Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin tahun semakin maju
dan sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan yang salah satunya adalah dalam
bidang pendidikan, yang merupakan suatu upaya untuk menjembatani sebuah
peralihan dari masa sekarang ke masa yang akan datang yakni melalaui sebuah
suntikan-suntikan inovasi yang diharapkan akan dapat mencapai efisiensi dan
efektifitas.
Di zaman globalisasi ini makna inovasi salah diartikan oleh kebanyakan
orang baik itu kalangan masyarakat yang terendah hingga kalangan masyarakat
intelektual. Sehingga apa yang terjadi, penerapan inovasi yang salah satunya dalam
bidang pendidikan yang merupakan bagian sentral dalam menjalani kehidupan kita
sehari-hari salah digunakan. Maka perlu ditanamkan secara mendalam pemahaman
tentang inovasi itu sendiri, baik dari segi tujuan diadakannya sebuah inovasi, apa
kekurangan serta kelebihan inovasi itu sendiri, komponen-komponen inovasi,
manfaatnya untuk masyarakat apa serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan
sehari-sehari dan lain sebagainya.
Pada saat ini banyak siswa yang mengeluh dan bosan dengan metode
pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran
dirasakan monoton dan hal ini berlangsung dalam waktu yang lama. Pembelajaran
bersifat kompleks artinya tidak hanya guru yang terlibat aktif dalam pembelajaran
melainkan siswa dan guru. Guru dituntut untuk mengembangkan keahlian yang
dimiliki dan menyalurkannya kepada siswa. Untuk itu guru perlu mengadakan
inovasi pembelajaran guna mengoptimalkan kemampuan siswa dan supaya tidak
bosan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Inovasi Pembelajaran?
2. Apa Pengertian Inovasi Pendidikan?
1
3. Bagaimana Pentingnya Inovasi Pembelajaran?
4. Apa sajakah Faktor-Faktor dalam Inovasi Pembelajaran?
5. Bagaimana Peran Guru dalam Melaksanakan Inovasi Pembelajaran?
6. Bagaimana Strategi Mengimplementasi Pembelajaran Inovatif?
7. Bagaimana Tujuan Inovasi Pembelajaran?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Inovasi Pembelajaran
2. Untuk mengetahui Pengertian Inovasi Pendidikan?
3. Untuk mengetahui Bagaimana Pentingnya Inovasi Pembelajaran?
4. Untuk mengetahui Apa sajakah Faktor-Faktor dalam Inovasi Pembelajaran?
5. Untuk mengetahui Peran Guru dalam Melaksanakan Inovasi Pembelajaran?
6. Untuk mengetahui Strategi Mengimplementasi Pembelajaran Inovatif?
7. Untuk mengetahui Tujuan Inovasi Pembelajaran?
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang ruang
lingkup inovasi pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Inovasi Pembelajaran
1. Dasar Hukum Inovasi Pembelajaran
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
masyarakat, bangsa dan negara.
a. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kompetensi Guru. Yaitu Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan
Profesional.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
d. Peraturan Pemerintah Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
1. Pasal 1 ayat 4 tentang Standar Kompetensi Lulusan
2. Pasal 1 ayat 5 tentang Standar Isi
3. Pasal 1 ayat 6 tentang Standar Proses
4. Pasal 1 ayat 7 tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Pasal 1 ayat 8 tentang Sarana Prasarana
2. Pengertian Inovasi
Inovasi menurut Schumpeter memiliki arti, usaha mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi sehingga, dengan inovasi
seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, dan
kebijakan pendidikan tidak hanya bagi lembaga pendidikan tapi juga Stakeholderdan
masyarakat.
Wina Sanjaya dalam bukunya kurikulum dan pembelajaran, inovasi diartikan
sebagai sesuatu yang baru dalam situasi sosial tertentu dan digunakan untuk
3
menjawab atau memecahkan suatu permasalahan. Secara harfiah inovaso/innovation
berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau
memperkenalkan sesuatu yang baru, inovasi kadang diartikan sebagai penemuan
namun, maknanya berbeda dengan penemuan dalam arti discovery atau Invention.
Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada
sebelumnya, misalnya penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam matapelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut di
Indonesia baru – baru ini dikembangkan, sebenarnya model pembelajaran tersebut
sudah dilaksanakan di negara – negara lain, atau model pembelajaran melalui
jaringan internet. Sedangkan Invantion ,memiliki pengertian penemuan yang benar –
benar baru belum tercipta sebelumnya.
Dari beberapa pengertian tersebut inovasi dapat diartikan sebagai wujud baru
berupa ide, gagasan, atau tindakan . Sedangkan dilihat dari maknanya, sesuatu yang
baru itu bisa benar – benar baru, belum tercipta sebelumnya yang
disebut invention, atau dapat juga tidak benar – benar baru sebab, sebelumnya sudah
ada dalam konteks sosial yang berbeda, kemudian dikenal dengan istilah discovery.
Jadi inovasi bisa terjadi dalam segala bidang termasuk di dalamnya
pendidikan. Inovasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Khususnya dalam
bidang pendidikan, inovasi biasanya muncul dari adanya keresahan dan keinginan
dari pihak –pihak tertentu tentang penyelenggaraan pendidikan. Misalnya, keresahan
guru tentang proses belajar mengajar yang dianggap kurang berhasil, keresahan pihak
administrator pendidikan tentang kinerja guru, atau mungkin keresahan masyarakat
terhadap kinerja dan hasil, bahkan sistem pendidikan. Keresahan – keresahan itu pada
akhirnya membentuk permasalahan – permasalahan yang menuntut penanganan
dengan segera. Upaya untuk memecahkan masalah tersebut maka, munculah ide – ide
baru atau gagasan sebagai suatu inovasi. Begitu juga dengan keinginan dari Guru, dan
administrator sekolah akan adanya sekolah yang lebih maju dan bermutu, sehingga
menarik minat masyarakat untuk memilihnya sebagai tujuan anaknya bersekolah.
4
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa inovasi akan ada karena adanya
masalah yang dirasakan, hampir tidak mungkin inovasi muncul tanpa adanya
masalah.
3. Pengertian Pembelajaran
Menurut Hera Lestari Mikarsa ( 2007 : 73 ), ada dua istilah yang berkaitan
erat dengan pembelajaran, yaitu pendidikan dan pelatihan.Pendidikan lebih menitik
beratkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian, jadi mengandung
pengertian yang lebih luas. Sedangkan pelatihan lebih menekankan pada
pembentukan keterampilan. Pendidikan dilaksanakan dalam lingkungan sekolah,
sedangkan pelatihan umumnya dilaksanakan dalam lingkungan industri.Namun
demikian, pendidikan kepribadian saja kurang lengkap. Para siswa perlu juga
memiliki keterampilan agardapat bekerja, berproduksi, dan menghasilkan berbagai
hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Olehkarena itu, kedua istilah
tersebut hendaknya tidak dipertentangkan melainkan perlu dipadukan dalam suatu
sistemproses yang lazim disebut pengajaran.
Menurut Oemar Hamalik, 1999 (dalam Hera Lestari Mikarsa, 2007 : 73 )
dalam pengajaran, perumusan tujuan pembelajaran merupakan hal yang utama dan
setiap proses pengajaran senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk itu, proses pengajaran harus direncanakan agar dapat dikontrol
sejauh mana tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Itulah
sebabnya, suatu sistem pengajaran selalu mengalami dan mengikutitiga tahap, yakni :
a. Tahap analisis untuk menentukan dan merumuskan tujuan,
b. Tahap sintesis, yaitu tahap perencanaan proses yang akan ditempuh,
c. Tahap evaluasi untuk menilai tahap pertama dan kedua.
Makna pembelajaran merupakan suatu sistem yang tersusun dari unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas,perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
pencapaian tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibatdalam sistem pengajaran
terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material
yangmeliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan
5
video tape, serta material lainnya.(Oemar Hamalik, 1999, dalam Hera Lestari Mikarsa
2007 : 73).
Rumusan makna pembelajaran tersebut mengandung isyarat bahwa proses
pembelajaran adalah sebuah kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan dari seorang
tenaga pendidik kepada para peserta didiknya, tidak terbatasdilaksanakan dalam
ruangan saja, melainkan dapat dilaksanakan disembarang tempat dengan cara
membacabuku, informasi melalui film, surat kabar, televisi, internet tergantung
kepada organisasi dan interaksi berbagaikomponen yang saling berkaitan, untuk
membelajarkan siswa.
4. Pengertian Inovasi Pembelajaran
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi batasan, inovasi sebagai pemasukan
atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya baik berupa gagasan,metode atau alat (KBBI,
1990 : 330). Dari pengertian ini nampak bahwa inovasi itu identik dengan sesuatu
yangbaru, baik berupa alat, gagasan maupun metode.
Dari uraian di atas, maka inovasi pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu
upaya baru dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode,
pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuktercapainya tujuan
pembelajaran. Hasbullah, 2001 berpendapat bahwa “baru”dalam inovasi itu
merupakan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si
penerima inovasi.
Dapat juga dikatakan bahwa inovasi pembelajaran merupakan sebuah upaya
pembaharuan terhadapberbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian
materi pelajaran berupa ilmu pengetahuandari tenaga pendidik kepada para peserta
didik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikanyang berlangsung.
2.2 Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
6
komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan
maupun arti luas di sistem pendidikan nasional.
Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya
sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat.
Namun sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila
warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang
kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada.
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni
kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk
struktur dan prosedur organisasi. Selain itu, tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas
Seiring dengan peningkatan mutu pendidikan, inovasi pendidikan khususnya
inovasi pembelajaran dilakukan agar terciptanya program pembelajaran yang inovatif.
Program pembelajaran yang inovatif didesain menjadi sebuah kegiatan yang menarik
agar suasana pembelajaran di dalam kelas tidak membosankan. Kreativitas dan
inovasi juga dapat mencorakkan situasi pembelajaran yang ceria. Sebagai pendidik,
kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil
yang maksimal.
Komponen dasar Inovasi Pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Inovator, yang merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi,
dimana inovator memegang peranan penting dalam melaksanakan inovasi.
2. Inovasi, inovasi disini adalah adanya permasalahan yang akan dipecahkan.
3. Adanya komunikasi dengan saluran tertentu artinya adanya sebuah pertukaran
informasi antara anggota masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
Karena komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi mengenai
inovasi dari seorang ke orang lain.
4. Waktu, waktu merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses
inovasi karena waktu merupakan aspek utama dalam proses untuk
7
mengkomunikasikan sebuah inovasi. Peranan dimensi waktu dalam proses
inovasi terdapat pada tiga hal yaitu, proses keputusan dalam mengambil
kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi, kemudian kepekaan seseorang
terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan penerimaan inovasi.
2.3 Pentingnya Inovasi Pembelajaran
Mengapa perlu adanya Inovasi Pembelajaran? Proses pembelajaran
berkelanjutan sangat membutuhkan adanya inovasi pembelajaran yang mencakup
discovery, invention, dan innovasion. Lebih ditekankan pada innovasion karena
inovasi erat kaitannya dengan proses pembelajaran. Di mana proses pembelajaran
melibatkan manusia (siswa dan guru) yang memiliki karakteristik khas, yaitu
keinginan untuk mengembangkan diri, maju dan berprestasi. Invensi (Invention)
adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda
atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan
dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori penididikan,
penemuan starategi pembelajaran dan media pembelajaran. Begitu pula masalah
inovasi yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran. Di mana proses
pembelajaran melibatkan manusia (siswa dan guru) yang memiliki karakteristik khas
yaitu keinginan untuk mengembangkan diri, maju dan berprestasi. Kebaruan
pembelajaran perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai
aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan merupakan suatu upaya untuk
menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang cenderung mengejar efisiensi dan
efektifitas. Pembaharuan mengiringi kemajuan zaman yang sesuai dengan kurun
waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta
didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama
timbulnya pembaharuan pendidikan, pembaharuan kurikulum dan pembaharuan
pembelajaran. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu mengantisipasi
perkembangan tersebut dengan terus-menerus mengupayakan suatu program yang
8
sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan
kebutuhan peserta didik.
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau
dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan
bermakna. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari
berbagai terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah
satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru.
Tanpa didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam
pembelajarannya, makapembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu,
guru tidak dapat mengembangkan potensiyang dimilikinya secara optimal. Mengingat
sangat pentingnya inovasi, maka inovasi menjadi sesuatu yangharus dicoba untuk
dilakukan oleh setiap guru. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu
melakukan inovasi dalam pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni
perbaikan cara mengajar guru denganmenggunakan metode baru yang inovatif.
2.4 Faktor-Faktor dalam Inovasi Pembelajaran
Faktor-Faktor yang mesti diperhatikan dalam Inovasi pembelajaran antara
lain:
1. Guru
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, guruharus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin
dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas
dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan karena dapat
memberikan suatu kekuatan yang dapat memberikan kesan danpengaruh. Dengan
uraian di atas dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan pembaharuan
dalampendidikan, kita harus meningkatkan profesionalisme guru.
2. Siswa
Siswa merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar. Siswa dididik
oleh pengalamanbelajar mereka, dan kualitas pendidikannya bergantung pada
pengalamannya, kualitas pengalamanpengalaman,sikap-sikap, temasuk sikap-
9
sikapnya pada pendidikan. Dan belajar dipengaruhi olehorang yang dikaguminya.
Oleh karena itu, dalam mengadakan pembaharuan pendidikan, kita
harusmemperhatikannya dari segi murid karena murid merupakan objek yang akan
diarahkan.
3. Materi ajar
Materi ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalammelaksanakan kegiatan belajar mengajar. Materi yang dimaksud
bisa berupa materi tertulis, maupunmateri tidak tertulis. Materi ajar disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensiyang akan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran.Isi materi ajar pada hakikatnya merupakanilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang perlu dipelajari siswa agar memiliki komptensiyang
diharapkan. Dengan materi ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu
kompetensiatau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara
akumulatif mampu menguasaisemua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi ajar
merupakan informasi, alat, dan teks yangdiperlukan guru untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran.
4. Lingkungan
Proses pembelajaran berlangsung dalam banyak lingkungan berbeda.
Lingkungan belajar merupakan lingkungan atau situasi fisik yang ada di dalamnya
pembelajaran diharapkanberlangsung. Selain ruang kelas, pembelajaran juga
berlangsung dalam laboratorium (laboratorium komputer, sains atau bahasa),
perpustakaan, pusat media, taman bermain, kunjungan lapangan, teater, aula belajar
dan dirumah. Agar suasana belajar tidak membosan, guru bisa
menyelenggarakanproses belajar tidak hanya diruang kelas tetapi guru bisa
mengadakannya di luar. Misalnya proses belajar di ditaman sekolah.
2.5 Peran Guru dalam Melaksanakan Inovasi Pembelajaran
Secara umum banyak sekali peranan guru yang mesti dilakukan dalam
melaksanakan inovasi pembelajaran, namun secara profesional meliputi tugas:
10
1. Sebagai pengajar
Mengajar berarti memberikan pengajaran dalam bentuk penyampaian
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif)dan keterampilan (psikomotor) pada diri siswa
agar dapat menguasai dan mengembangkan ilmu dan teknologi.
2. Sebagai pendidik
Mendidik berarti pemberian bimbingan kepada siswa (anak didik) agar
potensi yang dimilikinya berkembangseoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta
mengembangkan nilai-nilai kehidupan.
3. Sebagai pengembang bahan ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dansikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis
materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
keterampilan, dan sikap atau nilai. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi: (a) prinsiprelevansi, (b) konsistensi, dan (c) kecukupan.
Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit
akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak
perlu untuk mempelajarinya. Secaragaris besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar
meliputi : (a) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapatdalam standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar, (b)
mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, (c) memilih bahan ajar yang sesuai
atau relevan dengan standarkompetensi dan kompetensi dasar yang telah
teridentifikasi tadi dan (d) memilih sumber bahan ajar. Dalam menentukan cakupan
atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis
materinyaberupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif,
ataukah aspek psikomotorik.
11
Seorang guru sebagai pengembang bahan ajar harus tahu bahan ajar dan
kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam untuk mendukung inovasi program
pembelajaran antara lain:
a. Bahan ajar seperti apa yang harus di beli untuk dapat digunakan dalam
mencapai tujuan pembelajaran
b. Bahan ajar seperti apa yang harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan
siswa yang unik dan spesifik
c. Bahan ajar seperti apa yang perlu dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
4. Sebagai pengembang metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan proses atau prosedur yang digunakan oleh
guru untuk mencapai tujuan atau kompetensi. Beberapa metode yang dilakukan oleh
guru di ruang kelas antara lain :
a. Presentasi
Dalam sebuah persentasi, guru menyajikan, mendramatisa atau menyebarkan
informasi kepada siswa. Komunikasi dikendalikan oleh guru dengan interaksi dengan
pembelajar. Guru bisa menyelipkan pertanyaan dimana siswa dapat langsung
menjawabnya. Sumber informasi bisa berupa buku ajar, situs internet, audio, video.
b. Demostrasi
Dalam sebuah demostrasi para siswa melihat contoh nyata atau aktual dari
sebuah keterampilan atau prosedur untuk dipelajari. Demostrasi mungkin direkam
dan diputar ulang melalui sarana media seperti video. Jika ingin interaksi dua arah
atau praktik siswa dengan umpan balik diperlukan instruktur atau tutor yang hadir
secara langsung. Belajar langsung di tempat sering kali menggunakan demostrasi
satu-persatu dimana siswa yang berpengalaman memperlihatkan kepada siswa
lainnya bagaimana menjalankan sebuah prosedur.
c. Latihan dan Praktek
Dalam latihan dan praktek para pembelajar di bimbing melewati serangkaian
latihan dan pratek yang dirancang untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan
12
penguasaan pengetahuan konten spesifik atau sebuah keterampilan baru. Agar efektif
latihan dan pratek harus menyertakan umpan balik untuk memperkuat respon yang
benar dan memperbaik kesalahan yang mungkin dibuat oleh siswa .
d. Tutorial
Dalam tutorial, guru menyajikan konten, mengajukan pertanyaan atau
persoalan, meminta respon para siswa, menganalisis tepat dan menyediakan praktik
hingga para siswa menunjukan level dasar kompeten. Pmberian tutorial paling sering
dilakukan satu lawan satu dan sering digunkan untuk mengajarkan keterampilan
dasar, seperti membaca, dan matematika. Perbedaan antara toturial dan latihan dan
praktik adalah tutorial memperkenalkan dan mengajarkan materi baru sementara
latihan dan praktik fokus pada konten yang diajarkan dalam format lainnya.
e. Diskusi
Diskusi adalah pertukaran gagasan dan opini di antara para siswa dan guru.
Strategi ini digunakan dalam tahap pengajaran dan pembelajaran apa pun dan dalam
kelompok kecil atau besar. Diskusi merupakan cara yang bermanfaat dalam menakar
pengetahuan, keterampilan dan sikap dari kelompok siswa sebelum mengakhiri
tujuan pengajaran. Diskusi bisa dipimpin oleh guru dengan mengajukan pertanyaan
untuk mendapatkan respon dari siswa dimana pertanyaannya harus membuat siswa
memikirkan topik atau masalah yang mereka ketahui dan menerapkan pengetahuan
tersebut. Pertanyaannya dimulai dengan bagaimana atau kenapa.
f. Penemuan
Strategi penemuan menggunakan pendekatan induktif atau penyelidikan,,
untuk belajar. Strategi ini menyajikan masalah untuk diselesaikan melalui percobaan
dan kesalahan (trial and error). Tujuan strategi penemuan adalah untuk memacu
pemahaman konten yang lebih mendalam melalui keterlibatan dengan konten
tersebut. Aturan atau prosedur yang ditemukan para siswa mungkin berasal dari
percobaan sebelumya, berdasarkan informasi dari buku referensi atau dari situs
internet.
g. Belajar Kooperatif
13
Belajar kooperatif merupakan strategi pengelompokan di mana para siswa
bekerja sama untuk saling mendapatkan keuntungan dari potensi belajar dari anggota
siswa lainnya. Guru bisa menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan belajar sfesifik akan tercapai. Kelompok formal ini
sebaiknya tidak berlangsung lebih lama dari tugas belajar. Pengalaman belajar
kooperatif bisa bersifat informal pula. Para siswa mungkin dapat menentukan
kebutuhan belajar mereka sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain untuk
meningkatkan pengalaman belajar mereka.
h. Permainan
Permainan memberikan lingkungan kompetitif yang di dalamnya para siswa
mengikuti aturan yang telah ditetapkan saat mereka berusaha mencapai tujuan
pendidikan yang menantang. Ini merupakan teknik yang sangat memotivasi, terutama
untuk konten yang membosankan dan repetitif. Permainan mungkin melibatkan satu
siswa atau satu kelompok siswa. Dengan melakukan permainan, para siswa mulai
mengenali pola yangada dalam situasi tertentu. Permainan bisa menantang dan
menyenangkan untuk dimainkan. Permainan bisamemberikan pengalaman belajar
yang beraneka ragam.
i. Simulasi
Simulasi melibatkan para siswa menghadapi situasi kehidupan nyata dalam
versi di perkecil. Simulasimemungkinkan praktik realistik tampa mengeluarkan biaya
dan resiko. Simulasi mungkin melibatkan dialogpeserta, manipulasi materi dan
perlengkapan atau interaksi dengan komputer. Simulasi dapat digunakan
untukseluruh kelas atau kelompok kecil yang bekerja sama. Misal kita ingin
menjelasakan tentang prosespembakaran pada mobil kita bisa membawa model mobil
mainan dan menjelaskan pada siswa tentangsimulasi mesin mobil dan siswa dapat
memahami konsep yang sedang disajikan dan melindungi mereka dari bahaya
menyalakan mesin yang sesungguhnya.
5. Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran
14
Startegi pembelajaran yaitu cara-cara spesifik yang dapat dilakukan oleh
indidu untuk membuat siswamencapai tujuan pembelajaran atau standar kompetensi.
Guru perlu melakukan upaya kreaktif dalammenggunakan strategi pembelajaran.
Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran, guru harus tahuupaya atau
strategi apa yang harus dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar
tetap mampumemusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi
pembelajaran yang disampaikan. Ketikamengindetifikasi strategi pembelajaran, guru
harus memilih dua jenis :
a. Strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang berpusat pada siswa.
Strategi guru adalah kegiatan mengajar mata pelajaran, misal menyajikan
sebuah konsep dengan menampilkan sebuah video atau membacaatau
menunjukan bagaimana menkonjugasi sebuah kata kerja.
b. Startegi yang berpusat pada siswa merupakan kegiatan yang melibatkan
siswa dalam belajar aktif, seperti membahas kelebihan dan kekurangan
sebuah topik, melaksanakan pencarian internet, membacasebuah artikel
koran. Pertimbangan utama ketika memilih startegi pembelajaran adalah
bahwa strategi tersebut sebaiknya menyebabkan siswa mencapai standar dan
tujuan pembelajaran. Selain itu, pertimbangkan pulagaya belajar dan
motivasi siswa saat guru dalam memilih startegi untuk memastikan dengan
lebih baik,bahawa seorang guru dapat memenuhi kebutuhan yang beragam
dari pada siswa
6. Sebagai pengembang media pembelajaran
Media adalah sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
aktivitas belajar. Ragammedia yang dapat digunakan dapat diklasifikasi sebagai teks,
audio, video, komputer dan jaringan intenet.Pemilihan media pembelajaran perlu
dilakukan secara cermat. Setiap jenis media pembelajaran memilikikekuatan dan juga
kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum diplih dan diimplementasikan
dalamaktivitas pembelajaran. Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus
tahu mengombinasikan mediayang diperlukan dalam menyelenggarakan program
15
pembelajaran(kombinasi media yang dipilih tentunya harusdapat menunjang
efektifitas pada sekolah tempat aktivitas pembelajaran berlangsung.
7. Sebagai penilai pembelajaran atau evaluasi
Evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh seorang untuk memberikan
penilaian terhadap sesuatu.Evaluasi ada dua yaitu evaluasi hasil belajar dan evaluasi
program. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapatdinilai dengan menggunakan tes
dan penilaian. Ada dua kategori tes yang dapat digunakan yaitu tes obejektifdan essai.
Tes Evaluasi program adalah sebagai proses pengumpulan dan analisis data yang
hasilnya dapatdigunakan untuk membuat sebuah keputusan. Evaluasi program ada 2
yaitu evaluasi sumatif bertujuan untukmenilai efisiensi dan daya tarik program
setelah program tersebut dimplementasikan dalam situasi yang telahditentukan serta
evaluasi formatif yang bertujuan untuk mengembangkan program pembelajaran agar
dapatdigunakan secara efektif dan efisien untuk menunjang atau memfasilitasi
berlangsungnya prosespembelajaran. Seorang guru sebagai pengembang evaluasi,
melakukan evaluasi program pembelajaranbertujuan untuk mengetahu beberapa hal
yaitu :
a. Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan
b. Peningkatan kompetensi dalam diri siswa yang merupakan dampak dari
keikutsertaan dalam programpembelajaran
c. Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan
kompetensi siswa setelahmengikuti program pembelajaran.
Beberapa pertanyaan yang dikemukan oleh guru sebagai perancang program
pembelajaran dalam melakukan langkah-langkah evaluasi yaitu :
a. Apakah siswa menyukai program pembelajaran?
b. Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam mengikuti program
pembelajaran
c. Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi pembelajaran
d. Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang telah dipelajari
16
e. Seberapa kontribusi program pembelajaran yang dilaksanakan terhadap
prestasi belajar siswa.
Pada tahap evaluasi seorang guru memperbaiki program pembelajaran
berdasarkan kesimpulan data yang diperoleh sewaktu uji coba. Istilah lain merevisi
program pembelajaran. Dalam hal ini evaluasi dilakukan secara terus-menerus selama
proses pengembangan berlangsung demi kesempurnaan hasil yang diharapkan.
2.6 Strategi Mengimplementasi Pembelajaran Inovatif
Adapun strategi mengimplementasi pembelajaran inovatif sebagai berikut:
a. Kuasai teori pembelajaran
b. Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran
c. Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
d. Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya
e. Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya
f. Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya
g. Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya
2.7 Tujuan Inovasi Pembelajaran
Inovasi tujuan utamanya adalah berusaha meningkatkan kemampuan yang
dimiliki untuk menghasilkan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, yakni tujuan
pendidikan nasional pada umumnya. Contoh sederhana dari Inovasi Pembelajaran
yang bisa diterapkan pada anak SD
Perlu disadari bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi yang bersifat
kompleks dan timbal-balik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
Selayaknya siswa diberi kesempatan yang memadai untuk ikut ambil bagian dan
diperlakukan secara tepat dalam sebuah proses pembelajaran.
Ditengarai bahwa dunia anak (SD) merupakan dunia bermain, tetapi acapkali
guru melupakan hal ini. Semestinya setiap guru dalam setiap proses pembelajarannya
menciptakan suasana yang menyenangkan (fun), menggairahkan (horee), dinamis
(mobile), penuh semangat (ekpresif) dan penuh tantangan (chalenge).
17
Oleh karena itu berbagai inovasi dapat dicoba untuk dikembanngkan
walaupun amat sederhana. Beberapa bentuk inovasi yang sederhana namun patut
dicoba, diantaranya:
1. Pembuatan yel-yel
Yel-yel ini biasanya dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, guru mengajak
siswa untuk bersama-sama mengucapkan beberapa yel yang mempunyai kaitan
dengan materi yang akan dipelajari pada hari itu ,misalnya pada saat pembelajaran
mata pelajaran IPA.
Tujuannya:
a. Menumbuhkan semangat belajar siswa.
b. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
c. Mewujudkan hubungan yang akrab antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa.
2. Pemberian Reward
Berdasarkan pengalaman di lapangan, anak kelas SD amat senang apabila
usaha belajarnya dihargai dan mendapat pengakuan dari guru, walaupun amat
sederhana. Penghargaan itu sendiri dapat dimaknai sebagai alat pengajaran dalam
rangka pengkondisian siswa menjadi senang belajar.
Tujuannya:
a. Mendorong siswa agar lebih giat belajar
b. Memberi apresiasi terhadap usaha mereka
c. Menumbuhkan persaingan yang sehat antar siswa untuk meningkatkan prestasi
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dimiliki atau
dilakukan oleh guru. Inovasi dengan pembelajaran berbasis otak merupakan salah
satu cara yang bisa digunakan. Otak merupakan system syaraf yang sangat vital, oleh
karena itu otak perlu diasah supaya berkembang optimal. System pendidikan yang
digunakan sebaiknya seimbang menggunakan dan mengasah kemampuan otak secara
seimbang.
3.2 Saran
Dalam mengembangkan inovasi pembelajaran sebaiknya dilihat keadaan
individu dan lingkungan. Masing-masing individu mempunyai kapasitas otak yang
berbeda-beda.
19