Anda di halaman 1dari 5

Dia juga membuat lokasi dengan meminta para siswa untuk duduk di tempat yang sama sepanjang

waktu. Selanjutnya, siswa bertanya atau menjawab pertanyaan atau membuat komentar selama
kelas, dia menuliskan informasi pada kartu mereka – seperti warna rambut atau karakteristik suara.
ia kemudian melakukan latihan elaboratif, menciptakan "asosiasi yang lucu, aneh, atau bermakna
dengan beberapa informasi tentang setiap siswa" (Bailey, 2002, p. 184). Dia mengatur kartu-kartu itu
dengan maksud menduplikat lokasi siswa di dalam kelas, dan dan bahkan menggunakan proses
chunking dengan membuat sebuah cerita yang menghubungkan para siswa disetiap baris. Akhirnya,
dia mengetes ingatannya dengan mencoba untuk mengisi nama yang benar pada tabel tempat
duduk kosong. Akhirnya dia dapat memanggil dia dapat memanggil siswa dengan nama di kelas
ketika mereka menyerahkan tugas atau memasuki ruangan.

Praktek, Praktek, Praktek

Dalam kelas yang relatif kecil, kamu dapat mempraktekkan pembelajaran nama yang simpel dengan
memanggil daftar nama tiap hari. Kita memberitahu para siswa kita bahwa kami memberi tahu siswa
kami bahwa panggilan daftar nama dilakukan hanya agar kami dapat mempelajari nama mereka, dan
tidak ada hukuman untuk yang tidak ada di kelas, tetapi kami mendapati bahwa mengambil
kehadiran tampaknya meningkatkan kehadiran. Apakah kamu memangil daftar nama atau mencari
alasan lain untuk menggunakan nama mereka, kamu akan menyadari bahwa prkatek itu akhirnya
membantu kamu untuk mengingat lebih banyak nama dari yang kamu bisa. Jangan takut untuk
membuat kesalahan. Beritahu siswa anda bahwa anda ingin mengetahui nama mereka, kamu akan
mencoba untuk memanggil dengan nama mereka dan kamu harus menghargai jika mereka
mengoreksi anda jika anda membuat kesalahan. Mereka tidak akan merasa terhina jika kamu
memanggil mereka dengan nama yang salah, dan mereka akan membantu anda untuk
membetulkannya.

MENGATUR PANGGUNG UNTUK KERJA KELOMPOK

Jika kamu berencana untuk meminta siswa kamu untuk bekerja sama dalam kelompok atau tim, baik
di dalam maupun luar kelas, atur tempat atau panggung untuk oembelajaran kolaboratif dengan
menugaskan siswa ke kelompok kerja mereka selama beberapa hari pertama kelas. Dengan
membuat grup sendiri daripada membiarkan siswa melakukannya, Anda dapat memastikan bahwa
masing-masing kelompok beragam dalam hal gender, entis, dan tahun belajar. Dengan membentuk
kelompok ini dari awal semester, anda membuat peluang menciptakan jaringan pendukung sesama
teman sekelas dari awal. Siswa yang berada dalam kelompok yang sama untuk diskusi kelas mungkin
berakhir di kelompok studi yang sama ketika saatnya tiba untuk mempersiapkan kuis dan ujian.

Membentuk kelompok kerja itu mudah. Pada hari pertama atau kedua kelas, bagikan lembar
formulis dan minta semuanya untuk mengisi nama, tahun sekolah, nomor telpon kampus, alamat e-
mail, dan alamat kampus ( jika Anda sudah membagikan kartu indeks informasi, langkah ini tidak
perlu). Kemudian, kamu dapat mengatur para siswa ke dalam kelompok berdasarkan gender, etnis
(jika kamu tahu), senioritas, dan alamat ( mereka yang tinggal berdekatan satu sama lain
memungkinkan untuk bertemu lebih sering di luar kelas). Dalam pertemuan berikutnya umumkan
komposisi dari grup yang telah kamu bentuk. Kemudian minta anggota setiap kelompok untuk
berkumpul selama waktu itu untuk mengerjakan suatu masalah atau menjawab pertanyaan dan
membuat laporan kelompok pada kelas. Beberapa sesi sebelum quis atau ujian pertama mu, berikan
waktu kepada kelompok untuk mengatur waktu dan tempat untuk belajar bersama.
meminta siswa bekerja bersama secara berkala di kelas dan mendorong mereka untuk belajar
bersama di luar kelas tidak hanya membantu mereka untuk saling mengetahui, menyukai, dan
bergantung satu sama lain, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan kelas yang lebih ramah
dan lebih mendukung bagi Anda sebagai guru mereka. kita membahas kegiatan pembelajaran
kelompok secara lebih rinci dalam bab 4

MENGAKHIRI KELAS PERTAMA

Ada banyak pekerjaan administrasi yang harus dilakukan pada hari pertama kelas, tapi seperti yang
disebutkan sebelumnya, penting juga untuk mencakup beberapa konten kursus (Scholl-Buckwald,
1985). Tergantung pada berapa banyak waktu yang Anda miliki sebelum akhir periode kelas, kamu
dapat memulai ceramah pertama mu, atau mengajukan beberapa pertanyaan untuk dijawab para
siswa (mungkin dalam kelompok kecil), atau bahkan mungkin mengolah sebuah quiz pendek yang
didesain untuk mengetes pengetahuan siswa tentang sesuatu, atau kesalahpahaman tentang, isi dari
pelajaran psikologi anda. Dalam pengenalan pelajaran psikologi kami, kami sering melakukan tes
benar salah pendek dengan benda yang kelihatannya mudah dan pasti (misalnya, “skizofrenia adalah
bentuk dari kepribadian ganda” atau “lebih mudah mendapat bantuan dalam keramaian”). tetapi
semua itu mewakili kesalahpahaman umum tentang perilaku dan proses mental. Para siswa akan
terkejut dan khawatir bila quiz dinilai dalam kelas dan mereka menemukan bahwa banyak hal yang
mereka pikir tahu tentang perilaku dan proses mental ternyata salah. Pengalaman ini membantu
untuk memotivasi siswa untuk memulai bacaan mereka dan kembali ke kelas berikutnya.

Apapun pilihan yang kamu pilih, akan baik untuk memberikan sedikit materi pelajaran yang akan
datamg, jadi mereka meninggalkan kelas pertama dengan sesuatu untuk dipikirkan. Jangan lupa
untuk mengingatkan kembali para siswa tentang tugas bacaan untuk kelas berikutnya, serta
pekerjaan rumah lainnya yang telah kamu berikan untuk mereka – termasuk mengembalikan kartu
informasi atau materi lain yang kamu minta.

Membawa kelas ke sebuah kesimpulan terorganisir sangat penting untuk setiap sesi, tidak hanya
untuk yang pertama. Saat akhir pelajaran tiba, jangan hanya membiarkan waktu berlalu begitu saja.
sisakan beberapa menit untuk merangkum poin-poin utama yang telah Anda buat dan untuk
mengatakan beberapa kata tentang materi yang akan Anda bahas kali berikutnya (Billson & Tiberius,
1998). Anda bahkan mungkin mempertimbangkan menggunakan 2 menit terakhir agar para siswa
mencatat dan memberikan reaksi mereka tentang pelajaran hari itu. Latihan kecil ini tidak hanya
menunjukkan bahwa kamu peduli tentang apa yang dipikirkan siswa anda, ini juga secara langsung
memberikan feedback atau umpan balik tentang bagaimana kelas berjalan (McKeachie, 1986).

BEBERAPA KOMENTAR AKHIR

Seperti yang akan Anda lakukan pada hari pertama kelas, bab ini telah menyajikan terlalu banyak
materi untuk Anda serap sekaligus. Kami harap ringkasan dan Checklist 3.1 akan menjadi pengingat
yang berguna ketika kamu bertemu kelas baru kamu untuk pertama kali. Checklist itu juga termasuk
hal-hal yang telas dibahas di bab 2 yang seling berkaitan untuk diingat pada hari pertama kelas atau
pelajaran. Kamu mungkin ingin membuat copy-an dari checklist ini dan membawanya ke dalam
kelas.
Checklist 3.1

Beberapa poin untuk di ingat tentang hari pertama di kelas

Sebelum pertemuan di kelas

1. Sepenuhnya familiar dengan sumber-sumber yang dibutuhkan (buku, panduan


pembelajaran, dll) Jadi kamu bisa dengan mudah menjawab pertanyaan tentang itu.
2. Kunjungi kelas mu sebelum kelas dimulai untuk mengecek kondisi fisik dan karakteristiknya,
apakah ruangan terkunci dan, jika demikian, bagaimana kamu mendapatkan kuncinya?
Dimana sakelar untuk menyalakan lampu? Apakah kursi dan meja siswa cukup? Apakah ada
meja pengajar/guru, podium, dan proyektor gantung? Jika kamu ingin menggunakannya,
dimana kamu mencoloknya? Apakah kamu memerlukan kabel/tali tambahan? Jika kamu
akan menggunakan papan tulis kapur, apakah kapurnya tersedia, atau kamu harus
membawanya sendiri? Jika kamu ingin membuat ruangan menjadi gelap untuk
menggunakan proyektor, PowerPoint, atau membuat video lebih terlihat, apakah ada
bayangan pada jendela? – dana apakah mereka itu bekerja? Apakah ada audiovisual atau
perlengkapan komputer yang terkunci dalam lemari atau laci yang kamu akan memerlukan
kunci atau kombinasi kunci? Apakah ada barang yang hilang atau rusak?
3. Tulis silabus yang memuat
A. Nomor dan judul mata pelajaran
B. Kapan dan dimana pertemuannya
C. Nama anda, alamat kantor, no. Telepon kantor, alamat e-mail, dan jam kerja. (Jika
kamu memilih untuk memberikan nomor telepon rumah, ikut sertakan peraturan
tentang penggunaannya (seperti, “Tolong jangan menelpon saya di rumah lewat dari
pukul 10 malam)
D. Sebuah daftar untuk semua bacaan dan sumber yang dibutuhkan atau yang
direkomendasikan
E. Sebuah pernyataan singkat tentang tujuan mata pelajaran dan sebuah deskripsi
lingkup dari mata pelajaran
F. Sebuah deskripsi untuk semua prosedur evaluasi, dan tentu saja termasuk
bagaimana penilaian akhir dihitung dan sebuah penjelasan dari setiap komponen
nilai.
G. Garis besar dari mata pelajaran yang mencakup (a) daftar dari semua kuliah dan
topik diskusi dan bacaan yang berkaitan atau tugas lainnya, dan (b) tanggal untuk
semua quiz, ujian dan kegiatan penting lainnya, serta tenggat waktu untuk makalah
dan tugas lainnya.
H. Sebuah ringkasan kebijakan Anda tentang bagaimana tindakan terhadap ujian atau
kuis yang tidak terjawab, dan bagaimana mengatasi keterlambatan pengumpulan
makalah. (Ingat bahwa silabus adalah kontrak yang mengikat secara hukum antara
Anda dan siswa Anda. Silabus ini menetapkan aturan, harapan, dan tanggung jawab
yang akan memandu perilaku mereka dan perilaku Anda selama kursus. Pikirkan
dengan seksama tentang apa yang akan kamu katakan dalam silabus, dan mencari
saran dari kolega yang lebih berpengalaman jika Anda ragu).
4. Rencanakan sebuah hal yang menjadi “penggoda” mata pelajaran pada hari pertama kelas-
sebuah pertanyaan, sebuah kelompok proyek, sebuah masalah, atau sebuah dilema untuk
ditangani para siswa yang akan membantu mereka mulai untuk berpikir tentang materi yang
akan di bahas dalam pelajaran.
Beberapa hal yang harus dilakukan dan hal yang tidak boleh dilakukan pada hari pertama

Yang harus dilakukan:

1. Tiba lebih awal dengan semua materi yang akan kamu butuhkan. Tulis nama mata pelajaran
dan nomor dan nama anda di bagian atas dari papan tulis
2. Bercakaplah dengan para siswa saat mereka memasuki ruang kelas sebelum pelajaran
dimulai. Perlakukan siswa anda dengan hormat
3. Perkenalkan diri anda. Beritahu siswa anda sedikit tentang latar belakang anda, ketertarikan
atau kepentingan anda dan sebagainya. Beritahu mereka bagaimana seharusnya mereka
memanggil anda : nama depan atau nama panggilan, Bapak/Ibu, Dr., Profesor, dan
sebagainya.
4. Menyebarkan silabus anda dan membahas poin-poin penting termasuk aturan dalam
pelajaran. Setelah membahas hal-hal dasar, minta siswa untuk bertanya kemudian
perhatikan sekeliling kelas sembari anda memberikan waktu untuk meningkatkan
keberanian mereka untuk bicara. Jika tak ada pertanyaan siapkan beberapa pertanyaan anda
sendiri. Contohnya, “apakah ujian akhir menumpuk?” “apa yang akan kamu lakukan jika
kamu sakit pada hari pengumpulan makalah pertama mu?” atau “siapa yang haru kamu
hubungi jika kamu tidak menghadiri sebuah lab (atau sesi kelas, percobaan, deadline
makalah, dll)?”
5. Mendorong siswa agar datang saat jam kerja anda dengan pertanyaan tambahan atau
sekedar untuk berkenalan
6. Jika kamu ingin membuat pengalaman pembelajaran aktif dengan cepat, lakukan sebuah
demontrasi terkait pelajaran atau mengadakan sebuah kegiatan kelompok singkat,
contohnya:
A. Atur siswa kedalam kelompok kecil dan berikan mereka waktu 5 menit untuk
menyetujui sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran yang mereka ingin
untuk dijawab oleh guru dan menulis pertanyaan itu pada kartu indeks yang anda
bagikan.
B. Hadirkan sebuah masalah atau study kasus untuk di pecahkan atau di analisa oleh
para siswa.
C. Minta para siswa untuk memberitahukan topik apa yang mereka minati untuk di
pelajari dalam mata pelajaran itu. Buat daftar dari topik itu pada papan tulis atau
dalam proyektor dan perhatikan topik mana yang masuk dalam lingkup topik mata
pelajaran itu.
D. Minta para siswa untuk membuat sebuah peragraf tentang harapan mereka dan
perkiraan mereka untuk keluar dari pelajaranmu.

Yang tidak boleh dilakukan:

1. Datang terlambat dan tidak memperdulikan siswa


2. Menyebarkan silabus dan memberhentikan kelas
3. Membiarkan siswa duduk sembarangan di seluruh kelas tanpa memberi kesempatan mereka
untuk bertemu bahkan pada siswa lain dalam kelas.

Hari pertama kelas adalah sebuah tantangan, tapi sekali semua itu selesai, kamu akan segera
menyadari bahwa masih ada sisa semester, dan kamu memiliki banyak psikologi untuk di bahas.
Bagaimana kamu bisa menghadirkan materi dalam cara yang paling efektiv, dan dalam cara tertentu
mencocokkan gaya mengajar anda? inilah beberapa pertanyaan yang akan kita bahas di bab
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai