PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkam oleh suatu proses
sangat diperlukan untuk menghindari cacat yang lebih parah, yang diakibatkan
komplikasi yang serius pada anak, namun yang menjadi permasalahan adalah
banyak ibu atau keluarga yang kurang tahu tentang pertolongan pertama kejang
mencegah hal – hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang
(Notoatmodjo, 2012).
Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari
langsung dilihat tetapi hanya dapat menafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
1
2
6% dari anak yang berusia 6 bulan – 5 tahun. Data dari Dinas Kesehatan Jawa
Timur pada tahun 2014 menunjukkan prevalence kasus kejang demam yaitu 3-
4% dari anak yang berusia 6 bulan – 5 tahun sedangkan dari pengambilan data
daerah Tulungagung kejadian kejang demam sekitar 2-3% pada usia 6 bulan –
5 tahun. Berdasarkan data balita yang ada di wilayah Karangrejo pada tahun
2016 kejadian kejang demam meningkat dalam 6 bulan terakhir. Pernyataan ini
diperkuat dengan adanya data balita yang mengalami kejang demam pada
bulan juli sampai Desember 2015 sebanyak 5 kasus kejang demam dan di
tahun 2016 bulan januari sampai Juni sebanyak 9 kasus kejang demam
kerusakan pada sel – sel syaraf, dari sini inilah kedepannya akan timbul
gangguan mental seperti gangguan pada IQ anak. Disamping itu anak kejang
jalan nafas yang menyebabkan gangguan pernapasan atau henti nafas. Selain
itu dampak dari kejang yang lain adalah kejang demam berulang, kerusakan
dapat diperoleh dengan cara memberikan pendidikan kesehatan pada ibu balita
Demam terhadap Sikap Ibu dalam Pengelolaan Kejang Demam pada Balita di
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka rumusan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi sikap ibu dalam pengelolaan kejang demam pada
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan keilmuan di bidang
pada balita.
2. Secara Praktis
a. Bagi Posyandu
Memberikan masukan bagi posyandu tentang pentingnya pendidikan
kejang demam pada balita sehingga tidak akan terjadi resiko kejang