Rba Rsud 5 Bab 2018 PDF
Rba Rsud 5 Bab 2018 PDF
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya penyusunan Rencana Bisnis
dan Anggaran (RBA) Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi Sleman Tahun Anggaran 2018.
Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 16 A Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksana
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah
Sambilegi Sleman.
Sesuai dengan Keputusan Bupati Sleman Nomor 195 Tahun 2009 tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah
dengan Pola Penerapan Pedoman Pelaksana Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah dengan status penuh maka Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sleman memiliki
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Diharapkan dengan adanya fleksibilitas tersebut
diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik dan meningkat sesuai
dengan keinginan masyarakat dan standar pelayanan minimal.
Rencana Bisnis dan Anggaran ini disusun secara bottom–up (dari usulan unit/instalasi/
ruang/bidang/bagian). Dengan adanya penyusunan bottom–up ini diharapkan dapat
mengakomodir kegiatan–kegiatan yang menjadi prioritas utama serta kegiatan yang menjadi
pengembangan pelayanan. Rencana Bisnis dan Anggaran disusun dan dijadikan sebagai petunjuk
pengelolaan kegiatan operasional rumah sakit.
Hasil penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran tahun anggaran 2018 ini kemungkinan
belum dapat mengakomodir semua aspirasi setiap usulan unit/instalasi/ruang/bidang/bagian, untuk
itu kami harapkan pada penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran yang akan datang masukan–
masukan yang sifatnya untuk meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi
Sleman.
Sebagai Rencana Bisnis dan Anggaran ini dapat menjadi acuan dalam menjalankan
operasional pelayanan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, agar kinerja pelayanan dapat
dicapai lebih optimal.
Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman, sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah dengan sistem Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Sambilegi
Kabupaten Sleman bertanggung jawab langsung kepada bupati melalui Sekretaris Daerah.
Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman sebagai Rumah Sakit Umum
Daerah satu–satunya dengan kelas C Pendidikan dengan serta sebagai rumah sakit rujukan di
Kabupaten Sleman, untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta mencapai tujuan yang telah
ditetapkan maka pada tahun 2015 ini RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman melakukan evaluasi
dan penyusunan kembali visi, misi, nilai, dan makna RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman. Visi
RSUD Sambilegi adalah “Rumah Sakit Dengan Pelayanan Yang Bermutu dan Berorientasi Pada
Keselamatan Pasien”. Misi RSUD Sambilegi adalah: 1. Menyiapkan SDM pelayanan yang terlatih
sesuai dengan profesinya; 2. Menyiapkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan
yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien; 3. Memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar pelayanan medis kepada seluruh lapisan masyarakat dengan mengedepankan
efisiensi dan efektivitas; 4. Menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga pelayanan
kesehatan, pemerintah, asuransi, dan masyarakat; 5. Mengembangkan organisasi Rumah Sakit
yang sesuai dengan tuntutan zaman serta meningkatkan manajemen yang transparan, akuntabel
dan berkualitas secara berkelanjutan.
Sebagai gambaran umum kondisi RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman tumbuh kembang,
memperbaiki penampilan rumah sakit dan meningkatkan mutu, kualitas pelayanan yang
mempunyai daya ungkit tinggi dalam peningkatan penerimaan rumah sakit seperti penambahan
ruang rawat inap kelas III, pembangunan rehabilitasi medik dan pembangunan parkir motor serta
pemenuhan fasilitas kesehatan secara bertahap. Selain itu, RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman
lulus Akreditasi Paripurna Bintang Lima, oleh karena itu dengan adanya perbaikan dan
peningkatan mutu maupun pelayanan, RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman diharapkan dapat
menjadi Rumah Sakit Bintang Lima seperti Hotel Bintang Lima.
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran 2018 disusun sesuai dengan asumsi
eksternal yaitu pertumbuhan ekonomi 5,3%, tingkat inflasi 4,7%, pertumbuhan pasar 5,5% – 6%,
tingkat suku bunga pinjaman 7,75, dan nilai tukar Rp13.400,00 dengan asumsi internal atau mikro
yaitu masih adanya program PBI Kesehatan dan Non PBI Kesehatan, subsidi dari pemerintah
(Belanja Tidak Langsung, DAK, DBH–CHT, dan Pajak Rokok), penyusunan tarif pelayanan serta
pengembangan peningkatan pelayanan (operasional TT baru, operasional gedung baru rehabilitasi
medik, pembangunan ruang rawat inap kelas I, II, III, VIP, dan VVIP, penyempurnaan gedung
instalasi rehabilitasi medik, penyempurnaan gedung parkir motor karyawan, pembangunan gedung
parkir dan pembangunan gedung radiologi.
Rencana Belanja Tahun Anggaran 2018 secara garis besar Rp 121,927,400,438.00. Jumlah
ini terdiri dari biaya pegawai Rp 4,079,687,500.00 belanja barang dan jasa Rp 76,027,583,500.00
dan belanja investasi sebesar Rp 41,820,129,438.00. Sedangkan untuk pendapatan terdiri dari
pendapatan jasa layanan sebesar Rp 58,092,874,060.00, pendapatan hasil kerjasama Rp
420,000,000.00, pendapatan lain–lain BLUD yang sah Rp 1,657,307,190.00 dan pendapatan
APBD Rp 61,757,219,188.00.
DAFTAR ISI
A. Gambaran Umum
Rumah Umum Daerah (RSUD) Sambilegi Sleman telah melaksanakan perencanaan dan
penganggaran dengan sistem PPK–BLUD sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah
dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 16 A Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Rumah Sakit Umum
Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman sehingga memiliki fleksibilitas dalam beberapa hal,
salah satunya adalah perencanaan dan penganggaran.
Dalam perkembangannya, dengan fleksibilitas pengelolaan keuangan tersebut berdampak
pada peningkatan kualitas pelayanan akibat dari percepatan pemenuhan sumber daya, baik
Sumber Daya Manusia, Barang Jasa, Sarana dan Prasarana, maupun pengembangan
organisasi.
Perencanaan Tahun Anggaran 2018 akan digunakan untuk mendukung pencapaian
indikator pelayanan, peningkatan mutu serta pemenuhan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman mempunyai tugas dan fungsi
adalah sebagai berikut:
a) Tugas Pokok
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), upaya peningkatan
(promotif), pencegahan terjadinya penyakit (preventif) dan melaksanakan upaya
rujukan serta pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan Rumah Sakit.
b) Fungsi Rumah Sakit
Untuk melaksanakan tugas pokok, RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman mempunyai
fungsi:
Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pelayanan kesehatan;
36
Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan
dibidang pelayanan kesehatan;
Pelayanan medis;
Pelayanan rujukan;
Pelayanan pendidikan dan pelatihan;
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat;
Pengelolaan keuangan dan akuntansi;
Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi
dan tatalaksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
37
C. Maksud dan Tujuan
a) Maksud penyusunan Rencana Bisnis Anggaran RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman
Tahun Anggaran 2018 ini adalah sebagai dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran
untuk periode satu tahun anggaran yaitu :
1. Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman
Tahun 2015–2019.
2. Menjabarkan Rencana Strategis Bisnis RSUD Sambilegi Tahun 2014–2018 dalam
rencana program kegiatan prioritas, pengembangan pelayanan dan pendukung
pelayanan kesehatan rumah sakit Tahun Anggaran 2018.
3. Sebagai pedoman dalam penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLUD–
RSUD Sambilegi karena memuat arah kebijakan pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan di rumah sakit yang merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah.
4. Memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran sehingga RSUD Sambilegi
dapat melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM), professional, dan melaksanakan prinsip–prinsip bisnis sehat
dengan tidak mengutamakan keuntungan.
5. Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program kegiatan pelayanan
kesehatan dan rujukan antar sektor maupun program tingkat pemerintah dalam
keterpaduan sumber pendanaan.
6. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber daya serta
produktifitas dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan kesehatan rumah sakit
sebagai unit pelayanan publik.
b) Tujuan penyusunan Rencana Bisnis Anggaran RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman Tahun
Anggaran 2018 ini adalah:
1) Menjabarkan kinerja tahun berjalan, yang meliputi hasil kegiatan usaha, faktor yang
mempengaruhi kinerja, perbandingan RBA tahun berjalan dengan realisasi, laporan
keuangan tahun berjaian, dan hal–hal lain yang perlu ditindaklanjuti sehubungan
dengan pencapaian kinerja tahun berjalan.
2) Menjabarkan asumsi makro dan mikro, antara lain tingkat inflasi, pertumbuhan
ekonomi, nilai kurs, tarif, volume pelayanan.
38
3) Menjabarkan target kinerja, sebagaimana dimaksud dalam Permendagri Nomor 61
Tahun 2007 Pasal 73 ayat (1) huruf c, antara lain perkiraan pencapaian kinerja
pelayanan; dan perkiraan keuangan pada tahun yang direncanakan.
4) Menjabarkan analisis dan perkiraan biaya satuan merupakan perkiraan biaya per
unit penyedia barang dan/atau jasa pelayanan yang diberikan, setelah
memperhitungkan seluruh komponen biaya dan volume barang dan/atau jasa yang
akan dihasilkan.
5) Menjabarkan perkiraan harga merupakan estimasi harga Jual produk barang
dan/atau jasa setelah memperhitungkan biaya persatuan dan tingkat margin yang
ditentukan seperti tercermin dari tarif layanan.
6) Menjabarkan anggaran pendapatan dan biaya merupakan rencana anggaran untuk
seluruh kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari
rencana pendapatan dan biaya.
7) Menjabarkan besaran persentase ambang batas merupakan besaran persentase
perubahan anggaran bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan
dan ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.
8) Menjabarkan prognosa laporan keuangan merupakan perkiraan realisasi keuangan
tahun berjalan seperti tercermin pada laporan operasional, neraca, dan laporan arus
kas.
9) Menjabarkan perkiraan maju (forward estimate) merupakan perhitungan kebutuhan
dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna
memastikan kesinambungan.
10) Menjabarkan rencana pengeluaran investasi/modal merupakan rencana
pengeluaran dana untuk memperoleh aset tetap.
11) Menjabarkan ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA–
SKPD/APBD merupakan ringkasan pendapatan dan biaya dalam RBA yang
disesuaikan dengan format RKA–SKPD/APBD.
39
D. Produk Layanan
Kegiatan RSUD Sambilegi tercermin dari jenis–jenis pelayanan yang ditawarkan kepada
masyarakat, antara lain:
1. Pelayanan gawat darurat
2. Pelayanan rawat jalan
3. Pelayanan rawat inap
4. Pelayanan bedah
5. Pelayanan persalinan dan perinatologi
6. Pelayanan intensif
7. Pelayanan radiologi
8. Pelayanan laboratorium patologi klinik
9. Pelayanan rehabilitasi medik
10. Pelayanan farmasi
11. Pelayanan gizi
12. Pelayanan transfusi darah
13. Pelayanan keluarga miskin
14. Pelayanan rekam medis
15. Pengelolaan limbah
16. Pelayanan administrasi manajemen
17. Pelayanan ambulans/kereta jenazah
18. Pelayanan pemulasaraan jenazah
19. Pelayanan laundry
20. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
21. Pencegah Pengendalian Infeksi
E. Prinsip–Prinsip Dasar
1. Nilai–nilai budaya kerja yang diterapkan RSUD Sambilegi Sleman:
a. jujur;
b. rendah hati;
c. kreatif;
d. kerja sama;
e. profesional;
40
2. Untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi serta memberikan nilai positif maka RSUD
Sambilegi Sleman memiliki meaning statement yaitu “Melayani Segenap Jiwa untuk
Kesembuhan Anda”.
F. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas
Susunan pejabat pengelola sesuai struktur organisasi sesuai dengan Perda Kabupaten
Sleman No. 17 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Sambilegi sebagai berikut:
41
Susunan Dewan Pengawas
1 Ketua : Asisten Administrasi dan Umum
2 Anggota : Ka. DPKAD Kabupaten Sleman
3 Anggota : Ka. Inspektorat Kabupaten Sleman
4 Ka. Dinas Kesehatan Kabupaten
Anggota :
Sleman
5 Anggota : Unsur Arsada Cabang DIY
42
BAB II
KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RSUD SAMBILEGI KABUPATEN SLEMAN
TAHUN ANGGARAN BERJALAN
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam mendukung pencapaian kinerja RSUD Sambilegi Kabupaten Sleman
meliputi:
a. Pelayanan
1) Pelayanan dilakukan oleh dokter–dokter profesional sebanyak 51 terdiri atas 38
dokter spesialis dan 13 dokter umum.
2) Pelayanan didukung oleh tenaga paramedis perawatan dan non medis yang terlatih
dan kompeten di bidangnya.
3) Jenis pelayanan yang semakin lengkap, tahun 2019 ada tambahan pelayanan baru
yaitu pelayanan paru, untuk pelayanan jantung diperkirakan pada awal tahun 2018.
4) Masing–masing unit/instalasi memiliki Standart Operating Procedure (SOP).
5) Masing–masing unit/instalasi memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM).
6) Memiliki SIM RS yang terintegrasi dan mudah dioperasinalkan.
7) Rujukan pasien ke rumah sakit yang lebih tinggi, prosentasenyasemakin menurun.
8) Citra rumah sakit yang sudah dikenal sebagai pusat rujukan dan melayani
masyarakat dari seluruh lapisan.
9) Adanya kerja sama operasional dengan pihak ketiga untuk peningkatan pelayanan
seperti pelayanan hemodialisa, pelayanan laoratorium, pelayanan elektromedik,
dan pelayanan kemoterapi.
43
10) Adanya pihak ketiga yang bekerja sama se BPJS, Jamkesos, Jamkesda, Jamsostek,
PT Busana Remaja, PT YTI, asuransi/perusahaan lain untuk pelayanan pasien.
11) Pembukaan Poli Spesialis Sore (Poli Obsgyn, Poli Dalam, Poli Anak, THT, Poli
Bedah, dan Poli Gigi).
12) Adanya Billing System terpadu pelayanan rawat jalan.
13) Terakreditasi Paripurna atau Bintang Lima secara penuh.
b. Keuangan
1) Adanya Keputusan Bupati Nomor 195 Tahun 2009 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan BLUD secara penuh.
2) Tarif yang kompetitif.
3) Pendapatan fungsional bisa langsung digunakan untuk operasional rumah sakit.
4) Adanya kerja sama dengan perbankan (BRI, Mandiri, BPD, dan Bank Pasar.
5) Penggunaan aplikasi/SIM Keuangan RS.
44
3) Banyaknya peralatan unggulan yang baru.
4) Adanya kerja sama dengan pihak ketiga (pelayanan dan operasional).
5) Adanya dukungan dana dari APBD untuk pemenuhan sarana dan prasarana.
6) Adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perijinan Rumah Sakit.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap efektivitas fungsi pelayanan kesehatan
rumah sakit adalah faktor lingkungan rumah sakit. Faktor linkungan rumah sakit yang
berperan dalam efektivitas pelayanan rumah sakit tersebut meliputi lingkungan hukum dan
perundang–undangan, politik, ekonomi, dan sosial budaya, sebagai kekuatan eksternal
yang dapat memacu atau menghambat pelaksanaan fugsi rumah sakit. Faktor eksternal
RSUD Sambilegi Sleman meliputi:
a. Undang–Undang
1) Undang–Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2) Undang–Undang No. 4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3) Undang–Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
b. Kebijakan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah.
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
3) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.01/Menkes/146/I/2010 tentang
Harga Obat Generik.
4) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1164/MENKES/SK/IX/2007 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran RS BLU.
5) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perijinan Rumah Sakit.
45
7) Peraturan Bupati Sleman Nomor 19 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman.
8) Peraturan Bupati Sleman Nomor 16 A Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum
Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman.
9) Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman.
10) Surat Keputusan Bupati Sleman No. 195 tahun 2009 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada RSUD Sambilegi.
11) Surat Keputusan Kepala Badan Kerja Sama dan Penanaman Modal Daerah
Istimewa Yoryakarta Nomor 445/518/GR.I/2015 tentang Perubahan atas
Keputusan Kepala Badan Kerja Sama dan Penanaman Modal Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 445/395/GR.I/2015 tentang Izin Operasional Rumah Sakit
Umum Daerah Sambilegi masa berlaku 05/05/2015 s.d. 04/05/2020.
c. Keadaan Persaingan
1) Persaingan dalam industri pelayanan kesehatan semaki ketat degan bertambahnya
jumlah institusi pelayanan kesehatan degan produk–produk layanan yang semakin
bervariatif baik apalagi rumah sakit yang membuka pelayanan hanya khusus
pelayanan spesialis saja di Kaupaten Sleman, Propinsi DIY dan sekitarnya.
2) RS Swasta juga melayani pasien Askes dan Askeskin.
3) PPK I saat ini sudah BLUD sehingga ada beberapa yag sudah memiliki pelayanan
spesialis, sehingga pasien yang dapat dilayani di PPK I tidak dirujuk ke PPK II.
d. Keadaan Perekonomian
1) Meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat yang ditandai degan pertumbuhan
PDRB.
2) Kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) bagi masyarakat yang bekerja.
46
2) Semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat berdampak pada semakin tinggi
pula tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
f. Perkembangan Teknologi
1) Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan teknologi
canggih.
2) Perkembangan teknologi khususnya teknologi kedokteran/kesehatan berdampak
pada tingginya tarif pelayanan kesehatan.
B. Perbandingan Asumsi Pada Waktu Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran Dengan
Fakta yang Terjadi
a) Aspek Makro
Asumsi Fakta
No Unsur
Tahun 2017 Tahun 2017
1 2 3 4
1 Pertumbuhan ekonomi 6% 4,75%
2 Tingkat inflasi 6,9% 3,35%
3 Pertumbuhan pasar 5,8% –– 6,2% 5,9%
4 Tingkat suku bunga pinjaman 7,75% 7,5%
5 Kurs valuta asing RP12.000,00 Rp13.931,00
Sumber: Bank Indonesia
b) Aspek Mikro
Asumsi Fakta
No Usur
Tahun 2017 Tahun 2017
1 2 3 4
Pebiayaan Adanya program Adanya program BPJS
pelayanan publik BPJS Kesehatan Kesehatan
1 sebagai fungsi Masih adanya subsidi Masih adanya subsidi
Public Obligation untuk gaji dan untuk gaji dan
(PSO) investasi. investasi.
Kenakan tarif Ada penyesuaian tarif Belum ada
2 layanan layanan. penyesuaian tarif
layanan.
Operasional TT Kelas Operasional TT kelas
III. III.
Penambahan Ruang Penambahan ruang
Pengembangan/pen Operasi. operasi.
3
ingkatan layanan Operasional Gedung Operasional gedung
PONEK. PONEK.
Penambahan Ruang Penambahan ruang
Rawat Inap Kelas III. rawat inap kelas III.
47
Pembangunan Pembangunan gedung
Gedung Rekam rekam medik.
Medik. Pembangunan gedung
Pembangunan rehabilitasi medik.
Gedung Rehabilitasi Rehailitasi gedung IBS
Medik. lama untuk gedung
IMC.
Asumsi berkaitan
4 dengan analisis Cash flow 2x Cash flow 1x
rasio keuangan.
C. Pencapaian Kinerja
1. Non Keuangan
Salah satu untuk mengukur pencapaian kinerja RSUD Sambilegi Sleman dengan
menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar Pelayanan Minimal (SPM)
digunakan untuk mengukur kinerja non keuangan (kegiatan pelayanan rumah sakit).
Berikut capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM):
48
2 Ketersediaan Pelayanan 2 a. Klinik Anak
b. Klinik Penyakit dalam
c. Klinik Kebidanan
d. Klinik Bedah
49
Tidak adanya kejadian salah tindakan
5 5 100%
pada operasi
Tidak adanya kejadian tertinggalnya
6 benda asing/lain pada tubuh pasien 6 100%
setelah operasi
Komplikasi anestesi karena overdosis,
reaksi anestesi, dan salah penempatan
7 7 ≤6%
anestesi endotracheal tube
5 Persalinan, a. Perdarahan ≤ 1 %
Kejadian kematian ibu karena
perinatologi 1 1 b. Pre–eklampsia ≤ 30 %
persalinan
dan KB c. Sepsis ≤ 0,2 %
a. Dokter Sp.OG
b. Dokter umum terlatih (Asuhan
2 Pemberi pelayanan persalinan normal 2
Persalinan Normal)
c. Bidan
Pemberi pelayanan persalinan dengan
3 3 Tim PONEK yang terlatih
penyulit
a. Dokter Sp.OG
Pemberi pelayanan persalinan dengan
4 4 b. Dokter Sp.A
tindakan operasi
c. Dokter Sp.An
Kemampuan menangani BBLR 1500
5 5 100%
gr – 2500 gr
Pertolongan persalinan melalui seksio
6 6 ≤ 20 %
cesaria
Keluarga Berencana 7 100%
a. Presentase KB (vasektomi &
tubektomi) yang dilakukan oleh tenaga
Kompeten dr.Sp.Og, dr.Sp.B, dr.Sp.U,
7
dr.umum terlatih
b. Presentse peserta KB mantap yang
mendapat konseling KB mantap bidan
terlatih
8 Kepuasan Pelanggan 8 ≥ 80 %
6 Intensif 1 Rata rata pasien yang kembali ke 1 ≤3%
perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam
2 Pemberi pelayanan Unit Intensif 2 a. Dokter Sp.Anestesi dan dokter
spesialis sesuai dengan kasus
yang ditangani
b. 100 % Perawat minimal D3
dengan sertifikat Perawat mahir
ICU / setara (D4)
7 Radiologi 1 Waktu tunggu hasil pelayanan thorax 1 ≤ 3 jam
foto
2 pelaksana ekspertisi 2 Dokter Sp.Rad
50
3 Kejadian kegagalan pelayanan 3 Kerusakan foto ≤ 2 %
Rontgen
4 Kepuasan pelanggan 4 ≥ 80 %
8 Lab. Patologi 1 Waktu tunggu hasil pelayanan 1 ≤ 140 menit (Kimia darah &
Klinik laboratorium darah rutin)
2 Pelaksana ekspertisi 2 Dokter Sp.PK
3 Tidak adanya kesalahan pemberian 3 100%
hasil pemeriksaan laboratorium
4 Kepuasan pelanggan 4 ≥ 80 %
9 Rehabilitasi 1 Kejadian Drop Out pasien terhadap 1 ≤ 50 %
Medik pelayanan Rehabilitasi Medik yang di
rencanakan
2 Tidak adanya kejadian kesalahan 2 100%
tindakan rehabilitasi medik
3 Kepuasan Pelanggan 3 ≥ 80 %
10 Farmasi 1 waktu tunggu pelayanan 1
a. Obat Jadi a. ≤ 15 menit
b. Racikan b. ≤ 30 menit
2 Tidak adanya Kejadian kesalahan 2 100%
pemberian obat
3 Kepuasan pelanggan 3 ≥ 80 %
4 Penulisan resep sesuai formularium 4 100%
11 Gizi 1 Ketepatan waktu pemberian makanan 1 ≥ 90 %
kepada pasien
2 Sisa makanan yang tidak termakan 2 ≤ 20 %
oleh pasien
3 Tidak adanya kejadian kesalahan 3 100%
pemberian diet
51
.
52
2 Ketepatan waktu penyediaan linen 2 100%
untuk ruang rawat inap
21 Pencegahan 1 Ada anggota Tim PPI yang terlatih 1 Anggota Tim PPI yang terlatih
dan 75 %
pengendalian 2 Tersedia APD di setiap instalasi/ 2 60%
infeksi (PPI) departemen
3 Kegiatan pencatatan dan pelaporan 3 75%
infeksi nosokomial / HCAI (Health
Care Associated Infection) di RS
2. Pelayanan
Selain menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pencapaian kinerja RSUD
Sambilegi Sleman dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien.
JUMLAH
KUNJUNGAN
NO PELAYANAN SATUAN KET.
S.D. JUNI
2017
1 Jumlah pasien rawat jalan Orang 99.424
2 Jumlah pasien IGD Orang 11.780
3 Jumlah pasien rawat inap Orang 11.760
4 Jumlah hari rawat Hari 8.536
5 Pasien persalinan Orang 1.404
6 Jumlah pasien perinatal Orang -
7 Bedah khusus Orang 1.008
8 Bedah besar Orang 438
9 Bedah sedang Orang 293
10 Bedah kecil Orang 260
11 Bedah acut Orang 513
12 Radiologi Orang 15.715
13 Laboratorium Orang 183.419
14 Rehabilitasi medik Orang -
15 Tindakan hemodialisa Orang 7.163
16 Elektromedik Orang -
53
3. Keuangan
a. Pendapatan
Tahun Berjalan : 2017
Uraian Realisasi s.d. 30 Selisih
Anggaran (Rp) Prognosa (Rp)
Juni 2017 (% )
A. PENDAPATAN
54
2. Pencapaian Program Investasi
Anggaran Perubahan Realisasi s.d. Bulan Prognosa Tahun
No Unit Layanan Selisih
Tahun 2017 (Rp) Juni 2017 2017 (Rp)
1 Tanah - - - 0
2 Peralatan dan Mesin 6,139,601,490 3,292,827,260 6,585,654,520 7%
3 Gedung dan Bangunan 6,562,765,909 4,302,827,260 8,605,654,520 31%
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 350,000,000 0 350,000,000 0%
5 Aset Tetap Lainya - -
6 Aset Lainnya - -
Jumlah 13,052,367,399 7,595,654,520 15,541,309,040 19%
55
D. Laporan Keuangan
1. Neraca
NERACA
RS UD S AMBILEGI KABUPATEN S LEMAN
PER 31 Desember 2017
NO URAIAN 2016 30 Juni 2017 Prognosa 2017
I AS ET LANCAR
1. Kas dan Setara Kas
- Kas di Bendahara Penerimaan
- Kas di Bendahara Pengeluaran
- Kas di Bendahara BLUD 22,541,285,588 31,256,597,160 39,621,908,733
- Uang M uka Kerja -
2. Investasi Jangka Pendek
3. Piutang Pelayanan-Pelayanan 8,643,404,078 8,643,404,078 8,643,404,078
Cadangan Kerugian Piutang (179,996,413) (179,996,413) (179,996,413)
4. Piutang Pelayanan Lai-lain
5. Persediaan 7,235,705,478 7,235,705,478 7,235,705,478
TOTAL AS ET LANCAR 38,240,398,731 46,955,710,303 55,321,021,875
II INVES TAS I JANGKA PANJANG
TOTAL INVES TAS I JANGKA PANJANG
III AS ET TETAP
1. Tanah 21,875,000 21,875,000 21,875,000
2. Peralatan dan M esin 26,215,623,594 29,508,450,854 32,801,278,114
3. Gedung dan Bangunan 18,432,091,972 22,734,919,232 27,037,746,492
4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2,313,216,552 2,313,216,552 2,663,216,552
5. Aset Tetap Lainya 17,722,746 17,722,746 17,722,746
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan -
7. Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
TOTAL AS ET TETAP 47,000,529,864 54,596,184,384 62,541,838,904
IV DANA CADANGAN
TOTAL CADANGAN
V AS S ET LAINYA
Software SIM (Antrean, Pendapatan, Aset, Akuntan) 47,359,688 47,359,688 47,359,688
TOTAL AS ET LAINNYA 47,359,688 47,359,688 47,359,688
TOTAL AS ET LANCAR, INV. JK PJG, DAN AS ET 85,288,288,283 101,599,254,375 117,910,220,467
VI KEWAJIBAN
1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Jangka Pendek Lainnya 7,933,347,515 7,933,347,515 7,933,347,515
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 7,933,347,515 7,933,347,515 7,933,347,515
2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
TOTAL KEWAJIBAN 7,933,347,515 7,933,347,515 7,933,347,515
VII EKUITAS DANA
1. Ekuitas Dana Lancar
SiLPA/SiKPA 4,319,087,164 (1,520,132,958) (1,520,132,958)
Cadangan Piutang Pelayanan 8,643,404,078 8,998,685,349 8,998,685,349
Cadangan Piutang Lain-lain
Cadangan Pendapatan yang Ditagguhkan
Penyisihan Piutang (179,996,413) (179,996,413) (179,996,413)
Cadangan Persediaan 7,235,705,478 6,607,538,585 6,607,538,585
Dana yang disediakan utk pembayaran hutang (7,933,347,515) (6,209,937,650) (6,209,937,650)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar (EDL) 12,084,852,792 7,696,156,913 7,696,156,913
2. Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 47,000,529,864 56,439,125,061 72,750,091,153
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 47,359,688 47,359,688 47,359,688
Jumlah Ekuitas Dana Investasi (EDI) 47,047,889,552 56,486,484,748 72,797,450,841
3. Ekuitas Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan (EDC)
TOTAL EKUITAS DANA 59,132,742,344 64,182,641,661 80,493,607,754
VIII R/K PPKD 15,744,031,147 6,941,979,611 6,941,979,611
IX R/K RS UD 2,478,167,277 22,541,285,588 22,541,285,588
JUMLAH KEWAJIBAN, EKUITAS DANA, R/K PPKD,
85,288,288,283 101,599,254,375 117,910,220,467
R/K RS UD
56
2. Laporan Operasional
LAPORAN OPERASIONAL
RSUD SAMBILEGI KABUPATEN SLEMAN
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2017
22%
1. Pendapatan BLUD Kesehatan: 45,886,400,000 27,917,773,223 55,835,546,445
1.1. Pendapatan dari jasa layanan 45,242,400,000 27,568,987,000 55,137,974,000 22%
1.2. Pendapatan hibah 0 0 0
1.3. Pendapatan kerja sama 612,500,000 324,098,750 648,197,500 6%
1.4. Pendapatan lain-lain 31,500,000 24,687,473 49,374,945 57%
2. APBD 42,807,849,214 19,036,092,861 38,072,185,722 -11%
JUMLAH PENDAPATAN 88,694,249,214 46,953,866,084 93,907,732,167 6%
BIAYA OPERASIONAL
A. BIAYA PELAYANAN 36,435,615,383 13,628,294,362 27,256,588,725 -25%
1. Biaya Pegawai 3,671,718,750 1,101,515,625 2,203,031,250 -40%
2. Biaya Bahan 0 0 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 32,445,146,633 12,388,403,737 24,776,807,475 -24%
4. Biaya Pemeliharaan 0 0 0
5. Biaya Barang dan Jasa 168,750,000 70,875,000 141,750,000 -16%
6. Biaya Penyusutan 0 0 0
7. Biaya Pelayanan Lain-lain 150,000,000 67,500,000 135,000,000 -10%
B. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 39,201,891,433 17,014,299,379 34,028,598,758 -13%
1. Biaya Pegawai 33,212,735,495 14,945,730,973 29,891,461,946 -10%
2. Biaya Administrasi Kantor 2,180,123,438 654,037,031 1,308,074,063 -40%
3. Biaya Pemeliharaan Adm dan UM 110,000,000 44,000,000 88,000,000 -20%
4. Biaya Barang dan Jasa 2,181,632,500 763,571,375 1,527,142,750 -30%
5. Biaya Promosi 459,900,000 183,960,000 367,920,000 -20%
6. Biaya Penyusutan & Amortisasi 0 0 0
7. Biaya Administrasi Umum dan Lain-
-20%
Lain 1,057,500,000 423,000,000 846,000,000
JUMLAH BIAYA OPERASIONAL 75,637,506,815 30,642,593,741 61,285,187,483 -19%
0 0 0
POS-POS LUAR BIASA:
0 0 0
1. Pendapatan dari kejadian luar biasa
2. Biaya dari kejadian luar biasa 0 0 0
0 0 0
JUMLAH POS-POS LUAR BIASA
SURPLUS (DEFISIT) TAHUN BERJALAN 13,052,367,399 16,310,966,092 32,621,932,184 150%
57
3. Laporan Arus Kas
LAPORAN ARUS KAS
RSUD SAMBILEGI KABUPATEN SLEMAN
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
58
E. Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2017
A. Umum
1) Pendirian Perusahaan dan Informasi Lainnya
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sambilegi Kabupaten Sleman merupakan
Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
264/Men.Kes./SK/III/2008 RSUD Sambilegi merupakan Rumah Sakit kelas C.
Sampai saat ini mempunyai kapasitas Tempat Tidur sebanyak 157 TT. Peresmian
RSUD Sambilegi dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2005 oleh Bupati Sleman
bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke–383.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak
dasar rakyat, yaitu untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai Undang Undang
Dasar 1945 dan Undang–undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, bahkan
untuk mendapatkan penghidupan yang layak di bidang kesehatan amandemen kedua
UUD 1945 pasal 34 ayat (3) menetapkan “Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak”.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru adalah paradigma sehat yang
visi pokoknya menekankan “kesehatan sebagai hak azasi manusia”, “kesehatan
sebagai kebutuhan dasar manusia”, “kesehatan sebagai investasi bangsa” dan
“kesehatan menjadi titik sentral pembangunan nasional”. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan digunakan
pendekatan Clinical Governance yang terdiri dari Particular Centered, Evidence
Based, In Live With Profesionalism. Sedangkan dalam kegiatan operasionalnya
berdasarkan prinsip penyelenggaraan Good Governance, yaitu transparansi,
akuntabilitas, kejujuran, hak azasi manusia, supremasi hukum dan keadilan untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat.
Oleh karena itu penerapan PPK–BLUD di RSUD Sambilegi dimaksudkan sebagai
salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan kesehatan khususnya di wilayah
Kabupaten Sleman dengan tujuan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya
sehingga RSUD Sambilegi dapat melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai
59
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), professional, dan melaksanakan prinsip–
prinsip bisnis sehat dengan tidak mengutamakan keuntungan.
2) Susunan Kepengurusan RSUD SAMBILEGI pada tahun 2017 sbb:
Susunan pejabat pengelola sesuai struktur organisasi sesuai dengan Perda Kabupaten
Sleman No. 17 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Sambilegi sebagai berikut:
1 Direktur (sebagai Pimpinan Blud) : Dr. Sujatmiko Dityo, SP.
Wakil Direktur Umum dan
2 : Drs.Amin Hamzah, M.Si.
Keuangan (sebagai Bendahara Blud)
Wakil Direktur Pelayanan dan
3 : Drg. Agustin Setiandari, MPH.
Penunjang (sebagai Pejabat Teknis)
4 Kepala Bagian Umum : Herawan Caraka, S.H.
5 Kepala Bagian Keuangan : Agung Nugroho
6 Kepala Bagian Pengembangan : Gunarso, S.Psi.
7 Kepala Bidang Pelayanan Medik : dr. Handani Putri
8 Kepala Bidang Penunjang Medik : Luksito Sembada, SKM.
Kepala Bidang Keperawatan dan
9 : Lusiana Megahtri
Mutu
Kepala Sub Bagian Umum dan
10 : Asih Kurniasih, S.Pd.
Kepegawaian
11 Kepala Sub Program : Catur Setrro, SKM.
Kepala Sub Bagian Perbendaharaan
12 : Budiyanti, S.E.
dan Aset
Kepala Sub Bagian Verifikasi dan
13 : Isnnaini Sari, S.E., M.Si.
Akuntansi
Kepa Sub Bagian Hukum,
14 : Perdana, SKM., MMR.
Pemasaran, dan Kemitraan
Kepala Sub Bagian Pendidikan dan
15 : Vetiana Dewi, S.E., M.Si.
Penelitian
Kepala Seksi Rawat Inap Ralan dan
16 : Sekar Asih, SKM.
Gawat Darurat
Kepala Seksi Pelayanan Medik
17 : Dr. Agung Priambada
Penunjang dan Bedah Sentral
18 Kepala Seksi Penunjang Non Klinik : Sukardi, S.Sos.
19 Kepala Seksi Penunjang Klinik : Puji Lestari, A.Md.
20 Kepala Seksi Mutu dan Audit Klinik : Esthi Restu, S.Kep.
Kepala Seksi Keperawatan dan
21 : Reni Astuti, S.Kep., MM.
Kebidanan
60
B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan Perusahaan, yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
b. Setara Kas
Kas dan setara kas adalah kas, simpanan yang sewaktu–waktu bisa dicairkan
dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga
bulan atau kurang.
c. Piutang Usaha
Piutang Usaha disajikan dalam Total netto setelah dikurangi dengan penyisihan
piutang ragu–ragu, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo
piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan
tidak akan tertagih.
61
e. Aset Tetap
Perusahaan menerapkan SAK ETAP Bab 15, "Aset Tetap". Berdasarkan PSAK
ETAP Bab 15, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi
sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih
untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya. Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap dicatat sebesar harga perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.nAset
Tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus (straight–line method)
berdasarkan masa manfaat sebagai berikut:
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam total yang signifikan dan
menambah masa manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan
dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam
laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan
sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke aset
tetap yang bersangkutan saat aset tersebut siap digunakan. Biaya pemeliharaan dan
perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap yang
sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutan
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang
terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
62
Perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak
diamortisasi. Biaya–biaya sehubungan dengan perolehan atau pengurusan legal Hak
Atas Tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat tanah dan disajikan
pada akun "Beban Tangguhan Hak Atas Tanah" dalam neraca yang terpisah dari
beban tangguhan lain.
g. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan
diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan dalam laporan laba rugi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan
dilaporan posisi keuangan.
C. Pos–Pos Keuangan
1. Kas dan Setara Kas
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per Proyeksi
31 Juni 2017 Tahun 2017
Rp Rp
Kas dan Setara Kas
Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Penerimaan
Bank BLUD 31,256,597,160 39,621,908,733
Jumlah Kas dan Setara Kas 31,256,597,160 39,621,908,733
63
3. Piutang Usaha
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per Proyeksi Tahun
30 Juni 2017 2017
Rp Rp
Piutang Usaha
Piutang Pelayanan 8.643.404.078 8.643.404.078
Jumlah Piutang Usaha 8.643.404.078 8.643.404.078
4. Penyisihan Piutang
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per Proyeksi Tahun
30 Juni 2017 2017
Rp Rp
Penyisihan Piutang (179.996.413) (179.996.413)
Jumlah Penyisihan Piutang (179.996.413) (179.996.413)
5. Persediaan
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per Proyeksi Tahun
30 Juni 2017 2017
Rp Rp
Persediaan 7.235.705.478 7.235.705.478
Jumlah Persediaan 7.235.705.478 7.235.705.478
6. Aset Tetap
Akun ini terdiri dari :
2017
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga Perolehan –
Tanah 21,875,000 0
21,875,000.00
Gedung dan 18,432,091,972
Bangunan 8,605,654,520 27.037.746.492
Peralatan dan 26,215,623,594
Mesin 6,585,654,520 32,801,278,114
aset tetap lainnya 17,722,746 17,722,746
Jalan. Irigasi dan 2,313,216,552
Jaringan 350,000,000 2,663,216,551
Total 47,000,529,864 21,541,309,040 62,541,838,904
64
7. Aset Tetap Lainnya
Akun ini terdiri dari :
2017
Saldo
Saldo Awal Penambahan Pengurangan
Akhir
Harga Perolehan –
Software SIM 47,359,688 0 47,359,688
Total 47,359,688 47,359,688
8. Utang Usaha
Akun ini terdiri dari :
Realisasi
per 30 Juni
2017 Proyeksi Tahun 2017
Rp Rp
Utang Usaha –
Utang Usaha – Obat. BHP &
Embalage 0 0
Utang Usaha – Bahan
Makanan 0 0
Utang Usaha – Bahan
Pembersih 0 0
Utang Usaha – Barang
Cetakan 0 0
Akun ini terdiri dari :
Realisasi
per 30 Juni
2017 Proyeksi Tahun 2017
Rp Rp
Utang Usaha – Pengadaan
Aset Tetap 0 0
Utang Usaha – Pengadaan
Jasa 0 0
Utang Usaha – Bahan Kimia 0 0
Utang Usaha – Implan
Orthopaedi 0 0
Jumlah Utang Usaha 0 0
65
9. Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per
30 Juni 2017 Proyeksi Tahun 2017
Rp Rp
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar 0
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar – Jasa Pelayanan 0 0
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar – Pemeliharaan 0 0
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar – Administrasi Kantor 0 0
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar – Barang dan Jasa 0 0
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar – Biaya Operasional
Lainnya 0 0
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar – Biaya Non Operasional 0 0
Jumlah Biaya Yang Masih Harus
Dibayar 0 0
66
12. Utang Pajak
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30 Juni 2017 Proyeksi Tahun 2017
Rp Rp
Utang Pajak
Utang Pajak – PPh 21 0 0
utang Pajak – PPh 22 0 0
Utang Pajak – PPh 23 0 0
Utang Pajak – PPN 0 0
Jumlah Utang Pajak 0 0
67
16. Ekuitas Awal
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30 Juni 2017 Proyeksi Tahun 2017
Rp Rp
Ekuitas Awal 77,354,940,767.81 109,976,872,952
17. Pendapatan
Tahun Berjalan : 2017
Uraian Realisasi s.d. Selisih
Prognosa (Rp)
30 Juni 2017 (%)
A. Pendapatan
Pendapatan BLUD
1 27,917,773,223 55,835,546,445 22%
Kesehatan:
1.1. Pendapatan dari jasa
22%
layanan 27,568,987,000 55,137,974,000
1.2. Pendapatan hibah 0 0
1.3. Pendapatan kerja
6%
sama 324,098,750 648,197,500
1.4. Pendapatan lain-lain 24,687,473 49,374,945 57%
2 APBD 19,036,092,861 38,072,185,722 -11%
Jumlah
6%
Pendapatan 46,953,866,084 93,907,732,167
18. Biaya
TAHUN BERJALAN : 2017
Uraian REALISASI s.d
Prognosa Selisih
30 Juni
I. BIAYA OPERASIONAL 30,642,593,741 61,285,187,483 -19%
A. BIAYA PELAYANAN 13,628,294,362 27,256,588,725 -25%
1. Biaya Pegawai 1,101,515,625 2,203,031,250 -40%
2. Biaya Bahan 0 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 12,388,403,737 24,776,807,475 -24%
4. Biaya Pemeliharaan 0 0
5. Biaya Barang dan Jasa 70,875,000 141,750,000 -16%
6. Biaya Penyusutan 0 0
7. Biaya Pelayanan Lain-lain 67,500,000 135,000,000 -10%
B. BIAYA UMUM DAN
-13%
ADMINISTRASI 17,014,299,379 34,028,598,758
1. Biaya Pegawai 14,945,730,973 29,891,461,946 -10%
2. Biaya Administrasi Kantor 654,037,031 1,308,074,063 -40%
3. Biaya Pemeliharaan Adm dan UM 44,000,000 88,000,000 -20%
68
4. Biaya Barang dan Jasa 763,571,375 1,527,142,750 -30%
5. Biaya Promosi 183,960,000 367,920,000 -20%
6. Biaya Penyusutan & Amortisasi 0 0
7. Biaya Administrasi Umum dan Lain-
-20%
Lain 423,000,000 846,000,000
II. BIAYA NON OPERASIONAL 306,250 612,500 -86%
1. Biaya Bunga 0 0
2. Biaya Administrasi Bank 306,250 612,500 -86%
3. Biaya Kerugian Penjualan Aset Tetap 0 0
4. Biaya Kerugian Penurunan Nilai 0 0
5. Biaya Non Operasional Lain-lain 0 0
JUMLAH BIAYA 30,642,899,991 61,285,799,983 -19%
69
BAB III
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN 2018
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam mendukung pencapaian kinerja RSUD Sambilegi Kabupaten
Sleman meliputi:
a) Pelayanan
1) Pelayanan dilakukan oleh dokter-dokter profesional sebanyak 51 terdiri atas 38
dokter spesialis dan 13 dokter umum.
2) Pelayanan didukung oleh tenaga paramedis perawatan dan non medis yang
terlatih dan kompeten di bidangnya.
3) Jenis pelayanan yang semakin lengkap.
4) Masing-masing unit/instalasi memiliki Standart Operating Procedure (SOP).
5) Masing-masing unit/instalasi memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM).
6) Memiliki SIM RS yang terintegrasi dan mudah dioperasinalkan.
7) Rujukan pasien ke rumah sakit yang lebih tinggi, prosentasenyasemakin
menurun.
8) Citra rumah sakit yang sudah dikenal sebagai pusat rujukan dan melayani
masyarakat dari seluruh lapisan.
9) Adanya kerja sama operasional dengan pihak ketiga untuk peningkatan
pelayanan seperti pelayanan hemodialisa, pelayanan laoratorium, pelayanan
elektromedik, dan pelayanan kemoterapi.
10) Adanya pihak ketiga yang bekerja sama se BPJS, Jamkesos, Jamkesda,
Jamsostek, PT Busana Remaja, PT YTI, asuransi/perusahaan lain untuk
pelayanan pasien.
36
11) Pembukaan Poli Spesialis Sore (Poli Obsgyn, Poli Dalam, Poli Anak, THT, Poli
Bedah, dan Poli Gigi).
12) Adanya Billing System terpadu pelayanan rawat jalan.
13) Terakreditasi Paripurna atau Bintang Lima secara penuh.
b. Keuangan
1) Adanya Keputusan Bupati Nomor 195 Tahun 2009 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan BLUD secara penuh.
2) Tarif yang kompetitif.
3) Pendapatan fungsional bisa langsung digunakan untuk operasional rumah sakit.
4) Adanya kerja sama dengan perbankan (BRI, Mandiri, BPD, dan Bank Pasar.
5) Penggunaan aplikasi/SIM Keuangan RS.
37
5) Adanya dukungan dana dari APBD untuk pemenuhan sarana dan prasarana.
6) Adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perijinan Rumah Sakit.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap efektivitas fungsi pelayanan kesehatan
rumah sakit adalah faktor lingkungan rumah sakit. Faktor linkungan rumah sakit yang
berperan dalam efektivitas pelayanan rumah sakit tersebut meliputi lingkungan hukum
dan perundang-undangan, politik, ekonomi, dan sosial budaya, sebagai kekuatan
eksternal yang dapat memacu atau menghambat pelaksanaan fugsi rumah sakit. Faktor
eksternal RSUD Sambilegi Sleman meliputi:
a. Undang-Undang
1) Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2) Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3) Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
b. Kebijakan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
3) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.01/Menkes/146/I/2010 tentang
Harga Obat Generik.
4) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1164/MENKES/SK/IX/2007 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran RS BLU.
5) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perijinan Rumah Sakit.
7) Peraturan Bupati Sleman Nomor 19 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 17 Tahun 2007 tentang
38
Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sleman.
8) Peraturan Bupati Sleman Nomor 16 A Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah
Sakit Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman.
9) Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman.
10) Surat Keputusan Bupati Sleman No. 195 tahun 2009 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada RSUD Sambilegi.
11) Surat Keputusan Kepala Badan Kerja Sama dan Penanaman Modal Daerah
Istimewa Yoryakarta Nomor 445/518/GR.I/2015 tentang Perubahan atas
Keputusan Kepala Badan Kerja Sama dan Penanaman Modal Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 445/395/GR.I/2015 tentang Izin Operasional Rumah Sakit
Umum Daerah Sambilegi masa berlaku 05/05/2015 s.d. 04/05/2020.
c. Keadaan Persaingan
1) Persaingan dalam industri pelayanan kesehatan semaki ketat degan
bertambahnya jumlah institusi pelayanan kesehatan degan produk-produk
layanan yang semakin bervariatif baik apalagi rumah sakit yang membuka
pelayanan hanya khusus pelayanan spesialis saja di Kaupaten Sleman, Propinsi
DIY dan sekitarnya.
2) RS Swasta juga melayani pasien Askes dan Askeskin.
3) PPK I saat ini sudah BLUD sehingga ada beberapa yag sudah memiliki
pelayanan spesialis, sehingga pasien yang dapat dilayani di PPK I tidak dirujuk
ke PPK II.
d. Keadaan Perekonomian
1) Meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat yang ditandai degan
pertumbuhan PDRB.
2) Kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) bagi masyarakat yang bekerja.
39
2) Semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat berdampak pada semakin
tinggi pula tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
f. Perkembangan Teknologi
1) Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan
teknologi canggih.
2) Perkembangan teknologi khususnya teknologi kedokteran/kesehatan
berdampak pada tingginya tarif pelayanan kesehatan.
40
C. Sasaran, Target Kinerja dan Kegiatan
1. Pelayanan
a. Standar Pelayanan Minimal
Senin-Jum’at 10.00 –
3 Jam buka pelayanan 3
16.00
41
b.Terlaksananya kegiatan
b. ≤ 60 %
pencatatan dan pelaporan.
3 Rawat Inap 1 Pemberi pelayanan di Rawat 1 a. Dr. Spesialis
Inap b. Perawat minimal
pendidikan D3
2 Dokter penanggung jawab 2 100%
pasien rawat inap
3 Ketersediaan Pelayanan 3 a. Anak
Rawat Inap b. Penyakit Dalam
c. Kebidanan
d. Bedah
4 Jam Visite Dokter Spesialis 4 08.00 s/d 10.00 setiap
hari kerja
5 Kejadian infeksi pasca 5 ≤ 1,5 %
operasi
6 Kejadian Infeksi Nosokomial 6 ≤ 1,5 %
7 Tidak adanya kejadian pasien 7 100%
jatuh yang berakibat
kecacatan / kematian
8 Kematian pasien > 48 jam 8 ≤ 0.24 %
9 Kejadian pulang paksa 9 ≤5%
1 Kepuasan pelanggan 1 ≥ 90 %
0 0
1 Rawat Inap TB 1
1 1
a. Penegakan diagnosis TB a. ≥ 60 %
melalui pemeriksaan
mikroskopis TB
b. Terlaksanana kegiatan b. ≥ 60 %
pencatatan dan pelaporan TB
di Rumah Sakit
4 Bedah Central 1 Waktu tunggu operasi elektif 1 ≤ 2 hari
(Bedah Saja)
2 Kejadian Kematian di meja 2 ≤1%
operasi
3 Tidak adanya kejadian 3 100%
operasi salah sisi
4 Tidak adanya kejadian 4 100%
operasi salah orang
42
5 Tidak adanya kejadian salah 5 100%
tindakan pada operasi
6 Tidak adanya kejadian 6 100%
tertinggalnya benda asing/lain
pada tubuh pasien setelah
operasi
43
6 Intensif 1 Rata rata pasien yang kembali 1 ≤3%
ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam
2 Pemberi pelayanan Unit 2 a. Dokter Sp.Anestesi
Intensif dan dokter spesialis
sesuai dengan kasus yang
ditangani
b. 100 % Perawat
minimal D3 dengan
sertifikat Perawat mahir
ICU / setara (D4)
44
11 Gizi 1 Ketepatan waktu pemberian 1 ≥ 90 %
makanan kepada pasien
2 Sisa makanan yang tidak 2 ≤ 20 %
termakan oleh pasien
3 Tidak adanya kejadian 3 100%
kesalahan pemberian diet
45
5 Karyawan yang mendapat 5 ≥ 60 %
pelatihan minimal 20 jam
setahun
6 Cost recovery 6 ≥ 40 %
7 Ketepatan waktu penyusunan 7 100%
laporan keuangan
8 Kecepatan waktu pemberian 8 ≤ 2 jam
informasi tentang tagihan
pasien rawat inap
9 Ketepatan waktu pemberian 9 100%
imbalan (insentif) sesuai
kesepakatan waktu
17 Ambulance/Jen 1 Waktu pelayanan 1 24 jam
azah ambulance/ambulance
jenazah
2 Kecepatan memberikan 2 ≤ 30menit
pelayanan
ambulance/ambulance
jenazah di rumah sakit
18 Pemulasaraan 1 Waktu tanggap (response 1 ≤ 2 Jam
Jenazah time) pelayanan
pemulasaraan jenazah
19 Pelayanan 1 Kecepatan waktu menanggapi 1 ≤ 80 %
pemeliharaan kerusakan alat
sarana rumah 2 Ketepatan waktu 2 100%
sakit
pemeliharaan alat
3 Peralatan laboratorium dan 3 100%
alat ukur yang digunakan
dalam pelayanan terkalibrasi
tepat waktu sesuai dengan
ketentuan kalibrasi
20 Pelayanan 1 Tidak adanya kejadian linen 1 100%
Laundry yang hilang
2 Ketepatan waktu penyediaan 2 100%
linen untuk ruang rawat inap
21 Pencegahan 1 Ada anggota Tim PPI yang 1 Anggota Tim PPI yang
dan terlatih terlatih 75 %
pengendalian 2 Tersedia APD di setiap 2 60%
infeksi (PPI)
instalasi/ departemen
46
3 Kegiatan pencatatan dan 3 75%
pelaporan infeksi nosokomial
/ HCAI (Health Care
Associated Infection) di RS
b. Kunjungan
TARGET
Estimasi Kunjungan
No Jenis Pelayanan Indikator
Tahun 2018
1 Rawat jalan Jumlah kunjungan 181.482
2 Rawat inap Jumlah kunjungan 26.826
3 Gawat darurat Jumlah kunjungan 23.911
4 Instalasi Bedah Sentral Jumlah operasi 5.211
5 Radiologi Jumlah pemeriksaan 32.731
6 Laboratorium Jumlah pemeriksaan 100.300
47
3. Proyeksi Indikator Mutu Pelayanan
1. BOR 80%
2. BTO 45 kali
3. TOI 1 – 3 hari
4. LOS 6 – 9 hari
Pengalokasian anggaran BLU pada RKA-K/L, rencana kerja dan anggaran SKPD, atau
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dirinci hanya pada satu program, satu
kegiatan, dan satu output, sedangkan rincian pagu anggaran BLU dituangkan dalam RBA.
Hal tersebut dimaksudkan untuk lebih memberikan keleluasaan bagi BLU dalam
pemberian jasa layanannya dengan meminimalkan kemungkinan untuk melakukan
revisi/perubahan anggaran. Dengan adanya restrukturisasi program dan kegiatan maka
program yang ditetapkan adalah Program Peningkatan Pelayanan BLUD.
b. Kegiatan
1) Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
2) Pembangunan Gedung Fisioteraphy (APBD Kab. Pekalongan)
3) Pembangunan Gedung Sterilisasi Sentral Rumah Sakit (DAK)
4) Pengadaan Alat Sterilisasi Sentral Rumah Sakit (DAK)
48
E. Perkiraan Pendapatan
i. Pendapatan Pelayanan
1) Rincian Anggaran Pendapatan
49
5. Pendapatan Jamkesmata 1,626,600,469
- Jamkesmata 1 Tahun 1,626,600,469 1,626,600,469
2. HIBAH 0
1. Hibah-Uang 0
2. Hibah-Kendaraan 0
3. Hibah-Peralatan 0
3. HASIL KERJASAMA 420,000,000
1. Hasil Kerjasama - Parkir 300,000,000
- Parkir 1 Tahun 300,000,000 300,000,000
2. Hasil Kerjasama-ATM 75,000,000
- ATM 1 Tahun 75,000,000 75,000,000
3. Hasil Kerjasama-Kantin 45,000,000
- Kantin 1 Tahun 45,000,000 45,000,000
4. PENDAPATAN / PENERIMAAN APBD 61,757,219,188
1. Operasional 61,757,219,188
- Pendapatan APBD 1 Tahun 61,757,219,188 61,757,219,188
2. Investasi 0
5. PENDAPATAN / PENERIMAAN APBN 0
1. Pendapatan/Penerimaan APBN 0
6. LAIN LAIN PENDAPATAN BLUD YANG SAH 1,657,307,190
1. Pelayanan Parkir 0
2. Jasa Giro 251,119,275
- Jasa Giro 1 Tahun 251,119,275 251,119,275
3. Pendapatan Bunga Bank 1,406,187,915
- Pendapatan Bunga Bank 1 Tahun 1,406,187,915 1,406,187,915
JUMLAH PENDAPATAN 121,927,400,438
50
F. Perkiraan Biaya
i. Biaya Pelayanan
1) Rincian Anggaran Biaya
RENCANA BISNIS DAN
FORMULIR
ANGGARAN
RBA
2
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
PEMERINTAH KOTA SAMBILEGI
Tahun Anggaran 2018
Urusan Pemerintah 1.02 Kesehatan
Organisasi 1.02.01 RSUD Kota Sambilegi
Rincian Anggaran Biaya
Jumlah
Rincian Biaya
Anggaran
Komponen Biaya (Satuan x Harga) (Rp)
51
6. Biaya Penyusutan 0
7. Biaya Pelayanan Lain-lain 187,500,000
7.2. Biaya Pemulasaran 187,500,000
Biaya Pemulasaran 187,500,000
- Biaya Pemulasaran Jenazah 1 Tahun 187,500,000 187,500,000
B. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 41,358,833,500
1. Biaya Pegawai 34,239,933,500
1.1. Biaya Gaji dan Tunjangan PNS 33,555,839,750
Biaya Gaji dan Tunjangan PNS 33,555,839,750
- Biaya Gaji dan Tunjangan PNS 1 Tahun 33,555,839,750 33,555,839,750
1.2. Biaya Lembur 57,031,250
Biaya Lembur 57,031,250
- Biaya Lembur 1 Tahun 57,031,250 57,031,250
1.3. Biaya Honorarium Panitia 627,062,500
Biaya Honorarium TIM 627,062,500
- Biaya Honorarium TIM 1 Tahun 627,062,500 627,062,500
2. Biaya Administrasi Kantor 2,422,359,375
2.1. Biaya Benda Pos dan Pengiriman 12,500,000
Biaya Benda Pos dan Pengiriman 12,500,000
- Biaya Benda Pos dan Pengiriman 1 Tahun 12,500,000 12,500,000
2.2. Biaya ATK 367,721,875
Biaya ATK 367,721,875
- Biaya ATK 1 Tahun 367,721,875 367,721,875
2.3. Biaya Cetakan & Penggandaan 349,550,000
Biaya Cetakan & Penggandaan 349,550,000
- Biaya Penggandaan 1 Tahun 174,550,000 174,550,000
- Biaya Cetakan 1 Tahun 175,000,000 175,000,000
2.5. Biaya Makan Minum Tamu 37,500,000
Biaya Makan Minum Tamu 37,500,000
- Biaya Makan Minum Tamu 1 Tahun 37,500,000 37,500,000
2.6. Biaya Jasa Langganan Listrik/Air/Telp/Internet 1,652,500,000
Biaya Jasa Langganan Listrik/Air/Telp/Internet 1,652,500,000
- Biaya Jasa Langganan Listrik/Air/Telp/Internet 1 Tahun 1,652,500,000 1,652,500,000
2.8. Biaya Penyelenggaraan Sosialisasi Pelayanan 2,587,500
Biaya Penyelenggaraan Sosialisasi Pelayanan 2,587,500
- Biaya Penyelenggaraan Sosialisasi Pelayanan 1 Tahun 2,587,500 2,587,500
3. Biaya Pemeliharaan Adm dan UM 137,500,000
3.2. Biaya Pemeliharaan Instalasi/Jaringan 31,250,000
Biaya Pemeliharaan Instalasi/Jaringan 31,250,000
52
- Biaya Pemeliharaan Instalasi/Jaringan 1 Tahun 31,250,000 31,250,000
3.4. Biaya Pemeliharaan Sarpras Lainnya 106,250,000
Biaya Pemeliharaan Sarpras Lainnya 106,250,000
- Biaya Pemeliharaan Sarpras Lainnya 1 Tahun 106,250,000 106,250,000
4. Biaya Barang dan Jasa 2,727,040,625
4.7. Biaya Jasa Konsultan dan Pihak Ketiga Lainnya 262,750,000
Biaya Jasa Konsultan dan Pihak Ketiga Lainnya 262,750,000
- Biaya Jasa Konsultan dan Pihak Ketiga Lainnya 1 Tahun 262,750,000 262,750,000
4.8. Biaya Makanan dan Minuman Kantor 663,920,625
Biaya Makanan dan Minuman Kantor 663,920,625
- Biaya Makanan dan Minuman Kantor 1 Tahun 663,920,625 663,920,625
4.9. Biaya Pengembangan SDM 1,172,500,000
Biaya Pengembangan SDM 1,085,000,000
- Biaya Pengembangan SDM 1 Tahun 1,085,000,000 1,085,000,000
Biaya Pengembangan SIM dan TI 87,500,000
- Biaya Pengembangan SIM dan TI unit IGD 1 Tahun 87,500,000 87,500,000
4.10. Biaya Langganan Media 18,750,000
Biaya Langganan Media 18,750,000
- Biaya Langganan Media 1 Tahun 18,750,000 18,750,000
4.14. Biaya Sewa 121,795,000
Biaya Sewa 121,795,000
- Biaya Jasa Sewa 1 Tahun 25,000,000 25,000,000
- Biaya Sewa 1 Tahun 96,795,000 96,795,000
4.15. Biaya Representasi / Perjalanan Dinas 409,625,000
Biaya Representasi / Perjalanan Dinas 409,625,000
- Biaya Representasi / Perjalanan Dinas 1 Tahun 409,625,000 409,625,000
4.17. Biaya Instruktur/Narasumber/Pemateri 77,700,000
Honorarium Narasumber 77,700,000
- Honorarium Narasumber 1 Tahun 77,700,000 77,700,000
5. Biaya Promosi 657,000,000
5.1. Biaya Pemasaran dan Publikasi 571,375,000
Biaya Pemasaran dan Publikasi 571,375,000
- Biaya Pemasaran dan Publikasi 1 Tahun 571,375,000 571,375,000
5.2. Biaya Komunikasi Cepat dan Media Massa 85,625,000
Biaya Komunikasi Cepat dan Media Massa 85,625,000
- Biaya Komunikasi Cepat dan Media Massa 1 Tahun 85,625,000 85,625,000
6. Biaya Penyusutan & Amortisasi 0
7. Biaya Administrasi Umum dan Lain-Lain 1,175,000,000
7.1. Biaya Premi Asuransi dan Kesehatan 712,500,000
53
Biaya Premi Asuransi dan Kesehatan 712,500,000
- Biaya Premi Asuransi dan Kesehatan 1 Tahun 712,500,000 712,500,000
7.4. Biaya Pengadaan Pegawai 37,500,000
Biaya Pengadaan Pegawai 37,500,000
- Biaya Pengadaan Pegawai 1 Tahun 37,500,000 37,500,000
7.6. Biaya Keamanan dan Ketertiban / Sosial 425,000,000
Biaya Keamanan dan Ketertiban / Sosial 425,000,000
- Biaya Keamanan dan Ketertiban / Sosial 1 Tahun 425,000,000 425,000,000
II. BIAYA NON OPERASIONAL 6,250,000
1. Biaya Bunga 0
2. Biaya Administrasi Bank 6,250,000
2.1. Biaya Administrasi Bank 6,250,000
Biaya Administrasi Bank 6,250,000
- Biaya Administrasi Bank 1 Tahun 6,250,000 6,250,000
3. Biaya Kerugian Penjualan Aset Tetap 0
4. Biaya Kerugian Penurunan Nilai 0
5. Biaya Non Operasional Lain-lain 0
III. PENGELUARAN INVESTASI 41,820,129,438
1. Tanah 0
2. Gedung dan Bangunan 10,375,000,000
2.1. Gedung dan Bangunan 10,375,000,000
Gedung dan Bangunan 10,375,000,000
- Penambahan ruang rawat inap rumah sakit 1 Tahun 10,375,000,000 10,375,000,000
3. Peralatan dan Mesin 31,070,129,438
3.1. Peralatan dan Mesin 31,070,129,438
Pengadaan Alat-Alat Kedokteran & Kesehatan 29,288,879,438
- Pengadaan Alat-Alat Kedokteran & Kesehatan unit IRI 1 Tahun 275,000,000 275,000,000
- Pengadaan Alat-Alat Kedokteran & Kesehatan unit IGD 1 Tahun 500,000,000 500,000,000
Pengadaan Alat-alat Kedokteran & Kesehatan 29,288,879,438
- Pengadaan Alat-alat Kesehatan (DAK) 1 Tahun 20,679,123,000 20,679,123,000
Pengadaan Alat-Alat Kedokteran & Kesehatan 29,288,879,438
- Pengadaan Alat-Alat Kedokteran & Kesehatan 1 Tahun 312,500,000 312,500,000
Pengadaan Alat-alat Kedokteran & Kesehatan 29,288,879,438
- Pengadaan Alat-alat Kesehatan (Cukai Rokok) 1 Tahun 7,522,256,438 7,522,256,438
Pengadaan Alat-Alat Kesehatan (Pelayanan) 410,906,250
- Pengadaan Alat -Alat Kesehatan (Pelayanan) unit PRI 1 Tahun 410,906,250 410,906,250
Pengadaan untuk Alat Kantor & RT 3,750,000
- Pengadaan untuk Alat Kantor & RT 1 Tahun 3,750,000 3,750,000
Pengeluaran untuk Alat Kantor dan RT 549,062,500
54
- Pengeluaran untuk Alat Kantor dan RT 1 Tahun 531,562,500 531,562,500
- Pengeluaran untuk Alat Kantor dan RT unit IGD 1 Tahun 17,500,000 17,500,000
Peralatan dan Mesin 817,531,250
- Pengadaan Pengeluaran untuk Alat Kantor dan RT 1 Tahun 817,531,250 817,531,250
4. Kendaraan 0
5. Perlengkapan dan Peralatan Kantor 0
6. Jalan, Irigasi dan Jaringan 375,000,000
6.3. Instalasi Listrik 375,000,000
Instalasi dan Jaringan Gas Medis 375,000,000
- Instalasi dan Jaringan Gas Medis 1 Tahun 375,000,000 375,000,000
7. Aset Tetap Lainnya 0
JUMLAH BIAYA 119,850,093,248
55
2) Rincian Biaya Per Sumber
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN FORMULIR
RBA
2.1
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PEMERINTAH KOTA SAMBILEGI
Tahun Anggaran 2018
Urusan
Pemerintah 1.02 Kesehatan
Organisasi 1.02.01 RSUD Kota Sambilegi
Rincian Anggaran Biaya Berdasarkan Sumber Dana
Sumber Dana Total Biaya
Lain lain
No Jenis Biaya Pendapatan/ Pendapatan/
Hasil Pendapatan
Jasa Layanan Hibah Penerimaan Penerimaan (Rp)
Kerjasama BLUD yang
APBD APBN
Sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. BIAYA OPERASIONAL 44,467,874,060 0 0 33,555,839,750 0 0 78,023,713,810
A BIAYA PELAYANAN 36,664,880,310 0 0 0 0 0 36,664,880,310
1. Biaya Pegawai 2,002,380,310 0 0 0 0 0 2,002,380,310
1.1. Gaji & Tunjangan Non PNS 2,002,380,310 0 0 0 0 0 2,002,380,310
2. Biaya Bahan 0 0 0 0 0 0 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 34,287,500,000 0 0 0 0 0 34,287,500,000
3.2. Biaya Jasa Pelayanan
34,287,500,000 0 0 0 0 0 34,287,500,000
Medis Akrual
4. Biaya Pemeliharaan 0 0 0 0 0 0 0
5. Biaya Barang dan Jasa 187,500,000 0 0 0 0 0 187,500,000
5.4. Biaya Perlengkapan Ruang
187,500,000 0 0 0 0 0 187,500,000
Pasien
6. Biaya Penyusutan 0 0 0 0 0 0 0
7. Biaya Pelayanan Lain-lain 187,500,000 0 0 0 0 0 187,500,000
35
7.2. Biaya Pemulasaran 187,500,000 0 0 0 0 0 187,500,000
BIAYA UMUM DAN
7,802,993,750 0 0 33,555,839,750 0 0 41,358,833,500
B ADMINISTRASI
1. Biaya Pegawai 684,093,750 0 0 33,555,839,750 0 0 34,239,933,500
1.1. Biaya Gaji dan Tunjangan
0 0 0 33,555,839,750 0 0 33,555,839,750
PNS
1.2. Biaya Lembur 57,031,250 0 0 0 0 0 57,031,250
1.3. Biaya Honorarium Panitia 627,062,500 0 0 0 0 0 627,062,500
2. Biaya Administrasi Kantor 2,422,359,375 0 0 0 0 0 2,422,359,375
2.1. Biaya Benda Pos dan
12,500,000 0 0 0 0 0 12,500,000
Pengiriman
2.2. Biaya ATK 367,721,875 0 0 0 0 0 367,721,875
2.3. Biaya Cetakan &
349,550,000 0 0 0 0 0 349,550,000
Penggandaan
2.5. Biaya Makan Minum Tamu 37,500,000 0 0 0 0 0 37,500,000
2.6. Biaya Jasa Langganan
1,652,500,000 0 0 0 0 0 1,652,500,000
Listrik/Air/Telp/Internet
2.8. Biaya Penyelenggaraan
2,587,500 0 0 0 0 0 2,587,500
Sosialisasi Pelayanan
3. Biaya Pemeliharaan Adm
137,500,000 0 0 0 0 0 137,500,000
dan UM
3.2. Biaya Pemeliharaan
31,250,000 0 0 0 0 0 31,250,000
Instalasi/Jaringan
3.4. Biaya Pemeliharaan Sarpras
106,250,000 0 0 0 0 0 106,250,000
Lainnya
4. Biaya Barang dan Jasa 2,727,040,625 0 0 0 0 0 2,727,040,625
4.7. Biaya Jasa Konsultan dan
262,750,000 0 0 0 0 0 262,750,000
Pihak Ketiga Lainnya
4.8. Biaya Makanan dan
663,920,625 0 0 0 0 0 663,920,625
Minuman Kantor
4.9. Biaya Pengembangan SDM 1,172,500,000 0 0 0 0 0 1,172,500,000
4.10. Biaya Langganan Media 18,750,000 0 0 0 0 0 18,750,000
4.14. Biaya Sewa 121,795,000 0 0 0 0 0 121,795,000
4.15. Biaya Representasi /
409,625,000 0 0 0 0 0 409,625,000
Perjalanan Dinas
36
4.17. Biaya
77,700,000 0 0 0 0 0 77,700,000
Instruktur/Narasumber/Pemateri
5. Biaya Promosi 657,000,000 0 0 0 0 0 657,000,000
5.1. Biaya Pemasaran dan
571,375,000 0 0 0 0 0 571,375,000
Publikasi
5.2. Biaya Komunikasi Cepat
85,625,000 0 0 0 0 0 85,625,000
dan Media Massa
6. Biaya Penyusutan &
0 0 0 0 0 0 0
Amortisasi
7. Biaya Administrasi Umum
1,175,000,000 0 0 0 0 0 1,175,000,000
dan Lain-Lain
7.1. Biaya Premi Asuransi dan
712,500,000 0 0 0 0 0 712,500,000
Kesehatan
7.4. Biaya Pengadaan Pegawai 37,500,000 0 0 0 0 0 37,500,000
7.6. Biaya Keamanan dan
425,000,000 0 0 0 0 0 425,000,000
Ketertiban / Sosial
BIAYA NON
6,250,000 0 0 0 0 0 6,250,000
II. OPERASIONAL
1. Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0
2. Biaya Administrasi Bank 6,250,000 0 0 0 0 0 6,250,000
2.1. Biaya Administrasi Bank 6,250,000 0 0 0 0 0 6,250,000
3. Biaya Kerugian Penjualan
0 0 0 0 0 0 0
Aset Tetap
4. Biaya Kerugian Penurunan
0 0 0 0 0 0 0
Nilai
5. Biaya Non Operasional Lain-
0 0 0 0 0 0 0
lain
PENGELUARAN
13,618,750,000 0 0 28,201,379,438 0 0 41,820,129,438
III. INVESTASI
1. Tanah 0 0 0 0 0 0 0
2. Gedung dan Bangunan 10,375,000,000 0 0 0 0 0 10,375,000,000
2.1. Gedung dan Bangunan 10,375,000,000 0 0 0 0 0 10,375,000,000
3. Peralatan dan Mesin 2,868,750,000 0 0 28,201,379,438 0 0 31,070,129,438
3.1. Peralatan dan Mesin 2,868,750,000 0 0 28,201,379,438 0 0 31,070,129,438
4. Kendaraan 0 0 0 0 0 0 0
37
5. Perlengkapan dan Peralatan
0 0 0 0 0 0 0
Kantor
6. Jalan, Irigasi dan Jaringan 375,000,000 0 0 0 0 0 375,000,000
6.3. Instalasi Listrik 375,000,000 0 0 0 0 0 375,000,000
7. Aset Tetap Lainnya 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL BIAYA 58,092,874,060 0 0 61,757,219,188 0 0 119,850,093,248
38
3) Rincian Biaya Per Jenis
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN FORMULIR
RBA
2.2
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
35
2.5. Biaya Makan Minum Tamu 0 37,500,000 0 37,500,000
2.6. Biaya Jasa Langganan
Listrik/Air/Telp/Internet 0 1,652,500,000 0 1,652,500,000
2.8. Biaya Penyelenggaraan
Sosialisasi Pelayanan 0 2,587,500 0 2,587,500
3. Biaya Pemeliharaan Adm dan
UM 0 137,500,000 0 137,500,000
3.2. Biaya Pemeliharaan
Instalasi/Jaringan 0 31,250,000 0 31,250,000
3.4. Biaya Pemeliharaan Sarpras
Lainnya 0 106,250,000 0 106,250,000
4. Biaya Barang dan Jasa 0 2,727,040,625 0 2,727,040,625
4.7. Biaya Jasa Konsultan dan
Pihak Ketiga Lainnya 0 262,750,000 0 262,750,000
4.8. Biaya Makanan dan Minuman
Kantor 0 663,920,625 0 663,920,625
4.9. Biaya Pengembangan SDM 0 1,172,500,000 0 1,172,500,000
4.10. Biaya Langganan Media 0 18,750,000 0 18,750,000
4.14. Biaya Sewa 0 121,795,000 0 121,795,000
4.15. Biaya Representasi /
Perjalanan Dinas 0 409,625,000 0 409,625,000
4.17. Biaya
Instruktur/Narasumber/Pemateri 0 77,700,000 0 77,700,000
5. Biaya Promosi 0 657,000,000 0 657,000,000
5.1. Biaya Pemasaran dan Publikasi 0 571,375,000 0 571,375,000
5.2. Biaya Komunikasi Cepat dan
Media Massa 0 85,625,000 0 85,625,000
6. Biaya Penyusutan &
Amortisasi 0 0 0 0
7. Biaya Administrasi Umum dan
Lain-Lain 0 1,175,000,000 0 1,175,000,000
7.1. Biaya Premi Asuransi dan
Kesehatan 0 712,500,000 0 712,500,000
7.4. Biaya Pengadaan Pegawai 0 37,500,000 0 37,500,000
7.6. Biaya Keamanan dan
Ketertiban / Sosial 0 425,000,000 0 425,000,000
II. BIAYA NON OPERASIONAL 0 6,250,000 0 6,250,000
1. Biaya Bunga 0 0 0 0
2. Biaya Administrasi Bank 0 6,250,000 0 6,250,000
2.1. Biaya Administrasi Bank 0 6,250,000 0 6,250,000
3. Biaya Kerugian Penjualan Aset
Tetap 0 0 0 0
4. Biaya Kerugian Penurunan Nilai 0 0 0 0
5. Biaya Non Operasional Lain-lain 0 0 0 0
III. PENGELUARAN INVESTASI 0 0 41,820,129,438 41,820,129,438
1. Tanah 0 0 0 0
2. Gedung dan Bangunan 0 0 10,375,000,000 10,375,000,000
2.1. Gedung dan Bangunan 0 0 10,375,000,000 10,375,000,000
3. Peralatan dan Mesin 0 0 31,070,129,438 31,070,129,438
3.1. Peralatan dan Mesin 0 0 31,070,129,438 31,070,129,438
36
4. Kendaraan 0 0 0 0
5. Perlengkapan dan Peralatan
Kantor 0 0 0 0
6. Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 375,000,000 375,000,000
6.3. Instalasi Listrik 0 0 375,000,000 375,000,000
7. Aset Tetap Lainnya 0 0 0 0
TOTAL BIAYA 36,973,974,060 41,055,989,750 41,820,129,438 119,850,093,248
37
G. Anggaran BLUD
i. Ringkasan Pendapatan dan Biaya
RBA
0
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PEMERINTAH KOTA SAMBILEGI
Tahun Anggaran 2018
Urusan Pemerintah 1.02 Kesehatan
Organisasi 1.02.01 RSUD Kota Sambilegi
Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Biaya
Jumlah Anggaran
Komponen Pendapatan
(Rp)
1 2
PENDAPATAN BLUD
1. JASA LAYANAN 58,092,874,060.00
2. HIBAH 0
3. HASIL KERJASAMA 420,000,000.00
4. LAIN LAIN PENDAPATAN BLUD YANG SAH 1,657,307,190.00
TOTAL PENDAPATAN BLUD 60,170,181,250.00
PENDAPATAN SILPA 0
NON BLUD
1. PENDAPATAN / PENERIMAAN APBD 61,757,219,188.00
2. PENDAPATAN / PENERIMAAN APBN 0
TOTAL NON BLUD 61,757,219,188.00
Jumlah Anggaran
Komponen Biaya
(Rp)
1 2
1. BIAYA OPERASIONAL 78,023,713,810.00
A. BIAYA PELAYANAN 36,664,880,310.00
1. Biaya Pegawai 2,002,380,310.00
2. Biaya Bahan 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 34,287,500,000.00
38
4. Biaya Pemeliharaan 0
5. Biaya Barang dan Jasa 187,500,000.00
6. Biaya Penyusutan 0
7. Biaya Pelayanan Lain-lain 187,500,000.00
B. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 41,358,833,500.00
1. Biaya Pegawai 34,239,933,500.00
2. Biaya Administrasi Kantor 2,422,359,375.00
3. Biaya Pemeliharaan Adm dan UM 137,500,000.00
4. Biaya Barang dan Jasa 2,727,040,625.00
5. Biaya Promosi 657,000,000.00
6. Biaya Penyusutan & Amortisasi 0
7. Biaya Administrasi Umum dan Lain-Lain 1,175,000,000.00
2. BIAYA NON OPERASIONAL 6,250,000.00
1. Biaya Bunga 0
2. Biaya Administrasi Bank 6,250,000.00
3. Biaya Kerugian Penjualan Aset Tetap 0
4. Biaya Kerugian Penurunan Nilai 0
5. Biaya Non Operasional Lain-lain 0
3. PENGELUARAN INVESTASI 41,820,129,438.00
1. Tanah 0
2. Gedung dan Bangunan 10,375,000,000.00
3. Peralatan dan Mesin 31,070,129,438.00
4. Kendaraan 0
5. Perlengkapan dan Peralatan Kantor 0
6. Jalan, Irigasi dan Jaringan 375,000,000.00
7. Aset Tetap Lainnya 0
TOTAL BIAYA 119,850,093,248.00
SURPLUS/DEFISIT 2,077,307,190.00
39
ii. Ringkasan Program dan Kegiatan
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN FORMULIR
RBA
2.4
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
35
H. Ambang Batas Rencana Bisnis dan Anggaran
Ambang batas ditetapkan dengan besaran persentase dari pendapatan jasa layanan yang
tercantum dalam RBA tahun anggaran yang dianggarkan. Besaran persentase ambang batas
tersebut berlaku apabila pendapatan jasa layanan BLUD diprediksi melebihi target pendapatan
yang telah ditetapkan dalam RBA tahun yang dianggarkan. Pengeluaran di atas anggaran yang
ditetapkan dalam RBA tetapi masih di bawah besaran ambang batas, dilaporkan kepada
PPKD. Pengeluaran di atas anggaran yang ditetapkan dalam RBA dan melampaui besaran
ambang batas, wajib mendapat persetujuan kepala daerah dalam bentuk Peraturan Kepala
Daerah. Penetapan besaran ambang batas dilakukan dengan memperhatikan anggaran
pendapatan jasa layanan dan realisasi dua tahun anggaran sebelumnya dan rencana anggaran
pendapatan jasa layanan dan prognosa tahun anggaran berjalan.
(dalam jutaan rupiah)
Perubahan
No Tahun Anggaran Realisasi/Prognosa
Rp. %
1 2015 66.682 70.844 4.162 6,24
2 2016 76.504 81.169 4.665 6,09
3 2017 88.694 93.908 5.214 5,88
Jumlah 18,21
Berdasarkan tabel diperoleh besaran ambang batas RBA tahun anggaran 2018 = (18,21 : 3) =
6,07 % dari rencana biaya yang bersumber dari pendapatan jasa layanan tahun anggaran 2018.
35
BAB IV
PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG AKAN DATANG
A. Proyeksi Neraca
NERACA
RSUD SAMBILEGI KABUPATEN SLEMAN
PER 30 JUNI 2018
Prognosa Perubahan
NO URAIAN Proyeksi 2018
(2017) Jumlah %
I ASET LANCAR
1. Kas dan Setara Kas
- Kas di Bendahara
Penerimaan
- Kas di Bendahara
Pengeluaran
- Kas di Bendahara BLUD 39,621,908,733 39,621,908,733 - 0%
- Uang Muka Kerja -
2. Investasi Jangka Pendek -
3. Piutang Pelayanan-Pelayanan 8,643,404,078 8,643,404,078 - 0%
Cadangan Kerugian Piutang (179,996,413) (179,996,413) - 0%
4. Piutang Pelayanan Lain-lain -
5. Persediaan 7,235,705,478 7,235,705,478 - 0%
TOTAL ASET LANCAR 55,321,021,875 55,321,021,875 - 0%
INVESTASI JANGKA
II -
PANJANG
TOTAL INVESTASI JANGKA
-
PANJANG
III ASET TETAP -
1. Tanah 21,875,000 21,875,000 - 0%
2. Peralatan dan Mesin 32,801,278,114 63,871,407,552 31,070,129,438 95%
3. Gedung dan Bangunan 27,037,746,492 37,412,746,492 10,375,000,000 38%
4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2,663,216,552 3,038,216,552 375,000,000 14%
5. Aset Tetap Lainya 17,722,746 17,722,746 - 0%
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan -
7. Akumulasi Penyusutan Aktiva
-
Tetap
TOTAL ASET TETAP 62,541,838,904 104,361,968,342 41,820,129,438 67%
IV DANA CADANGAN -
TOTAL CADANGAN -
V ASSET LAINYA -
Software SIM (Antrean,
47,359,688 47,359,688 - 0%
Pendapatan, Aset, Akuntan)
TOTAL ASET LAINNYA 47,359,688 47,359,688 - 0%
TOTAL ASET
LANCAR, INV. JK 117,910,220,467 159,730,349,905 41,820,129,438 35%
PJG, DAN ASET
VI KEWAJIBAN -
36
1. KEWAJIBAN JANGKA
-
PENDEK
Utang Jangka Pendek Lainnya 7,933,347,515 7,933,347,515 - 0%
JUMLAH KEWAJIBAN
7,933,347,515 7,933,347,515 - 0%
JANGKA PENDEK
2. KEWAJIBAN JANGKA
-
PANJANG
TOTAL KEWAJIBAN 7,933,347,515 7,933,347,515 - 0%
VII EKUITAS DANA -
1. Ekuitas Dana Lancar -
-
(1,520,132,958) 8,998,685,349 10,518,818,306
SiLPA/SiKPA 692%
Cadangan Piutang Pelayanan 8,998,685,349 8,998,685,349 - 0%
Cadangan Piutang Lain-lain -
Cadangan Pendapatan yang
-
Ditagguhkan
Penyisihan Piutang (179,996,413) (179,996,413) - 0%
Cadangan Persediaan 6,607,538,585 6,607,538,585 - 0%
Dana yang disediakan utk
(6,209,937,650) (6,209,937,650) - 0%
pembayaran hutang
Jumlah Ekuitas Dana Lancar
7,696,156,913 18,214,975,219 10,518,818,306 137%
(EDL)
2. Ekuitas Dana Investasi -
Diinvestasikan dalam Aset
72,750,091,153 104,051,402,285 31,301,311,132 43%
Tetap
Diinvestasikan dalam Aset
47,359,688 47,359,688 - 0%
Lainnya
Jumlah Ekuitas Dana Investasi
72,797,450,841 104,098,761,972 31,301,311,132 43%
(EDI)
3. Ekuitas Dana Cadangan -
Jumlah Ekuitas Dana
-
Cadangan (EDC)
TOTAL EKUITAS DANA 80,493,607,754 122,313,737,192 41,820,129,438 52%
VIII R/K PPKD 6,941,979,611 6,941,979,611 - 0%
IX R/K RSUD 22,541,285,588 22,541,285,588 - 0%
JUMLAH KEWAJIBAN, EKUITAS DANA, R/K
117,910,220,467 159,730,349,905 41,820,129,438 35%
PPKD, R/K RSUD
37
B. Proyeksi Laporan Operasional
LAPORAN OPERASIONAL
RSUD SAMBILEGI KABUPATEN SLEMAN
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2018
Laporan Perubahan
URAIAN
Prognosa (2017) Proyeksi 2018 Jumlah %
A. PENDAPATAN
1. Pendapatan BLUD Kesehatan: 55,835,546,445 60,170,181,250 4,334,634,805 8%
1.1. Pendapatan dari jasa layanan 55,137,974,000 58,092,874,060 2,954,900,060 5%
1.2. Pendapatan hibah 0 -
1.3. Pendapatan kerja sama 648,197,500 420,000,000 (228,197,500) -35%
1.4. Pendapatan lain-lain 49,374,945 1,657,307,190 1,607,932,245 3257%
2. APBD 38,072,185,722 61,757,219,188 23,685,033,466 62%
JUMLAH PENDAPATAN 93,907,732,167 121,927,400,438 28,019,668,271 30%
A. BIAYA PELAYANAN 27,256,588,725 38,742,187,500 11,485,598,775 42%
1. Biaya Pegawai 2,203,031,250 4,079,687,500 1,876,656,250 85%
2. Biaya Bahan 0 0 -
3. Biaya Jasa Pelayanan 24,776,807,475 34,287,500,000 9,510,692,525 38%
4. Biaya Pemeliharaan 0 0 -
5. Biaya Barang dan Jasa 141,750,000 187,500,000 45,750,000 32%
6. Biaya Penyusutan 0 0 -
7. Biaya Pelayanan Lain-lain 135,000,000 187,500,000 52,500,000 39%
B. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 34,028,598,758 41,358,833,500 7,330,234,742 22%
1. Biaya Pegawai 29,891,461,946 34,239,933,500 4,348,471,555 15%
2. Biaya Administrasi Kantor 1,308,074,063 2,422,359,375 1,114,285,313 85%
3. Biaya Pemeliharaan Adm dan UM 88,000,000 137,500,000 49,500,000 56%
4. Biaya Barang dan Jasa 1,527,142,750 2,727,040,625 1,199,897,875 79%
5. Biaya Promosi 367,920,000 657,000,000 289,080,000 79%
6. Biaya Penyusutan & Amortisasi 0 0 -
7. Biaya Administrasi Umum dan Lain-Lain 846,000,000 1,175,000,000 329,000,000 39%
JUMLAH
SURPLUSBIAYA OPERASIONAL
(DEFISIT) SETELAH BIAYA 61,285,187,483 80,101,021,000 18,815,833,517 31%
OPERASIONAL (A-B) 32,622,544,684 41,826,379,438 9,203,834,754 28%
C. PENDAPATAN NON OPERASIONAL 0 -
D. BIAYA NON OPERASIONAL 0 -
1. Biaya Administrasi dan Bank 612,500 6,250,000 5,637,500 920%
JUMLAH BIAYA
SURPLUS NON
(DEFISIT) OPERASIONAL
SEBELUM POS -612,500 -6,250,000 (5,637,500) 920%
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) 32,621,932,184 41,820,129,438 9,198,197,254 28%
POS-POS LUAR BIASA: 0
1. Pendapatan dari kejadian luar biasa 0
2. Biaya dari kejadian luar biasa 0
JUMLAH POS-POS LUAR BIASA 0
SURPLUS (DEFISIT) TAHUN BERJALAN 32,621,932,184 41,820,129,438 9,198,197,254 28%
38
C. Proyeksi Arus Kas
LAPORAN ARUS KAS
RSUD SAMBILEGI KABUPATEN SLEMAN
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018
Tahun Perubahan
URAIAN PROGNOSA PROYEKSI
Jumlah %
2017 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
A.
OPERASIONAL
Arus Masuk
Pendapatan BLUD
1. 55,835,546,445 60,170,181,250 4,334,634,805 8%
Kesehatan:
1.1. Pendapatan dari jasa
55,137,974,000 58,092,874,060 2,954,900,060 5%
layanan
1.2. Pendapatan hibah 0 0
1.3. Pendapatan kerja sama 648,197,500 420,000,000 -228,197,500 -35%
1.4. Pendapatan lain-lain 49,374,945 1,657,307,190 1,607,932,245 3257%
2. APBD 38,072,185,722 61,757,219,188 23,685,033,466 62%
Jumlah arus kas masuk 93,907,732,167 121,927,400,438 28,019,668,271 30%
Arus Keluar 0 0
A. BIAYA PELAYANAN
1. Biaya Pegawai 2,203,031,250 4,079,687,500 1,876,656,250 85%
2. Biaya Bahan 0 0 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 24,776,807,475 34,287,500,000 9,510,692,525 38%
4. Biaya Pemeliharaan 0 0 0
5. Biaya Barang dan Jasa 141,750,000 187,500,000 45,750,000 32%
6. Biaya Penyusutan 0 0 0
7. Biaya Pelayanan Lain-lain 135,000,000 187,500,000 52,500,000 39%
B. BIAYA UMUM DAN
ADMINISTRASI
1. Biaya Pegawai 29,891,461,946 34,239,933,500 4,348,471,555 15%
2. Biaya Administrasi Kantor 1,308,074,063 2,422,359,375 1,114,285,313 85%
3. Biaya Pemeliharaan Adm
88,000,000 137,500,000 49,500,000 56%
dan UM
4. Biaya Barang dan Jasa 1,527,142,750 2,727,040,625 1,199,897,875 79%
5. Biaya Promosi 367,920,000 657,000,000 289,080,000 79%
6. Biaya Penyusutan &
0 0 0
Amortisasi
7. Biaya Administrasi Umum
846,000,000 1,175,000,000 329,000,000 39%
dan Lain-Lain
BIAYA NON-
C.
OPERASIONAL
39
Biaya Administrasi dan Bank 612,500 6,250,000 5,637,500 920%
Jumlah Arus Kas Keluar 61,285,799,983 80,107,271,000 18,821,471,017 31%
JUMLAH ARUS KAS OPERASIONAL 32,621,932,184 41,820,129,438 9,198,197,254 28%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
B 0
INVESTASI
Arus Kas Masuk 0
Arus Kas Keluar 0
Tanah 0
Peralatan dan Mesin 6,585,654,520 31,070,129,438 24,484,474,918 372%
Gedung dan Bangunan 8,605,654,520 10,375,000,000 1,769,345,480 21%
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 350,000,000 375,000,000 25,000,000 7%
Jumlah arus kas keluar 15,541,309,040 41,820,129,438 26,278,820,398 169%
- -
JUMLAH ARUS KAS INVESTASI -41,820,129,438 169%
15,541,309,040 26,278,820,398
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
C 0
PENDANAAN
Kenaikan
-
(Penurunan) 17,080,623,144 0 -100%
17,080,623,144
Kas Bersih
Kas dan setara
22,541,285,588 39,621,908,733 17,080,623,144 76%
kas awal
JUMLAH
39,621,908,733 39,621,908,733 0 0%
SALDO KAS
A. UMUM
40
1945 pasal 34 ayat (3) menetapkan “Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak”.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru adalah paradigma sehat yang visi
pokoknya menekankan “kesehatan sebagai hak azasi manusia”, “kesehatan sebagai
kebutuhan dasar manusia”, “kesehatan sebagai investasi bangsa” dan “kesehatan
menjadi titik sentral pembangunan nasional”. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan digunakan pendekatan Clinical
Governance yang terdiri dari Particular Centered, Evidence Based, In Live With
Profesionalism. Sedangkan dalam kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip
penyelenggaraan Good Governance, yaitu transparansi, akuntabilitas, kejujuran, hak
azasi manusia, supremasi hukum dan keadilan untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu penerapan
PPK-BLUD di RSUD Sambilegi dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk
mewujudkan pembangunan kesehatan khususnya di wilayah Kabupaten Sleman
dengan tujuan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya sehingga RSUD
Sambilegi dapat melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal (SPM), professional, dan melaksanakan prinsip-prinsip bisnis
sehat dengan tidak mengutamakan keuntungan.
2. Susunan Kepengurusan RSUD SAMBILEGI pada tahun 2018 sebagai berikut:
Susunan pejabat pengelola sesuai struktur organisasi sesuai dengan Perda
Kabupaten Sleman No. 17 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Sambilegi sebagai berikut:
1 Direktur ( sebagai Pimpinan Blud ) : Dr. Sujatmiko Dityo, SP.
2 Wakil Direktur Umum dan : Drs.Amin Hamzah, M.Si.
Keuangan (sebagai Bendahara
Blud)
3 Wakil Direktur Pelayanan dan : Drg. Agustin Setiandari, MPH.
Penunjang (sebagai Pejabat Teknis )
4 Kepala Bagian Umum : Herawan Caraka, S.H.
5 Kepala Bagian Keuangan : Agung Nugroho
6 Kepala Bagian Pengembangan : Gunarso, S.Psi.
7 Kepala Bidang Pelayanan Medik : dr. Handani Putri
8 Kepala Bidang Penunjang Medik : Luksito Sembada, SKM.
9 Kepala Bidang Keperawatan dan : Lusiana Megahtri
Mutu
41
10 Kepala Sub Bagian Umum dan : Asih Kurniasih, S.Pd.
Kepegawaian
11 Kepala Sub Program : Catur Setrro, SKM.
12 Kepala Sub Bagian Perbendaharaan : Budiyanti, S.E.
dan Aset
13 Kepala Sub Bagian Verifikasi dan : Isnnaini Sari, S.E., M.Si.
Akuntansi
14 Kepa Sub Bagian Hukum, : Perdana, SKM., MMR.
Pemasaran, dan Kemitraan
15 Kepala Sub Bagian Pendidikan dan : Vetiana Dewi, S.E., M.Si.
Penelitian
16 Kepala Seksi Rawat Inap Ralan dan : Sekar Asih, SKM.
Gawat Darurat
17 Kepala Seksi Pelayanan Medik : Dr. Agung Priambada
Penunjang dan Bedah Sentral
18 Kepala Seksi Penunjang Non Klinik : Sukardi, S.Sos.
19 Kepala Seksi Penunjang Klinik : Puji Lestari, A.Md.
20 Kepala Seksi Mutu dan Audit Klinik : Esthi Restu, S.Kep.
21 Kepala Seksi Keperawatan dan : Reni Astuti, S.Kep., MM.
Kebidanan
42
c. Piutang Usaha
Piutang Usaha disajikan dalam Total netto setelah dikurangi dengan penyisihan
piutang ragu-ragu, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo
piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan
tidak akan tertagih.
d. Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam PSAK ETAP Bab 28
"Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa". Seluruh transaksi
signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan dengan tingkat harga maupun tidak, persyaratan dan kondisi sama dengan
yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang
bersangkutan.
e. Aset Tetap
Perusahaan menerapkan SAK ETAP Bab 15, "Aset Tetap". Berdasarkan PSAK ETAP
Bab 15, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai
kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.nAset Tetap
dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan masa manfaat sebagai berikut:
Bangunan 20 tahun
43
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam total yang signifikan dan
menambah masa manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan
dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam
laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan
sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke aset
tetap yang bersangkutan saat aset tersebut siap digunakan. Biaya pemeliharaan dan
perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap yang
sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutan
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi
dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau pengurusan legal Hak Atas Tanah
ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat tanah dan disajikan pada akun
"Beban Tangguhan Hak Atas Tanah" dalam neraca yang terpisah dari beban tangguhan
lain.
f. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban dicatat sesuai metode accrual basis. Pendapatan diakui pada
saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat
terjadinya.
g. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan
diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan dalam laporan laba rugi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan
dilaporan posisi keuangan.
44
C. Pos-Pos Keuangan
1. Kas dan Setara Kas
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 31 Proyeksi Tahun
Juni 2018 2018
Rp Rp
Kas dan Setara Kas
Kas di Bendahara Pengeluaran 0 0
Kas di Bendahara Penerimaan
Bank BLUD 31,256,597,160.38 39,621,908,732.63
Jumlah Kas dan Setara Kas 31,256,597,160.38 39,621,908,732.63
3. Piutang Usaha
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per Proyeksi
30 Juni 2018 Tahun 2018
Rp Rp
Piutang Usaha
Piutang Pelayanan 8.643.404.078 8.643.404.078
Jumlah Piutang Usaha 8.643.404.078 8.643.404.078
4. Penyisihan Piutang
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per Proyeksi
30 Juni 2018 Tahun 2018
Rp Rp
Penyisihan Piutang (179.996.413) (179.996.413)
Jumlah Penyisihan Piutang (179.996.413) (179.996.413)
45
5. Persediaan
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per Proyeksi
30 Juni 2018 Tahun 2018
Rp Rp
Persediaan 7.235.705.478 7.235.705.478
Jumlah Persediaan 7.235.705.478 7.235.705.478
6. Aset Tetap
Akun ini terdiri dari :
2018
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga Perolehan -
Tanah 21,875,000 0
21,875,000.00
18,432,091,972
Gedung dan Bangunan 8,605,654,520 27.037.746.492
Peralatan dan Mesin 26,215,623,594 6,585,654,520 32,801,278,114
aset tetap lainnya 17,722,746 17,722,746
2,313,216,552
Jalan. Irigasi dan Jaringan 350,000,000 2,663,216,551
Total 47,000,529,864.38 21,541,309,040 62,541,838,904
46
8. Utang Usaha
Akun ini terdiri dari :
Realisasi
per 30 Proyeksi Tahun 2018
Juni 2018
Rp Rp
Utang Usaha -
Utang Usaha - Obat. BHP &
0
Embalage 0
Utang Usaha - Bahan Makanan 0 0
Utang Usaha - Bahan Pembersih 0 0
Utang Usaha - Barang Cetakan 0 0
Akun ini terdiri dari :
Realisasi
per 30 Proyeksi Tahun 2018
Juni 2018
Rp
Rp
Utang Usaha - Pengadaan Aset
Tetap 0 0
Utang Usaha - Pengadaan Jasa 0 0
Utang Usaha - Bahan Kimia 0 0
Utang Usaha - Implan Orthopaedi 0 0
Jumlah Utang Usaha 0 0
47
9. Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per
30 Juni 2018 Proyeksi Tahun 2018
Rp Rp
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 0
Biaya Yang Masih Harus Dibayar -
Jasa Pelayanan 0 0
Biaya Yang Masih Harus Dibayar -
Pemeliharaan 0 0
Biaya Yang Masih Harus Dibayar -
Administrasi Kantor 0 0
Biaya Yang Masih Harus Dibayar -
Barang dan Jasa 0 0
Biaya Yang Masih Harus Dibayar -
Biaya Operasional Lainnya 0 0
Biaya Yang Masih Harus Dibayar -
Biaya Non Operasional 0 0
Jumlah Biaya Yang Masih Harus
Dibayar 0 0
48
12. Utang Pajak
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30 Juni 2018 Proyeksi Tahun 2018
Rp Rp
Utang Pajak
Utang Pajak - PPh 21 0 0
utang Pajak - PPh 22 0 0
Utang Pajak - PPh 23 0 0
Utang Pajak - PPN 0 0
Jumlah Utang Pajak 0 0
49
16. Ekuitas Awal
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30 Juni 2018 Proyeksi Tahun 2018
Rp Rp
Ekuitas Awal 77,354,940,767.81 109,976,872,952
Jumlah Ekuitas Awal 77,354,940,767.81 109,976,872,952
17. Pendapatan
REALISASI s.d. 30
URAIAN PROGNOSA (Rp)
JUNI
A. PENDAPATAN
1. Pendapatan BLUD Kesehatan: 27,917,773,222.67 55,835,546,445.34
1.1. Pendapatan dari jasa layanan 27,568,987,000.00 55,137,974,000.00
1.2. Pendapatan hibah 0.00 0.00
1.3. Pendapatan kerja sama 324,098,750.00 648,197,500.00
1.4. Pendapatan lain-lain 24,687,472.67 49,374,945.34
2. APBD 19,036,092,860.88 38,072,185,721.75
JUMLAH PENDAPATAN 46,953,866,083.55 93,907,732,167.09
18. Biaya
REALISASI s.d. 30
Uraian PROGNOSA (Rp)
JUNI
A. BIAYA PELAYANAN
1. Biaya Pegawai 1,101,515,625 2,203,031,250
2. Biaya Bahan 0 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 12,388,403,737 24,776,807,475
4. Biaya Pemeliharaan 0 0
5. Biaya Barang dan Jasa 70,875,000 141,750,000
6. Biaya Penyusutan 0 0
7. Biaya Pelayanan Lain-lain 67,500,000 135,000,000
B. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI
1. Biaya Pegawai 14,945,730,973 29,891,461,946
2. Biaya Administrasi Kantor 654,037,031 1,308,074,063
3. Biaya Pemeliharaan Adm dan UM 44,000,000 88,000,000
4. Biaya Barang dan Jasa 763,571,375 1,527,142,750
5. Biaya Promosi 183,960,000 367,920,000
6. Biaya Penyusutan & Amortisasi 0 0
7. Biaya Administrasi Umum dan Lain-
Lain 423,000,000 846,000,000
C. BIAYA NON-OPERASIONAL
1. Biaya Administrasi dan Bank 306,250 612,500
JUMLAH BIAYA 30,642,899,991 61,285,799,983
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rumah Sakit Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman terhitung sejak tanggal 1
Januari 2014 menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD), sehingga secara teknis akuntansi dan pelaporan masih belum ideal. Pada Rencana
Bisnis dan Anggaran Tahun 2018 ini, pada belanja barang/jasa dan belanja modal BLUD
meningkat karena untuk mencapai pelayanan kesehatan yang maksimal. Sedangkan subsidi
Pemerintah Daerah digunakan untuk membayar gaji Pegawai Negeri Sipil dan Investasi
lainnya.
B. Saran
1. Penyempurnaan dan komputerisasi SIMRS, sehingga dapat diperoleh data yang cepat dan
akurat
2. Penyempurnaan tarif pelayanan dengan menggunakan unit costing sebagai dasar
perhitungan tarif
3. Penyempurnaan sistem numerasi untuk meningkatkan kinerja pegawai
4. Peningkatan efisiensi dan menjaga likuiditas keuangan.
51