Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN PELAYANAN PEMERIKSAAN

UMUM

Nomor:
Revisi Ke:
Berlaku Tgl:

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA


DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS TUNJUNGAN


Jln. Raya Tunjungan No 80 Telp 0811 295 006

Email:tunjunganpuskesmas@yahoo.co.id

TUNJUNGAN BLORA 58252


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas berkah dan rahmat Nya,
sehingga tersusunlah buku pedoman Pemeriksaan umum Puskesmas Tunjungan ini.

Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang sangat
penting, khususnya di Instalasi pemeriksaan umum, buku ini akan menjadi acuan
bagi petugas untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai
dengan batasan dan tanggung jawab masing – masing. Disamping itu, dalam
rangka meningkatkan mutu puskesmas dan melaksanakan visi dan misinya,
diperlukan Pedoman Pelayanan untuk pemeriksaan umum agar senantiasa dapat
menjaga mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.

Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari
berbagai pihak sangat kami harapkan untuk revisi dikemudian hari.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Tujuan Pedoman ...................................................................................... 1
C. Sasaran Pedoman .................................................................................... 1
D. Ruang Lingkup Pedoman ......................................................................... 1
E. Batasan Operasional ................................................................................ 1
F. Landasan Hukum ...................................................................................... 1

BAB II STANDAR KETENAGAAN..................................................................... 1

A. Kualifikasi Sumber Daya manusia ............................................................ 1


B. Distribusi Ketenagaan ............................................................................... 1
C. Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 1

BAB IIISTANDAR FASILITAS ........................................................................... 1

A. Denah Ruang............................................................................................ 1
B. Standar Fasilitas ....................................................................................... 1

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ................................................................. 1

A. Lingkup Kegiatan ...................................................................................... 1


B. Metode ...................................................................................................... 1
C. Langkah Kegiatan ..................................................................................... 1

BAB V LOGISTIK ............................................................................................... 1

BAB VI KESELAMATAN ..................................................................................... 1

BAB VII KESELAMATAN KERJA ......................................................................... 1

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU........................................................................ 1

BAB IX PENUTUP .............................................................................................. 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan


pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan
dengan waktu sesingkat-singkatnya.Pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit, puskesmas, klinik swasta maupun dokter praktek sesungguhnya tidak
hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan
pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan
kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan
kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan,
kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet
maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan
kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu pelayanan pemeriksaan
umum sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan
pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi
yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan
berikutnya.Sebagai bagian dari Puskesmas, pelayanan umum berupaya
meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek
mutu kesehatanPelayanan umum merupakan salah satu dari jenis layanan di
Puskesmas yang memberikan pelayanan kedokteran umum berupa
pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan penyuluhan kepada pasien atau
masyarakat agar tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit serta
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang
kesehatan.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang


memiliki sertifikat dan kompetensi yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan primer dan terus dilakukan upaya pengembangan kemampuan diri
masing masing personel dalam bentuk keikutsertaan dalam berbagai seminar
dan pelatihan demi meningkatkan kerjasama tim di dalam pelayanan umum.
Dalam menjalankan fungsinya, pelayanan umum terintegrasi dengan
seluruh unit pelayanan lainnya di puskesmas (pelayanan gigi, pelayanan KIA,
pelayanan gizi, pelayanan farmasi, laboratorium dll).Pelayanan umum di UPT
Puskesmas Tunjungan saat ini terdiri dari 1 orang dokter umum dan 4
perawat.Untuk optimalisasi pelayanan umum dilengkapi dengan berbagai
macam alat kesehatan untuk menunjang diagnosa dan pengobatan seperti
tensimeter, termometer, timbangan, stetoskop, pengukur tinggi badan dll.

B. Tujuan Pedoman
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam melakukan
pemeriksaan di ruang pelayanan umum

C. Sasaran Pedoman

Sasaran dari pelayanan umum adalah semua petugas yang ada di Ruang
pelayanan umum yang terdiri dari tenaga medis dan para medis

D. Ruang Lingkup Pedoman

Ruang lingkup pedoman ini meliputi sarana, prasarana, jenis-jenis


pemeriksaan, standart hasil pemeriksaan, keselamatan, dam mutu
pemeriksaan umum.

E. Batasan Operasional

Pelayanan umum merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas


yang memberikan pelayanan kedokteran umum berupa pemeriksaan
kesehatan, pengobatan dan penyuluhan kepada pasien atau masyarakat agar
tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit serta meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan.

Batasan operasional untuk jenis pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :

Batasan Operasional untuk jenis pelayanan tersebut adalah :

1. Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau keluarganya tentang


identitas pasien, penyakit / keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, lamanya sakit dan
pengobatan yang sudah didapatkan
2. Pemeriksaan vital sign adalah pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu,
Pernafasan
- Mengukur Tekanan Darah adalah Melakukan pengukuran tekanan
darah(hasil dari curah jantungdan tahanan pembuluh perifer) dengan
mrenggunakan spigmomanometer
- Mengukur tubuh per axila adalah suatu tindakan untuk mengetahui
derajat panas yang dihasilkan oleh tubuh pasien sebagai
keseimbangan dari adanya pembakaran dalam tubuh dan panas yang
dikeluarkan
- Pemeriksaan nadiadalah cara untuk mengetahui jumlah denyut nadi
pasien selama satu menit
- Menghitung pernafasan adalah cara mengetahui jumlah frekuensi
pernafasan dengan menggunakan penunjuk waktu
3. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Mengukur tinggi badan adalah suatu tindakan untuk mengetahui tinggi
badan seseorang dengan menggunakan alat ukur mikrotoa, sedangkan
Mengukur Berat Badan dewasa / anak adalah cara untuk mengetahui
Berat Badan Dewasa / Anak dengan menggunakan timbangan.
4. Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan mencakup :
a. Inspeksi : Keadaan umum pasien secara visual
b. Palpasi : Pemeriksaan raba( perabaanbenjolan konsistensi
hepar / lien)
c. Perkusi : Pemeriksaan ketuk (batas jantung, paru, hepar, asites)
d. Auskultasi : untuk mengetahui keadaan jantung, paru dan
peristaltik usus, Periksa dengan menggunakan stetoskop
5. Pemeriksaan Penunjang adalah pemeriksaan yang diperlukan untuk
membantu menegakkan diagnosa penyakit yaitu Laboratorium, EKG,
USG
6. Penegakkan diagnosa adalah menetapkan jenis penyakit yang diderita
oleh pasien berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh dokter atau oleh paramedik
apabila dokter tidak ada.
7. Rujukan Internal adalah rujukan yang ditujukan atau berasal dari sub
unit lain dalam lingkungan Puskesmas
8. Rujukan Eksternal adalah rujukan ke fasilitas kesehatan di luar
Puskesmas untuk pasien yang tidak mampu ditangani di puskesmas di
berikan surat rujukan ke Rumah Sakit dengan menggunakan blanko surat
rujukan yang tersedia sesuai jenis pasien ( umum, jamkesda atau BPJS)
9. Resep adalah perintah tertulis tentang cara pemberian obat, dapat
berupa resep internal yang hanya dapat dilayani di ruangan farmasi
Puskesmas Tunjungan dan resep luar yang dapat dibeli di apotek atau
pelayanan farmasi di luar ruangan farmasi Puskesmas Tunjungan.
10. Membuat Surat Keterangan Dokter adalah cara untuk memberikan
informasi tentang hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik dokter dalam
sebuah lembar kertas, sebagai bukti keterangan pemeriksaan dari dokter.
11. Pemeriksaan Kesehatan Haji adalahcara untuk memberikan informasi
tentang hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik dokter dalam sebuah
lembar kertas, sebagai bukti keterangan pemeriksaan kesehatan haji dari
dokter.
12. Mengisi rekam medis adalah cara untuk mengisi hasil anamnesa dan
pemeriksaan dengan menggunakan form rekam medis.

F. Landasan Hukum

1.Permenkes 75 th 2014 tentang PUSKESMAS

2. Permenkes No 1691 tentang keselamatan pasien


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya manusia

Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di PEMERIKSAAN UMUM adalah :

1.TenagaMedis
Tenaga medis yang ada di pemeriksaan umum adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan
kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter spesialis serta lulus dalam
kredential yang di lakukan oleh puskesmas.

2.TenagaParaMedis
Untuk menunjang pelayanan perawatan di pemeriksaan umum harus di dukung oleh
tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan yang
mendukung dalam pelayanan pemeriksaan umum

Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Jenis, Kualifikasi dan Jumlah Tenaga dalam Pemeriksaan umum


Puskesmas Tunjungan :

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


1 Tenaga Medis Dokter 1
2 Tenaga Non Medis Perawat 4

Ketentuan lainnya:
1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja dalam
pemeriksaan umum.
2. Penanggung jawab pemeriksaan umum Puskesmas adalah dokter Puskesmas
3. Setiap petugas pemeriksaan umum harus mempunyai uraian tugas yang
tertulis dan diketahui oleh kepala Puskesmas.

B.Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan tenaga di pemeriksaan umum Puskesmas Tunjungan diatur
sesuai jam buka puskesmas untuk semua petugas.
B. Jadwal Kegiatan

Jadwal Pelayanan pemeriksaan umum Puskesmas Tunjungan


Senin-Kamis jam 07.30-14.00 WIB
Jumat jam 07.30-11.00 WIB
Sabtu jam 07.30-12.30 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Kursi
Wash
tafel
Rak Buku

Kursi Meja
Kursi
printer

Meja Kerja Kursi Kursi

Kursi
kursi

Tempat tidur
lemari
Pemeriksaan

B. Standar Fasilitas

a. Ruangan
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan yang
dipergunakan, aktifitas dan jumlah petugas yang berhubungan dengan pasien
untuk kebutuhan pemeriksaan umum. Semua ruangan harus mempunyai tata
ruang yang baik sesuai alur pelayanan dan memperoleh sinar
matahari/cahaya dalam jumlah yang cukup.
Konstruksi ruang pemeriksaan umumadalah sebagai berikut:
1. Dinding terbuat dari tembok permanen warna terang, menggunakan cat
yang tidak luntur. Permukaan dinding harus rata agar mudah dibersihkan,
tidak tembus cairan serta tahan terhadap desinfektan.
2. Langit-langit terbuat dari bahan yang kuat, warna terang dan mudah
dibersihkan.
3. Pintu harus kuat rapat dapat mencegah masuknya serangga dan binatang
lainnya.
4. Jendela.
5. Stop kontak dan saklar.
6. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, berwarna terang
dan tahan terhadap perusakan oleh bahan kimia, kedap air, permukaan
rata dan tidak licin. Bagian yang selalu kontak dengan air harus
mempunyai kemiringan yang cukup kearah saluran pembuangan
air limbah.
7. Meja terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata dan mudah
dibersihkan. Meja untuk instrumen elektronik harus tahan getaran.

b. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang secara umum meliputi:
1. Keselamatan dan keamanan kerja.
2. Ventilasi: 1/3 x luas lantai atau AC 1 PK/20m2 yang disertai dengan sistem
pertukaran udara yang cukup.
3. Penerangan harus cukup untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian
4. Air bersih, mengalir, jernih, dapat menggunakan air PDAM atau air bersih
yang memenuhi syarat.
5. Listrik mempunyai aliran tersendiri dengan tegangan stabil, kapasitas harus
cukup. Kualitas arus, tegangan dan frekuensi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.Keamanan dan pengamanan jaringan instalasi listrik terjamin.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

Kemampuan pemeriksaan umum di Puskesmas meliputi pemeriksaan-


pemeriksaan dasar seperti:
- anamnesa
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan penunjang
- peresepan oleh dokter
B. Metode
C. Langkah Kegiatan

Langkah Kegiatan Pemeriksaan umum:

1. Anamnesa
a. Petugas mengucapkan salam,
b. Petugas menanyakan identitas pasien,
c. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan nama dalam
Rekam Medis,
d. Petugas menanyakan keluhan utama pasien,
e. Petugas menayakan riwayat penyakit sekarang,
f. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu,
g. Petugas menanyakan hal-hal lain sesuai penyakitnya,
h. Petugas mencatat hasil anamnesis dalam Rekam Medis.
2. Pemeriksaan vital sign
- Mengukur Tekanan Darah
a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam Medis,
c. Jika ada ketidaksesuaian data petugas mengkonfirmasikan dengan
sub unit pendaftaran,
d. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
e. Petugas mempersiapkan alat terdiri dari Tensi meter, bolpoin dan
buku catatan
f. Petugas mendekatkan alat kesamping klien,
g. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuanya,
h. Petugas mengatur posisi klien : duduk atau berbaring yang nyaman
dengan lengan tersokong setinggi jantung dan telapak tangan
menghadap ke atas,
i. Petugas membuka pakaian yang menutup lengan atas,
j. Petugas melakukan palpasi artheri brachialis dan menempatkan
manset 2,5 cm diatas sisi denyut arteri brachialis,
k. Petugas melakukan palpasi arteri brachialis sampai memompa
manset sampai tekanan 30 mmhg diatas dititik dimana denyut arteri
menghilang perlahan kempiskan manset perhatikan sampai saat
denyut kembali teraba (Sistolik palpasi),
l. Petugas mengempiskan manset sepenuhnya dan tunggu selama
30 detik,
m. Petugas menempatkan bagian telinga stetoskop ke telinga pemeriksa,
n. Petugas mencari kembali arteri brachialis dan tempatkan
diagfragma stetoskop diatasnya,
o. Petugas menutup kantong tekanan kearah putaran jarum jam
sampai kencang,
p. Petugas memompa manset sampai 30 mmhg diatas hasil palpasi
sistolik klien,
q. Petugas membuka katup secara perlahan sehingga memungkinkan
air raksa turun rata-rata 2-3 mmHg perdetik,
r. Petugas memperhatikan titik pada manometer saat bunyi pertama jelas
terdengar,
s. Petugas melanjutkan membuka katup secara perlahan dan perhatikan
titik dimana bunyi menghilang,
t. Petugas mengkempiskan manset dengan cepat dan total,
u. Bila mengulang prosedur, petugas menunggu sampai 30 detik,
v. Petugas membuka manset dan lipat serta simpan dengan baik,
w. Petugas menutup lengan atas dan bantu klien untuk posisi yang
diinginkan,
x. Petugas menginformasikan hasil pada klien,
y. Petugas mendokumentasikan hasil pengukuran
z. Petugas menulis hasil pemeriksaan yang dilakukan pada form
rekam medis,

- Mengukur suhu tubuh per axila


- Petugas mencuci tangan
- Petugas mengatur posisi pasien terlentang atau duduk
- Petugas menyingkirkan pakaian dari bahu untuk memastikan kondisi
ketiak dalam keadaan kering / lembab
- Petugas mempersilahkan pasein mengeringkan ketiak dengan tissue
apabila ketiak dalam keadaan lembab.
- Petugas menyiapkan termometer
- Petugas memastikan posisi air raksa berada pada angka nol
- Petugas meletakkan termometer dari tengah aksila, turunkan lengan
menjepit termometer dan taruh lengan menyilang di dada pasien.
- Petugas membiarkan termometer selama 5 – 10 menit atau sesuai
ketentuan
- Petugas membaca termometer sejajar dengan mata
- Petugas memberitahu pasien berapa suhunya
- Petugas mencuci termometer dalam air sabun bilas sampai bersih,
keringkan
- Petugas mengembalikan posisi air raksa ke angka nol dengan cara
mengipas – ngipaskan thermometer dari atas kebawah
- Petugas menyimpan kembali thermometer pada tempatnya.
- Petugas membantu pasien merapikan pakaian pasien
- Petugas mencuci tangan dan mengeringkan tangan dengan tissue
Petugas mencatat pada rekam medik

- Pemeriksaan nadi
1. Petugas mempersiapkan alat terdiri dari jam tangan/arloji, bolpoin
dan buku catatan
2. Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan,
3. Petugas membawa alat – alat ke dekat pasien,
4. Petugas mencuci tangan,
5. Petugas mempersiapkan pasien berbaring atau duduk dengan
tenang,
6. Petugas memegang tangan pasien dengan pergelangannya dengan
jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Disini akan teraba denyut
nadi Artheri Radialis,
7. Petugas memegang alat penghitung nadi / arloji dengan tangan yang
lain,
8. Petugas menghitung denyut nadi selama satu menit,
9. Petugas mendokumentasikan hasilnya,

- Menghitung pernafasan
a. Petugas mempersiapkan alat,
b. Petugas melakukan cuci tangan sebelum tindakan,
c. Petugas memberitahu dan menjelaskan maksud tujuan dilakukan
tindakan tersebut,
d. Petugas membuka baju yang menutupi dada dan perut pasien,
e. Petugas melihat naik turun dada dan memulai menghitung dengan
menekan tombol start pada alat waktu penghitung pernafasan,
f. Petugas menghitung pernafasan dengan memegang pergelangan
tangan pasien,
g. Petugas menghitung dengan cermat dan teliti,
h. Petugas menghitung pernafasan selama satu menit,
i. Petugas melakukan cuci tangan setelah tindakan,
j. Petugas mendokumentasikan hasil tindakannya.

3. Pengukuran tinggi badan dan berat badan


- Mengukur tinggi badan
a. Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan,
b. Petugas menganjurkan pasien melepas alas kaki,
c. Petugas mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat
pengukuran, menghadap petugas,
d. Petugas menarik alat pengukur tinggi badan tepat pada kepala
pasien,
e. Petugas melihat skala yang ada pada pengukur tinggi badan,
f. Setelah selesai pengukuran, petugas mempersilahkan pasien
untuk memakai alas kaki kembali,
g. Petugas mencatat hasil pengukuran pada Rekam Medis

- Mengukur Berat Badan dewasa / anak


a. Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan,
b. Petugas menganjurkan pasien melepas alas kaki,
c. Petugas mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat
pengukuran, menghadap petugas,
d. Petugas menarik alat pengukur tinggi badan tepat pada kepala
pasien,
e. Petugas melihat skala yang ada pada pengukur tinggi badan,
f. Setelah selesai pengukuran, petugas mempersilahkan pasien untuk
memakai alas kaki kembali,
g. Petugas mencatat hasil pengukuran pada Rekam Medis

4. Pemeriksaan Fisik

a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut,


b. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam Medis, jika
ada ketidaksesuaian data petugas mengkonfirmasikan dengan
ruangan pendaftaran,
c. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah dan mengukur
berat badan( pada pasien anak) dan dicatat dalam buku Rekam
Medis,
d. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
Pemeriksaan fisik meliputi :
- Inspeksi : Keadaan umum pasien secara visual
- Palpasi : Pemeriksaan raba( perabaanbenjolan
konsistensi hepar / lien)
- Perkusi : Pemeriksaan ketuk (batas jantung, paru, hepar,
asites)
- Auskultasi : untuk mengetahui keadaan jantung, paru dan
peristaltik usus, Periksa dengan menggunakan stetoskop
e. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang pasien dikirim ke
penunjang diagnostik (Laborat),
f. Petugas menegakkan diagnosa, bila perlu tindakan medis
petudas/ dokter melakukan tindakan medis dan menulis tarif
tindakan di kwitansi, bila perlu rujukan membuat surat rujukan,
g. Bila pasien memerlukan obat, petugas memberikan resep dan
dicatat di Rekam Medik,
h. Petugas melakukan pencatatan di buku register,
i. Petugas menyerahkan resep kepada pasien dan dipersilahkan ke
ruangan farmasi,
c. Pada akhir pelayanan petugas mengembalikan Rekam Medik ke
bagian pendaftaran

5. Penegakkan diagnosa
a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut,
b. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis, jika ada ketidaksesuaian data petugas
mengkonfirmasikan dengan ruangan pendaftaran,
c. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
mengukur berat badan( pada pasien anak) dan dicatat dalam
buku Rekam Medis,
d. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
e. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang pasien dikirim ke
penunjang diagnostik (Laborat),
f. Petugas menegakkan diagnosa guna membuat rencana dan
pelaksanaan asuhan
g. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dicatat dalam rekam
medik

6. Rujukan Eksternal
a. Petugas melakukan anamnesa dan melakukan pemeriksaan
fisik pada pasien.
b. Petugas mengisi form rujukan yang sudah disediakan (
Jamkesda / Umum), untuk pasien JKN petugas mengisi blanko
form online pada computer dan mencetaknya.
c. Petugas mencatat dalam buku register rujukan eksternal
d. Petugas menyerahkan form rujukan yang sudah di isi ke pasien
dengan memberikan informasi kepada pasien untuk diserahkan
ke ruangan pendaftaran untuk dibubuhi stempel puskesmas,
serta nomer Rujukan untuk rujukan umum dan jamkesda
meliputi No. Urut/Bulan/Tahun dan dimasukan kedalam amplop
7. Resep
a. Petugas mengambil resep,
b. Petugas menulis nama pasien,
c. Petugas menulis tanggal pemberian obat,
d. Petugas menulis nama obat,
e. Petugas menulis sediaan obat,
f. Petugas menulis jumlah obat dalam angka romawi,
g. Petugas menulis aturan pakai,
h. Petugas menulis keterangan lain bila perlu,
i. Petugas memberi paraf,
j. Petugas memberikan lembar resep pada pasien untuk diserahkan
ke Ruangan farmasi.
8. Membuat Surat Keterangan Dokter
a. Petugas menyiapkan Form surat keterangan dokter,
b. Petugas mengisi Form Surat Keterangan dokter yang
disediakan sesuai dengan hasil anamnesa dan pemeriksaan
fisik.
Pemeriksaan fisik terdiri dari :
 Tinggi Badan ( cm )
 Berat Badan ( Kg )
 Golongan Darah
 Tekanan darah (mmHg)
c. Petugas mencatat dalam buku Register Surat Keterangan
Dokter,
d. Petugas memberikan nomor Surat Keterangan Dokter,
e. Petugas memberikan form Surat Keterangan Dokter dan
mempersilahkan pasien untuk meminta stempel Puskesmas di
Ruangan Pendaftaran
.
9. Mengisi rekam medis
a. Petugas menulis hasil Anamnesa,
b. Petugas menulis hasil pemeriksaan yang dilakukan,
c. Petugas menulis diagnosa penyakit,
d. Petugas menulis terapi yang diberikan,
e. Petugas memberi paraf
BAB V
LOGISTIK

A. Sarana

Sarana pemeriksaan umum merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan


fisik bangunan/ruangan pemeriksaan umum itu sendiri, dalam lingkup ini adalah
ruangan pemeriksaan umum Puskesmas.

Deskripsi sarana/ruangan Laboratorium Puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Ukuran ruang minimal 3x4 m2,.


2. Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan.
3. Dinding berwarna terang, keras, tidak berpori, kedap air, dan mudah
dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (keramik).
4. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan
mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (epoxi, vinyl).
B. Prasarana

1. Pencahayaan cukup. Pencahayaan alami diperoleh dari jendela (yaitu terdiri


dari 2 jendela). Cahaya dari jendela tidak boleh langsung mengarah ke meja
pemeriksaan dan rak reagen, untuk menghindari terjadinya reaksi antara
reagen dengan sinar matahari yang panas.
2. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang baik (ventilasisilang/cross
ventilation), sehingga pertukaran udara dari dalam ruangan dapat mengalir ke
luar ruangan.
3. Suhu ruangan tidak panas, dengan sirkulasi udara yangbaik maka disarankan
suhu dipertahankan antara 22 oC s/d 26 oC.
4. Tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit air yangcukup pada bak
cuci. Air tersebut harus memenuhi syaratkesehatan.
5. Tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah yang dilengkapi dengan
penutupnya untuk pembuangan limbah padat medis infeksius dan non
infeksius pada laboratorium. Pengelolaan(pewadahan, pengangkutan dan
pemusnahan) limbah padatdilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang
berlaku.
.

C. Perlengkapan dan Peralatan


1. Perlengkapan
a. Meja Pemeriksaan
Lebar dan panjang meja sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang
diselenggarakan
Meja pemeriksaan terbuat/dilapisi dari bahan tahan panas, tahan zat kimia
(seperti teflon/ formika), mudah dibersihkan, tidak berpori dan berwarna
terang
Meja pemeriksaan di ruang pemeriksaan umum ada 2
Masing-masing dilengkapi dengan alat untuk pemeriksaan meliputi:
Tensimeter, stetoskop, thermometer, senter
b. Kursi petugas pemeriksaan umum dan kursi pasien
1) Mempunyai sandaran
2) Terbuat dari besi, dan lain-lain
c. Bak cuci/sink
1). Dilengkapi keran untuk mengalirkan air bersih
2). Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem
pengolahan air limbah Puskesmas
d. meja komputer
e. meja printer
f. Lemari
1) Fungsinya untuk menyimpan dokumen
2) Terbuat dari allumunium.
2. Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan Laboratorium Puskesmas tergantung dari metode
pemeriksaan, jenis dan program Puskesmas.Daftar peralatan utama dan
penunjang Laboratorium Puskesmas dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Daftar Peralatan Utama dan Peralatan Penunjang Laboratorium
Puskesmas
NO JENIS PERALATAN STANDART PUSKESMAS
PERMENKES TUNJUNGAN
75
I. Set Pemeriksaan umum
1 Anuskop 3 buah -
2 Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah
3 Bingkai uji-coba untuk pemeriksaan 1 buah
refraksi
4 Buku Ishihara Tes 1 buah
5 Corong telinga/speculum telinga ukuran 1 Set
kecil, besar, sedang
6. Emesis basin/ nierbeken besar 1 buah
7 Garputala 512 Hz, 1024 Hz,2084 Hz 1 set
8 Handle kaca laring 1 buah
9. Handle kaca nasopharing 1 buah
10. Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 buah
11. Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set
12. Kaca pembesar untuk diagnostic 1 buah
13. Lampu kepala / head lamp + adaptor 1 buah
AC / DC
14 Lampu senter untuk periksa / pen light 1 buah
15. Lampu uji coba untuk pemeriksaan 1 set
refraksi
16. Lup binokuler ( lensa pembesar) 3-5 1 buah
diopri
17. Metline ( pengukur lingkar pinggang ) 1 buah
18. Opthalmoscope 1 buah
19. Otoscope 1 buah
20. Palu reflek 1 buah
21. Pelilit kapas/cotton applicator sesuai
kebutuhan
22. Skinfold caliper 1 buah
23. Snellen chart 2 jenis ( E Chart + 1 buah
Alphabet chart)
24. Speculum vagina ( cocor bebek) 1 buah
sedang
25. Speculum hidung dewasa 1 buah
26. Sphigmomanometeruntuk dewasa 1 buah
27. Stetoskop untuk dewasa 1 buah
28. Sudip lidah logam / spatula lidah logam 4 buah
panjang 12 cm
29. Sudip lidah logam / spatula lidah logam 4 buah
panjang 16,5 cm
30. Tempat tidur periksa dan 1 buah
perlengkapannya
31. Termometer untuk dewasa 1 buah
32. Timbangan dewasa 1 buah
33. Tonometer Schiotz 1 buah
II. Bahan Habis Pakai
1. Alkohol sesuai
kebutuhan
2. Povidone Iodine sesuai
kebutuhan
3. Podofilin Tinctura 25 % sesuai
kebutuhan
4. Kapas sesuai
kebutuhan
5. Kasa non steril sesuai
kebutuhan
6. Kasa steril sesuai
kebutuhan
7. Masker wajah sesuai
kebutuhan
8. Sabun tangan atau antiseptic sesuai
kebutuhan
9. Sarung tangan steril sesuai
kebutuhan
10. Sarung tangan non steril sesuai
kebutuhan
III. Perlengkapan
1. Bantal 1 buah
2. Bascom cuci tangan 1 buah
3. Kasur 1 buah
4. Lampu spiritus 1 buah
5. Lemari alat 1 buah
6. Meja instrument 1 buah
7. Meteran tinggi badan 1 buah
8. Perlak 2 buah
9. Pispot 1 buah
10. Sarung bantal 2 buah
11. Sprei 2 buah
12. Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah
13. Stop watch 1 buah
14. Tempat sampah tertutup yang 2 buah
dilengkapi dengan injakan pembuka
penutup
IV. Meubelair
1. Kursi kerja 3 buah
2. Lemari arsip 1 buah
3. Meja tulis ½ biro 1 buah
V. Pencatatan dan Pelaporan
1. Buku register pelayanan sesuai
kebutuhan
2. Formulir dan surat keterangan lain sesuai
sesuai kebutuhan kebutuhan
3. Formulir informed consent sesuai
kebutuhan
4. Formulir rujukan sesuai
kebutuhan
5. Kertas resep sesuai
kebutuhan
6. Surat Keterangan Sakit sesuai
kebutuhan
7. Surat Keterangan Sehat sesuai
kebutuhan
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

A. Pengertian
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana UPT
Puskesmas Tunjungan membuat asuhan pasien lebih aman.

Sistem tersebut meliputi :

 Asesmen resiko
 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
 Pelaporan dan analisis insiden
 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :


 Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
 Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil

B. Tujuan
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di UPT Puskesmas Tunjungan
b. Meningkatnya akuntabilitas UPT Puskesmas Tunjungan terhadap pasien dan
masyarakat
c. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di UPTD Puskesmas
Tunjungan
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )

C. Standar Keselamatan Pasien


a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
e. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
f. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

D. Sasaran Keselamatan Pasien


 Ketepatan identifikasi pasien
 Peningkatan komunikasi yang efektif
 Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
 Kapasitas tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi,
 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
 Pengurangan risiko pasien jatuh.

E. Jenis Resiko Kejadian / Insiden Keselamatan


a. Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) / Adverse Event :
Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera
pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi
pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan
kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

b. KTD Yang Tidak Dapat Dicegah / Unpreventable Adverse Event :


Suatu KTD yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan
pengetahuan mutakhir

c. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC ) / Near Miss :


Adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan ( commission )
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang
dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi :

 Karena “ keberuntungan”
 Karena “ pencegahan ”
 Karena “ peringanan ”

d. Kesalahan Medis / Medical Errors:


Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.

e. Kejadian Sentinel / Sentinel Event :


Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius;
biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak
dapat diterima, seperti : operasi pada bagian tubuh yang salah.

Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi


(seperti, amputasi pada kaki yang salah) sehingga pencarian fakta terhadap
kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan
dan prosedur yang berlaku.

F. Tata Laksana
1. Melakukan tindakan sesuai dengan indikasi dan kondisi yang terjadi pada
pasien
2. Melakukan tindakan sesuai dengan SOP
3. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “ Pelaporan Insiden
Keselamatan”
4. Melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut
5. Selalu menerapkan prinsip keselamatan pasien dalam bekerja
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan


bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam Pemeriksaan umum maupun
lingkungan sekitarnya.Untuk mengurangi/mencegah bahaya yang terjadi, setiap
petugas pemeriksaan umum harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
pemeriksaan umum.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:


A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
1. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang K3
- Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di
pemeriksaan umum;
- Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja;
- Pencahayaan cukup dan nyaman;
- Ventilasi cukup dan sesuai;
- Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika
diperlukan;
- Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya.
2. Sanitasi Lingkungan
- Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis;
- Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong
plastik dan diberi tanda khusus;
- Tata ruang pemeriksaan umum harus baik sehingga tidak dapat dimasuki/
menjadi sarang serangga atau binatang pengerat;
- Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan
secara teratur;
- Petugas pemeriksaan umum dilarang makan dan minum dalam ruang
pemeriksaan umum;
- Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam
pemeriksaaan umum.

B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja


1. Tersedia fasilitas pemeriksaan umum untuk kesehatan dan keselamatan kerja,
seperti tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam
kebakaran.
2. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke belakang
dengan rapi.
3. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan
setelah selesai melakukan pemeriksaan .
4.Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan merokok di tempat
kerja.
5. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih.
6. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning
(menjadi limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
7. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

A. Bakuan Mutu
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu,
diperlukan bakuan mutu berupa pedoman/bakuan yang tertulis yang dapat
dijadikan pedoman kerja bagi tenaga pelaksana.
1. Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan
bagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana
baru yang akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis
akan menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab pemeriksaan umum.
5. Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh petugas
pemeriksaan umum dan disahkan oleh penanggung jawab petugas
pemeriksaan umum Puskesmas.

B. Pemantapan Mutu
Pemantapan mutu (quality assurance) pemeriksaan umum adalah
keseluruhan proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin
ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini berupa Pemantapan
Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.

1. Pemantapan Mutu Internal (PMI/Internal Quality Control)Pemantapan Mutu


Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan danpengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap petugas pemeriksaan umum secara terus menerus
agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan
sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME/External Quality Control)
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara
periodik oleh pihak lain di luar pemeriksaaan umum yang bersangkutan untuk
memantau dan menilai penampilan dalam bidang pemeriksaan tertentu.
Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh
pihak pemerintah, swasta atau internasional.

BAB IX PENUTUP

Pada prinsipnya pelayanan umum adalah bagian pelayanan dari Puskesmas


Tunjungan yang tidak hanya memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target
finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang mengedepankan akan kasih dan
mengutamakan keselamatan pasien dengan cara meningkatkan sumber daya
manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan – pelatihan.

Semoga dengan adanya buku pedoman pelayanan ini pelayanan di pemeriksaan


umum dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat

Anda mungkin juga menyukai