BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan secara umum, penyebab kematian ibu di Indonesia sama seperti halnya di
Negara lain adalah perdarahan 30-35%, infeksi 20-25%, gestosis 15-17%. Saat ini angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup dan
angka kematian bayi (AKB) 34/1000 kelahiran hidup. Salah satu sasaran Millenium
Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi
menurun, tetap tinggi di Indonesia dan perkiraan World Health Organization (WHO)
adalah 227 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012. Menurut hasil survei kesehatan
rumah tangga (SKRT), angka kematian ibu (AKI) pada Tahun 2012 sebesar 228/100.000
Kelahiran hidup. Tercatat bahwa kejadian yang tertinggi yang menyebabkan kematian
ibu di Indonesia adalah Perdarahan (24,8%), Infeksi (14,9%), Partus lama (6,9%),
Eklampsia (12,9%), penyebab langsung kematian ibu (7,9%), dan penyebab tidak lansung
Di Sulawesi Tengah angka kematian ibu pada tahun 2010 sebesar 247 per
100.000 kelahiran hidup, ini lebih tinggi dari jumlah kematian ibu pada tahun 2009 yaitu
sebesar 229 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu di Sulawesi
Tengah adalah perdarahan, hipertensi, dan infeksi (Profil Kesehatan Kota Palu 2010). Di
tahun 2012, jumlah kasus kematian maternal tertinggi di kota Palu terletak pada wilayah
kasus, dan Puskesmas Mamboro sebanyak 66 kasus.(Dinas Kesehatan Kota Palu, 2012)
pengetahuan ibu dan frekuensi kunjungan ANC yang tidak teratur. Terdapat beberapa
faktor penyebab mengapa ibu hamil kurang termotivasi dalam melakukan pemeriksaan
kehamilan atau antenatal care (ANC) antara lain : kurangnya pengetahuan ibu tentang
Antenatal Care, tingkat sosial ekonomi yang rendah, dukungan suami yang kurang,
Pada siklus kehamilan fokus pelayanan diarahkan pada pelayanan kesehatan ibu
hamil atau ANC yang dilakukan pada awal kehamilan. antenatal care merupakan suatu
upaya pemeriksaan terhadap wanita hamil guna menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan
mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas
sehingga keadaan mereka sehat dan normal tidak hanya fisik juga mental.
semua ibu hamil, dengan program ini diharapkan terjadi penurunan angka kematian ibu
ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan dan K4 yang dianggap mutu terhadap pelayanan
berat badan,pemberian tetanus toksoid (TT), ukur tekanan darah (TD), ukur tinggi fundus
uteri (TFU), pemberian tablet Fe, tes laboratorium (Hb, protein urin, gula darah, dan
hepatitis B), serta temu wicara selama minimal 4 kali kunjungan mulai dari trimester 1
sebanyak satu kali, trimester ll sebanyak satu kali, dan trimester lll sebanyak dua kali
(Adriansz G, 2008). Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan
hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi
kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena
kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-
angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik
keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit penyerta sebaiknya juga
dikenali sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah
gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan bayi yang dikandungnya
(Adriansz G, 2008).
“Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sosial ekonomi pada ibu dengan
B. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat sosial ekonomi pada ibu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sosial ekonomi ibu dengan
2. Tujuan Khusus
Care (ANC).
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian dapat memberikan informasi bagi ibu tentang
bagaimana mendeteksi dini masalah yang mungkin terjadi pada kehamilan yang
2. Bagi Masyarakat
Dari hasil penelitian diharapkan masyarakat mampu mendukung ibu hamil untuk
3. Bagi Institusi
Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya
E. Keaslian Penelitian
Zaki Kusumawati Farida (2010) tentang hubungan antara tingkat sosial ekonomi ibu
hamil dengan frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC). Jenis penelitian ini bersifat
sampling pada semua ibu hamil trimester III di desa A dengan jumlah sampel 52 ibu.
Pada penelitian ini, penulis belum memiliki atau melampirkan hasil dari penelitiannya.
pengetahuan dan sikap tentang kehamilan dengan kepatuhan pelaksanaan Antenatal Care
(ANC) pada ibu primigravida di Puskesmas Batua Raya Kota Makassar dengan jumlah
Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Ika Fauziah Priani dengan judul
Puskesmas Cimanggis Kota Depok, pada penelitian ini desain yang digunakan ialah
desain penelitian deskriptif dengan sampel ibu hamil trimester ketiga dan teknik
Perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian diatas terletak pada sampel
hamil trimester ketiga, sedangkan dalam penelitian ini menggunak responden ibu yang
telah partus atau memliki anak usia 0-6 bulan. Untuk tempat penelitian dilakukan di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
(Manuaba, 2009).
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan pada ibu hamil secara berkala
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik
Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama
kali pada masa kehamilan. Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan
Sedangkan K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat
(Hamidah, 2009).
nifas
seoptimal mungkin fisik dan mental untuk menyelamatkan ibu dan anak selama
9
dalam kehamlan, persalinan, dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang
sehat.
pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam
c) Kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali
kunjungan.
Kunjungan ibu hamil yang pertama adalah kontak ibu hamil yang pertama kali
Kunjungan yang kedua kali pada ibu hamil, pemeriksaan terutama untuk
menilai resiko kehamilan, laju pertumbuhan janin dan kelainan atau cacat bawaan.
Pelayanan berupa :
kehamilan), aktifitas janin, kelainan cacat bawaan, cairan ketuban dan letak
Kunjungan yang ketiga kali pada ibu hamil pemeriksaan terutama untuk
pertama)
4) Pemberian imunisasi TT II
care hanya diberikan dan dilakukan oleh tenaga kesehatan dan bukan dukun
a) Timbang berat badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar
hubungannya erat dengan pertumbuhan berat badan lahir bayi. Berat badan
ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 kg sejak sebelum hamil
(Nadesul, 2006).
Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi
untuk melakukan deteksi dini terhadap tiga gejala preeklampsi. Tekanan darah
tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas.
pengukuran denganjarak 1 jam atau tekanan darah >140/90 mmHg, maka ibu
2006).
penyakit tetanus
waktu minimal)
antenatal pertama
TT1
TT2
TT3
TT4 hidup
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet
setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 mg (zat besi 60
mg) dan asam folat 500 mg, tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama
didaerah prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis,
kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil
pelayanan antenatal Care adalah edukasi untuk para ibu serta pendamping tentang
kehamilan, persalinan serta perawatan bayi. Adapun beberapa edukasi yang perlu
Wanita hamil harus makan makanan bergizi yang memiliki banyak variasi.
badan sebelum hamil, aktivitas, dan tipe kehamilan (1 bayi atau kembar).
makanan sehat dan suplemen vitamin. Peningkatan berat badan yang normal
selama kehamilan adalah 6,5 sampai 16 kg. selama triwulan pertama dan
kedua, kenaikan berat badan terutama terjadi pada ibu yaitu peningkatan
jumlah air dalam tubuh, sementara pertumbuhan janin terutama pada triwulan
ketiga. Bila berat badan naik dari lebih dari sewajarnya, maka dianjurkan
sayur mayur serta buah-buahan jangan dikurangi. Jenis makanan yang sehat
d) Makanan berserat yang dapat ditemukan pada roti gandum, buah, sayur.
mental yang baik untuk persalinan maupun ketika bayi sudah lahir. Merawat
bayi baru lahir dapat mengakibatkan stress dan kelelahan. Latihan fisik secara
kesehatan.
Latihan yang diperlukan adalah latihan yang nyaman dan tidak membuat
tubuh mengeluarkan energi terlalu besar. Jalan-jalan dan aerobic low impact
dapat ditoleransi. Berjalan adalah olahraga yang baik untuk pemula. Berjalan
memiliki efek seperti aerobic namun tanpa beban berat pada persendian.
sebagai dasarnya, olahraga yang dapat menyebabkan jatuh atau trauma pada
perut, dan olahraga dengan beban persendian yang berat. Hindari mengangkat
peregangan dari otot punggung. Pada triwulan 2 dan 3, hindari latihan yang
darah ke rahim.
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang djalaninya tidak
boleh terlalu berat. Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan sesring mungkin.
16
pada janinnya seperti berat bayi lahir rendah, ketuban pecah dini, placenta
previa serta kematian janin. Sebaiknya rokok dihindari ketika wanita sedang
dan masuk dalam peredaran darah janin. Etanol diketahui sebagai zat
terjadi pada triwulan pertama karena pada saat itulah pembentukan organ-
organ pada janin sedang terjadi. Kokain juga diketahui sebagai zat teratogen.
Kunjungan Antenatal Care merupakan salah satu bentuk dari perilaku. Perilaku
merupakan semua kegiatan atau aktivitas seseorang baik yang dapat diamti secara
langsusng maupun yang tidak diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2005). perilaku
untuk terjadinya perilaku seseorang. Yang termasuk dalam kelompok ini antara
yang berkaitan dengan kesehatan, system nilai yang dianut, tingkat pendidikan
memfasilitasi perilaku atau tindakan. Artinya faktor pemungkin adalah saran dan
sehat masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung, ibu hamil yang
ingin periksa kehamilan tidak hanya karena ia tahu dana sadar manfaat periksa
hamil saja, melainkan ibu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh
fasilitas atau tempat periksa hamil. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau
terjadinya perilaku pada ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC. Faktor ini
meliputi dukungan suami dan tindakan petugas kesehatan. Sebagai contoh, ibu
18
melaksanakannya. Apabila tindakan petugas kesehatan baik dan ramah maka ibu
hamil akan melakukan kunjungan ANC dengan rutin dan sebaliknya apabila
petugas kesehatan kurang ramah ibu hamil akan enggan untuk melakukannya dan
mungkin akan berpindah ke tempat kunjungan ANC dengan pelayanan yang lebih
baik.
1. Pengetahuan
a. Defenisi
manusia, atau hasil tahu sesorang terhadap objek mealui indera yang dimiliknya
b. Tingkat Pengetahuan
artinya dapat mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang dipelajari
telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata atau dapat menggunakan
dalam bagian-bagian lebih kecil, tetapi masih di dalam suatu struktur objek
tersebut dan masih terkait satu sama lain. Ukuran kemampuan adalah ia dapat
suatu objek. Evaluasi dapat menggunakan criteria yang telah ada atau disusun
sendiri.
20
2. Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi adalah kemampuan seseorang yang diukur dari segi
siswa untuk memahami dirinya, bakat dan minat yang dimiliki untuk membantu
dengan status sosial. Status sosial secara spesifik biasanya dihubungkan dengan
1) Pendidikan Ibu
bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang
berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu
(Notoatmodjo,2003).
terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil. Demikian halnya dengan ibu yang
2) Pekerjaan
21
(Notoatmodjo, 2003). Bekerja yang pada umumnya menyita waktu, ibu yang
akses yang lebih baik terhadap berbagai informasi termasuk kesehatan. Hal ini
sesuai dengan penelitian Pasaribu (2005) yang menyatakan bahwa ibu hamil
lain yang memiliki pengetahuan yang lebih dan memelii motivasi untuk
3) Pendapatan
baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Menurut Depdiknas (2002),
pendapatan adalah hasil pencarian atau perolehan usaha. Jadi yang dimaksud
diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan dari orang tua dan
menunjang antenatal care yang baik dan kesadaran untuk periksa, karena
diteliti berdasarkan upah minimum kota (UMR) khusus kota Palu yaitu
kesehatan.
3. Dukungan Suami
Dukungan suami adalah dorongan, motivasi terhadap istri, baik secara moral
maupun material (Bobak, 2005). Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu
tersebut akan sangat dirasakan ketika sesorang mengalami kesulitan atau suatu
dirasakan.
23
Dukungan suami dapat melemahkan dampak stress atau tekanan dan secara
Hubungan yang telah lama dilakukan antara seseorang sebagai pasien, bidan,
ramah, sopan, bijkasana, dan suka membesarkan hati pasien akan cenderung
dipatuhi saran-sarannya daripada mereka yang suka menakuti dan kurang ramah.
24
B. Kerangka Teori
Faktor Pemungkin
Faktor predisposisi
Pemeriksaan 7T
1. Timbang BB dan
TB
2. Tekanan Darah
3. Tinggi Fundus Uteri
4. TT
5. Tablet Fe
6. Tes Lab
7. Temu Wicara
Keterangan :
: Yang Diteliti
: Tidak Diteliti
25
C. Kerangka Konsep
PENGETAHUAN
Variabel Independen Frekuensi Kunjungan
ANC
Variabel Dependen
SOSIAL EKONOMI
Variabel Independen
Keterangan :
D. Landasan Teori
hamil guna menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan
anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas sehingga keadaan mereka sehat dan
normal tidak hanya fisik tetapi juga mental. Kunjungan Antenatal care ialah kontak ibu
hamil dengan pemberi perawatan atau asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan
kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan member informasi
bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006). Pada setiap kunjungan Antenatal
Care, petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui
ANC minimal dilakukan 4 kali selama kehamilan dengan distribusi satu kali pada
trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga
(Cunningham FG, 2005). Pelayanan dalam Antenatal Care dikenal dengan pemeriksaan
7T yaitu : timbang berat badan & tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus
uteri, pemberian imunisasi Tetanus Toksoid, pemberian tablet Fe, tes laboratorium serta
temu wicara (konseling). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi seorang ibu hamil
ekonomi yang rendah, kesibukan, dukungan suami yang kurang, serta kurangnya
kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah kehamilan berjalan dengan baik atau
mengalami keadaan resiko tinggi bahkan komplikasi dalam kehamilan yang dapat
E. Hipotesa Penelitian
Care (ANC)
b) Ada hubungan antara tingkat social ekonomi dengan frekuensi kunjungan Antenatal
Care (ANC)
27
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui
adakah hubungan antara tingkat pengetahuan dan sosial ekonomi pada ibu dengan
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki
anak usia 0-6 bulan yang berada di wilayah Puskesmas Mamboro sebanyak 103
orang.
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari suatu populasi. Besarnya
sampel dengan tingkat ketepatan yang diinginkan 0,05-0,1 dan untuk populasi kecil
28
N
𝑛 = 1+N(d2 )
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
1
𝑛 = 1+88(0,12 )
= 53,05
= 54
Maka besar sampel dalam penelitian ini adalah 53 ibu yang memiliki anak
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki anak
usia 0-6 bulan, subyek yang dapat dijadikan sampel dalam peneitian ini harus
memiliki kriteria sampel yang telah ditetapkan. Adapun kriteria sampel penelitian ini
1. Ibu yang tidak memiliki anak usia 0-6 bulan yang berada di wilayah puskesmas
Mamboro
Dalam penelitian ini bentuk teknik sampling yang akan digunakan adalah
Random Sampling.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap
sesuatu. variabel juga termasuk konsep dari berbagai level dari abstrak yang
didefenisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran suatu penelitian (Nursalam, 2011).
Jenis variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (independent variabel) dan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sosial
Variabel terikat dalam penelitain ini adalah frekuensi kunjungan Antenatal Care
(ANC).
30
E. Defenisi Operasional
1. Pengetahuan tentang Antenatal Care (ANC) dalam hal ini pemahaman ibu tentang
serta frekuensi kunjungan antenatal. Untuk mengukur pengetahuan, alat ukur yang
digunakan yaitu kuesioner berupa pertanyaan sebanyak 10. Hasil ukurnya bila
jawaban benar diberi nilai 1 dan bila jawaban salah atau tidak tahu diberi nilai 0,
P = F/N x 100%
Keterangan :
P : Persentase
a. Pendidikan ibu dalam hal ini tingkat pendidikan formal yang terakhir dari ibu.
Dikategorikan rendah bila pernah sekolah atau tamat SD dan SMP, kategori tinggi
dikategorikan bekerja dan tidak bekerja. Kategori bekerja bila ibu hamil setiap
31
hari bekerja yang diluar rumah dan yang memiliki usaha di dalam rumah.
Kategori tidak bekerja jika ibu hanya tinggal dirumah tanpa ada pengahsilan atau
c. Penghasilan keluarga adalah seluruh penghasilan keluarga baik itu suami maupun
penghasilan kurang dari < Rp. 905.000 dan kategori tinggi bila penghasilan >Rp.
905.000. angka nominal ini sesuai UMR kota palu tahun 2012 sebesar Rp.
905.000
F. Instrument Penelitian
1. Alat tulis.
G. Prosedur penelitian
mengambil data jumlah ibu yang memiliki anak usia 0-6 bulan
2. Peneliti mengajukan surat izin meneliti kepada kepala kelurahan Mamboro untuk
puskesmas mamboro.
32
dahulu, jika ada pertanyaan yang kurang jelas di beri kesempatan untuk bertanya
a) Data primer
Data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan responden degan alat
bantu Kuesioner yang didalamnya meliputi identitas responden (nama, alamat, umur,
kunjungan Antenatal Care ibu selama kehamilan. Ada beberapa tahapan sebelum
1. Penyusunan Kuesioner
Kuesioner dapat berfungsi sebagai alat dan sekaligus teknik pengumpulan data
yang berisi sederet pertanyaan dalam wujud konkrit. Penyusunan kuesioner dilakukan
dalam bentuk pertanyaan tertutup. Yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup adalah
ditetapkan sebelumnya, sehingga responden tinggal memilih pada option yang sudah
33
disediakan dengan memberi tanda ‘x’ (Arikunto, 2006). Dalam hal ini, kuesioner
1. Bagian I berisi tentang pertanyaan mengenai data umum responden (nama, alamat,
validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji coba kuesioner telah dilakukan sebelum
digunakan pada subjek penelitian, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Validitas
adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang
diukur. Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
Pada penelitian ini uji coba dilakukan terhadap kuesioner. Responden yang
dijadikan sampel untuk uji validitas ini terdiri dari ibu hamil yang berkunjung ke
memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Dari hasil uji validitas
didapatkan 2 item pada pertanyaan pengetahuan yang tidak valid. Item yang tidak valid
tersebut tidak digunakan pada penelitian ini. Item yang valid kemudian diuji realibilitas
b) Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data ibu yang terdaftar di Puskesmas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur. Untuk mengukur apakah kuesioner yang kita susun
tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji
korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner
sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang (Notoatmodjo,
2010).
Uji validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap
item pertanyaan dengan nilai total kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang
𝑁 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟=
√{𝑛 ∑ 𝑥² − (∑ 𝑥)²} . {𝑛 ∑ 𝑦² − (∑ 𝑦)²}
Keterangan :
n : jumlah responden
(Machfoedz, I 2005).
“product moment” dengan bantuan program Statistic Package for Social Science
35
(SPSS)versi 15.0. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak valid maka pertanyaan
2. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran
pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki validitas. Uji ini dilakukan dengan
mengujikan kuesioner yang sama kepada sekelompok responden yang sama sebanyak
dua kali, selang waktu pengujian antara 15 – 30 hari. Hasil pengukuran pertama
Kuesioner yang telah disusun akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji
Variabel dikatakan reliable jika nilai alphanya lebih dari 0,3. Rumus Cronbach Alpha
Keterangan:
Vx = variansi Butir
M = Jumlah Butir
36
Pada penelitian ini kuesioner yang telah tervaliditas akan di uji reabilitasnya
B. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data
a) Editing
terkumpul untuk mengecek apaka setiap kuesioner telah diisi sesuai petunjuk.
b) Scoring
Data pengetahuan dikumpulkan dan diberi skor 1 untuk jawaban benar dan
c) Coding
1) Pengetahuan
2) Pendidikan
4. Diploma
5. Sarjana
3) Pekerjaan
1. Bekerja
2. Tidak bekerja
4) Penghasilan
2. < Rp 906.000
d) Tabulating
masing variabel. Tabulasi dilakukan jika semua masalah editing dan coding
telah selesai.
C. Analisis Data
a) Analisis Univariat
Rumus :
Keterangan :
X = Hasil presentasi
b) Analisis Bivariat
variabel bebas (Tingkat Pengetahuan Ibu dan Sosial Ekonomi) dan variabel terikat
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for Windows
Evaluation Version.
D. Etika Penelitian
meliputi :
responden.
3. Confidential (Kerahasiaan)
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F.G., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap, L.C., Hauth, J.C., Wenstrom, K.D.,. 2005.
William Obstetric 22nd ed, McGraw-Hill Professional.Jakarta : EGC
Dinas Kesehatan Kota Palu, 2010. Profil Kesehatan Kota Palu 2010. Palu
Dinas Kesehatan Kota Palu. 2012. Profil Kesehatan Kota Palu 2012. Sulawesi Tengah. Palu
Henderson, C, Jones, K (Eds.), 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Ika Fauzi Priani. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi keteraturan Ibu Hamil Melakukan
Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Cimanggis kota Depok. Universitas Indonesia Jakarta
Kusumaning. 2008. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Dengan Kepatuhan Melakukan ANC (Antenatal Care) di Puskesmas Pojong II
GunungKidul.http://libraryump.org/index.php?option=com-content&task-
blogsection&id=0&itemid=9&limit=10&limitstart=50. Diakses pada tanggal 28 november
2012.
Kusumawati Farida, Z. 2010. Hubungan Antara Tingkat Sosial Ekonomi Ibu Hamil dengan
Frekuensi Kunjunga Antenatal Care (ANC). Diakses pada tanggal 6Agustus 2012
Mahfoedz, ircham. 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta:
Fitramaya.
Manuaba IBG, 1999. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
41
Mufdillah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika Press.
Muhammad Rustam. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap tentang Kehamilan dengan
Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Primigravida di Puskesmas Batua
Raya Kota Makassar.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar.
Notoatmodjo Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Pasaribu, S. 2005. Pengaruh Faktor Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi terhadap Pemeriksaan
Kehamilan di desa Bandar Sakti Puskesmas Rantau Laban Kota Bukit Tinggi.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14747. diakses pada tanggal 8 oktober 2011.
Prawirohardjo. S, 2006. Pelayanan Antenatal Care (ANC). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka.
Saifuddin Abdul Bani, Andriaansz G, Winkjasostro GH, Waspodo Djoko, 2005. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Saifuddin, AB, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, AB, 2005. Upaya Safe Motherhood dan Making Pregnancy Safer. Dalam: Bunga
Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Symonds, Malcolm, E, 2006. Essential Obstetrics and Gynaecology 4th edition. Elsevier
Department in Philadelphia, USA.
Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: EGC
42