ISI MAKALAH - PENCEMARAN UDARA Ok
ISI MAKALAH - PENCEMARAN UDARA Ok
1
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu karena :
a. Faktor internal (secara alamiah), contoh:
Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik.
Proses pembusukan sampah organik, dan lain sebagainya.
2
Demikian pula mengenai transportasi yang sangat diperlukan untuk
kelancaran kegiatan industri dan teknologi. Transportasi diperlukan untuk
mengangkut bahan baku dari daerah pertambangan ke tempat industri (pabrik)
untuk diolah lebih lanjut menjadi bahan jadi produk). Selanjutnya dengan
transportasi pula produk yang dihasilkan dibawa ke pemakai.
Faktor penyedia daya listrik dan faktor transportasi, keduanya adalah
penyerap terbesar pemakaian bahan bakar fosil, baik berupa batubara maupun
minyak bumi. Sejalan dengan kemajuan dibidang industri dan teknologi, sangat
membutuhkan banyak energi, sehingga produksi bahan bakar fosil tahun ke tahun
terus meningkat. Meningkatnya produksi bahan bakar fosil dapat diartikan bahwa
berkurangnya daya dukung alam, karena kekayaan alamnya diambil manusia dan
meluasnya dampak pencemaran lingkungan, terutama Pencemaran udara.
Kenaikan pemakaian bahan bakar fosil menunjukkan bahwa pencemaran
udara juga naik. Dari bermacam-macam bentuk pencemaran udara, sebagian besar
(±75%) berasal dari pemakaian bahan bakar fosil sedangkan sisanya berasal dari
sumber pencemaran lainnya.
3
Bahan bakar minyak adalah campuran senyawa hidrokarbon yang
komposisinya bervariasi tergantung asal sumber (tambang) minyak tersebut akan
tetapi yang paling banyak terkandung di dalam bahan bakar minyak adalah
hidrokarbon jenuh. Belerang juga terdapat dalam bahan bakar minyak. Bahan bakar
minyak yang baik adalah yang mengandung sedikit belerang. Minyak yang
mengandung berkadar belerang rendah sering disebut sebagai sweet.
4
Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datang secara terus-
menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya: kebisingan yang
datang dari suara mesin yang dijalankan (dihidupkan).
Kebisingan semi-kontinyu (intermittent), yaitu kebisingan kotinyu
yang hanya sekejap, kemudian hilang dan mungkin aka datang lagi.
Contohnya: suara mobil atau pesawat terbang yang sedang lewat.
5
Walaupun pemakaian insektisida ditujukan untuk membunuh serangga,
namun apabila pemakaiannya berlebihan dan dalam waktu yang cukup lama maka
insektisida dapat berdampak pula terhadap manusia. Oleh karena itu pemakaian
insektisida harus dilakukan secara seksama. Dan juga industri insektisida hendaknya
memperhatikan juga masalah keselamatan kerja dan masalah keselamatan
lingkungan.
Kerusakan lapisan ozon pada saat ini sudah terlihat di atas kutub selatan,
berupa lubang ozon. Apabila kerusakan ozon ini tidak dicegah, lubang ozon akan
makin melebar, tidak tertutup, dan mungkin akan sampai ke daerah katulistiwa. Bila
hal ini terjadi maka Indonesia akan mengalami pemanasan bumi lebih dulu bila
dibandingkan dengan belahan bumi bagian utara.
6
2. Dampak Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi
oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara
ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat
langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak
lingkungan lainnya, seperti hewan, tanaman, bangunan gedung dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun
1980, kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara mencapai angka kurang
lebih 51.000 orang dan menurut para ahli, sekitar tahun 2000-an kematian yang
disebabkan oleh pencemaran udara akan mencapai angka 57.000 orang per
tahunnya.
Selama 20 tahun terakhir angka kematian yang disebabkan oleh pencemaran
udara naik mendekati 14 % atau mendekati 0,7% per tahun. Selain itu, kerugian
materi yang disebabkan oleh pencemaran udara, apabila diukur dengan uang, dapat
mencapai sekitar 12 – 16 juta US dollar pertahun.
Komponen pencemar udara tersebut dapat mencemari udara secara sendiri-
sendiri ataupun secara bersama-sama. Dampak dari pencemar udara akan diuraikan
satu pe satu yang diakibatkan oleh masing-masıng komponen pencemara udara.
7
2.2. Dampak Pencemaran Nitrogen Oksida (NOx)
Gas nitrogen oksida (NOx) ada dua macam, yaitu gas nitrogen monoksida
(NO) dan gas nitrogen dioksida (NO 2). Kedua macam gas tersebut mempunyai sitat
yang sangat berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang
mencemari udara secara visual sulit diamati karena gas tersebut tidak berwarna dan
tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari baunya
yang sangat menyengat serta warnanya coklat kemerahan.
Sifat racun (toksisitas) gas NO 2 empat kali lebih kuat daripada toksisitas gas
NO. Organ tubuh yang paling peka terhadap pencemaran gas NO 2 adalah paru-paru.
Paru-paru yang terkontaminasi oleh gas NO2 akan membengkak sehingga penderita
sulit bernafas yang dapat mengakibatkan kematiannya.
Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak
berbahaya, kecuali bila gas NO berada dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi gas NO
yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf yang mengakibatkan
kejang-kejang. Bila keracunan ini terus berlanjut akan dapat menyebabkan
kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh
oksigen sehingga menjadi gas NO2.
Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidak hanya berbahaya
bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman.
Pengaruh gas NOx pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan
daun. Pada konsentraasi yang lebih tinggi gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis
atau kerusakan pada jaringan daun. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat
berfungsi sempurna sebagai tempat terbentuknya karbohidrat melalui proses
fotosintesis. Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah dapat menurunkan
kemampuan fotosintesis daun sampai sekitar 60% hingga 70%.
Pencemaran udara oleh gas NO% juga dapat menyebabkan timbulnya Peroxy
Acetil Nitrates yang disingkat PAN. Peroxi Acetyl Nitrates ini menyebabkan iritasi
pada mata yang menyebabkan mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN
bersama senyawa kimia lainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya
kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.
8
SO2 yang lebih banyak daripada gas SO3. Walaupun gas SO2 lebih dominan akan
tetapi pertemuannya dengan udara yang mengandung oksigen akan menghasilkan
gas SO3 karena terjadinya reaksi sebagai berikut :
2SO2 + O2 (dari udara) ---> 2S03
Adanya uap air (H2O) dalam udara akan mengakibatkan terjadinya reaksi
pembentukan asam sulfit maupun asam sulfat. Reaksnya adalah sebagai berikut:
SO2 + H2O -----> H2SO3
SO3 + H2O -----> H2SO4
Apabila asam sulfit maupun asam sulfat tersebut ikut terkondensasi di udara
dan kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan
asam tidak dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusakkan tanaman,
terkecuali tanaman hutan. Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya
pengikisan lapisan tanah yang subur. Kejadian ini merupakan awal terjadinya
ketandusan lingkungan yang berarti pula menurunnya daya dukung alam bagi
kelangsungan hidup manusia.
9
2.5. Dampak Pencemaran Partikel di Udara
Partikel yang mencemari udara ada beberapa macam dan jenisnya,
tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Secara umum partikel yang mencemari
udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Udara yang telah
tercemar partikel akan menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan atau
pneumokoniosis atau lebih dikenal dengan ISPA (infeksi saluran pernapasan).
Pada saat orang menarik napas, udara yang mengandung partikel akan
terhirup kedalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk kedalam paru-paru
akan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Ukuran
partikel lebih dari 5 mikron akan tertahan di saluran pernapasan bagian atas
sedangkan yang ukuran 3 – 5 mikron akan tertahan pada saluran bagian tengah
dan ukuran yang kurang dari 3 mikron akan masuk kedalam paru-paru dan
menempel pada alveoli. Partikel yang berukuran kurang dari 1 mikron akan
dikeluarkan kembali pada saat nafas dihembuskan.
Beberapa jenis penyakit pneumokoniosis yang banyak ditemukan pada
daerah yang banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu :
1. Penyakit silikosis ; disebabkan oleh debu silika bebas (SiO 2) dari pabrik
besi, baja, keramik, pengecoran beton dan bengkel besi.
2. Penyakit Asbestosis ; disebabkan oleh debu serat asbes dari campuran
silikat atau magnesium silikat dari pabrik yang menggunakan asbes.
3. Penyakit Bisinosis ; disebabkan oleh debu kapas atau serat kapas dari
pabrik pemintalan kapas, penggudangan kapas dan pabrik tekstil.
4. Penyakit Antrakosis ; disebabkan oleh debu batubara dari perusahaan
tambang batubara dan pabrik atau mesin-mesin yang menggunakan bahan
bakar batubara.
5. Penyakit Beriliosis ; disebabkan oleh debu logam berilium dari pabrik yang
menggunakan logam campuran berillium seperti pabrik flouresen, pabrik
tabung radio, dan pabrik penunjang industri nuklir.
10
pencemaran udara lainnya yang disebabkan oleh kebisingan, pemakaian insektisida
dan masalah kerusakan ozon dan efek rumah kaca.
11
rumah. Pemakaian insektisida yang disemprotkan ke udara di dalam ruangan
(rumah) memungkinkan untuk dihirup masuk ke dalam paru-paru. Penyemprotan
insektisida secara berlebihan dapat mencemari udara yang pada akhirnya akan
merugikan manusia.
12
yang hanya sebesar 290 ppm. Atas dasar ini para ahli memperkirakan bahwa setiap
40 tahun akan terjadi suatu perubahan iklim di muka bumi ini. Perubahan iklim
tersebut antara lain ditandai dengan naiknya suhu bumi sebesar 0,5°C setiap 40
tahunnya. Apabila kenaikan kadar karbon dioksida tidak dicegah maka bencana
karena kenaikan suhu bumi dapat terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi.
Mengingat akan hal ini maka para ahli mulai memikirkan pemakaian energi yang
bersih tanpa menimbulkan gas karbon dioksida. Pemikiran tersebut antara lain
berupa usaha pemanfaatan lebih banyak panas bumi (geothermal) untuk
membangkitkan tenaga listrik. Usaha itu juga dicoba untuk tenaga air, angin,
konversi gradien panas laut, matahari dan nuklir.
13
3.1. Penanggulangan Secara Non-teknis
Dalam usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan
dikenal istilah penanggulan secara non-teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi
dan menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan
perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mangawasi segala macam
bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pencemaran lingkungan.
Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan
dilaksanakan di suatu tempat yang antara lain meliputi :
1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) ; Penyajian informasi lingkungan
merupakan gambaran awal tentang kegiatan yang akan diusulkan. PIL ini
diberikan sebelum Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dilaksanakan.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ; suatu studi tentang
beberapa masalah yang kemungkinan akan terjadi atau ada perubahan
setelah kegiatan dijalankan dari rencana kegiatan yang diusulkan.
3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi ; dimaksudkan agar
jika terjadi pencemaran udara dari suatu kegiatan dapat dipantau dengan
mudah dan cepat, sehingga penanggulangannya dapat dilakukan secara
terpadu.
4. Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan ; dimaksudkan agar segala
persyaratan keselamatan kerja dan keselamatan lingkungan dapat dipenuhi
dengan baik agar kemungkinan pencemaran udara dapat ditekan sekecil-
kecilnya.
5. Menanamkan perilaku disiplin ; dimaksudkan agar para petugas yang
menangani kegiatan industri dan teknologi lebih disiplin dalam pengolahan
limbah sebelum dibuang ke alam atau lingkungan.
14
Berdasarkan kriteria tersebut, barulah diperoleh penanggulangan pencemaran
secara teknis, yaitu mengubah proses, mengganti sumber energi, mengelolah
limbah, dan menambah alat bantu. Keempat cara penanggulangan tersebut dapat
dilakukan masing-masing atau dilakukan secara bersama-sama.
15
pengelolaan limbah ini disebut dengan waste treatment atau waste management.
Cara ini tergantung dari sifat dan kandungan gas buangan dari cerobong asap.
2. Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengendap debu
atau abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang
berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal
dari udara/gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding
tabung siklon sehingga partikel yang relatif "berat" akan jatuh ke bawah.
16
3. Filter Basah
Filter basah disebut juga Serubbers atau Wet Collectors. Prinsip
kerjanya adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara
menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dari
bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka
debu akan ikut semprotan air turun ke bawah. Untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik dapat juga digabungkan prinsip kerja pengendap siklon dengan
filter basah sehingga menghasilkan suatu alat penangkap debu yang
dinamakan Pengendap siklon filter basah.
17
5. Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk mmbersihkan udara
yang kotor dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya
adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat membersihkan udara secara cepat
dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih. Alat pengendap
elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan
antara 25 – 100 KV. Alat pengendap yang berupa tabung silinder di mana
dindingnya diberi muatan positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat
yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan negatit.
Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan corona
discharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor
saolah-olah mengalami ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatit sedangkan
udara bersih menjadi ion positif dan masing-masing akan menuju ke
elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh
dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah
silinder dan kemudian terhembus keluar.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mongabay.co.id/2019/03/09/laporan-ungkap-polusi-udara-jakarta-
terburuk-di-asia-tenggara/ (diunduh tanggal 17-10-2019)
https://m.liputan6.com/lifestyle/read/4025879/3-langkah-sederhana-mengurangi-
tingginya-polusi-udara-jakarta (diunduh tanggal 17-10-2019)
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/31/11042131/6-hal-yang-bisa-
dilakukan-warga-untuk-mengurangi-polusi-udara-jakarta (diunduh tanggal 18-10-
2019)
19