Anda di halaman 1dari 9

EKONOMI PUBLIK

BUMN (Badan Usaha mIlik Negara) adalah badan yang seluruh/sebagian modalnya
dimiliki oleh negara.

BUMN (Swasta):

-Perum=APBN
-Perjan=APBN
-Bulog=APBN, yang terdiri 2 yaitu Non Pajak, contohnya: retribusi,PNBP,dll. Dan
Pajak

Tujuan BUMN:
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian negara pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya
2. Pemupukan dana dari keuntungan yang di peroleh
3. Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh swasta
dan koperasi
4. Turut aktif memberikan bimbingan kegiatan kepada sektor swasta khususnya
golongan ekonomi lemah dan sektor koperasi.Seperti UKM (Usaha kecil
Menengah) yang teriri atas bimbingan, manajemen (POAC), dan kualitas

Peran BUMN:
1. Melaksanakan Fungsi Komersial
Untuk membiayai aktivitasnya secara rutin maupun pengembangan BUMN
harus memperoleh laba sehinga perusahan dapat dijaga
2. Melaksanakan Fungsi Non Komersial
BMN bertindak sebagai wahana pembangunan dengan melaksanakan
program-program pembangunan yang dikembangkan oleh pemerintah, yang
meliputi tugas-tugas perintisan dan mendorong perkembangan swsta dan
koperasi

Sifat BUMN:
1. Bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta,contoh: pabrik
semen,dll
2. Melindungi kesejahteraan dan keselamatan masyarakat, contoh:asuransi,
jasa raharja, dll
3. BUMN yang bersifat mengikuti perpu yang harus dimilki dan dikelola oleh
pemerintah, contoh: pabrik senjata dan amunisi
4. BUMN menghasilkan barang karena pertimbangan keamanan dan
kerahasiaan yang harus dikuasai oelh negara,contoh: perum percetakan uang
RI
5. BUMN yang usahanyan bersifat perntisan dalam pembanguann prasarana
tertentu,contoh: Jalan Tol
Perbedaan Perjan,Perum,PT

 Perjan (Perusahaan Jawatan)


Badan Usaha Pemerintah yang bertujuan memberikan pelayanan umum
CIRI:
1. Makna usaha adalah pelayanan masyarakat
2. Barang dan jasa yang dihasilkan merupakan barang dan jasa yang besar
dan perintis bagi kehidupan rakyat banyak
3. Bidang usahanya merupakan monopoli pemerintah
4. Investasi dan resikonya besar sehingga tidak menarik bagi swasta
-modal permulaan dan modal dalam APBN
-Tarif harga ditetapkan oelh menteri bersangkutan bersama-sama dengan
menteri keuangan
-Personal adalah pegawai negeri yang penghasilannya disesuaikan
dengan kemampuan perusahaan
 Perum (Perusahaan Umum)
Badan usaha pemerintah yang bertujuan untuk melayani kepentingan umum
dibidang distribusi, produksi, konsumsi, dan sekaligus memupuk keuntungan.
-modal dari perum dari kekayaan negara yang dipisahkan
-personal status dan penghasilan pegawai diatur oleh peraturan pemerintah
diluar ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri
-pegawai perum diangkat dan diberhentikan oleh direksi atas persetujuan
menteri
CIRI:
1. Prinsip secara finansial harus dapat berdiri sendiri
2. Politik tarif dapat ditentukan oleh pemerintah
3. Perum merupakan usaha yang bersifat melayani kepentingan umum dan
sekaligus untuk memupuk keuntungan dan bergerak dibidang yang vital
bagi negara/pemerintah
 PT (Perseroan Terbatas)
Bertujuan untuk memupuk keuntungan laba dari ahsil pembinaan organisasi
yang baik berdasarkan atas prinsip-prinsip manajemen perusahaan yang
menguntungkan.
-modal terdiri dari saham-saham yang sebagian/seluruhnya milik negara dan
merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
-personal/pegawai seluruhnya adalah PT/Swasta yang tata caranya berbeda
dengan pegawai negeri
CIRI:
1. Perusahaan pada prinsipnya tidak diberikan hak monopoli/perlakuan
khusus lain oleh pemerintah
2. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan bukan merupakan
kewajiaban negara untuk menghasilkan
3. Saham-saham perseroan/PT dapat dijual dalam bursa efek/pasar modal
4. Bidang usaha harus menghasilkan/memeberikan keuntungan finansial
kepada negara dalam jangka pendek maupun panjang

KEMITRAAN

 Kelemahan dari usaha kecil:


1. Lebih dari separuh didirikan sebagai usaha pengembangan kecil-kecilan
2. Selain masalah permodalan, masalah lain yang dihadapi dapat bervariasi
sesuai dengan tingkat perkembangan usaha
3. Sebagian besar tidak mampu memenuhi administrasi guna memperoleh
bantuan bank
4. Hampir 60% masih menggunakan teknologi tradisional
5. Pasal-pasal cenderung menurun
6. Hampir 70% melakuakn pemasaran langsung kepada konsumen
7. Tingkat ketergantungan terhadap fasilitas pemerintah cenderung sangat
besar
Dalam pelaksaan program kemitraan dengan umkm dapat melalui program
inti plasma.Inti plasma merupakan program untuk membangun hubungan
timbal balik yang saling menguntungkan antara individu-indivisu dengan
plasmannya.
EX:
 Inti------Induk----Sawit---Usaha Besar-------------------pelatihan
 Plasma--------------usaha kecil--------------rumahan-----masyarakat--------menjual
sawit(pupuk&teknologi)

Sub kontrak yang sebagaimana diketahui dibagi menjadi 4 yaitu sebagai


berikut:
1. Pola sub kontrak
Semua bahan dan kegiatan dilaksanakan diusaha kecil
2. Pola Vendor
Suatu pola produksi buruh lepas antara lain ditandai dengan
disediakannya seluruh bahan baku oelh industri besar,fungsi industri ekcil
ganya sebagai pemasok tenaga kerja tanpa ikatan
3. Pola Pembinaan Umum
4. Pola mitra dagang

 Ciri-Ciri Usaha Kecil:


1. Kegiatannya cenderung tidak formal dan jarang yang memilki kegiatan
usaha
2. Struktur organisasi bersifat sederhana
3. Jumlah tenaga kerja terbatas dengan pembagian kerja yang longgar
4. Kebanyakan tidaak melakuakn pemisahan antara kekayaan pribadi
dengan kekayaan perusahaan
5. Sistem akuntansi kurang baik bahkan kadang tidak memilikinya sama
sekali
6. Skala ekonominya terlalu kecil sehingga sukar menekan biaya
7. Kemampuan pemasaran serta diverifiksi pasarnya cenderung terbatas
8. Margin keuntungan sangat tipis/kecil

 Tujuan Kemitraan:
1. Mewujudkan kemitraan antar usaha kecil menengah besar/kecil
2. Mewujudkan kemitraan antara usaha kecil dan menengah dengan usaha
besar
3. Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam
pelaksanaan antara usaha kecil, usaha menengah, dengan ushaa besar
4. Mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh
orang-perorangan atau kelompok tertentu yang merugikan usaha kecil dan
usaha menengah

WARALABA

 Waralaba dapat didefinisikan suatu sistem pemasaran yang terpisah tentang


perjanjian dua belah pihak dimana terwaralaba menjalanka bisnis sesuai
dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh pewaralaba.
 Waralaba adalah suatu strategi sistem format bisnis dan pemasran yang
bertujuan untuk mengembangkan jaringan usaha untuk menghemat suatu
prodk/jasa. S
 Secara umum waralaba adalah pengaturan bisnis dimana pemilik
perusahaan (pewaralaba) membeli atau menjual hak kepada pihak
pembeli/penerima hak (terwaralaba) untuk menjual produk/jasa perusahaan
pewaralaba tersebut dengan peraturan dan syarat-syarat lain yang telah
ditetapkan oelh pewaralaba.

 Prnsip-Prinsip Usaha:
1. Pewaralaba harus hidup dari royalty yang dibayarkan oleh terwaralaba
sebagai pemakai format bisnis yang telah ditetapkan oleh terwaralaba
2. Jaringan waralaba harus besar agar royalty yang didapat mampu membiayai
operasional bisnis dari pewaralaba
3. Seluruh distribusi bahan baku sebaiknya dijaga oleh pewaralaba untuk
mengukur volume bisnis dan menjaga kualitas bahan baku
4. Terwaralaba bisa mendapatkan harga beli yang lebih murah dari harga jual
perwaralaba kepada pelanggan
5. Terwaralaba harus memahami bahwa bergabung dengan sistem waralaba
bukan untuk mencari kambing hitam jika usahanya gagal/rugi
6. Terwaralaba sebaiknya memahami keunggulan dan kelemahan jika
bergabung kepada usaha waralaba
7. Terwaralaba harus memiliki kemampuan manajemen yang memadai
termasuk mengelola sumber daya manusia dan pelayanan pelanggan
sepenuh hati

 Dampak Positif Waralaba:


1. Mendapat pelatihan formal
2. Memperoleh bantuan modal/keuangan
3. Metode pemasarannya telah teruji
4. Memberi bantuan sistem pengelolaan
5. Waktu memulai bisnis lebih cepat
6. Tingkat kegagalan usaha relatif rendah

 Dampak Negatif Waralaba:


1. Biaya usaha waralaba yang seringkali cenderung lebih tinggi
2. Pembagian royalty seringkali membertakan
3. Tidak memiliki kebebasan dalam otorasi dan pemasaran
4. Pewaralaba mungkin akan menjadi pemacu tunggal atas segala
kelengkapan dan bahan-bahan baku
5. Waralaba lisensi dan royalty wajib ada dan menjadi salah satu dampak
dari waralaba

Tender/Lelang

Pemerintah:
Jual Barang/Jasa-------kecil---swa kelola(dikelola sendiri oleh pemerintah)
Jual Barang/Jasa------besar----ditawarkan pada kontraktor tender

Proses pelaksanaan tender biasanya diumumkan sekarang pada bulan/tahun depan


ada proyek pengadaan bangunan/yang lain,lalu para kontraktor menawarkan
menawarkan untuk bisa ikut tender/lelang pada proyek pengadaan bangunan
tersebut.
Kecil----Lokal
Besar----Luar Negeri (Jalan Tol,Jembatan)
 Sistem Penawaran Harga dalam Lelang ada 3 bentu yaitu sebagai berikut:
1. Penawaran harga dengan sistem yang sudah tetap
Sistem ini kadang disebut dengan istilah rice guota. Dengan sistem
penawaran ini maka bila terjadi resiko perubahan biaya dari pengerjaan
proyek yang dilanjutkan, karena stabilitas ekonomi makro yang dibandingkan
dengan harga yang sudah disepakati maka selisih/perbedaannya ditanggung
oleh pemenang tender.
2. Penawaran harga dengan sistem fee
Penawaran tender dalam sistem fee (bayaran) merupakan sistem bayaran
yang diinginkan oleh peserta tender. Dengan sistem ini bila terjadi resiko
perubahan biaya untuk pengerjaan proyek yang ditenderkan karena stabilitas
ekonomi makro yang berubah dibanding dengan harga yang sudah
ditenderkan maka selisih/perbedannya ditanggung oleh pemilik/yang memilki
proyek.
3. Penawaran harga dengan sistem berganti resiko
Dengan sistem pemahaman ini bila terjadi resiko perubahan biaya untuk
mengerjakan proyek yang ditenderkan karena stabilitas ekonomi makro
yang berubah atau lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan, maka
selisih/perbedannya ditanggung bersama oleh pemilik/yang mempunyai
proyek.

 Dalam Penawaran barang dan jasa terdapat 4 golongan yaitu sebagai


berikut:
1. Swa Kelola
Barang dan jasa yang disediakan volumenya mah dapat dijangkau sendiri oleh
pemerintah kabupaten/kota/provinsi,contoh; barang-barang Alat Tulis dan
Kantor yang rutin digunakan untuk setiap instansi perkantoran negara.
2. Penunjukan
Pengadaan barang an jasa yang tidak bisa lagi dikelola sendiri oleh
pemerintah kab/kota/provinsi. Karena volumenya yang agak besar yang
memerlukan dana/biaya mencapai 50 juta. Dengan demikian penyediaan
barang dan jasa tersebut harus melalui orang lain yaitu ditunjuk 1 kontraktor
untuk mengadakannya.
3. Pemilihan
Dalam pola pemilihan ini pengadaan barang dan jasa yang memerlukan dana
lebih besar dibanding dengan pola penunjukkan yaitu 50 juta keatas tetap
masih dibawah 100 juta. Oleh karen aitu pengadannya bukan lagi
penunjukkan melainkan melalui pemilihan nantinya ada bebrapa peserta yang
ikut serta/handle mencapai 3-4 kontarktor yang ikut handle kemudian baru
dipilih 1 konrtraktor untuk mengerjakan pengadaan barang dan jasa tersebut.
4. Tender
Merupakan pola pengadaan barang dan jasa yang memerlukan dana lebih
besar dibanding dengan penunjukan dan pemilihan, karena proyek pengadaan
tersebut lebih dari 100 juta. Oleh karena itu harus ditenderkan secara terbuka.
Artinya peserta tender lebih banyak lagi. Jika proyeknya besar maka
mengundang pihak luar. Diabil 1 kontraktor untuk mengerjakannya.
 CONTOH
Pemilik = Pemerintah Kota Malang
Jenis Barang = Jembatan
Kegiatan = Pemeliharan Jembatan
Lokasi = Kecamatan Blimbing
Pelaksanaan = C.V.Galala
Sumber Data = DAK dan DAU
Manfaat = Memperlancar lalu lintas dan ekonomi masyarakat
Besar Dana = 50 Juta-----Penunjukan (1 kontraktor)

Penekanan = Rekanan dan Baru


Pengawas = Dari Dalam (C.V.Galala) dan Dari Luar (Konsultan dan
Pemkot)

 Hak dan Kewajiban Negara;


*Hak Negara terhadap rakyat,pemerintahannya:
1. Mengeluarakan dan menetapkan uang
2. Menetapkan dan memungut pajak
3. Hak memungut bea dan cukai
4. Memungut penerimaan negara bukan pajak,contoh:pembayaran ukt
5. Hak mengadakan tunjangan, contoh: pinjaman hutan LN
6. Hak mengadakan tujangan paksa,contoh:nilai uang rupiah 10.000 bisa
semakin rendah karena dipengaruhi oleh nilai dollar yang semakin meninggi

*Kewajiban negara terhadap rakyatnya:


1. Menyelenggarakan kewajiban tugas negara
2. Memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga

 Bea= Barang yang masuk dari luar ke dalam (ekspor-impor)


 Cukai= Biasanya berupa makanan, suntikan, atau yang masuk ke dalam tubuh
karena sifatnya yang berbahaya dan langka maka dikenakan cukai.

 Manfaat Tender Terbuka:


1. Manfaat Secara Mikro
 Bagi Pemilik Proyek
Memperkecil resiko atau peluang kegagalan proyek melalui tender terbuka,pemilik
dapat memilih kontraktor yang paling baik dari segi kualitas dengan
biaya/penawaran yang paling rendah.

EX:
Pemilik------negara/Kab/Kota/Prov-----KegagalanProyek(Alam,Bencana,Kontraktor)
 Bagi Kontraktor
Memperkecil resiko/peluang kegagalan proyek melalui tender terbuka. Kontraktor
akan terhindar dari menerima pekerjaan yang bukan hariannya. Sehingga bisa
berakibat gagal/rugi. Dengan tender terbuka kontraktor akan terhindar dari
kerugian karena kurang komponen dibidang pekerjaan yang akan diteliti.

2. Manfaat Secara Makro


 Meningkatkan efisiensi ekonomi secara nasional karena proyek yang di
tenderkan dengan biaya terendah dengan kualitas terbaik, maka bila ini
berlaku secara nasional tentu ekonomi rasional akan lebih efisien.
 Meningkatakan daya saing ekonomi nasional yaitu para pelaku ekonomi
khususnya kontraktor akan berusaha menawarkan pekerjannya dengan sebaik
mungkin. Disamping itu para kontraktor juga akan berusaha menawarkan
harga serendah mungkin agar dapat menang tender.
 Mendorong iklim usaha yang lebih baik dengan adnaya tender terbuka maka
iklim transparasi/keterbukaan dan akuntabilitas berkeasilan menjadi
permasyarakat utama. Dengan adanya tranparansi keterbukaan/akuntabilitas
dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi maka akan meningktakan kualitas
ilklim usaha kearah yang lebih baik

 Unsur yang ditenderkan:


1. Apa yang ditenderkan?
Ada pekerjaan untuk proyek strategis yang terintegrasi dan proyek yang tidak
terintegrasi.
 Proyek Strategis/Proyek Kunci, misalnya:
-pembangunan pelabuhan
-pembangunan terminal
-pembangunan stadion/plahraga
-pembangunan alat sistem pertahanan (darat,laut,udara)
Ex:
Strategis Terintegrasi----Mulai dari awal sampai akhir pekerjaan
 Proyek yang tidak terintegrasi,misalnya:
-pekerjaan konsultasi
-pekerjaan konstruksi
-pekerjaan untuk menghasilkan output tertentu
2. Apa boleh ikut tender sebagian dari kegiatan?
Berkaitan dengan ini menyangkut tata cara dan prosedur pelaksanaan tender
pekerjaan. Jika pekerjaan itu termasuk proyek strategis yang terintegrasi
apakah bisa ikut tender sebagian dari pekerjannya saja.
Hal yang sama untuk pekerjaan yang tidak terintegrasi ikut tender untuk
sebagian pekrjaan saja apakah bisa atau boleh?biasanya boleh
3. Sistem penawaran harga apa yang dipakai?
 Penawaran harga dengan sistem yang sudah tetap
Sistem ini kadang disebut dengan istilah rice guota. Dengan sistem
penawaran ini maka bila terjadi resiko perubahan biaya dari pengerjaan
proyek yang dilanjutkan, karena stabilitas ekonomi makro yang
dibandingkan dengan harga yang sudah disepakati maka
selisih/perbedaannya ditanggung oleh pemenang tender.
 Penawaran harga dengan sistem fee
Penawaran tender dalam sistem fee (bayaran) merupakan sistem bayaran
yang diinginkan oleh peserta tender. Dengan sistem ini bila terjadi resiko
perubahan biaya untuk pengerjaan proyek yang ditenderkan karena
stabilitas ekonomi makro yang berubah dibanding dengan harga yang
sudah ditenderkan maka selisih/perbedannya ditanggung oleh
pemilik/yang memilki proyek.
 Penawaran harga dengan sistem berganti resiko
Dengan sistem pemahaman ini bila terjadi resiko perubahan biaya untuk
mengerjakan proyek yang ditenderkan karena stabilitas ekonomi makro
yang berubah atau lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan, maka
selisih/perbedannya ditanggung bersama oleh pemilik/yang mempunyai
proyek.

Anda mungkin juga menyukai