Anda di halaman 1dari 21

http://budisetlink.blogspot.

com

39. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA SMP/MTs

KELAS: VII

A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching​), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


mengurai, merangkai, memodifikasi,
3. memahami pengetahuan (faktual, dan membuat) dan ranah abstrak
konseptual, dan prosedural) berdasarkan (menulis, membaca, menghitung,
rasa ingin tahunya tentang ilmu menggambar, dan mengarang)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya sesuai dengan yang dipelajari di
terkait fenomena dan kejadian tampak sekolah dan sumber lain yang sama
mata dalam sudut pandang/teori
4. mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan,

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


jenis, sifat, karakter, dan teknik
3.1 memahami pengetahuan tentang
pengolahan serat dan tekstil penyajian produk kerajinan dari bahan
4.1 memilih jenis bahan dan teknik serat dan tekstil yang kreatif dan inovatif
pengolahan serat/tekstil yang sesuai 4.2 merancang, membuat, dan
dengan potensi daerah setempat menyajikan produk kerajinan dari bahan
(misalnya rumput/ ilalang, kapas, bulu serat/tekstil yang kreatif dan inovatif,
domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan sesuai dengan potensi daerah setempat
lain-lain) (misalnya rumput/ilalang, kapas, bulu
domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan
3.2 memahami pengetahuan tentang lain-lain)
prinsip perancangan, pembuatan, dan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
perancangan, pembuatan dan penyajian
3.3 memahami pengetahuan tentang produk kerajinan dari bahan kertas dan
jenis, sifat, karakter, dan teknik plastik lembaran yang kreatif dan inovatif
pengolahan kertas dan plastik 4.4 merancang, membuat, dan
lembaran menyajikan produk kerajinan dari
4.3 memilih jenis bahan dan teknik bahan kertas dan plastik lembaran
pengolahan kertas dan plastik yang kreatif dan inovatif, sesuai
lembaran yang sesuai dengan dengan potensi daerah setempat
potensi daerah setempat
B. REKAYASA
3.4 memahami pengetahuan tentang prinsip

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
3. memahami pengetahuan (faktual, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa membaca, menghitung, menggambar,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan mengarang) sesuai dengan yang
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan dipelajari di sekolah dan sumber lain
kejadian tampak mata yang sama dalam sudut pandang/teori
4. mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan,

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


kerja pengolahnya
3.1 memahami wawasan teknologi, 4.2 membuat produk sederhana
perkembangan teknologi, keselamatan menggunakan peralatan kerja sesuai
kerja, sketsa, dan gambar teknik dengan jenis, karakteristik, dan kekuatan
4.1 membuat sketsa dan gambar teknik bahan
dari suatu rancangan produk

-2-

3.2 memahami jenis, karakteristik,


kekuatan bahan, serta peralatan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
penguatan pada konstruksi
3.3 memahami jenis-jenis dan fungsi 4.4 membuat produk teknologi
teknologi konstruksi konstruksi dengan memanfaatkan
4.3 memanipulasi jenis-jenis dan fungsi potensi yang ada di lingkungan
teknologi konstruksi sekitar

3.4 memahami sistem, jenis, serta


karakteristik persambungan dan C. BUDIDAYA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching​), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
3. memahami pengetahuan (faktual, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa membaca, menghitung, menggambar,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan mengarang) sesuai dengan yang
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan dipelajari di sekolah dan sumber lain
kejadian tampak mata yang sama dalam sudut pandang/teori
4. mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan,

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.2 mempraktikkan tahapan budidaya
3.1 memahami komoditas tanaman tanaman sayuran
sayuran yang dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan wilayah setempat 3.3 memahami komoditas tanaman obat
4.1 menentukan komoditas tanaman yang dapat dikembangkan sesuai
sayuran yang akan dibudidayakan kebutuhan wilayah setempat
sesuai kebutuhan wilayah 4.3 menentukan komoditas tanaman
obat yang akan dibudidayakan
3.2 memahami tahapan budidaya sesuai kebutuhan wilayah
tanaman sayuran

-3-
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
tanaman obat
3.4 memahami tahapan budidaya
tanaman obat
D. PENGOLAHAN
4.4 mempraktikkan tahapan budidaya
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
3. memahami pengetahuan (faktual, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa membaca, menghitung, menggambar,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan mengarang) sesuai dengan yang
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan dipelajari di sekolah dan sumber lain
kejadian tampak mata yang sama dalam sudut pandang/teori
4. mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan,

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami rancangan pembuatan,


penyajian dan pengemasan bahan 3.2 memahami rancangan pembuatan,
pangan buah segar menjadi makanan penyajian dan pengemasan bahan hasil
dan minuman yang ada di wilayah samping buah menjadi produk pangan
setempat yang ada di wilayah setempat
4.1 mengolah bahan pangan buah segar 4.2 mengolah, menyaji, dan mengemas
menjadi makanan dan minuman sesuai bahan hasil samping buah menjadi
pengetahuan rancangan dan bahan produk pangan yang ada di wilayah
yang ada di wilayah setempat setempat
setempat
4.3 mengolah, menyaji, dan mengemas
3.3 memahami rancangan pengolahan ,
bahan pangan sayuran menjadi
penyajian dan pengemasan bahan makanan dan minuman kesehatan
pangan sayuran menjadi makanan dan yang ada di wilayah setempat
minuman kesehatan yang ada di wilayah

-4-

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.4 memahami rancangan pengolahan,


penyajian, dan pengemasan bahan hasil
samping sayuran menjadi produk pangan
yang ada di wilayah setempat
4.4 mengolah, menyaji dan mengemas
bahan hasil samping sayuran menjadi produk
pangan yang ada di wilayah setempat
KELAS: VIII

A. KERAJINAN

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


4. mengolah, menyaji, dan menalar
3. memahami dan menerapkan dalam ranah konkret (menggunakan,
pengetahuan (faktual, konseptual, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
dan prosedural) berdasarkan rasa membuat) dan ranah abstrak (menulis,
ingin tahunya tentang ilmu membaca, menghitung, menggambar,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan mengarang) sesuai dengan yang
terkait fenomena dan kejadian dipelajari di sekolah dan sumber lain
tampak mata yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


4.1 memilih jenis bahan dan teknik
3.1 memahami pengetahuan tentang pengolahan bahan lunak yang sesuai
jenis, sifat, karakter dan teknik dengan potensi daerah setempat
pengolahan bahan lunak (misalnya (misalnya tanah liat, getah, lilin, clay
tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin,
tepung, plastisin, parafin, gips dan gips dan lain-lain)
lain-lain)
gips dan lain-lain)
3.2 memahami pengetahuan tentang
prinsip perancangan, pembuatan, dan 3.3 memahami pengetahuan tentang
penyajian produk kerajinan dari bahan jenis, sifat, karakter dan teknik
lunak yang kreatif dan inovatif pengolahan kerang, kaca, keramik
4.2 perancangan, pembuatan dan dan botol plastik
penyajian produk kerajinan dari bahan 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
lunak yang kreatif dan inovatif, sesuai pengolahan kerang, kaca, keramik dan
dengan potensi daerah setempat botol plastik yang sesuai dengan potensi
(misalnya tanah liat, getah, lilin, clay daerah setempat
polimer, clay tepung, plastisin, parafin,

-6-
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kerang, kaca, keramik dan botol
3.4 memahami pengetahuan tentang prinsip plastik yang kreatif dan inovatif
perancangan, pembuatan dan penyajian sesuai dengan potensi daerah
produk kerajinan dari kerang, kaca, keramik setempat
dan botol plastik yang kreatif dan inovatif
4.4 perancangan, pembuatan, dan
B. REKAYASA
penyajian produk kerajinan dari

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


4. mengolah, menyaji, dan menalar
3. memahami dan menerapkan dalam ranah konkret (menggunakan,
pengetahuan (faktual, konseptual, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
dan prosedural) berdasarkan rasa membuat) dan ranah abstrak (menulis,
ingin tahunya tentang ilmu membaca, menghitung, menggambar,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan mengarang) sesuai dengan yang
terkait fenomena dan kejadian dipelajari di sekolah dan sumber lain
tampak mata yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


dan komunikasi dengan
3.1 memahami perkembangan, menggunakan bahan-bahan yang
peralatan, dan media pengantar tersedia di sekitarnya
teknologi informasi dan komunikasi
4.1 memanipulasi sistem teknologi
informasi dan komunikasi

3.2 memahami penerapan jenis,


karakteristik, dan istilah-istilah teknologi
informasi dan komunikasi -7-
4.2 membuat produk teknologi informasi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
penyaringan air alami dan buatan
3.3 memahami sumber dan 4.4 membuat alat penjernih air dengan
permasalahan air serta perkembangan memanfaatkan potensi yang ada di
peralatan penjernih air lingkungan sekitar
4.3 memanipulasi sistem penjernih air

C. BUDIDAYA

3.4 memahami penerapan sistem

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


4. mengolah, menyaji, dan menalar
3. memahami dan menerapkan dalam ranah konkret (menggunakan,
pengetahuan (faktual, konseptual, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
dan prosedural) berdasarkan rasa membuat) dan ranah abstrak (menulis,
ingin tahunya tentang ilmu membaca, menghitung, menggambar,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan mengarang) sesuai dengan yang
terkait fenomena dan kejadian dipelajari di sekolah dan sumber lain
tampak mata yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


sesuai kebutuhan wilayah setempat
3.1 memahami komoditas ternak
kesayangan (kelinci, hamster,
burung, ayam hias, reptil, kucing, dan
lain-lain) yang dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan wilayah setempat
4.1 menentukan komoditas ternak
kesayangan (kelinci, hamster,
-8-
burung, ayam hias, reptil, kucing, dan
lain-lain) yang dapat dikembangkan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kucing, dan lain-lain)
3.2 memahami kebutuhan dan 4.2 mempersiapkan sarana dan
karakteristik sarana dan peralatan peralatan budidaya ternak
budidaya ternak kesayangan (kelinci, kesayangan (kelinci, hamster,
hamster, burung, ayam hias, reptil, burung, ayam hias, reptil, kucing, dan
lain-lain)
3.5 memahami kebutuhan dan
3.3 memahami tahapan budidaya ternak karakteristik sarana dan peralatan
kesayangan (kelinci, hamster, budidaya satwa harapan (jangkrik,
burung, ayam hias, reptil, kucing, dan kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, dan
lain-lain) lain-lain)
4.3 mempraktikkan tahapan budidaya 4.5 menentukan sarana dan peralatan
ternak kesayangan (kelinci, hamster, ternak satwa harapan (jangkrik,
burung, ayam hias, reptil, kucing, dan kroto, ulat sutra, cacing, bekicot,
lain-lain) dan lain-lain)

3.4 menganalisis komoditas satwa


harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, 3.6 memahami tahapan budidaya
cacing, bekicot, dan lain-lain) yang satwa harapan (jangkrik, kroto, ulat
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan sutra, cacing, bekicot, dan lain-lain)
wilayah setempat 4.6 mempraktikkan budidaya satwa
4.4 menerapkan komoditas satwa harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra,
harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, dan lain-lain)
cacing, bekicot, dan lain-lain) yang
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
D. PENGOLAHAN
wilayah setempat

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
-9-
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,
yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


dalam ranah konkret (menggunakan,
3. memahami dan menerapkan mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan (faktual, konseptual, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
dan prosedural) berdasarkan rasa membaca, menghitung, menggambar,
ingin tahunya tentang ilmu dan mengarang) sesuai dengan yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dipelajari di sekolah dan sumber lain
terkait fenomena dan kejadian yang sama dalam sudut pandang/teori
tampak mata \

4. mengolah, menyaji, dan menalar


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dan umbi yang ada di wilayah
3.1 menganalisis rancangan pembuatan, setempat menjadi produk pangan
penyajian dan pengemasan bahan setengah jadi
pangan serealia, kacang-kacangan ​ ​engolah, menyaji dan mengemas
4.2 m
dan umbi menjadi makanan dan atau bahan pangan serealia, kacang-
minuman yang ada wilayah setempat kacangan dan umbi yang ada di
4.1 mengolah, menyaji dan mengemas wilayah setempat menjadi bahan
bahan pangan serealia, kacang- pangan setengah jadi
kacangan dan umbi yang ada di
wilayah setempat menjadi makanan
dan atau minuman sesuai rancangan 3.3 menganalisis rancangan pembuatan,
penyajian, dan pengemasan bahan
3.2 menganalisis rancangan pembuatan, pangan setengah jadi dari bahan
penyajian, dan pengemasan bahan serealia, kacang-kacangan, dan umbi
pangan serealia, kacang-kacangan, yang ada di wilayah setempat menjadi
produk pangan jadi (siap konsumsi) samping pengolahan serealia,
4.3 mengolah, menyaji dan mengemas kacang-kacangan dan umbi menjadi
bahan pangan setengah jadi dari produk pangan yang ada wilayah
bahan serealia, kacang-kacangan, setempat
dan umbi yang ada di wilayah 4.4 membuat, menyaji dan mengemas
setempat menjadi produk pangan jadi bahan hasil samping pengolahan
(siap konsumsi) serealia, kacang-kacangan dan umbi
menjadi produk pangan yang ada
wilayah setempat
3.4 memahami rancangan pembuatan,
penyajian dan pengemasan bahan hasil

- 10 -
KELAS IX

A. KERAJINAN

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


dalam ranah konkret (menggunakan,
3. memahami dan menerapkan mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan (faktual, konseptual, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
dan prosedural) berdasarkan rasa membaca, menghitung, menggambar,
ingin tahunya tentang ilmu dan mengarang) sesuai dengan yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dipelajari di sekolah dan sumber lain
terkait fenomena dan kejadian yang sama dalam sudut pandang/teori
tampak mata
4. mengolah, menyaji, dan menalar

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


potensi daerah setempat
3.1 memahami pengetahuan tentang
jenis, sifat, karakter, dan teknik 3.3 memahami pengetahuan tentang
pengolahan bahan kayu (misalnya jenis, sifat, karakter, dan teknik
ranting, papan, dan balok), bambu, pengolahan bahan logam, batu, dan
dan atau rotan atau plastik
4.1 memilih jenis bahan dan teknik 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
pengolahan bahan kayu (misalnya pengolahan bahan logam, batu, dan
ranting, papan, dan balok), bambu, atau plastik yang sesuai dengan
dan atau rotan yang sesuai dengan potensi daerah setempat
potensi daerah setempat
3.4 menganalisis prinsip perancangan,
3.2 menganalisis prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian produk
pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan logam, batu, dan
kerajinan dari bahan kayu, bambu, dan atau plastik yang kreatif dan inovatif
atau rotan yang kreatif dan inovatif 4.4 merancang, membuat, dan
4.2 merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan
menyajikan produk kerajinan dari bahan logam, batu, dan atau plastik yang
kayu, bambu, dan atau rotan yang kreatif dan inovatif sesuai dengan
kreatif dan inovatif sesuai dengan potensi daerah setempat
- 11 -
B. REKAYASA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


4. mengolah, menyaji, dan menalar
3. memahami dan menerapkan dalam ranah konkret (menggunakan,
pengetahuan (faktual, konseptual, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
dan prosedural) berdasarkan rasa membuat) dan ranah abstrak (menulis,
ingin tahunya tentang ilmu membaca, menghitung, menggambar,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan mengarang) sesuai dengan yang
terkait fenomena dan kejadian dipelajari di sekolah dan sumber lain
tampak mata yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menganalisis prinsip kelistrikan dan 3.2 menganalisis instalasi listrik rumah
sistem instalasi listrik rumah tangga tangga
4.1 membuat desain konstruksi instalasi 4.2 membuat instalasi listrik rumah
listrik rumah tangga tangga
pengendali elektronik
3.3 menganalisis dasar-dasar sistem 4.4 membuat alat pengendali elektronik
elektronika analog, elektronika
digital, dan sistem pengendali
4.3 memanipulasi sistem pengendali
C. BUDIDAYA

3.4 menganalisis penerapan sistem

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

- 12 -
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


terkait fenomena dan kejadian
3. memahami dan menerapkan tampak mata
pengetahuan (faktual, konseptual, 4. mengolah, menyaji, dan menalar
dan prosedural) berdasarkan rasa dalam ranah konkret (menggunakan,
ingin tahunya tentang ilmu mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dipelajari di sekolah dan sumber lain
dan mengarang) sesuai dengan yang yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


yang dapat dikembangkan sesuai
3.1 memahami komoditas ikan kebutuhan wilayah setempat
konsumsi yang dapat dikembangkan 4.4 menentukan komoditas ikan hias yang
sesuai kebutuhan wilayah setempat dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
4.1 menentukan komoditas ikan wilayah setempat
konsumsi yang dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan wilayah setempat 3.5 memahami sarana dan peralatan
untuk budidaya ikan hias
3.2 memahami sarana dan peralatan 4.5 mengembangkan sarana dan
untuk budidaya ikan konsumsi peralatan untuk budidaya ikan hias
4.2 menyiapkan sarana dan peralatan
untuk budidaya ikan konsumsi 3.6 memahami tahapan budidaya
(pembesaran) ikan hias
3.3 memahami tahapan budidaya 4.6 mempraktikkan budidaya
(pembesaran) ikan konsumsi (pembesaran) ikan hias
4.3 mempraktikkan budidaya
(pembesaran) ikan konsumsi
D. PENGOLAHAN
3.4 memahami komoditas ikan hias

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

- 13 -
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (​indirect teaching)​ , yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


4. mengolah, menyaji, dan menalar
3. memahami dan menerapkan dalam ranah konkret (menggunakan,
pengetahuan (faktual, konseptual, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
dan prosedural) berdasarkan rasa membuat) dan ranah abstrak (menulis,
ingin tahunya tentang ilmu membaca, menghitung, menggambar,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan mengarang) sesuai dengan yang
terkait fenomena dan kejadian dipelajari di sekolah dan sumber lain
tampak mata yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


dari bahan pangan hasil peternakan (daging,
3.1 memahami pengetahuan tentang telur, susu) dan perikanan (ikan, udang,
prinsip perancangan, pembuatan, cumi, rumput laut) yang ada di wilayah
penyajian, dan pengemasan hasil setempat serta menyajikan atau melakukan
peternakan (daging, telur, susu) dan pengemasan
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput
laut) menjadi makanan yang ada di
wilayah setempat 3.3 menganalisis prinsip perancangan,
4.1 m engolah bahan pangan hasil pembuatan, penyajian, dan pengemasan
peternakan (daging, telur, susu) dan bahan pangan setengah jadi dari hasil
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput peternakan (daging, telur, susu) dan
laut) yang ada di wilayah setempat perikanan (ikan, udang, cumi, rumput
menjadi makanan serta menyajikan laut) menjadi produk pangan jadi (siap
atau melakukan pengemasan konsumsi) yang ada di wilayah setempat
4.3 membuat bahan pangan setengah
3.2 menganalisis prinsip perancangan, jadi dari hasil peternakan
pembuatan, penyajian, dan (daging,telur, susu) dan perikanan
pengemasan bahan pangan hasil (ikan, udang,cumi, rumput laut)
peternakan (daging, telur, susu) dan menjadi produk pangan jadi (siap
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput konsumsi) serta menyajikan atau
laut) menjadi produk pangan setengah melakukan pengemasan
jadi yang ada di wilayah setempat
4.2 membuat bahan pangan setengah jadi
hasil samping dari pengolahan hasil
4.4 mengolah bahan hasil samping dari
3.4 menganalisis rancangan pembuatan, pengolahan hasil peternakan (daging,
penyajian, dan pengemasan bahan telur, susu) dan perikanan

- 14 -
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

peternakan (daging, telur, susu) dan


perikanan (ikan, udang, cumi, rumput
laut) menjadi produk pangan yang ada
di wilayah setempat
(ikan, udang, cumi, rumput laut)
yang ada di wilayah setempat
menjadi produk pangan serta
menyajikan atau melakukan
pengemasan

Anda mungkin juga menyukai