Anda di halaman 1dari 3

ANALISI POLA KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN STUDI

KASUS DI KAWASAN PESISIR DESA KEDUNGIRIN KECAMATAN


MUNCAR BANYUWANGI

Oleh:

Novriyaldi (14020118140049)

Nada……………….

Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Diponegoroo

Abstrak

….…………….

….………..

….…………

A. PENDAHULUAN

Nelayan sebagai pelaut sangat identik dengan orang-orang yang hidup di


daerah perairan atau lebih tepatnya disebut dengan laut. Indonesia, sebagai
negara maritim yang lebih dari wilayah lautnya meliputi 2/3 dari seluruh luas
wilayah Negara dan memiliki kekayaan bahari yang begitu melimpah.
Kenyataannya, nelayan yang mendiami pesisir lebih dari 22 persen dari
seluruh penduduk Indonesia justru berada di bawah garis kemiskinan dan
selama ini menjadi golongan yang paling terpinggirkan karena kebijakan
dalam pembangunan yang lebih mengarah kepada daratan.
Fenomena permasalahan kemiskinan nelayan di Indonesia sudah
berlangsung lintas generasi. Kemiskinan nelayan itu tidak pernah berhenti,
meski di antara mereka mampu berpacu dengan kemajuan teknologi. Para
ahli melihat kemiskinan nelayan itu terbagi menjadi dua kategorisasi.
Pertama kemiskinan nelayan kultural, akibat dari kebiasaan nelayan yang
berperilaku boros dan malas bekerja. Kedua kemiskinan nelayan secara
struktural, karena disebabkan faktor struktur, kekuasaan sosialpolitik dan
ekonomi yang tidak berpihak kepada nelayan. Nelayan dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung
langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan maupun
budidayanya. Kehidupan nelayan itu sendiri hingga kini masih jauh dari
sejahtera.

Nelayan miskin di Indonesia tercatat 7,87 juta orang, atau 25,14% dari
penduduk miskin Nasional yang berjumlah 31,02 juta orang. Jumlah tersebut
berasal dari 10.600 desa nelayan miskin di pesisir pantai di Indonesia1 .
Sementara di kawasan Pulau Jawa sendiri prioritas pembangunan
infrastruktur juga belum merata, di wilayah pantai utara (pantura) dan tengah,
pembangunan insfrastruktur dan sektor lainnya berkembang sangat pesat.
Sebaliknya di wilayah selatan Jawa kondisinya masih jauh tertinggal. Dari
sisi geografis dan karakteristik masyarakatnya, pengembangan ekonomi
masyarakat pantai selatan Jawa didominasi oleh potensi nelayan. Mulai dari
Pelabuhan Ratu pantai selatan Provinsi Banten, Pangandaran Jawa Barat,
Parangtritis Yogyakarta, Munjungan dan Muncar, Jawa Timur mayoritas
masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Tetapi kondisinya belum
diberdayakan secara optimal.

Secara garis besar nelayan dapat dibedakan menjadi dua golongan,


yaitunelayan kecil dan nelayan besar. elayan kecil dicirikan dengan masih
rendahnyateknologi pada alat tangkap dan armada yang digunakan. Secara
kultural, masyarakat nelayan kecil masih berorientasi subsisten. Kondisi ini
sangat berbeda jauh dengan nelayan besar yang telah menggunakan teknologi
modern pada alat tangkap maupun armadanya. Nelayan besar sudah tidak lagi
berada pada kondisi subsisten namun telah berada pada tingkat komersialis
lanjut. Karakteristik lainyang bisa dilihat pada penggunaan tenaga kerja.
nelayan kecil lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari dalam keluarga,
sedangkan nelayan besar telahmempekerjakan tenaga buruh upahan dengan
jumlah yang besar (Widodo,2011:11.)

Desa Kedungringin salah satu desa yang mempunyai pelabuhan ikan


besar, terletak di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Menurut data
BPS (Badan Pusat Statistik) kecamatan muncar tahun 2015 menghasilkan
13.061 Ton ikan. Desa Kedungrejo berada pada pusat pelabuhan yang mana
mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan di
pertambakan. Karena menjadi pusat perikanan juga menjadi pusat perikanan
terdapat pula pabrik pengalengan ikan sardine dan sebagainya.

Namun dibalik hal tersebut, kemiskina menjadi bayang banyang yang


mnegikuti para nelayan di Desa Kedungirin, Maka didalam penelitian ini
akan menganalisis pola kemiskinan terhadap para nelayan khususunya di
pesisir desa kedungmirin kecamatan muncar banyuwangi.

B. PEMBAHASAN

C. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai