Anda di halaman 1dari 14

HUKUM II NEWTON

Andi Adinda Samsuddin


Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
e-mail :andiadindaa@gmail.com

Abstrak
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai
dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara
keseluruhan. Salah satu yang dipelajari dalam fisika adalah Hukum Newton. Hukum
gerak Newton adalah hukum alam yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton mengenai sifat
gerak. Percobaan yang dilakukan di laboratorium adalah percobaan bagaimana hubungan
antara jarak terhadap waktu dengan massa yang tetap,bagaimana hubungan antara
kecepatan terhadap waktu dengan jarak yang tetap,bagaimana pengaruh jarak terhadap
waktu dengan gaya yang tetap,bagaimana pengaruh kecepatan terhadap waktu dengan
jarak yang tetap. Pada percobaan ini alat dan bahan yang digunakan adalah Stopwatch,
Mistar, Rel presisi dan Kereta dinamika. Telah melakuka eksperimen yang bertujuan
untuk membuktika hukum II Newton serta menentukan pengarh massa beban terhadap
waktu tempuh untuk melewati lintasan dengan jarak tertentu. Supaya hasil lebih valid
maka digunakan photogate untuk mengukur waktu tempuh suatu benda. Adapun variabel
yang digunakan yaitu massa benda sebagai variabel manipulasi, glider serta jarak lintasan
merupakan variabel kontrol, serta waktu tempuh sebagai variabel respon. Dari
eksperimen yang dilakukan diperoleh bahwa gerak glider pada lintasan air track
bergantung pada gaya konsanta yang bekerja pada sistem, dimana ketika massa beban
ditambah maka gerak gliler pada lintasan akan semakin cepat yang disebabkan oleh gaya
tarik beban terhadap glider yang semakin besar. Sehingga waktu tempuh glider dari
photogate I hingga melintasi photogate II menjadi lebih singkat. Sedangkan penentuan
percepatan sistem dan juga gaya yang bekerja pada glider melalui eksperimen maupun
secara teoritis tidaklah sama dikarenakan percepatan gravitasi yang berpengaruh pada
lokasi dan pengaturan besarnya angin pada blower.

Kata kunci : Gaya,Gerak,Hukum II Newton.

Pendahuluan

Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak
digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang
mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi,
dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran
besar, seperti gerak Bumi mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat
mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang
berkaitan dengan perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar berbagai

1
pengembangan ilmudan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain
membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk
ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan
membentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan
geologi membentuk geofisika, dan lain-lain.
Hukum gerak Newton adalah hukum alam yang ditentukan oleh Sir Isaac
Newton mengenai sifat gerak hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum
yang fundamental.artinya, hukum pertama ini tidak dapat dibuktikan berdasarkan
prinsip-prinsip lain, hukum sekarang ini dapat kita dapat membahas jenis gerak
yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik. Salah satu yang
dipelajari dalam fisika adalah hukum Newton. Soal-soal yang berkaitan dengan
hukum Newton memiliki bermacam varian. Hal ini menyebabkan banyak
kesalahpahaman dalam menyelesaikan soal tersebut. Kesalahpahaman yang
terjadi berupa kurang pemahaman mengenai teori-teori dari hukum Newton,
terutama pada hukum I Newton dan hukum II Newton. Banyak orang kurang
memahami dalam penyelesaian soal, soal tersebut diselesaikan dengan
menggunakan teori hukum I Newton atau hukum II Newton. Dari kurangnya
pemahaman mengenai teori hukum Newton menyebabkan banyaknya kesalahan
dalam pengerjaan soal-soal yang berkaitan dengan hukum Newton.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan.
Misalnya, pada saat kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita
menendang bola, meminta kita melakukan sesuatu gaya pada mobil mainan.benda
yang dipindahkan gaya mengubahperubahan lokasi atau pindah tempat, gaya
merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu kita mendorong atau
menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita
mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan.Pada umumnya benda yang
dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau berpindah tempat.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana hubungan antara jarak terhadap waktu dengan massa yang tetap?

2
b. Bagaimana hubungan antara kecepatan terhadap waktu dengan jarak yang
tetap?
c. Bagaimana pengaruh jarak terhadap waktu dengan gaya yang tetap?
d. Bagaimana pengaruh kecepatan terhadap waktu dengan jarak yang tetap?
Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui hubungan antara jarak terhadap waktu dengan massa yang
tetap.
b. Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan terhadap waktu dengan jarak
yang tetap.
c. Untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap waktu dengan gaya yang tetap.
d. Untuk mengetahui pengaruh kecepatan terhadap waktu dengan jarak yang
tetap.
Manfaat
Dengan dilakukannya percobaan ini, banyak manfaat yang didapatkan
diantaranya yaitu, mengetahui hubungan antara jarak terhadap waktu dengan
massa yang tetap, mengetahui hubungan antara kecepatan terhadap waktu dengan
jarak yang tetap, mengetahui pengaruh jarak terhadap waktu dengan gaya yang
tetap, mengetahui pengaruh kecepatan terhadap waktu dengan jarak yang tetap.

Tinjauan Pustaka
Berdasarkan firman Allah Q.S Albaqarah ayat 286 yang berbunyi:

‫سا ا اَِّل ُو ْسعا اها‬


ً ‫ّٰللاُ نا ْف‬ ُ ‫اَل يُكال‬
‫ِّف ه‬
Artinya:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya." (Q.S Al-baqarah ayat 286)
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 286. Allah tidak
membebani seseorang kecuali sesuatu yang sanggup dilakukannya, karena agama
Allah dibangun di atas asas kemudahan, sehingga tidak ada sesuatu yang
memberatkan di dalamnya. Barangsiapa berbuat baik, dia akan mendapatkan

3
ganjaran atas apa yang dia lakukan, tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barangsiapa
berbuat buruk, dia akan memikul dosanya sendiri, tidak dipikul oleh orang lain.
Rasulullah dan orang-orang mukmin berdoa, “Ya Rabb kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau salah dalam perbuatan atau ucapan yang tidak
kami sengaja. Ya Rabb kami, janganlah engkau bebani kami dengan sesuatu yang
memberatkan dan tidak sanggup kami jalankan, sebagaimana engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami yang engkau hukum atas kezaliman mereka,
seperti orang-orang Yahudi. Dan janganlah engkau pikulkan kepada kami perintah
maupun larangan yang memberatkan dan tidak sanggup kami jalankan.
Maafkanlah dosa-dosa kami, ampunilah diri kami, dan sayangilah kami dengan
kemurahan-Mu. Engkaulah pelindung dan penolong kami. Maka tolonglah kami
dalam menghadapi orang-orang kafir.
Menurut Douglas C. Giancoli (2001 : 91 ), gaya adalah suatu dorongan
dan tarikan terhadap suatu benda.Gaya tidak selalu menyebabkan gerak sebuah
benda tetapi terkadang penyebab perubahan gerak suatu benda diakibatkan oleh
gaya,gaya juga memiliki arah dan besar.
Menurut Douglas C. Giancoli (2001 : 93 ), massa adalah ukuran inersia
suatu benda, makin besar massayang dimiliki suatu benda makin susah benda
tersebut mengalami perubahan posisinya.Benda yang awalnya dalam keadaan
diam lebih sulit apabila benda tersebut akan digerakkan.
Menurut Riani Eka Fitri (2015 : 7 ), percepatan adalah ukuran inersia atau
kelembaban suatu benda atau partikel. Perubahan kecepatan suatu benda terhadap
rentang waktu, percepatan dilihat sebagai gerakan suatu objek yang semakin cepat
atau semakin lambat.
Menurut Mikrajuddin Abdullah (2016 : 263 ), hukum II newton
menjelaskan perubahan keadaan gerak benda hukum ini menyatakan bahwabenda
dapat diubah keadaan geraknya jika pada benda tersebut terdapat gaya yang
bekerjadan gaya yang bekerja tersebut berkaitan langsung dengan perubahan
keadaan benda tersebut atau dengan kata lain percepatan yang dihasilkan oleh
resultan gaya pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa benda

4
Menurut Supadi dkk (2015 : 57 - 59 ), terdapat beberapa jenis-jenis gaya
adaah sebagai berikut:
Gaya berat adalah gaya grafitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Gaya berat
yang dialami suatu benda besarnya sama antara massa dengan dengan percepatan
grafitasi di tempat itu.Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
W=m×g
Keterangan :
W = berat benda (N)
m = massa benda (Kg)
g = grafitasi (m/𝑠 2 )
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua
permukaan benda, dan arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh.
N=W=m×g
Keterangan :
W = berat benda (N)
m = massa benda (Kg)
g = grafitasi (m/𝑠 2 )
Gaya gesek adalah gaya yang sejajar dengan bidang sentuh dan arahnya selalu
berlawanan dengan arah gerak benda.Gaya gesek dibedakan menjadi dua, yaitu :
Gaya gesek statis (Fs) adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu benda selama
benda tersebut dalam keadaan diam.Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut.
Fs = 𝜇sN
Keterangan :
Fs = gaya gesekan statis (N)
𝜇𝑠 = koefisien gesekan statis
N = gaya normal (N)

Gaya gesek kinetis (Fk) adalah gaya gesek yang bekerja pada suatu benda selama
benda tersebut dalam keadaan bergerak Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut.

5
Fk = 𝜇kN
Keterangan :
Fk = gaya gesekan kinetik (N)
𝜇𝑘 = koefisien gesekan kinetik
N = gaya normal (N)

Metode percobaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 15 November 2019 di
Laboratorium Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi. Alat yang digunakan pada
percobaan ini yakni Stopwatch, Mistar, Rel Presisi, Kereta Dinamika. Bahan yang
digunakan pada percobaan ini yakni Beban.
Prosedur Kerja
Prosedur pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Hubungan antara jarak dengan waktudengan massa tetap.
Pertama-tama memasang kereta dinamika pada rel presisi, lalu
menentukan jarak yang akan ditempuh oleh kereta dinamika, kemudian
menentukan massa beban tetap, kemudian menggerakkan kereta dinamika dengan
cara menekan peluru kereta pada ujung rel presisi bersamaan dengan menekan
stopwatch, lalu mencatat waktu yang dibutuhkan kereta untuk sampai kebatas
yang telah ditentukan, kemudian memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel
laporan sementara.
b. Hubungan antara kecepatan dengan waktu dengan jarak yang tetap.
Pertama-tama memasang kereta dinamika pada rel presisi, lalu
menentukan jarak tetap yang akian ditempuh kereta dinamika, kemudian
menambahkan beban yang berbeda ke kereta dinamika, lalu menggerakkan kereta
dinamika bersamaan dengan menyalakan stopwatch, kemudian mencatat waktu
yang dibutuhkan kereta dinamika untuk sampai kebatas yang telah ditentukan.
c. Hubungan antara kecepatan dengan waktu dengan gaya yang tetap.
Pertama-tama memasang benang ke kereta dinamika dan neraca pegas,
lalu menentukan gaya tetap untuk meluncurkan kereta dinamika, kemudian
menarik kereta dinamika dengan jarak yang berbeda-beda, lalu melepas kereta

6
dinamika bersamaan dengan menyalakan stopwatch,kemudian mencatat waktu
yang dibutuhkan kereta dinamika untuk sampai ke batas yang telah ditentukan.
d. Hubungan antara percepatan dengan waktu dengan jarak yang tetap.
Pertama-tama memasang benang penghubung antara kereta dinamika
dengan neraca pegas, lalu menentukan jarak tetap untuk meluncurkan kereta
dinamika, kemudian menarik kereta dinamika dengan gaya yang berbeda-
beda,lalu melepas kereta dinamika bersamaan dengan menyalakan stopwatch,
kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan kereta dinamika untuk sampai ke
batas yang telah ditentukan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
A. Hubungan antara jarak dengan waktu dengan massa tetap.
a) Analisis data tanpa ketidakpastian
Massa = 50 gram
No. Jarak (cm) Waktu (s)
0,61
1 40 0,51
0,59
0,62
2 50 0,75
0,88
1,22
3 60 1,10
1,03

1. Kecepatan
𝑆
v=𝑡
0,4
=0,57

=0,7 𝑚⁄𝑠
2. Percepatan

7
𝑉
a= 𝑠
0,7
=0,57

=1,22 𝑚⁄𝑠 2

b) Analisis data dengan ketidakpastian


Perc. v ∆𝑣 KR DK AB PF
1 0,7 0,0063 𝑚⁄𝑠 0,9% 99,1% 3,04 𝐴𝐵 |0,7 ± 0,0063|

1. Kesalahan Mutlak(∆𝑣)
∆𝑠 ∆𝑡
∆𝑣 = + ×𝑣
𝑠 𝑡
0,0005 0,005
= + × 0,7
0,4 0,57

= 0,0063 𝑚⁄𝑠
2. Kesalahan Relatif(KR)
Δ𝑣
KR = (100%)
v
0,0063
= (100%)
0,7

= 0,9%
3. Derajat Kepercayaan(DK)
DK = 100% − 𝐾𝑅
= 100% − 0,9%
= 99,1%
4. Angka Berarti
Δ𝑋
AB = 1 − 𝑙𝑜𝑔 X

= 1 − log 0,009
= 3,04 𝐴𝐵
5. Pelaporan Fisika
PF = ‫׀‬v±∆𝑣‫׀‬
= |0,7 ± 0,0063|

8
B. Hubungan antara kecepatan dengan waktu dengan jarak yang tetap.
a) Analisis data tanpa ketidakpastian
Jarak = 50 cm
No. Massa Waktu
0,99
1 30 0,94
1,00
0,88
2 40 0,89
0,75
0,75
3 50 0,84
0,85

1. Kecepatan
𝑆
v=𝑡
0,3
=0,97

=0,51 𝑚⁄𝑠
2. Percepatan
𝑉
a= 𝑠
0,51
=0,97

=0,52 m⁄s 2

b) Analisis data dengan ketidakpastian


Perc. v ∆𝑣 KR DK AB PF
1 0,51 0,003 𝑚⁄𝑠 0,6% 99,4% 3,22 𝐴𝐵 |0,51 ± 0,003|

9
1. Kesalahan Mutlak(∆𝑥)
∆𝑠 ∆𝑡
∆𝑣 = + ×V
𝑠 𝑡
0,0005 0,005
= + × 0,51
0,3 0,97

= 0,003 𝑚⁄𝑠
2. Kesalahan Relatif(KR)
Δ𝑣
KR = (100%)
v
0,003
= (100%)
0,51

= 0,6%
3. Derajat Kepercayaan(DK)
DK = 100% − 𝐾𝑅
= 100% − 0,6%
= 99,4%
4. Angka Berarti
Δ𝑋
AB = 1 − 𝑙𝑜𝑔 X

= 1 − log 0,006
= 3,22 𝐴𝐵
5. Pelaporan Fisika
PF = ‫׀‬v±∆𝑣‫׀‬
= |0,51 ± 0,003|
C. Hubungan antara kecepatan dengan waktu dengan gaya yang tetap.
a) Analisis data tanpa ketidakpastian
Massa = 60 gr dan Gaya = 2 N
No. Jarak Waktu
0,69
1 50 0,56
0,94
0,97
2 60 0,95
1,16

10
1,25
3 70 1,25
1,28

1. Kecepatan
𝑆
v= 𝑡
0,5
=
0,73

= 0,68 𝑚⁄𝑠
2. Percepatan
𝑉
a= 𝑠
0,68
= 0,73

= 0,93 𝑚⁄𝑠 2

b) Analisis data dengan ketidakpastian


Perc. v ∆𝑣 KR DK AB PF
1 0,68 0,0047 𝑚⁄𝑠 0,6% 99,4% 3,22 𝐴𝐵 |0,68 ± 0,0047|

1. Kesalahan Mutlak(∆𝑥)
∆𝑠 ∆𝑡
∆𝑣 = + ×𝑣
𝑠 𝑡
0,0005 0,005
= + × 0,68
0,5 0,73

= 0,0047 𝑚⁄𝑠
2. Kesalahan Relatif(KR)
Δ𝑣
KR = (100%)
v
0,0047
= (100%)
0,68

= 0,6%
3. Derajat Kepercayaan(DK)
DK = 100% − 𝐾𝑅
= 100% − 0,6%
= 99,4%

11
4. Angka Berarti
Δ𝑋
AB = 1 − 𝑙𝑜𝑔 X

= 1 − log 0,006
= 3,22 𝐴𝐵
5. Pelaporan Fisika
PF = ‫ 𝑣׀‬± ∆𝑣‫׀‬
= |0,68 ± 0,0047|
D. Hubungan antara percepatan dengan waktu dengan jarak yang tetap.
a) Analisis data tanpa ketidakpastian
Massa = 50 gr dan Jarak = 60 cm
No. Gaya Waktu
0,90
1 50 0,84
0,87
0,78
2 60 0,59
0,66
0,66
3 70 0,50
0,56

1. Kecepatan
𝑆
𝑣= 𝑡
0,6
= 0,87

= 0,68 𝑚⁄𝑠
2. Percepatan
𝑉
𝑎= 𝑠
0,68
= 0,87

= 0,78 𝑚⁄𝑠 2

12
b) Analisis data dengan ketidakpastian
Perc. v ∆𝑣 KR DK AB PF
1 0,68 0,0039 𝑚⁄𝑠 0,58% 99,4% 3,22 𝐴𝐵 |0,51 ± 0,003|

1. Kesalahan Mutlak(∆𝑥)
∆𝑠 ∆𝑡
∆𝑣 = + ×𝑣
𝑠 𝑡
0,0005 0,005
= + × 0,68
0,6 0,87

= 0,0039 𝑚⁄𝑠
2. Kesalahan Relatif(KR)
Δ𝑣
KR = (100%)
v
0,0039
= (100%)
0,68

= 0,58%
3. Derajat Kepercayaan(DK)
DK = 100% − 𝐾𝑅
= 100% − 0,58%
= 99,42%
4. Angka Berarti
Δ𝑋
AB = 1 − 𝑙𝑜𝑔 X

= 1 − log 0,006
= 3,22 𝐴𝐵
5. Pelaporan Fisika
PF = ‫׀‬v±∆𝑣‫׀‬
= |0,68 ± 0,0039|

13
Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini sebagai berikut:
a. Hubungan antara jarak terhadap waktu, dengan massa yang tetap, yaitu
semakin jauh jarak yang ditempuh suatu benda maka waktu yang
diperlukansemakin lama.
b. Hubungan antara kecepatan terhadap waktu dengan jarak yang tetap, yaitu
semakin besar massa suatu benda maka waktu yang diperlukan semakin
cepat.
c. Pengaruh jarak terhadap waktu dengan gaya yang tetap, yaitu semakin jauh
jarak yang ditempuh suatu benda maka semakin lama waktu yang diperlukan.
d. Pengaruh percepatan terhadap waktu dengan jarak yang tetap, yaitu semakin
besar gaya yang diberikan suatu benda maka waktu yang diperlukan semakin
cepat.
Saran
Saran pada percobaan ini sebaiknya dalam melakukan percobaan ini yaitu
memahami terlabih dahulu prosedur kerja,mengetahui terlebih dahulu alat-alat
yang akan digunakan dan gunakan alat sesuai dengan fungsinya.

Daftar Pustaka
Abdullah, Mikrajuddin.2016. Fisika Dasar . Bandung: ITB
Fitri Eka Riani dkk.2015. Gaya Angka dan Perbedaan Tekanan di Dalam dan
Luar Apollo Koran . Bogor: IPB
Giancolli, Dauglas C.2001. Fisika Jilid I . Jakarta: Erlangga.
Sirait Ratni.2018. Pengaruh Massa Terhadap Kecepatan dan Percepatan
Berdasarkan Hukun II Newton Menggunakan Linier Air Track . Medan:
UIN Sumatera Utara
Supadi dkk.2015. Big Book Fisika . Jakarta: Cmedia Imprint Kawan Pustaka.

14

Anda mungkin juga menyukai