Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen
oleh Ibu Tika Septiani, SE., M.Si., Ak., CA.

Disusun Oleh:
Dina Apriliyana (117040143)
Yulianti (117040147)
Dwi Puji Hartanto (117040152)
3F Akuntansi

PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Jl. Pemuda No. 32 Cirebon 45132 Telp. (0231) 206556
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dalam penyusunan
makalah ini kami membahas “Analisis Biaya Volume Laba” kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Cirebon, 07 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penlunisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Biaya Volume Laba .................................... ...................................... 3
2.2 Analisis Titik Impas dalam Unit dan Rupiah Penjualan ................... 4
2.3 Analisis Multiproduk ........................................................................ 6
2.4 Penyajian Hubungan CVP dalam Bentuk Grafik............................... 6
2.5 Risiko dan Ketidakpastian ................................................................. 7
2.6 Analisis CVP Dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas ........... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Biaya Volume Laba atau biasa disebut dengan Cost Volume Profit
Analysis (CVPA) merupakan suatu alat yang sangat tepat untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan terkait dengan biaya variable per unit, kuantitas yang
terjual, harga produk (prices of products), volume produksi, dan semua informasi
keuangan perusahaan yang terkandung di dalamnya yang sangat mempengaruhi
tingkat laba.

Analisis CVP dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang
harus dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap
titik impas, serta dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP
memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan
menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.

Sementara tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba


yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan sepanjang
waktu, maka perlu dilakukan analisis terhadap biaya volume laba perusahaan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas bagaimana analisis cost volume
profit (CVP) agar manajer dapat dengan bijak mengambil keputusan yang pasti
dan tidak mengandung resiko yang dapat merugikan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan analisis CVP
2. Bagaimana analisis titik impas dalam unit dan rupiah penjualan
3. Bagaimana analisis multiproduk dalam titik impas dalam unit dan rupiah
penjualan
4. Bagaimana penyajian hubungan CVP dalam bentuk grafik
5. Bagaimana risiko dan ketidakpastian dalam CVP
6. Bagaimana analisis CVP dan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan analisis CVP
2. Untuk mengetahui bagaimana analisis titik impas dalam unit dan rupiah
penjualan
3. Untuk mengetahui bagaimana analisis multiproduk dalam titik impas
dalam unit dan rupiah penjualan
4. Untuk mengetahui bagaimana penyajian hubungan CVP dalam bentuk
grafik
5. Untuk mengetahui apa bagaimana risiko dan ketidakpastian dalam CVP
6. Untuk mengetahui bagaimana analisis CVP dan perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biaya Volume Laba


Pengertian analisis CVP (cost volume profit) adalah analisis yang
digunakan untuk menentukan bagaimana perubahan dalam biaya dan volume
dapat mempengaruhi pendapatan operasional (operating income) perusahaan dan
pendapatan bersih (net income). Seperti kita ketahui, jumlah produk yang
dihasilkan perusahaan didalam suatu periode tertentu akan memiliki hubungan
langsung dengan besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan. Ketika biaya itu
dipertemukan dengan nilai penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan,
laba perusahaan yang diperoleh pada suatu periode akan terpengaruh menjadi
lebih besar atau lebih kecil. Suatu analisa yang menggambarkan bagaimana
perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan dan bauran
penjualan akan mempengaruhi laba perusahaan inilah yang disebut dengan
analisis CVP (cost volume profit).
Analisis CVP merupakan instrumen yang lazim dipakai untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan,
misalkan dalam menetapkan harga jual produk. Proses analisis ini memerlukan
sejumlah teknik dan prosedur pemecahan masalah dengan bertumpukan pada
pemahaman terhadap pola-pola perilaku biaya perusahaan. Analisis biaya volume
laba (cost profit analysis) merupakan alat yang berguna untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan, khususnya jangka pendek, karena analisis ini
menekankan pada keterkaitan antara biaya, jumlah yang dijual, dan harga.
Analisis biaya volume laba juga dapat menjadi alat yang berharga untuk
mengidentifikasi luas dan besarnya masalah ekonomi yang dihadapi perusahaan
dan membantu menunjukkan secara tepat jawaban yang diperlukan.
Analisis biaya volume laba dapat diterapkan dalam banyak hal,
diantaranya adalah :
1. Menentukan harga jual produk atau jasa.
2. Memperkenalkan produk atau jasa baru.

3
3. Mengganti peralatan.
4. Memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di
dalam perusahaan atau dibeli dari luar perusahaan.
5. Melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh
manajemen.
2.2 Analisis Titik Impas dalam Unit dan Rupiah Penjualan
Titik impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak
mendapatkan laba dan juga tidak mendapatkan rugi. Titik impas juga dapat
didefinisikan sebagai titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau
sebagai titik dimana total marjin kontribusi sama dengan total biaya tetap. Tujuan
analisis titik impas adalah untuk mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan dan
hasil penjualan sama dengan jumlah semua biaya variabel dan biaya tetapnya.
Perusahaan tidak mendulang untung ketika hanya mencapai titik impas. Oleh
karena itu hanya penjualan,biaya variabel, dan biaya tetap saja yang dipakai untuk
menghitung titik impas. Titik impas normalnya bukan merupakan sasaran kinerja
yang diharapkan, namun titik impas ini dapat mengindikasikan tingkat penjualan
yang disyariatkan agar perusahaan terhindar dari kerugian. Dengan demikian, titik
impas menunjukan suatu sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih
oleh perusahaan. Mengetahui titik impas terutama penting ketika sebuah
perusahaan memperkenalkan sebuah produk baru atau memasuki pasar baru.
Dalam kedua kondisi tersebut, Perusahaan harus mengawasi secara hati-hati
potensi penjualan dan membandingkanya dengan titik impas.

Titik impas dalam unit


Pendekatan laba operasi
Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk
mengorganisasikan biaya-biaya perusa!aan dalam kategori tetap dan variable.
Laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut:
Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable –Beban tetap

Dalam persamaan ini, istilah laba operasi untuk menunjukkan penghasilan


atau laba sebelum pajak penghasilan. Laba operasi (operating income) hanya

4
mencakup pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Sedangkan
Laba bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi pajak penghasilan.Setelah
menghitung jumlah unit yang terjual, kita dapat mengembangkan persamaan laba
operasi dengan menyatakan pendapatan penjualan dan beban variable dalam
jumlah unit dolar dan jumlah unit. Secara lebih spesifik, pendapatan penjualan
dinyatakan sebagai harga jual per unit dikali jumlah unit yang terjual. Dengan
demikian, persamaan laba operasi menjadi :
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit
x jumlah unit terjual ) – Total biaya tetap

salah satu cara cepat yang digunakan untuk menghitung titik impas dalam
unit yatitu dengan menggunakan margin kontribusi. Margin kontribusi
(contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variable.
Pada titik impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap. Jika margin
kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variabel per unit telah diganti pada
persamaan laba operasi danpada akhirnya memperoleh jumlah unit, maka
didapatkan persamaan dasar
Jumlah unit = Biaya tetap/Margin kontribusi per unit

Titik impas dalam rupiah penjualan


Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran
pendapatan penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit
yang terjual. Dalam hal ini, variabel yang penting adalah rupiah penjualan,
sehingga pendapatan maupun biaya variabel harus dinyatakan dalam rupiah.
Untuk menghitung titik impas dalam rupiah penjualan, biaya variabel
didefinisikan sebagai suatu persentase dari penjualan bukan sebagai jumlah unit
yang terjual. Dengan menggunakan pendekatan impas dalam unit yang terjual
maka, akan diperoleh persamaan impas dalam penjualan rupiah sebagai berikut
(Mowen, Hansen, 2005):
Unit impas = Biaya tetap/(Harga – Biaya variabel)

5
Unit impas x Harga = Harga x [Biaya tetap/(Harga-Biaya variabel per unit)]
Penjualan impas = Biaya tetap x [Harga/(Harga-Biaya variabel per unit)]
Penjualan impas = Biaya tetap x (Harga/Margin kontribusi)
Penjualan impas= Biaya tetap/Rasio margin kontribusi
2.3 Analisis Multiproduk

Pendekatan Titik Impas Dalam Unit


Pengalokasian biaya tetap umum ke setiap produk sebelum menhitung titik
impas dapat mengatasi masalah ini, namun permasalahan dalam pendekatan ini
adalah alokasi biaya tetap umum yang bersifat acak, jadi tidak ada volume impas
yang tampak secara langsung. Kemungkinan pemecahan lainnya adalah dengan
mengkonversikan masalah multiproduk menjadi masalah produk tunggal. Jika hal
ini dapat dilakukan, maka seluruh metodolog CVP (cost volume profit) produk
tunggal dapat diterapkan secara langsung. Kunci dari konversi ini adalah dengan
mengidentifikasi baura penjualan yang diharapkan dalam unit dari produk-produk
dipasarkan
Pendekatan Titik Impas Rupiah Penjualan
Titik impas dalam rupiah penjualan secara implisit menggunakan asumsi
bauran penjualan, tetapi mengabaikan persyaratan penghitungan margin
kontribusi per paket. Tidak ada pengetahuan terhadap data produk individual yang
diperlukan. Upaya perhitungannya mirip dengan yang digunakan dalam
pengaturan produk tunggal. Selain itu, jawabannya masih dinyatakan dalam
pendapatan penjualan. Tidak seperti titik impas dalam unit, jawaban atas
pertanyaan CVP yang menggunakan Rupiah penjualan tetap dinyatakan dalam
ukuran ikhtisar tunggal. Namun pendekatan pendapatan penjualan mengorbankan
informasi yang berkaitan dengan kinerja tiap – tiap produk.
2.4 Penyajian Hubungan CVP dalam Bentuk Grafik

Grafik Laba Volume


Grafik laba volume (profit volume grafh) menggambarkan hubungan
antara laba dan volume penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan
grafik dari persamaan laba operasi [laba operasi = (harga x unit) – (biaya variable

6
per unit x unit) – biaya tetap]. Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variable
terikat dan unit merupakan variable bebas. Nilai variable bebas biasanya diukur
pada sumbu horizontal dan nilai variable terikat pada sumbu vertical.
Grafik Biaya Volume Laba
Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan
hubungan antara biaya, volume dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang
lebih terperinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah : garis total
pendapatan dan garis total biaya. Tiap – tiap garis ini mempunyai dua persamaan
berikut :
Pendapatan = harga x unit
Total biaya = (biaya variable per unit x unit) + Biaya tetap
Asumsi-Asumsi Pada Analisis Biaya Volume Laba
Grafik laba volume dan biaya volume laba yang baru diilustrikan mengandalkan
beberapa asumsi penting. Berikut ini beberapa dari asumsi tersebut:
1. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk
linear
2. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variable per
unit dan diidentifikaasi secara akurat dan tetap konstan sepanjang tentang
yang relevan

2.5 Risiko dan Ketidakpastian


Asumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui
dengan pasti. Namun, hal tersebut jarang terjadi. Risiko dan ketidakpastian adalah
bagian dari pengambilan keputusan bisnis dan bagaimananpun hal itu harus
ditangani. Secara formal, risiko berbeda dengan ketidak pastian. Distribusi
probabilitas variable pada risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi probabilitas
variable pada ketidakpastian tidak diketahui. Namun, pada tujuan pembahasan
kita, kedua istilah tersebut akan digunakan secara bergantian.
- Margin pengaman ( margin of safety )
Adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang
dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas

7
- Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage – DOL)
Untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio
margin kontribusi terhadap laba.
Tingkat pengungkit operasi = Margin kontribusi/laba
- Analisis Sensitivitas dan CVP
Meluasnya penggunaan computer dan spreadsheet telah memudahkan para
manajer melakukan analisis sensitivitas. Sebagai sebuah alat penting,
analisis sensitivitas (sensitivity analysis) adalah teknik “bagaimana-jika”
yang menguji dampak dari perubahan asumsi –asumsi yang mendasarinya
terhadap suatu jawaban
2.6 Analisis CVP Dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas

Analisis biaya konvensional mengasumsikan bahwa semua biaya


perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Selanjutnya biaya diasumsikan sebagai fungsi linier dari volume
penjualan. Pembedaan biaya tetap dan variabel ini terlalu menyederhanakan
masalah dan tidak sesuai lagi dengan lingkungan manufaktur yang semakin maju
(Mowen, Hansen, 2005).

Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam


kategori berdasarkan unit dan nonunit. Sistem perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas mengakui bahwa beberapa biaya berubah tergantung pada jumlah unit
yang diproduksi sedangkan beberapa yang lainnya tidak. Dengan perhitungan
berdasarkan aktivitas, analisis biaya volume laba menjadi lebih bermanfaat karena
memberikan wawasan yang akurat mengenai perilaku biaya.

8
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
analisis CVP (cost volume profit) adalah analisis yang digunakan untuk
menentukan bagaimana perubahan dalam biaya dan volume dapat mempengaruhi
pendapatan operasional (operating income) perusahaan dan pendapatan bersih
(net income).
Titik impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak
mendapatkan laba dan juga tidak mendapatkan rugi. Titik impas juga dapat
didefinisikan sebagai titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau
sebagai titik dimana total marjin kontribusi sama dengan total biaya tetap.
Terdapat dua pendekatan yatitu pendekatan titik impah dalam unit dan pendekatan
titik impas dalam rupiah penjualan.

Terdapat dua penyajian hubungan CVP dalam bentuk grafik yaitu grafik
laba volume dan grafik biaya volume laba. Dari grafik laba volume dan biaya
volume laba yang baru diilustrikan mengandalkan beberapa asumsi penting.
Berikut ini beberapa dari asumsi tersebut:
1. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk
linear
2. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variable per
unit dan diidentifikaasi secara akurat dan tetap konstan sepanjang tentang
yang relevan
Dalam analisis CVP ada risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari
pengambilan keputusan bisnis dan bagaimananpun hal itu harus ditangani. Secara
formal, risiko berbeda dengan ketidak pastian. Distribusi probabilitas variable
pada risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi probabilitas variable pada
ketidakpastian tidak diketahui. Namun, pada tujuan pembahasan kita, kedua
istilah tersebut akan digunakan secara bergantian.

Analisis biaya konvensional mengasumsikan bahwa semua biaya

9
perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam
kategori berdasarkan unit dan nonunit. Sistem perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas mengakui bahwa beberapa biaya berubah tergantung pada jumlah unit
yang diproduksi sedangkan beberapa yang lainnya tidak

10
DAFTAR PUSTAKA

http://tugasdanbelajar.blogspot.com/2013/06/makalah-akuntansi-
manajemenanalisis.html

https://www.academia.edu/33101792/Makalah_Cost_Volume_Profit_CVP

http://e-journal.uajy.ac.id/3082/3/2EA15438.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai