Anda di halaman 1dari 2

Teknik Mutasi untuk Pemuliaan Tanaman - 05-05-2014

BB Biogen, Bogor - http://biogen.litbang.deptan.go.id

Teknik Mutasi untuk Pemuliaan Tanaman


Artikel - Senin, Mei 05, 2014

http://biogen.litbang.deptan.go.id/index.php/2014/05/teknik-mutasi-untuk-pemuliaan-tanaman/

Kebutuhan bibit unggul berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap cekaman biotik maupun abiotik semakin meningkat, sehingga kegiatan pemuliaan tanaman
untuk pembentukan varietas baru harus dilakukan. Yang dimaksud dengan pemuliaan adalah memperoleh atau mengembangkan suatu tanaman sehingga
menjadi lebih baik dan menguntungkan bagi kehidupan manusia.

Ruang lingkup pemuliaan meliputi: pembentukan keragaman genetik (sebagai populasi dasar/bahan dasar
proses pemuliaan tanaman sebagai materi untuk seleksi dan bahan persilangan), dan seleksi dengan
melakukan pengujian-pengujian individu-individu yang kualitasnya unggul sebelum varietas baru dilepas.
Peningkatan keragaman genetik dapat dilakukan melalui introduksi, hibridisasi, seleksi, bioteknologi dan
mutasi. Mutasi merupakan salah satu teknik yang telah dikembangkan secara luas sebagai upaya untuk
meningkatkan keragaman genetic tanaman untuk mendapatkan sifat baru sebagai sarana untuk perbaikan
genetic tanaman, terutama pada tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetative sehingga keragaman
genetiknya rendah atau untuk mendapatkan karakter baru dimana sifat tersebut tidak dijumpai pada gene
poll yang ada.

Yang disebut mutasi adalah perubahan materi genetik pada makluk hidup yang terjadi secara tiba-tiba
dan secara acak serta diwariskan. Mutasi yang terjadi dapat diwariskan dan dapat kembali normal
(epigenetik). Mutasi dapat terjadi secara alami maupun sengaja di induksi untuk tujuan tertentu untuk
perbaikan genetic tanaman. Mutasi alami dapat terjadi disebabkan adanya sinar surya, maupun energi
listrik seperti petir. Mutasi buatan untuk tujuan pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan memberikan
mutagen. Mutagen yang dapat digunakan untuk mendapatkan mutan ada dua golongan yaitu mutagen
fisik dan mutagen kimia. Yang termasuk dalam mutagen fisik antara lain sinar x, sinar gamma dan sinar
ultra violet. Yang termasuk dalam mutagen kimia antara lain Ethyl Methan Sulfonat, Diethyl sulfat, Ethyl
Amin dan kolkisin.

Perakitan varietas baru melalui mutasi telah berkembang luas, negara paling banyak menghasilkan
varietas baru adalah Asia, Amerika, Eropa, diikuti Rusia, Belanda dan Jepang. Adapun tanaman pangan
paling banyak dikembangkan adalah pada padi. Pada tanaman hortikultura seperti tanaman hias
pengembangan varietas baru hasil mutasi menduduki jumlah terbanyak, karakter baru yang diperoleh
antara lain mutu hasil, rasa, warna dan ukuran serta toleransi terhadap cekaman biotik maupun abiotik..

Induksi mutasi menggunakan iradiasi menghasilkan mutan paling banyak (sekitar 75%) bila
dibandingkan menggunakan perlakuan lainnya seperti mutagen kimia. Keuntungan menggunaan sinar
gamma adalah dosis yang digunakan lebih akurat dan penetrasi penyinaran ke dalam sel bersifat
homogen. Sedangkan keuntungan menggunakan mutagen kimia adalah laju mutasinya tinggi, dan
didominasi mutasi titik. Perubahan yang ditimbulkan karena pemberian mutagen baik fisik maupun kimia
dapat terjadi pada tingkat genom, kromosom, dan DNA. Mutasi dibedakan menjadi mutasi kecil (mutasi
gen) dan mutasi besar (mutasi kromosom). Mutasi kecil adalah perubahan yang terjadi pada susunan
molekul gen (DNA), sedangkan lokus gennya tetap. Mutasi jenis ini menimbulkan alela. Sedangkan
mutasi besar adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan kromosom. Mutasi gen disebut
juga mutasi titik. Mutasi ini terjadi karena perubahan urutan basa pada DNA atau dapat dikatakan sebagai

page 1 / 2
Teknik Mutasi untuk Pemuliaan Tanaman - 05-05-2014
BB Biogen, Bogor - http://biogen.litbang.deptan.go.id

perubahan nukleotida pada DNA. Mutasi Kromosom, kromosom merupakan struktur didalam sel berupa
deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA yang menghubungkan gen sebagai kelompok
satu rangkaian. Kromosom memiliki dua lengan, yang panjangnya kadangkala sama dan kadangkala tidak
sama, lengan-lengan itu bergabung pada sentromer (lokasi menempelnya benang spindel selama
pembelahan mitosis dan meiosis. Pengaruh bahan mutagen, khususnya radiasi, yang paling banyak terjadi
pada kromosom tanaman adalah pecahnya benang kromosom (Chromosome breakage atau chromosome
aberration). Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur kromosom
mutasi pada tingkat kromosom disebut aberasi.

Teknik mutasi dikombinasikan dengan kultur in vitro telah dikembangkan dan telah menghasilkan
berbagai varietas unggul untuk ketahanan terhadap cekaman biotic maupun abiotik. Keragaman yang
dihasilkan pada sel somatic disebut dengan keragaman somaklonal. Ada beberapa pendekatan yang dapat
dilakukan untuk mendapatkan variasi somaklonal yaitu: 1. Menumbuhkan kalus atau suspensi sel pada
beberapa siklus. 2. Meregenerasikan tanaman dalam jumlah besar dari kultur yang telah mengalami siklus
yang lama. 3. Skrening/seleksi untuk sifat tertentu pada tanaman hasil regenerasi atau turunannya, melalui
seleksi in vitro menggunakan cekaman seperti cekaman biotik atau abiotik, herbisida, garam dll. 4.
Pengujian dan seleksi varian sampai generasi lanjut pada sifat yang diinginkan. 5. Perbanyaan pada mutan
yang sudah stabil untuk mendapatkan genotipe baru.

Beberapa tanaman hasil mutasi kombinasi yang telah dilepas antara lain pada mawar Rosmarum,Yulikara
dan Rosanda oleh Balithi dan pada tanaman nilam dengan nama Patchouly 1 dan 2 oleh Balitro. Galur
mutan hasil keragaman somaklonal pada tanaman nilam, pisang, kedelai, gandum dan padi untuk
toelransi terhadap kekeringan, ketahanan terhadap fusarium, dan umur genjah sedang dalam taraf
pengujian di BB Biogen (oleh Prof.Dr. Endang Gati Lestari).

Contoh beberapa sifat baru yang diperoleh dari keragaman somaklonal dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Berbagai perubahan sifat akibat variasi somaklonal

Jenis tanaman Sifat baru yang dihasilkan


Tebu Resisten terhadap Fiji dan Downy mildew Eyespot
Kentang Resisten terhadap Fusarium oxysporum dan Phytophtora infestans
Jagung Resisten terhadap Helmintosporium maydis
Gandum Resisten terhadap Helmintosporium, Toleran panas/kekeringan
Padi Tahan penyakit Blas, Menjadi lebih pendek, resisten terhadap
genangan, produksi lebih tinggi dan toleran garam tinggi

_______________________________________________

PDF generated by BB Biogen, Bogor

page 2 / 2

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai