Pedoman Pemeriksaan Umum
Pedoman Pemeriksaan Umum
UMUM
Nomor:
Revisi Ke:
Berlaku Tgl:
Email:tunjunganpuskesmas@yahoo.co.id
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas berkah dan rahmat Nya,
sehingga tersusunlah buku pedoman Pemeriksaan umum Puskesmas Tunjungan ini.
Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang sangat
penting, khususnya di Instalasi pemeriksaan umum, buku ini akan menjadi acuan
bagi petugas untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai
dengan batasan dan tanggung jawab masing – masing. Disamping itu, dalam
rangka meningkatkan mutu puskesmas dan melaksanakan visi dan misinya,
diperlukan Pedoman Pelayanan untuk pemeriksaan umum agar senantiasa dapat
menjaga mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari
berbagai pihak sangat kami harapkan untuk revisi dikemudian hari.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
A. Denah Ruang............................................................................................ 1
B. Standar Fasilitas ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam melakukan
pemeriksaan di ruang pelayanan umum
C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pelayanan umum adalah semua petugas yang ada di Ruang
pelayanan umum yang terdiri dari tenaga medis dan para medis
E. Batasan Operasional
F. Landasan Hukum
1.TenagaMedis
Tenaga medis yang ada di pemeriksaan umum adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan
kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter spesialis serta lulus dalam
kredential yang di lakukan oleh puskesmas.
2.TenagaParaMedis
Untuk menunjang pelayanan perawatan di pemeriksaan umum harus di dukung oleh
tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan yang
mendukung dalam pelayanan pemeriksaan umum
Ketentuan lainnya:
1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja dalam
pemeriksaan umum.
2. Penanggung jawab pemeriksaan umum Puskesmas adalah dokter Puskesmas
3. Setiap petugas pemeriksaan umum harus mempunyai uraian tugas yang
tertulis dan diketahui oleh kepala Puskesmas.
B.Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan tenaga di pemeriksaan umum Puskesmas Tunjungan diatur
sesuai jam buka puskesmas untuk semua petugas.
B. Jadwal Kegiatan
A. Denah Ruang
Kursi
Wash
tafel
Rak Buku
Kursi Meja
Kursi
printer
Kursi
kursi
Tempat tidur
lemari
Pemeriksaan
B. Standar Fasilitas
a. Ruangan
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan yang
dipergunakan, aktifitas dan jumlah petugas yang berhubungan dengan pasien
untuk kebutuhan pemeriksaan umum. Semua ruangan harus mempunyai tata
ruang yang baik sesuai alur pelayanan dan memperoleh sinar
matahari/cahaya dalam jumlah yang cukup.
Konstruksi ruang pemeriksaan umumadalah sebagai berikut:
1. Dinding terbuat dari tembok permanen warna terang, menggunakan cat
yang tidak luntur. Permukaan dinding harus rata agar mudah dibersihkan,
tidak tembus cairan serta tahan terhadap desinfektan.
2. Langit-langit terbuat dari bahan yang kuat, warna terang dan mudah
dibersihkan.
3. Pintu harus kuat rapat dapat mencegah masuknya serangga dan binatang
lainnya.
4. Jendela.
5. Stop kontak dan saklar.
6. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, berwarna terang
dan tahan terhadap perusakan oleh bahan kimia, kedap air, permukaan
rata dan tidak licin. Bagian yang selalu kontak dengan air harus
mempunyai kemiringan yang cukup kearah saluran pembuangan
air limbah.
7. Meja terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata dan mudah
dibersihkan. Meja untuk instrumen elektronik harus tahan getaran.
b. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang secara umum meliputi:
1. Keselamatan dan keamanan kerja.
2. Ventilasi: 1/3 x luas lantai atau AC 1 PK/20m2 yang disertai dengan sistem
pertukaran udara yang cukup.
3. Penerangan harus cukup untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian
4. Air bersih, mengalir, jernih, dapat menggunakan air PDAM atau air bersih
yang memenuhi syarat.
5. Listrik mempunyai aliran tersendiri dengan tegangan stabil, kapasitas harus
cukup. Kualitas arus, tegangan dan frekuensi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.Keamanan dan pengamanan jaringan instalasi listrik terjamin.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
1. Anamnesa
a. Petugas mengucapkan salam,
b. Petugas menanyakan identitas pasien,
c. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan nama dalam
Rekam Medis,
d. Petugas menanyakan keluhan utama pasien,
e. Petugas menayakan riwayat penyakit sekarang,
f. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu,
g. Petugas menanyakan hal-hal lain sesuai penyakitnya,
h. Petugas mencatat hasil anamnesis dalam Rekam Medis.
2. Pemeriksaan vital sign
- Mengukur Tekanan Darah
a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam Medis,
c. Jika ada ketidaksesuaian data petugas mengkonfirmasikan dengan
sub unit pendaftaran,
d. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
e. Petugas mempersiapkan alat terdiri dari Tensi meter, bolpoin dan
buku catatan
f. Petugas mendekatkan alat kesamping klien,
g. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuanya,
h. Petugas mengatur posisi klien : duduk atau berbaring yang nyaman
dengan lengan tersokong setinggi jantung dan telapak tangan
menghadap ke atas,
i. Petugas membuka pakaian yang menutup lengan atas,
j. Petugas melakukan palpasi artheri brachialis dan menempatkan
manset 2,5 cm diatas sisi denyut arteri brachialis,
k. Petugas melakukan palpasi arteri brachialis sampai memompa
manset sampai tekanan 30 mmhg diatas dititik dimana denyut arteri
menghilang perlahan kempiskan manset perhatikan sampai saat
denyut kembali teraba (Sistolik palpasi),
l. Petugas mengempiskan manset sepenuhnya dan tunggu selama
30 detik,
m. Petugas menempatkan bagian telinga stetoskop ke telinga pemeriksa,
n. Petugas mencari kembali arteri brachialis dan tempatkan
diagfragma stetoskop diatasnya,
o. Petugas menutup kantong tekanan kearah putaran jarum jam
sampai kencang,
p. Petugas memompa manset sampai 30 mmhg diatas hasil palpasi
sistolik klien,
q. Petugas membuka katup secara perlahan sehingga memungkinkan
air raksa turun rata-rata 2-3 mmHg perdetik,
r. Petugas memperhatikan titik pada manometer saat bunyi pertama jelas
terdengar,
s. Petugas melanjutkan membuka katup secara perlahan dan perhatikan
titik dimana bunyi menghilang,
t. Petugas mengkempiskan manset dengan cepat dan total,
u. Bila mengulang prosedur, petugas menunggu sampai 30 detik,
v. Petugas membuka manset dan lipat serta simpan dengan baik,
w. Petugas menutup lengan atas dan bantu klien untuk posisi yang
diinginkan,
x. Petugas menginformasikan hasil pada klien,
y. Petugas mendokumentasikan hasil pengukuran
z. Petugas menulis hasil pemeriksaan yang dilakukan pada form
rekam medis,
- Pemeriksaan nadi
1. Petugas mempersiapkan alat terdiri dari jam tangan/arloji, bolpoin
dan buku catatan
2. Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan,
3. Petugas membawa alat – alat ke dekat pasien,
4. Petugas mencuci tangan,
5. Petugas mempersiapkan pasien berbaring atau duduk dengan
tenang,
6. Petugas memegang tangan pasien dengan pergelangannya dengan
jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Disini akan teraba denyut
nadi Artheri Radialis,
7. Petugas memegang alat penghitung nadi / arloji dengan tangan yang
lain,
8. Petugas menghitung denyut nadi selama satu menit,
9. Petugas mendokumentasikan hasilnya,
- Menghitung pernafasan
a. Petugas mempersiapkan alat,
b. Petugas melakukan cuci tangan sebelum tindakan,
c. Petugas memberitahu dan menjelaskan maksud tujuan dilakukan
tindakan tersebut,
d. Petugas membuka baju yang menutupi dada dan perut pasien,
e. Petugas melihat naik turun dada dan memulai menghitung dengan
menekan tombol start pada alat waktu penghitung pernafasan,
f. Petugas menghitung pernafasan dengan memegang pergelangan
tangan pasien,
g. Petugas menghitung dengan cermat dan teliti,
h. Petugas menghitung pernafasan selama satu menit,
i. Petugas melakukan cuci tangan setelah tindakan,
j. Petugas mendokumentasikan hasil tindakannya.
4. Pemeriksaan Fisik
5. Penegakkan diagnosa
a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut,
b. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis, jika ada ketidaksesuaian data petugas
mengkonfirmasikan dengan ruangan pendaftaran,
c. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
mengukur berat badan( pada pasien anak) dan dicatat dalam
buku Rekam Medis,
d. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
e. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang pasien dikirim ke
penunjang diagnostik (Laborat),
f. Petugas menegakkan diagnosa guna membuat rencana dan
pelaksanaan asuhan
g. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dicatat dalam rekam
medik
6. Rujukan Eksternal
a. Petugas melakukan anamnesa dan melakukan pemeriksaan
fisik pada pasien.
b. Petugas mengisi form rujukan yang sudah disediakan (
Jamkesda / Umum), untuk pasien JKN petugas mengisi blanko
form online pada computer dan mencetaknya.
c. Petugas mencatat dalam buku register rujukan eksternal
d. Petugas menyerahkan form rujukan yang sudah di isi ke pasien
dengan memberikan informasi kepada pasien untuk diserahkan
ke ruangan pendaftaran untuk dibubuhi stempel puskesmas,
serta nomer Rujukan untuk rujukan umum dan jamkesda
meliputi No. Urut/Bulan/Tahun dan dimasukan kedalam amplop
7. Resep
a. Petugas mengambil resep,
b. Petugas menulis nama pasien,
c. Petugas menulis tanggal pemberian obat,
d. Petugas menulis nama obat,
e. Petugas menulis sediaan obat,
f. Petugas menulis jumlah obat dalam angka romawi,
g. Petugas menulis aturan pakai,
h. Petugas menulis keterangan lain bila perlu,
i. Petugas memberi paraf,
j. Petugas memberikan lembar resep pada pasien untuk diserahkan
ke Ruangan farmasi.
8. Membuat Surat Keterangan Dokter
a. Petugas menyiapkan Form surat keterangan dokter,
b. Petugas mengisi Form Surat Keterangan dokter yang
disediakan sesuai dengan hasil anamnesa dan pemeriksaan
fisik.
Pemeriksaan fisik terdiri dari :
Tinggi Badan ( cm )
Berat Badan ( Kg )
Golongan Darah
Tekanan darah (mmHg)
c. Petugas mencatat dalam buku Register Surat Keterangan
Dokter,
d. Petugas memberikan nomor Surat Keterangan Dokter,
e. Petugas memberikan form Surat Keterangan Dokter dan
mempersilahkan pasien untuk meminta stempel Puskesmas di
Ruangan Pendaftaran
.
9. Mengisi rekam medis
a. Petugas menulis hasil Anamnesa,
b. Petugas menulis hasil pemeriksaan yang dilakukan,
c. Petugas menulis diagnosa penyakit,
d. Petugas menulis terapi yang diberikan,
e. Petugas memberi paraf
BAB V
LOGISTIK
A. Sarana
A. Pengertian
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana UPT
Puskesmas Tunjungan membuat asuhan pasien lebih aman.
Asesmen resiko
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
Pelaporan dan analisis insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
B. Tujuan
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di UPT Puskesmas Tunjungan
b. Meningkatnya akuntabilitas UPT Puskesmas Tunjungan terhadap pasien dan
masyarakat
c. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di UPTD Puskesmas
Tunjungan
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
Karena “ keberuntungan”
Karena “ pencegahan ”
Karena “ peringanan ”
F. Tata Laksana
1. Melakukan tindakan sesuai dengan indikasi dan kondisi yang terjadi pada
pasien
2. Melakukan tindakan sesuai dengan SOP
3. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “ Pelaporan Insiden
Keselamatan”
4. Melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut
5. Selalu menerapkan prinsip keselamatan pasien dalam bekerja
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Bakuan Mutu
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu,
diperlukan bakuan mutu berupa pedoman/bakuan yang tertulis yang dapat
dijadikan pedoman kerja bagi tenaga pelaksana.
1. Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan
bagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana
baru yang akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis
akan menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab pemeriksaan umum.
5. Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh petugas
pemeriksaan umum dan disahkan oleh penanggung jawab petugas
pemeriksaan umum Puskesmas.
B. Pemantapan Mutu
Pemantapan mutu (quality assurance) pemeriksaan umum adalah
keseluruhan proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin
ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini berupa Pemantapan
Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.
BAB IX PENUTUP