Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LISTRIK MAGNET
“APLIKASI PERSAMAAN MAXWELL”

Diajukan guna memenuhi tugas kelompok listrik magnet kelas A

Disusun Oleh :

Nama Anggota Kelompok :


1. Novita Bekti Haryo Putri (170210102008)
2. Syafira Ratus Sholekhah (170210102021)
3. Endang Sri Astutik (170210102030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah mengenai aplikasi persamaan maxwell ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah mengenai aplikasi
persamaan Maxwell ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari tentang aplikasi persamaan
Maxwell di bidang fisika.

Harapan kami semoga makalah aplikasi persamaan Maxwell ini membantu


menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah tentang aplikasi persamaan Maxwell ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki masih kurang. Oleh kerena itu
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jember, 22 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................... 1
1.4 Manfaat .................................................................................................. 2
BAB 2. PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Persamaan Maxwell .............................................................................. 3
2.2 Aplikasi Persamaan Maxwell ................................................................ 7
BAB 3. PENUTUP.......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai fenomena
di alam semesta melalui teori dan persamaan, dimana persamaan yang tertera
dalam fisika merupakan bentuk untuk mempermudah dalam mempelajari teori
yang ada. Dalam fisika juga dikelompokkan ke dalam beberapa materi, dalam
kali ini kita akan membahasa tentang persamaan Maxwell dalam materi listrik
magnet. Persamaan Maxwell merupakan himpunan empat persamaan
diferensial yang mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet
serta hubungannya dengan sumber-sumbernya, muatan listrik, dan arus listrik.
Persamaan Maxwell didapat dari turunan beberapa persamaan yang
berkaitan dengan listrik magnet. Beberapa persamaan yang diturunkan
menghasilkan persamaan Maxwell, sedangkan persamaan Maxwell dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan, persamaan di
dalam fisika merupakan terjemahan dari teori yang menggambarkan kondisi
alam semesta yang sedang diamati. Dengan begini, makalah ini disusun
bertujuan untuk mempelajari aplikasi dari persamaan Maxwell dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidangnya atau materi yang sedang
dipelajari.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana yang dimasud dengan persamaan Maxwell?
1.2.2 Bagaimana aplikasi persamaan Maxwell berdasarkan materi listrik magnet?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang persamaan Maxwell.
1.3.2 Mahasiswa mampu mengetahui aplikasi persamaan Maxwell berdasarkan
materi listrik magnet.

1
1.4 Manfaat
Mahasiswa (pembaca) dapat memahami tentang aplikasi persamaan Maxwell
serta dapat menjelaskan persamaan Maxwell sesuai dengan teori dan
aplikasinya.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Persamaan Maxwell


Persamaan Maxwell adalah seperangkat persamaan diferensial parsial yang
digabungkan dengan hokum gaya Lorentz, membentuk dasar
elektromagnetisme klasik, optic klasik, dan sirkuit listrik. Persamaan Maxwell
menyediakan model matematika untuk listrik, optic, teknologi radio seperti
pembangkit listrik, motor listrik, komunikasi nirkabel, lensa, dan lain-lain.
Persamaan Maxwell menggambarkan bagaimana medan listrik dan magnet
dihasilkan oleh muatan, arus, dan perubahan dari bidang. Persamaan ini
menunjukkan bagaimana medan listrik dan magnet yang berfluktuasi
merambat pada kecepatan konstan (c) dalam ruang hampa yang dikenal dengan
radiasi elektromagnetik dimana gelombang tersebut terjadi pada berbagai
panjang gelombang yang menghasilkan spectrum cahaya dari gelombang radio
ke sinar ɣ. Maxwell pertama kali menggunakan persamaan ini untuk
mengusulkan bahwa cahaya adalah fenomena elektromagnetik.
Persamaan Maxwell memiliki dua varian utama, yaitu persamaan Maxwell
mikroskopis dan persamaan Maxwell makroskopis. Persamaan Maxwell
mikroskopis memiliki penerapan universal tetapi sulit dalam perhitungan
umum, sedangkan persamaan Maxwell makroskopis mendefinisikan dua
bidang bantu baru yang menggambarkan perilaku materi berskala besar tanpa
harus mempertimbangkan muatan skala atom dan fenimena kuantum seperti
spin. Namun, penggunaannya memerlukan parameter yang ditentukan secara
eksperimen untuk deskripsi fenomena dari respon material elektromangnetik.
Dalam persamaan Maxwell terdapat emapt persamaan diferensial yaitu :
2.1.1 PERSAMAAN MAXWELL I (HUKUM FARADAY-LENZ)
Oersted : “Arus listrik membangkitkan medan magnet” (Thn. 1820)
Faraday : “Medan magnet berubah waktu membangkitkan arus
listrik (® emf = electromotance force)”
Lenz : “Arah emf/ggl akan melawan kecepatan perubahan fluks
magnetik”.

3
Hukum Faraday-Lenz – Bentuk Integral: “Jumlah efektif penembusan
fluks magnetik berubah waktu pada permukaan S yang dibentuk oleh
kontur/lintasan tertutup C akan menentukan jumlah proyeksi medan
elektrik yang dibangkitkan pada lintasan tertutup tersebut”.

Teorema Stokes untuk (M1i) memberikan Hukum Faraday-Lenz –


Bentuk Diferensial
“Sirkulasi medan elektrik di suatu titik (loop tertutup sangat kecil sebesar
titik) sama dengan kecepatan berkurangnya rapat fluks magnetik terhadap
waktu di titik tersebut.”

Untuk E dan H sinusoidal :

Untuk kondisi statik [d/dt (.) = 0] :

2.1.2 PERSAMAAN MAXWELL II (HUKUM AMPERE – MAXWELL)


Hukum Ampere-Maxwell – Bentuk Integral
“Arus elektrik total yang menembus permukaan lintasan tertutup c akan
menentukan jumlah proyeksi vektor kuat medan magnetik pada lintasan
tertutup tersebut, dengan arus total terdiri dari yang disebabkan oleh

4
perpindahan muatan dan disebabkan oleh perpindahan (kecepatan
bertambahnya fluks elektrik terhadap waktu).”

(1) = Jumlah proyeksi intensitas medan magnet total pada lintasan


tertutup c
(2) = Arus oleh perpindahan muatan (secara konduktif dan atau
konvektif)
(3) = Arus “usulan baru “ Maxwell yang disebabkan oleh kecepatan
perubahan fluks listrik yang menembus penampang lintasan tertutup
c.
Rapat Arus :
a. Konduksi

b. Konveksi

c. Displacement

Teorema Stokes untuk M2i memberikan Hukum Ampere-Maxwell –


Bentuk Diferensial

“Sirkulasi medan magnetik di suatu titik (loop tertutup sangat kecil sebesar
titik) sama dengan jumlah rapat arus akibat aliran muatan bergerak
(konduktif dan konveksi) dan rapat arus perpindahan yang disebabkan oleh

5
kecepatan bertambahnya rapat fluks elektrik terhadap waktu di titik
tersebut.”
Untuk sinusoidal dalam lingkungan homogen, netral ( rv = 0) dan
diam ( vr = 0) berlaku:

Untuk kondisi statik [d/dt (.) = 0] :

2.1.3 PERSAMAAN MAXWELL III (HUKUM GAUSS ELEKTRIK)


Hukum Gauss Elektrik – Bentuk Integral:
“Total fluks listrik yang menembus luasan permukaan tertutup sama
dengan otal distribusi muatan listrik dalam volume permukaan tertutup
tersebut.”

Teorema Divergensi memeberikan Hukum Gauss Elektrik – Bentuk


Diferensial:

“Aliran fluks elektrik keluar netto pada suatu ruang tertutup sangat kecil
sebesar titik menunjukkan rapat muatan di titik tersebut.”

2.1.4 PERSAMAAN MAXWELL IV (HUKUM GAUSS MAGNETIK)


Hukum Gauss agnetik – Bentuk Integral :
1. “Total fluks magnet yang menembus luasan suatu permukaan tertutup
adalah nol”
2. “Tidak akan terjadi muatan magnet total tak nol”

6
Teorema Divergensi memeberikan Hukum Gauss Magnetik –
Bentuk Diferensial :

“Aliran fluks magnetic keluar netto pada suatu ruang tertutup sangat
kecil sebesar titik adalah nol”

2.2 Aplikasi Persamaan Maxwell


Dari keempat persamaan Maxwell diatas menggambarkan gelombang
secara kuantitatif dan menyatakan bahwa gelombang tersebut pasti memiliki
laju tertentu yang universal. Laju tersebut dapat dihitung hanya dari dua
konstanta fisika yang dapat diukur (konstanta elektrik dan magnetik) laju yang
dihitung untuk radiasi elektromagnetik sama dengan laju cahaya. Cahaya
sendiri merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik (seperti sinar X,
gelombang radio dan lain-lain). Dalam hal ini persamaan maxwell juga
menggabungkan dua bidang yang awalnya terpisah yaitu elektromagnetik dan
optika. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa persamaan Maxwell
merupakan persamaan yang paling penting dalam elektromagnetik, dimana
gelombang elektromagnetik saat ini sudah sangat dikenal dan bahkan
aplikasinya banyak digunakan untuk membantu kehidupan manusia seperti
komunikasi radio, televisi, pengiriman informasi, antena, radar,dll. Berikut ini
merupakan contoh aplikasi atau penerapan gelombang elektromagnetik pada
persamaan Maxwell dalam kehidupan sehari-hari:

a. Radio
Radio merupakan bentuk level energi elektromagnetik terendah yaitu
dengan panjang gelombang kurang dari satu meter. Penggunaannya paling
banyak adalah sebagai komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan sistem
radar. Radar berguna untuk mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta

7
3D permukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es didaerah kutub
dan memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar sendiri yaitu
berkisar 0,8 – 100 cm.
b. Microwave
Panjang gelombang microwave sendiri yaitu anatara 0,3 – 300 cm.
Penggunaannya terutama pada bidang komunikasi dan pengiriman
informasi melalui ruang terbuka, memasak, dan sistem PJ aktif. Pada
sistem PJ aktif, pulsa microwave ditembakkan kepada sebuah target dan
refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh
aplikasi adalah Tropical Rainfall Measuring Mission’s (TRMM)
Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi microwave yang
dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi elektromagnetik
atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan
intensitas hujan.
c. Infrared
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran
inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram
digunakan untuk mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan
kanker. Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri.
Seorang pencuri tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan
menyembunyikan alarm. Remote control berkomunikasi dengan TV
melalui radiasi sinar inframerah yang dihasilkan oleh LED ( Light Emiting
Diode ) yang terdapat dalam unit, sehingga kita dapat menyalakan TV dari
jarak jauh dengan menggunakan remote control.
d. Ultraviolet
Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat membunuh
kuman-kuman penyakit kulit.
e. Sinar X

Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret


kedudukan tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang

8
patah. Akan tetapi penggunaan sinar X harus hati-hati sebab jaringan sel-
sel manusia dapat rusak akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.

9
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Persamaan Maxwell adalah seperangkat persamaan diferensial parsial
yang digabungkan dengan hokum gaya Lorentz, membentuk dasar
elektromagnetisme klasik, optic klasik, dan sirkuit listrik. Persamaan
Maxwell memiliki empat persamaan diferensial dari beberapa hukum,
yaitu hukum ampere, hukum gauss elektrik, hukum gauss magnetic, dan
hukum faraday.
3.1.2 Dalam hal ini persamaan maxwell juga menggabungkan dua bidang yang
awalnya terpisah yaitu elektromagnetik dan optika. Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya bahwa persamaan Maxwell merupakan persamaan
yang paling penting dalam elektromagnetik. Aplikasi Persamaan Maxwell
pada gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari yaitu radio,
microwave, infrared, ultraviolet dan sinar X.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ayres, F.1986. Persamaan Diferensial dalam Satuan SI Metriks. Jakarta :


Erlangga.
Bloembergen, N. 1996. Nonlinear Optics, Fourth Edition. Singapura : World
Scientific.
Efendi, R., dkk. 2007. Medan Elektronika Terapan. Jakarta : Erlangga.
Halliday, D., dan Resnick, R., 1984, Fisika Edisi ke 3 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
He, G.S. and Liu, S.H., 1999, Physics of Nonlinear Optics. Singapura : World
Scientific.
Jackson, John. Persamaan Maxwell. Glosarium Video Sains: Berkeley Lab.
Waluya, S.B. 2006. Persamaan Diferensial. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Whitham, G.B., 1974, Linear and Nonlinear Waves. Canada : John Wiley.

11

Anda mungkin juga menyukai