Anda di halaman 1dari 8

Critical Incidence Report (CIR)

Pemberian Makan Melalui NGT

Nama Mahasiswa : Gusti Ayu Tri Handayani, S. Kep

NIM : C12115709

1. Pendahuluan

Nama Klien : Tn. Saseng

Umur : 70 Tahun

Diagnosa Medis : Tumor Paru Dextra

Hari/Tanggal Dilakukan : Selasa, 04 April 2017

a. Tindakan keperawatan : pemberian makanan melalui NGT

b. Definisi tindakan : pemberian makanan melalui NGT adalah memasukan nutrisi

melalui hidung kedalam lambung melalui selang makanan.

c. Prosedur dan Rasional :

No Tindakan Rasional

Identifikasi pasien dan jelaskan Penjelasan yang benar akan


1
prosedurnya tindakan menghilangkan kecemasan dan

memastikan kerjasama dari pasien.

Penjelasan diberikan pula pada pasien

yang koma atau tidak sadar, karena

mereka mungkin masih bisa mendengar

dan memahami instruksi.

1
Periksa apakah ada alergi makanan, Pemeriksaan yang benar akan mencagah
2
waktu makan terakhir, bising usus resiko komplikasi.

dan hasil pemeriksaan laboratorium

Letakkan wadah berisi makanan Menghangatkan cairan yang akan


3
dalam air hangat diberikan pada pasien

Bantu pasien untuk berada dalam Posisi semi terlentang meningkatkan

posisi semi terlentang (30-45 aliran gravitasi makana melewati selang


4
derajat). dan mencegah resiko aspirasi

Cuci tangan Mengurangi resiko transmisi mikro-


5
organisme

Letakkan handuk dan perlak diatas Melindungi pasien dan sprei agar tidak
6
dada pasien kotor

Pakai sarung tangan dan tempelkan


7
spuit pada selang nasogastrik

8 Aspirasi isi lambung. Bila ada Bila sisa isi lambung melebihi 100 ml

keraguan pada posisi selang untuk pemberian makanan secara

nasogastrik beritahu dokter dan intermiten atau lebih dari 1,5 kali laju

dapatkan instruksi untuk foto rontgen perjam untuk pemberian makanan secara

kontinue, tunda pemberian makanan dan

beri tahu dokter.

2
Jika sisa isi lambung berada dalam Mengembalikan isi lambung kedalam
9
batas normal dan posisi selang sudah lambung mengecah terjadinya

dipastikan, kembalikan isi lambung ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

kedalam lambung dengan

menggunakan spoit yang

menggunakan gaya gravitasi untuk

mengatur aliran

Bila posisi selang sudah dipastikan Mencubit tekanan selang makanan akan

dalam lambung, cubit tekanan selang mencegah udara memasuki lambung dan
10
makanan dan pasang tabung spoit menyebabkan kembung.

makanan ke selang

Isi tabung spuit dengan air dan Air membersihkan selang dan kecepatan
11
biarkan cairan mengalir masuk aliran diatas dengan menaikkan atau

akibat daya gravitasi, dengan menurunkan spoit.

meninggikan tabung diatas kepala

pasien

12 Tuangkan makanan kedalam tabung Mencegah udara memasuki selang

spoit dan biarkan mengalir akibat

gaya gravitasi. Teruskan

menuangkan makanan/ formula

kedalam tabung, bila sudah ¾

kosong. Cubit tekanan selang

kapanpun diperlukan untuk

3
menghentikan aliran ketika selang

menuang

Setelah selesai memberi makan bila Mencegah sumbatan selang makan


13
dengan paling sedikit 30 ml air putih.

Setelah selang sudah selesai dibilas, Mencegah kebocoran.


14
tutup ujung selang.

Bilas peralatan dengan air hangat dan Mencegah pertumbuhan bakteri

keringkan
15

Tetap naikkan kepala ranjang selama Mencegah aspirasi


16
30- 60 menit setelah selesai makan

Cuci tangan Mengurangi resiko transmisi mikro-

organisme
17

Catat jenis dan jumlah makanan,

jumlah air yang diberikan dan


18
toleransi pemberian makan

19 Pantau suara nafas, bising usus, Mengevaluasi efek aspirasi pada saluran

distensi lambung, diare, konstipasi pencernaan dan efek terapi dari

serta masukan dan keluaran pemberian makanan.

Instruksikan pasien untuk memberi Dapat mengindikasikan intoleransi

tahu perawat jika ia merasa kenyang, pemberian makan.


20
mual atau muntah

4
21 Identifikasi pasien dan jelaskan Penjelasan yang benar akan

prosedurnya pada pasien bahwa menghilangkan kecemasan dan

proses memberi makanan tersebut memastikan kerjasama dari pasien.

akan memakan waktu sekitar 10-20 Penjelasan diberikan pula pada pasien

menit. Jelaskan pula pada pasien yang koma atau tidak sadar, karena

akan merasa penuh setelah selesai mereka mungkin masih bisa mendengar

makan. dan memahami instruksi.

2. Kesenjangan antara teori dan praktik

Memberikan makanan melalui NGT pasien diposisikan semi terlentang atau ditinggikan

minimal 30º selama dan sesudah diberikan makanan setidaknya 1 jam, akan tetapi pada

kenyataannya di lahan praktik hal ini dilakukan dengan posisi pasien supine atau tidur

terlentang.

3. Analisa berdasarkan Evidence Base Practice (EBP)

Menurut ASPEN, 2005 & JBI, 2006 dalam MOH Nursing Clinical practice Guidelines,

2010 menyatakan bahwa algoritma dari manajemen dalam pemberian makanan melalui

nasogastric tube (NGT) teridiri dari:

1. Pemilihan tabung makanan

Pilih tabung NGT berdasarkan kegunaan, lama waktu yang dibutuhkan dan keefektifan

tabung, misalnya tabung dengan diameter kecil yang lembut dan fleksibel dan kecil

dianjurkan untuk makanan, tabung silikon untuk jangka panjang atau tabung

polivinilklorida (PVC) digunakan dalam waktu singat.

5
Rasional: ukuran tabung yang lebih kecil dapat meningkatkan kenyaman pasien. Tabung

silikon baik digunakan dalam jangka waktu panjang (>4-8 minggu) karena lebih flesibel.

PVC digunakan dalam jangka waktu pendek karena cenderung cepat mengeras dan

rapuh serta mudah mengiritasi..

2. Penempatan tabung dan perawatan

a. Tentukan panjang tabung yang akan dimasukan dengan mengukur dari ujung hidung

kecuping telinga dan dari cuping telinga ke prosesus xipoid kemudian amankan

selang NGT dengan celana tape.

Rasional: pengukuran dilakukan dengan tujuan memastikan ujung distal mencapai

perut dan menstabilkan tabung dapat mencegah perpindahan tabung.

b. Kombinasi aspirasi isi gaster dan pengujian PH akan membantu memprediksi

ketepatan tabung NGT dalam lambung.

Rasional: kombinasi PH dan karakteristik visual dapat membantu dalam

membedakan posisi tabung dalam saluran pernapasan dan saluran cerna.

c. Penentuan letak tabung dengan X-Ray dilakukan apabila uji PH tidak menunjukan

indikasi lambung atau aspirasi usus.

Rasional: radiografi merupakan cara yang paling tepat untuk memastikan posisi

tabung NGT.

d. Metode auskultasi tetap harus dilakukan tetapi bukan merupakan satu-satunya

metode untuk menentukan ketepatan posisi tabung.

Rasional: metode auskultasi tidak efektif untuk membedakan suara keduanya,

karena penempatan tabung pada kerongkongan dapat mengeluarkan suara yang

sama dengan penempatan dilambung.

3. Pemberian makanan melalui tabung

6
Pemberian makanan dilakukan dengan elevasi kepala atau ditinggikan minimal 30º

selama pemberian makanan dapat menurunkan resiko aspirasi isi lambung. Selain itu

gravitasi juga mengurangi kemungkinan regurgitasi akibat distensi lambung. Untuk itu

menjadi sangat penting untuk mengatur posisi pasien selama dan sesudah pemberian

makanan melalui NGT.

a. Formula makanan

b. Obat-obatan

7
DAFTAR PUSTAKA

Jacob, A., R,R., & Tarachnand, J. (2014). Buku ajar : clinical nursing prosedures jilid dua.
Tagerang Selatan: Binarupa Aksara.
MOH. (2010). Nursing Management of Nasogastric Tube Feeding in Adult Patient. Ministry
of Health. Retrieved April 11, 2017, from
https://www.moh.gov.sg/content/dam/moh_web/HPP/Nurses/cpg_nursing/2010/nasog
astric%20tube%20feeding%20-%20book.pdf

Anda mungkin juga menyukai