Anda di halaman 1dari 4

Travel medicine atau kesehatan pariwisata adalah cabang ilmu kedokteran yang secara khusus

mempelajari penyakit dan kondisi kesehatan akibat perjalanan wisata dan upaya penangannya.

Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan,


mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, dan lain-lain. Definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari
suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai
usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan akan dianggap sebagai perjalanan wisata
bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu bersifat sementara, bersifat sukarela dalam
arti tidak terjadi karena paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah (Spillane,
2014). Dalam World Tourism Organization (WTO), pariwisata adalah kegiatan seseorang yang
bepergian atau tinggal di suatu tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih
dari satu tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya.

Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan,


mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, dan lain-lain. Definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari
suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai
usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan akan dianggap sebagai perjalanan wisata
bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu bersifat sementara, bersifat sukarela
(voluntary) dalam arti tidak terjadi karena paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan
upah (Spillane, 2014). Dalam World Tourism Organization (WTO), pariwisata adalah kegiatan
seseorang yang bepergian atau tinggal di suatu tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam
waktu tidak lebih dari satu tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan
lainnya.

Penyakit Menular Langsung


Prioritas penyakit menular, masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, demam
berdarah, influenza dan flu burung. Disamping itu Indonesia juga belum sepenuhnya berhasil
mengendalikan penyakit neglected diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, dan lain-lain.
Angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi seperti polio, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik pada maternal
maupun neonatal sudah sangat menurun, bahkan pada tahun 2014, Indonesia telah dinyatakan
bebas polio (Depkes, 2015).Hepatitis virus yang terdiri dari hepatitis A, B, C, D dan E merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Untuk Hepatitis A dan E yang ditularkan
secara fecal Oral sering menimbulkan KLB di beberapa wilayah di Indonesia. Sedangkan Hepatitis
B dan C adalah merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan sirosis dan kanker hati bagi
penderitanya. Saat ini diperkirakan terdapat 28 juta orang dengan Hepatitis B dan C; dimana
Hepatitis B adalah sebesar 25 juta orang sedangkan Hepatitis C sebesar 3 juta orang. Dalam hal
pengendalian hepatitis maka strategi utama adalah melaksanakan upaya peningkatan pengetahuan
dan kepedulian, pencegahan secara komprehensif, pengamatan penyakit dan pengendalian
termasuk tatalaksana dan peningkatan akses layanan.
Gangguan penyakit-penyakit menular karena perjalanan wisata
Menurut International Travel and Health 2001 yang diterbitkan oleh WHO) gangguan kesehatan
utama yang dapat terjadi karena perjalanan wisata adalah
1.Gangguan kesehatan karena lingkungan
✔ Travel sickness
✔ Bathing / diving
✔ Altitude
✔ Heat and humidity ✔ Sun
✔ Insect
✔ Other Animals ✔ Accidents
2. Gangguan kesehatan karena makanan dan minuman
✔ Diarrhoea
✔ Viral Hepatitis type A and E
3. Sexually Transmitted Diseases (STD) ✔ HIV
✔ Hepatitis B
4. Malaria
5. Dengue and DHF
6. Tuberculosis
7. Vaccinations
8. Special Situations
✔ Extended Travel
✔ Pregnancy
✔ Children
✔ Chronoc Diseases
✔ The disabled
✔ Lain – lain :
􏰀 Transfusi Darah
􏰀 Medical Kit untuk turis / travelers
􏰀 Pemeriksaan setelah perjalanan wisata
􏰀 Beberapa catatan untuk para penyelenggara wisata

Upaya Perlindungan Kesehatan Terhadap Wisatawan:


 Makanan dan minuman yang sehat
 Tempat wisata yang aman sehingga tidak menimbulkan kecelakaan.
 Wisatawan merasa aman dan tidak di teror dalam istorahatnya / suasana yang
nyaman
 Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri barang-barangnya.
 Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan kepercayaan/agama
masing-masing.
 Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan bila
mereka jatuh sakit.
 Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke negara tempat asalnya.
Pedoman bagi usaha pariwisata dalam mengupayakan kesehatan wisata di tempat usaha
1.Obyek Wisata
 Mengupayakan lingkungan yang bersih setiap waktu,
 demikian juga fasilitas restoran dan WC umum
 Menyediakan tempat-tempat pembuangan sampah dalam jumlah memadai di tempat-
tempat strategis.
 Menyediakan fasilitas pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan.
 Pemberian papan-papan peringatan pada tempat-tempat yang rawan kecelakaan yang dapat
membahayakan pengunjung

2. Akomodasi, Hotel dan Restoran


 Menjaga kebersihan kamar hotel, ruanganrestoran, seluruh fasilitas dan perlengkapan.
 Mengupayakan lingkungan yang bebas lalat, nyamuk, tikus dan binatang pengganggu
lainnya.
 Mengupayakan semua fasilitas yang ada seperti : salon, kolam renang dalam keadaan
bersih dan bebas hama.
 Menyediakan pakaian seragam yang bersih, sopan dan menarik untuk petugas pelayanan.
 Menciptakan lingkungan yang bersih dan suasana asri sehingga tamu dapat menikmati
hidangan penuh selera.

 Menciptakan standar kebersihan untuk badan dan pengolahan makanan dan minuman
termasuk peralatan.
 Selalu menggunakan sarung tangan plastik bila mencuci peralatan dapur dan juga pakaian
tamu.
Bertindaklah yang bijaksana bila menjumpai tamu yang kurang sehat, berikan informasi
yang benar mengenai apa yang harus dilakukan

3. Biro Perjalanan Wisata


 Menjaga agar armada angkutan yang dimiliki beserta perlengkapannya dalam kondisi
bersih dan berfungsi dengan baik.
 Bis wisata harus tersedia perlengkapan : tong sampah dan kotak P3K (Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan).
 Meletakkan pesan-pesan untuk tidak merokok dalam bis pada tempat-tempat yang mudah
terlihat.
 Mewaspadai mereka yang kelihatan kurang sehat dalam perjalanan. Berikan saran simpatik
untuk mengatasi kondisi kurang sehat tersebut.
 Mengupayakan penampilan yang bersih, baik fisik maupun pakaian para petugas dan
pramuwisata.

Imunisasi Untuk Wisatawan


Imunisasi diberikan pada umumnya 2 bulan sebelum wisatawan pergi ke daerah tujuan.
Ada 3 jenis imunisasi :
1) Routinel Immunization : DPT, POLIO, CAMPAK, INFLUENZA.
2) Required Immunization : Yellow Fever, Cholera, Meningococcal Meningitis.
3) Recommended Immunization : Hepatitis A & B, Typhoid Fever, Japanese Encephalitis,
Cholera, Rabies.

Ada berepa negara yang merekomendasikan untuk divaksinasikan dahulu.


Contoh :
1. Vaksinasi menginitis bagi yang akan pergi ke Saudi Arabia (Jemaah Haji),
2. Vaksinasi yellow fever untuk yang akan pergi ke Afrika.

Terapi Profilaksis :
Pemberian obat anti malaria pada wisatawan yang akan pergi ke daerah endemis malaria.
Obat diberikan sebelum pergi, saat berada di daerah endemis, dan setelah meninggalkan daerah
endemis. Obat diberikan seminggu

Anda mungkin juga menyukai