Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

2.1 Definisi

Subdural hematoma adalah penimbunan darah di dalam rongga subdural (di antara duramater
dan arakhnoid). Perdarahan ini sering terjadi akibat robeknya vena-vena jembatan (bridging veins)
yang terletak antara kortek cerebri dan sinus venous tempat vena tadi bermuara, namun dapat
terjadi juga akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaan otak. Perdarahan subdural paling sering
terjadi pada permukaan lateral hemisfer dan sebagian di daerah temporal, sesuai dengan distribusi
bridging veins. Perdarahan subdural juga menutupi seluruh permukaan hemisfer otak dan kerusakan
otak dibawahnya biasanya berat dalam Sastrodiningrat (wiwik.2015:13)

Subdural hematoma adalah penimbunan darah di dalam rongga subdural (di antara duramater
dan arakhnoid). Perdarahan ini sering terjadi akibat robeknya vena-vena jembatan (bridging veins)
yang terletak antara kortek cerebri dan sinus venous tempat vena tadi bermuara, namun dapat
terjadi juga akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaan otak. Perdarahan subdural paling sering
terjadi pada permukaan lateral hemisfer dan sebagian di daerah temporal, sesuai dengan distribusi
bridging veins. Perdarahan subdural juga menutupi seluruh permukaan hemisfer otak dan kerusakan
otak dibawahnya biasanya berat dalam Sastrodiningrat (wiwik.2015:13)

2.2 Peran perawat pada subdural hematom

2.3 Perawatan pada pasien subdural hematom


2.4 Etik dan legal
A. Penerapan pengetahuan etik di area critical care
Terdapat delapan asas etik dalam keperawatan yaitu :
1. Autonomi (otonomy) Yaitu menghormati keputusan pasien untuk menentukan
nasibnya, dalam hal ini setiap keputusan medis ataupun keperawatan harus
memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat. Dengan mengikuti
prinsip autonomi berarti menghargai pasien untuk mengambil keputusan sendiri
berdasarkan keunikan individu secara holistik.
2. Non maleficence (tidak merugikan) yaitu keharusan untuk menghindari berbuat
yang merugikan pasien, setiap tindakan medis dan keperawatan tidak boleh
memperburuk keadaan pasien. Berarti tindakan yang dilakukan tidak menyebabkan
bahaya bagi pasien, bahaya disini dapat berarti dengan sengaja membahayakan,
resiko membahayakan dan bahaya yang tidak disengaja Kumpulan Materi Pelatihan
Keperawatan Intensif Komprehensif
3. Beneficence ( kemurahan hati) yaitu keharusan untuk berbuat baik kepada pasien,
setiap tindakan medis dan keperawatan harus ditujukan untuk kebaikan pasien.
Berarti melakukan yang baik yaitu mengimplementasikan tindakan yang
menguntungkan pasien dan keluarga d. Justice (perlakuan adil) yaitu sikap dan
tindakan medis dan keperawatan harus bersifat adil, dokter dan perawat harus
menggunakan rasa keadilan apabila akan melakukan tindakan kepada pasien
4. Fidelity (setia, menepati janji ), Berarti setia terhadap kesepakatan dan tanggung
jawab yang dimiliki oleh seseorang.Kesetiaan berkaitan dengan kewajiban untuk
selalu setia pada kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat . Setiap tenaga
keperawatan mempunyai tanggung jawab asuhan keperawatan kepada individu,
pemberi kerja, pemerintah dan masyarakat. Apabila terdapat konflik diantara
berbagai tanggungjawab, maka diperlukan penentuan prioritas sesuai dengan situasi
dan kondisi yang ada.
5. Veracity (kebenaran, kejujuran), Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat
untuk mengatakan suatu kebenaran, tidak berbohong atau menipu orang lain.
Kejujuran adalah landasan untuk “informed concent” yang baik. Perawat harus
dapat menyingkap semua informasi yang diperlukan oleh pasien maupun
keluarganya sebelum mereka membuat keputusan.
6. Confidenciality ( kerahasiahan ) Prinsip ini berkaitan dengan penghargaan perawat
terhadap semua informasi tentang pasien/klien yang dirawatnya. Pasien/klien harus
dapat menerima bahwa informasi yang diberikan kepada tenaga profesional
kesehatan akan dihargai dan tidak disampaikan/ diberbagikan kepada pihak lain
secara tidak tepat. Perlu dipahami bahwa berbagi informasi tentang pasien/klien
dengan anggota kesehatan lain yang ikut merawat pasien tersebut bukan
merupakan pembeberan rahasia selama informasi tersebut relevan dengan kasus
yang ditangani
7. Accountability ( akuntabilitas ) Dalam menerapkan prinsip etik, apakah keputusan ini
mencegah konsekwensi bahaya, apakah tindakan ini bermanfaat, apakah keputusan
ini adil, karena dalam pelayanan kesehatan petugas dalam hal ini dokter dan
perawat tidak boleh membeda-bedakan Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan
Intensif Komprehensif pasien dari status sosialnya, tetapi melihat dari penting atau
tidaknya pemberian tindakan tersebut pada pasien.
B. Penerapan legal dalam area critical care
Aspek legal Keperawatan pada kewenangan formalnya adalah izin yang memberikan
kewenangan kepada penerimanya untuk melakukan praktik profesi perawat yaitu Surat
Tanda Registrasi (STR) bila bekerja di dalam suatu institusi. Kewenangan itu, hanya diberikan
kepada mereka yang memiliki kemampuan, namun memiliki kemampuan tidak berarti
memiliki kewenangan. Seperti juga kemampuan yang didapat secara berjenjang,
kewenangan yang diberikan juga berjenjang. Kompetensi dalam keperawatan berarti
kemampuan khusus perawat dalam bidang tertentu yang memiliki tingkat minimal yang
harus dilampaui. Dalam profesi kesehatan hanya kewenangan yang bersifat umum saja yang
diatur oleh Departemen Kesehatan sebagai penguasa segala keprofesian di bidang
kesehatan dan kedokteran.
2.5 Issu end of life
A. Prognosis
B. Komplikasi
2.6 Pendidikan kesehatan pasien daan keluarga , psikososial

Anda mungkin juga menyukai