BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A
E
B
C
F
alveolar12
Secara radiografi gambaran anatomi normal pada gigi sampai yang terlihat pada
gambar satu:
A. Enamel merupakan bagian gigi yang terpadat, mahkota gigi terlihat radiopak
yang berakhir pada batas cemento-enamel junction
B. Dentin merupakan struktur gigi setelah enamel tetapi tidak mengalami kalsifikasi
sehingga tidak begitu radiopak. Jika hasil radiografi tidak begitu baik maka sulit
membedakan atas dari enamel, dentin, dan dentino-enamel junction
C. Pulpa berada di tengah mahkota dan akar gigi yaitu terlihat radiolusen. Seiring
pertambahan umur maka kamar pulpa akan semakin mengecil bahkan dalam
beberapa kasus hilang tertutup dentin sekunder
D. Lamina dura terlihat radiopak dan berjalan tanpa putus (lamina dura terlihat jelas
ketika setelah dilakukan pencabutan)
E. Crest alveolar adalah anatomi gigi antara margin gingiva dengan puncak tulang
alveolar yang terletak diantara gigi dan terlihat radiopak pada radiografi
F. Tulang alveolar adalah anatomi gigi yang berguna sebagai pendukung dan
penahan gigi yang terlihat radiopak.11
diagnosa untuk melihat gigi impaksi, dan melihat analisa periode gigi bercampur.
Dosis radiografi panoramik adalah 0,004-0,03 mSv.1,10
2.2 Radiografi Intraoral
Radiografi intraoral dapat membantu dokter gigi dalam menegakkan diagnosa
dari kelainan dalam rongga mulut yang tidak terlihat secara klinis seperti perluasan
dari penyakit periodontal, karies, serta kelainan patologis lain yang ada dalam rongga
mulut. Tipe-tipe radiografi intraoral secara umum yaitu radiografi periapikal,
radiografi interproksimal (bitewing), dan radiografi oklusal.10,11
merupakan teknik yang ideal karena menggunakan film holder sehingga lebih stabil
di dalam mulut.10
Prinsip yang dilakukan pada teknik paralel dilakukan dengan menempatkan
film sejajar dengan aksis panjang gigi untuk menjaga agar film tetap sejajar dengan
aksis panjang gigi dengan menggunakan film holder. Setelah film dan aksis panjang
gigi sejajar, pusat sinar-x diarahkan tegak lurus dengan gigi dan film. Teknik yang
dilakukan dengan benar akan memiliki kelebihan seperti menghasilkan gambar yang
jelas sesuai dengan ukuran gigi sesungguhnya, distorsi kecil, mudah untuk dipelajari.
Tetapi, teknik paralel ini memiliki kekurangan seperti sulit meletakkan film holder,
terutama pada anak-anak dan pasien yang mempunyai mulut kecil, dan dipengaruhi
keterampilan operator dalam pemakaian film holder karena kurang nyaman bagi
pasien yang sensitif jika menekan jaringan mukosa pada dasar mulut.1
A B
C D
Pada pengambilan gambar molar mandibula, film ditempatkan pada film holder
dengan orientasi horisontal. Molar kedua terletak pada tengah film dengan sinar tegak
lurus pada pusat film. Arah titik datang sinar terletak pada bagian bawah sudut mata
bagian luar ke daerah tengah mandibula. Kontak antar molar harus terbuka dan
daerah distal molar ketiga harus terlihat meskipun gigi tidak ada. Hati-hati dalam
penempatan film karena tepi yang tajam dapat menyeabkan ketidaknyamanan pada
dasar mulut yang sensitif.11
Teknik paralleling memiliki kelebihan yaitu menghasilkan gambar yang akurat
secara geometris dengan sedikit pembesaran, menggambarkan jaringan periapikal
secara akurat dengan sedikit pemendekan atau elongasi, melihat keseluruhan mahkota
gigi dapat teramati dengan baik, sehingga karies proksimal dapat terdeteksi, posisi
relatif dari film, gigi, dan arah sinar tidak dipengaruhi oleh posisi kepala pasien.1
Teknik paralleling memiliki kekurangan, yaitu posisi film untuk pengambilan
ronsen foto untuk gigi posterior, dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien,
sering memicu refleks muntah (gagging), tidak dapat diterapkan pada pasien dengan
palatum yang datar atau dangkal, gambaran pada bagian apikal dari akar gigi
terkadang muncul sangat dekat dengan tepi film, dan film holder harus terbuat dari
bahan yang dapat disterilisasi dan hanya dapat digunakan sekali pakai.1
panjang gigi pada gambar sama dengan panjang gigi sebenarnya bila sudut yang
dibentuk benar, sehingga teknik ini cukup adekuat untuk tujuan diagnostik, meskipun
tidak ideal.1
Teknik bisekting memiliki kekurangan, yaitu: gambar yang dihasilkan dapat
mengalami distorsi karena angulasi vertikal yang kurang tepat dapat menghasilkan
gambar yang elongasi maupun memendek, level tulang periodontal hampir tidak
terlihat, angulasi horisontal yang kurang tepat dapat menghasilkan gambar yang
overlapping antara mahkota dan akar gigi, akar bukal gigi premolar dan molar
maksila terlihat lebih pendek pada gambar.1
Pada perempuan, resorbsi 1/4 akar gigi terjadi di usia 4 bulan 9 hari pada bagian
akar distal terjadi di usia 5 bulan 1 hari, resorpsi 1/2 akar gigi pada bagian mesial
terjadi di usia 7 bulan 2 hari dan pada bagian akar distal terjadi di usia 7 bulan 7 hari,
resorbsi 3/4 akar gigi pada bagian mesial terjadi di usia 8 bulan 7 hari dan pada bagian
akar distal terjadi di usia 9 bulan 3 hari, dan selesai nya resorbsi akar gigi mesial gigi
desidui terjadi di usia 9 bulan 5 hari dan selesai nya resorbsi akar distal gigi terjadi di
usia 10 bulan 1 hari. Pada laki-laki resorbsi1/4 akar gigi pada bagian mesial terjadi di
usia 5 bulan 4 hari sedangkan pada bagian akar distal terjadi di usia 6 bulan 4 hari,
resorbsi 1/2 akar gigi pada bagian mesial terjadi di usia 7 bulan 6 hari sedangkan pada
bagian akar distal terjadi di usia 8 bulan 3 hari, resorbsi 3/4 akar gigi pada bagian
mesial terjadi di usia 9 bulan 4 hari sedangkan pada akar distal terjadi di usia 10
bulan, dan selesai nya resorbsi akar gigi mesial gigi desidui terjadi di usia 10 bulan 7
hari dan pada bagian distal terjadi di usia 10 bulan 7 hari.12
usia 12 tahun molar kedua muncul pada bagian distal dari gigi molar pertama
permanen. Dan setelah usia 12 tahun erupsi gigi molar kedua terlihat ke-28 gigi
permanen dalam rongga mulut dan seluruh gigi desidui telah hilang dan tergantikan
oleh gigi permanen, ketika memasuki usia 17 sampai 21 tahun erupsi molar ketiga.12
tahun hingga 6 tahun, dan belum terlihat gigi permanen dalam mulut, tetapi gigi
permanen mengalami pembentukan di dalam rahang.
5. Pelepasan gigi desidui yang hampir bersamaan dengan erupsi gigi
permanen
Akar gigi desidui berada dalam keadaan sempurna hanya untuk waktu yang singkat
hanya 3 tahun setelah selesai, akar gigi desidui mulai mengalami resopsi pada apeks
atau satu sisi dekat dengan apeks. Resorbsi gigi desidui adalah hilangnya akar gigi
secara bertahap akibat erupsi gigi permanen. Resorbsi berlanjut dengan gigi
permanen yang bergerak mendekati permukaan hingga akhirnya gigi desidui menjadi
‘goyang/jatuh” yang disebut eksfoliasi. Saat gigi desidui terlepas, mahkota gigi
penggantinya sudah dekat dengan permukaan dan siap untuk muncul ke dalam rongga
mulut.
6. Periode gigi bercampur
Periode gigi bercampur terjadi sekitar usia 6 tahun ketika molar pertama erupsi.
Periode gigi bercampur berakhir sekitar usia 12 tahun ketika gigi desidui telah
tergantikan. Pada periode gigi bercampur terdapat 20 gigi desidui dan ke-empat gigi
molar permanen.
7. Pembentukan mahkota gigi permanen
Mahkota gigi molar pertama terbentuk saat lahir. Pada gigi permanen, pembentukan
mahkota dan kalsifikasi sempurna rata-rata di usia 3 sampai 4 tahun sebelum erupsi
ke rongga mulut.
8. Urutan kemunculan gigi permanen
Waktu erupsi gigi molar satu permanen usia 6 tahun, kaninus antara usia 6 sampai 9
tahun, gigi premolar antara usia 9 sampai 12 tahun.12
mesial dan distal, serta memiliki dua saluran akar hampir sebanyak 100%. Akar dapat
terbagi menjadi bagian bukal dan lingual. Kontur permukaan akar distal lebih
bervariasi tetapi lebih konveks, sedangkan akar distal memiliki satu saluran. Akses ke
bifurkasi akar di dalam mulut terletak dekat dengan permukaan akar midbukal dan
midlingual. Batang akar lebih pendek dibanding molar kedua, furkasi mendekati garis
servikal pada sisi bukal molar pertama. Garis servikal lebih ke oklusal pada sisi
lingual molar pertama. Lekukan bukal dan lingual terlihat pada batang akar yang
pendek, meluas dari garis servikal hingga furkasi bukal dan lingual, dan akar gigi
molar pertama lebih lebar dan lebih terbuka dibanding akar molar kedua, yang dapat
memperlihatkan inklinasi distal.12
pembentukan akar sempurna terjadi pada usia 8 tahun, foramen apikal terbuka di usia
8 tahun 5 bulan, dan foramen apikal tertutup usia 9 tahun 3 bulan, sedangkan pada
anak perempuan ¼ akar gigi terjadi di usia 4 tahun 7 bulan, ½ akar gigi terjadi di usia
5 tahun 9 bulan, ¾ akar gigi terjadi di usia 6 tahun 7 bulan, pembentukan akar
sempurna terjadi di usia 7 tahun 6 bulan, foramen apikal terbuka usia 8 tahun 1 bulan,
sedangkan foramen apikal tertutup usia 8 tahun 5 bulan.8
A B C D
E F G H
Tahap Keterangan
A Baik gigi dengan akar tunggal maupun akar ganda, tahap kalsifikasi gigi dimulai
dari bagian tertinggi dari crypt (benih gigi) bentuk konus (inverted) dan belum
menyatu
B Ujung cusp yang mengalami kalsifikasi mengalami penyatuan, yang menunjukkan
pola permukaan oklusal gigi.
C A)Pembentukan enamel gigi selesai pada permukaan oklusal tampak perluasan dan
pertemuan tepi servikal gigi
B) Dimulainya deposit dentinal gigi
C) Pola kamar pulpa tampak berbentuk garis lengkung pada batas oklusal gigi
(curved shape)
D A) Pembentukan mahkota gigi selesai, dan terjadi perluasan menuju cemento
enamel junction
B) Tepi atas kamar pulpa pada gigi yang berakar tunggal menunjukkan bentuk garis
lengkung yang jelas dan berbentuk konkav pada area servikal dan proyeksi tanduk
pulpa memperlihatkan gambaran seperti payung, serta kamar pulpa terbentuk
trapesium pada gigi molar.
C) Dimulainya pembentukan akar gigi yang berbentuk spikula
E Gigi berakar tunggal
A) Dinding kamar pulpa tampak berupa garis lurus yang kontinyuitasnya terputus
akibat adanya tanduk pulpa yang pada sebelumnya lebih besar kontinuitasnya
B) Panjang akar gigi kurang dari tinggi mahkota gigi
Gigi Molar
A) Inisiasi pembentukan bifurkasi akar dengan ujung yang berbentuk semi-lunar
(bulan sabit)
B) Panjang akar gigi masih kurang dari tinggi mahkota gigi
F Gigi berakar tunggal
A) Dinding kamar pulpa tampak menyerupai segitiga sama kaki, dan ujung akar
seperti corong (funnel shape)
B) Panjang akar gigi sama atau lebih panjang dari tinggi mahkota gigi
Gigi Molar
A) Kalsifikasi pada bifurkasi mengalami perluasan sehingga bentuk akar lebih
nyata dimana ujung akar tampak seperti corong
B) Panjang akar gigi sama atau lebih panjang dari tinggi mahkota gigi
G Dinding saluran akar gigi tampak sejajar tetapi ujung apikal gigi masih terbuka
(akar distal molar)
H A) Ujung apikal gigi sudah tertutup.
B) Membran periodontal memiliki ketebalan yang sama disekeliling akar dan
apikal gigi
33
Radiografi
Periapikal
Teknik Paralel