unsur tersendiri. Metode ilmu juga dapat bersifat
empiris yang unsur-unsurnya terbentuk dari lingkungannya. Metode ilmiah yang
dipakai dalam suatu ilmu tergantung dari objek ilmu yang bersangkutan.

7
2. Teknologi

Menurut Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu


pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya mencakup
alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efesiensi tenaga kerja menurut
keragaman kemampuan. Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Techne
berasal dari bahasa yunani kuno yang berarti seni kerajinan. Dari kata techne
lahirlah kata technikos yang berarti seseorang yang memiliki keterampilan tertentu.

Menurut George Kneller berdasarkan asal kata teknologi tersebut diartikan


sebagai usaha untuk mengubah dunia daripada untuk memahaminya. Oleh karena
itu, Kneller menganggap teknologi sebagi suatu usaha yang berkembang secara
historis untuk mebuat mesin-mesin dan alat-alat lain, merencanakan teknik-teknik
dan proses-proses, mengubah dan menciptakan bahan-bahan, dan
mengorganisasikan kegiatan manusia, untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian


bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.
Kecendrungan ini pun mempunyai suatu akibat dimana jika teknologi dianggap
sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam perwujudan tersebut maka dengan
sendirinya setiap jenis teknologi atau bagian ilmu pengetahuan dapat
diteknologikan. Dengan demikian teknologi tidak aka nada tanpa berpasangan
dengan ilmu pengetahuan, dan pengetahuan perlu disertai oleh teknologi yang
menjadi pasangannya. Adapun tiga macam teknologi yang sering dikemukakan
oleh para ahli, yaitu:

a. Teknologi Modern
Jenis teknologi ini mempunyai ciri-ciri padat modal, mekanis elektris,
menggunakan bahan impor berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-
lain.
b. Teknologi Madya

8
Teknologi ini memiliki ciri-ciri padat karya, dapat dikerjakan oleh
keterampilan setempat, menggunakan alat setempat, berdasarkan alat
penelitian.
c. Teknologi Tradisional
Teknologi tradisional memiliki ciri-ciri padat karya, menggunakan
keterampilan setempat, menggunakan alat setempat, bahan setempat
dan dilakukan berdasarkan kebiasaan atau pengamatan.

Dengan demikian, teknologi adalah segenap keterampilan manusia


menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinnya dalam kehidupan. Secara umum dapat diartikan bahwa
teknologi merupakan suatu system penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk
mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.

3. Seni

Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang dipastikan mengenalnya,
walaupun dengan pemahaman yang berbeda. Kata seni berasal dari kata SANI yang
berarti jiwa yang luhur atau ketulusan jiwa. Jika kita lihat arti dari kata ART
(Artivisual) yang artinya adalah barang atau karya dari sebuah kegiatan.

Jamess Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social. Sedangkan


menurut kamus Umum Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya
yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya.)
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni ialah proses atau upaya
sadar antara manusia dengan sesame secara beradab, dimana piphak kesatuan
secara terarah membimbing perkembangan kekampuan dan kepribadian pihak
kedua secara duniawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu budi bahasa pun adalah
suatu seni.

Seni juga merupakan segi batin masyarakat yang juga berfungsi


sebagai jembatan penghubung antar kebudayaan yang beraneka ragam. Karya seni
selalu bersifat sosial karena kehadirannya menggambarkan masyarakat yang
berjiwa kreatif, dinamis dan agung. Memahami seni suatu masyarakat berarti

9
memahami aktivitas penting masyarakat yang bersangkutan dalam momen
yang paling dalam dan kreatif.

Kebutuhan manusia bukan semata melangsungkan hajat hidup, melainkan


juga nilai-nilai etika dan estetika. Dalam konteks ini, seni menjadi kebutuhan dasar
manusia secara kodrati. Seni berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Dalam
ekspresi diri terdapat ekspresi khusus yang disebut kesenian. Dengan kesenian
manusia mengekspresikan gagasan estetik atau pengalaman estetik. Kesenian
merupakan penjelmaan pengalaman estetik untuk mewujudkan manusia dewasa
yang sadar akan arti pentingnya berbudaya agar tidak kehilangan jati diri dan akal
sehat. Manusia tidak hanya dapat menggagas, melainkan juga mengekspresikan
gagasannya. Semua bidang kehidupan manusia, baik ekonomi, sosial politik, dan
budaya, memerlukan ekspresi Dengan ekspresi, maka terjadi hubungan
antarmanusia.

Dalam mengekspresikan gagasannya manusia tidak dapat lepas pula dari


ilmu pengetahuan yang dibarengi dengan teknologi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi dikembangkan oleh manusia degan mempelajari dan menggali ala mini.
Perkembangan sains tidak selalu dikaitkan dengan aspek kebutuhan masyarakat,
sedangkan teknologi, merupakan aplikasi sains yang terutama untuk kegiatan
penemuan, beruapa alat-alat atau barang-barang utnuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Jadi, perkembangan teknologi selalu dikaitkan dengan kebutuhan
masyarakat. Dengan demikian sains, teknologi, dan masyarakat merupakan bagian
yang tak terpisahan (Poedjiaji, 1990; Yager, 1992:4)

B. Perkembangan IPTEKS

Jika teknologi sesungguhnya ada di semua kurun sejarah kehidupan


manusia dan masyarakat, adalah lumrah jika kita bertanya mengapa iptek kok tiba-
tiba menerobos ke tengah panggung kehidupan manusia dan menjadi salah satu
aktor utamanya. Jawaban dari pertanyaan ini bisa macam-macam. Tapi tampaknya
ada beberapa jawaban yang dapat kita diskusikan bersama.

Pertama, akselerasi perkembangan teknologi kian luar biasa. Tak dapat kita
pungkiri bahwa saat ini teknologi berkembang dengan sangat cepat. Memerlukan

10
ratusan ribu tahun perjalanan sejarah dari pemanfaatan batu, kayu dan tulang ke
pemanfaatan logam. Mengambil waktu puluhan ribu tahun untuk mengembangkan
teknik komunikasi isyarat ke oral. Dibutuhkan ribuan tahun dari oral ke penulisan
piktograf di dinding gua. Dan masih ribuan tahun lagi dibutuhkan untuk
mengembangkan teknologi kertas dan percetakan. Tapi kini penemuan teknologi
luar biasa cepatnya. Sejak penemuan mesin cetak oleh Guttenberg, teknologi
berkembang bak deret ukur. Menggelinding cepat sekali. Ditemukan telegram,
telepon, radio, televisi, dan seterusnya.

Kedua, iptek menjadi pemeran.utama karena daya penetrasinya semakin


jauh. Dulu teknologi yang ditemukan hanya dimanfaatkan oleh orang-orang
tertentu saja dalam jumlah yang kecil. Sekarang teknologi yang ditemukan di pusat
kota metropolitan dalam waktu singkat dapat menjangkau orang yang berada di
desa paling terpencil sekalipun. Teknologi satelit yang diatur di jantung kota
Washington oleh INTELSAT menjangkau desa kecil di Samoa, daerah terpencil di
Irian Jaya, dan penduduk Grenada dalam waktu yang serentak.

Ketiga, iptek kian menjadi pusat perhatian karena implikasinya semakin


luas. Teknologi komunikasi di desa dengan kenthongan hanya menjangkau
sejumlah rumah dalam satu lingkungan sosial yang kecil. Tapi sekarang program
televisi dapat disiarkan secara langsung atau tidak langsung ke hampir semua
negara. Film buatan Hollywood dapat ditonton oleh penduduk yang bermukim di
lebih dari 100 negara. Kalau peralatan perang - seperti pedang dan panah -
masyarakat purba hanya mampu membunuh satu dua orang dalam waktu yang
bersamaan, kini senjata masyarakat modern mampu membunuh semua manusia dan
makhluk hidup dalam sekejap.

Keempat, teknologi semakin menjadi buah bibir karena membuat intensitas


kegiatan manusia kian tinggi. Rata-rata perjalanan yang dilakukan oleh orang
modern dalam sebulan sama panjangnya dengan jarak yang dilalui sepanjang hidup
manusia purba ribuan tahun Ialu. Jumlah informasi yang harus diolah oleh manusia
dari koran selama seminggu penerbitan lebih banyak daripada seluruh informasi
tertulis yang harus diolah oleh penduduk abad pertengahan sebelum alat cetak
ditemukan.

11
Alvin Tofler dalam buku future shock membagi perkembangan peradaban manusia
itu menjadi 3 gelombang, yaitu:

1. Gelombang 1: Masyarakat Agraris (Pertanian)

Pada fase ini, masyarakat mulai mengenal tekhnologi pertanian, manusia mulai
berubah, dari yang sebelumnya hanya mengandalkan sumberdaya alam secara
langsung dan di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian sudah
berubah untuk memelihara dan memproduksi sendiri sumber makanan dan
pemenuhan kebutuhan melalui proses berternak dan bercocok tanam.

2. Gelombang 2 : Masyarakat industry

Sifat manusia yang serakah, merasa tidak puas dengan hasil produksi mereka
selama ini dalam bercocok tanam dan memanfaatkan sumberdaya alam, kemudian
mencoba memikirkan berbagai alternatif cara untuk memperoleh keuntungan yang
banyak dari pengelolaan sumberdaya yang telah di sediakan oleh alam. Hingga
kemudian membuat manusia yang hidup gelombang ini di sebut juga sebagai
manusia ekonomi.

Perubahan tekhnologi dan proses komunikasi yang paling nyata adalah di tandai
dengan semakin cepatnya mobilitas manusia, barang maupun informasi. Tidak
hanya berbatas negara, tetapi juga terjadi antar negara dan benua. Pada gelombang
ini pula terjadi banyak perang dan penjajahan guna mendapatkan sumberdaya alam
sebanyak-banyaknya untuk mendukung proses industri.

3. Gelombang 3 : Masyarakat Informasi

Personal komputer (home komputer) adalah satu produk yang di produk secara
massivikasi pada awal berkembangnya era ini, mengalami peningkatan pemakaian
yang sangat signifikant pada tahun 1960-1980 dari 10.000 menjadi 10 juta set. Dan
enam tahun kemudian menungkat menjadi 40 juta.

Peradaban manusia gelombang 3 ini selanjutnya disebut juga sebagai


masyarakat informasi, karena peradaban inilah kemudian awal dari munculnya

12
masyarakat yang sebagaian besar anggotanya menjadikan informasi sebagai salah
satu kebutuhan utama dalam hidupnya.

Dan gelombang ke tiga ini masih terus berlanjut hingga sekarang, bagaimana
kita lihat bahwa perkembagan tekhnologi informasi terus saja terjadi dari massa ke
massa. Baik itu tekhnologi yang bersifat fisik seperti handphone, komputer maupun
software, yang berupa berbagai aplikasi yag menyertai produk fisik maupun yang
berdiri sendiri seperti internet dan sebagainya.

C. Hubungan Manusia dengan IPTEKS


Terdapat banyak pengaruh iptek dalam kehidupan manusia. Perubahan satu
paradigm iptek dapat menyebabkan “revolusi” dalam semua bidang kehidupan:
literature, ekonomi, seni, politik, arsitektur, social, dan religi. Dengan kata lain,
iptek menyebabkan manusia tidak hanya bergantung pada alam.
Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari
berbagai hukum alam. Fenomenan gerhanan bulan bagi yang mengetahui iptek
tidak lagi mnyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, beberapa hukum alam dapat
dikontrol. Air yang hukumnya selalu menacari tempat yang lebih rendah dibuat
mampu memanjat gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang
hukumnya harus jatuh kebumi dapat dibuat mampu terbang membawa ratusan
manusia. Barang yang memilki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan
tenggelam, kini dapat diapungkan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari
alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan medasar dalam
semua bidang kehidupan. Teknolgi-teknologi yang telah memebawa perubahan
monumental dalam kehidupan manusia adalah jam (membantu manusia masuk
dalam konteks waktu); kompas (menolong manusia memasuki medan ruang);
teleskop (mendorong manusia untuk melebarkan cakrawala ke ujung kosmis); dan
mikroskop (mendorong manusia ke era sub-atomik).
Teori-teori ilmu pengetahuan yang telah membawa revolusi berfikir manusia
adalah hukum gravitasi (membawa manusia kedalam konteks keteraturan dan
harmoni jagat); penemuan elektromagnetik (membawa revolusi informasi dan
mempertanyakan makna jarak); serta teori evolusi (membawa manusia ke
pemikiran tentang pertumbuhan dan tahapan perkembangan). Manusia, ilmu

13
pengetahuan, teknologi dan seni memiliki hubungan yang unik Karen amanusia
mengciptakan IPTEKS dan manusia juga menggunakan IPTEKS. Sehingga dapat
dikatakan bahwa manusai sebagai objek dan subjek dari IPTEKS.
Sedangkan jika dilihat dari sejarah perkembangan IPTEKS, tampak sekali
bahwa ia berkembang mengikuti alur yang amat logis dan teratur. Iptek lahir untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang menemukan dan mengembangkannya.
Manusia pada dasarnya mempunyai masalah yang kurang lebih sama dan
kebutuhan yang juga sejenis.
Terlepas dari kesamaan-kesamaan yang ada, tampak sekali perbedaan metode
dan cara serta alat antara manusia yang hidup dalam masyarakat tradisional-agraris,
dengan yang hidup dalam masyarakat modern-individualis. Perbedaan-perbedaan
yang mendasar antara lain daam persoalan pembagian kerja (division of labour)
antara warga masyarakat yang satu dengan yang lain. Juga dapat dilihat dari
kecanggihan jenis teknologi yang dimanfaatkannya.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kamus definisi sains adalah pengetahuan yang


diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang
melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi,
misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Menurut
Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu
pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya
mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efesiensi tenaga
kerja menurut keragaman kemampuan. Sedangkan menurut kamus Umum
Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu
(dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya).

Terdapat banyak pengaruh iptek dalam kehidupan manusia.


Perubahan satu paradigm iptek dapat menyebabkan “revolusi” dalam
semua bidang kehidupan: literature, ekonomi, seni, politik, arsitektur,
social, dan religi. Dengan kata lain, iptek menyebabkan manusia tidak
hanya bergantung pada alam. Sedangkan jika dilihat dari sejarah
perkembangan IPTEKS, tampak sekali bahwa ia berkembang mengikuti
alur yang amat logis dan teratur. Iptek lahir untuk memenuhi kebuhtuhan
manusia yang menemukan dan mengembangkannya.

B. Saran

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Seni (IPTEKS) sangat


mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung atau tidak
langsung bahkan dari manusia merasakan perubahan yang sangat berarti
dalam kehidupan sosial budayanya. Oleh karena itu, manusia diharapkan
dapat memanfaatkan IPTEKS dengan baik serta bertanggung jawab.

15
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Abiyoso Wahyu. 2017. “Manusia Sebagai Objek dan Subjek IPTEK dan
Sains”. [ON LINE] Tersedia :
http://abiyosowahyurahardjo.blogspot.com/2017/04/manusia-sebagai-objek-
dan-subjek- iptek.html

Tim Dosen MKU. 2015. “Ilmu Sosial Budaya Dasar”. Jakarta : Universitas Negeri
Jakarta.

Kompasiana.com. 2015. “Gelombang Peradaban Manusia dan Perkembangan


Tekhnologi Komunikasi (Alvin Toffler)”. [ON LINE]. Tersedia :
https://www.kompasiana.com/ocharosita/55090a61a33311aa452e3b44/gelo
mbang-peradaban-manusia-dan-perkembangan-teknologi-komunikasi-alvin-
toffler

16

Anda mungkin juga menyukai