Dampak penyalahgunaan iptek pada kehidupan sosial dan budaya
Pengaruh negatif ipteks secara manusiawi dirasakan pada masyarakat dewasa ini, terlihat dari kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia pada saat ini telah begitu jauh di pengaruhi oleh ipteks. Gambaran kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Situasi tertekan, manusia mengalami ketegangan akibat penyerapan ipteks dan
mekanisme ipteks. Manusia melebur dengan mekanisme ipteks, menuntut kualitas dari manusia, tetapi kadang manusia tidak hadir di dalamnya atau pekerjaannya. Contoh : pada sistem industri dan berjalan, seorang pekerja meskipun sakit atau lemah ataupun ada berita duka bahwa anaknya sedang sakit di ruamah sakit, mungkin pekerjaan itu tidak dapat ditinggalkan sebab akan membuat macet garis produksi dan upah bagi temannya. Keadaan tertekan demikian, akan menghilangkan nilai-nilai sosial dan tidak manusiawi lagi. b. Perubahan ruang dan lingkungan manusia. Ipteks telah mengubah lingkungan manusia dan hakikat manusia. Contoh : manusia dalam hal makan atau tidur tidak di tentukan oleh lapar atau mengantuk, tapi di atur oleh jam. c. Perubahan waktu dan gerak manusia. Akibat ipteks, manusia terlepas dari hakikat kehidupan. Contoh : sebelumnya tidur di atur dan diukur sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam hidup manusia yang sifatnya kongkret dan alamiah. Tetapi sekarang waktu menjadi abstrak dengan pembagian jam, menit, dan detik. Waktu hanya memiliki kuantitas belaka tidak ada nilai kualitas manusiawi dan sosial. d. Terbentuknya suatu masyarakat massa. Artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat kolektif. Hal ini di buktikan bila ada perubahan norma dalam masyarakat, maka muncul kegoncangan. Masyarakat kita memegang nilai-nilai asli seperti agama atau adat istiadat secara ideologis, akan tetapi struktur masyarakat ataupun dunia norma pokoknya tetap saja hukum ekonomi, politik, atau persaingan keras. Proses sekularitasi sedang berjalan secara tidak disadari. Proses massafikasi yang melanda kita dewasa ini, telah menghilangkan nilai-nilai hubungan sosial suatu komunitas padahal individu perlu hubungan sosial. e. Iptek manusiawi dalam arti ketat. Artinya ipteks manusiawi harus memberikan kepada manusia suatu kehidupan manusia yang sehat dan seimbang, bebas dari tekanan-tekanan. Manusia bukan menjadi objek iptek tetapi harus menjadi subjek iptek.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, memiliki ciri-ciri sebagai berikut
a. Rasionalitas artinya tindakan sepontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanankan dengan perhitungan rasional. b. Artifisialitas artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah. c. Otomatisme artinya dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan serba otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis. d. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan. e. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi, dan saling bergantung. f. Universalisme artinya teknik melampui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan. g. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri