Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN LUKA/VULNUS EXCORIASI

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1 dari 3
Tanggal terbit: Ditetapkan oleh
Direktur RSKIA Ummi Khasanah

RSKIA UMMI
KHASANAH
Jl Pemuda, Gandekan, drg. Sugiarti
Bantul NIK. 131213
Pengertian Vulnus excoriasi (Luka lecet) : Jenis luka yang satu ini derajat nyerinya
biasanya lebih tinggi dibanding luka robek, mengingat luka jenis ini
biasanya terletak di ujung-ujung syaraf nyeri di kulit.

Prinsip Dasar  Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis


ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
 Stadium II : Luka "Partial Thickness". Luka jenis ini adalah
hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari
dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti
halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
 Stadium III : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya
kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan
yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang
mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai suatu lubang
yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
 Stadium IV : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang
telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
destruksi / kerusakan yang luas.
Klasifikasi 1. Fase Inflamasi
adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang
terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah
menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing,
sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses
penyembuhan.
2. Fase Proliferatif
adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan
proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu
bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein
yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan.
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai
kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan
terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan
bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna
kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan
serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan
parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu
ke-10 setelah perlukaan.
Diagnosis Gejala Lokal : Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf sensoris.
Intensitas atau derajat rasa nyeri berbeda-beda tergantung pada berat/luas
kerusakan ujung-ujung saraf dan lokasi luka. Perdarahan, hebatnya perdarahan
tergantung pada Lokasi luka, jenis pembuluh darah yang rusak, Diastase yaitu
luka yang menganga atau tepinya saling melebar, Ganguan fungsi, fungdi
anggota badan akan terganggu baik oleh karena rasa nyeri atau kerusakan
tendon.
Gejala umum : Gejala/tanda umum pada perlukaan dapat terjadi akibat
penyuli/komplikasi yang terjadi seperti syok akibat nyeri dan atau
perdarahan yang hebat.

Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi


PENANGANAN LUKA/VULNUS EXCORIASI
No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0 2 dari 3
Tanggal terbit: Ditetapkan oleh
Direktur RSKIA Ummi Khasanah

RSKIA UMMI
KHASANAH
Jl Pemuda, Gandekan, drg. Sugiarti
Bantul NIK. 131213
Manajemen Vulnus excoriasi (Luka lecet)
Cara penanganan :
1 Membersihkan luka terlebih dahulu menggunakan NaCl 0,9%,
2 Jenis luka ini tidak memungkinkan kita melakukan anastesi, namun
analgetik boleh diberikan.
3 Berikan desinfektan. Perawatan jenis luka ini adalah perawatan luka
terbuka, namun harus tetap bersih,
4 Hindari penggunaan IODINE salep pada luka jenis ini, karena hanya
akan menjadi sarang kuman, dan pemberian IODINE juga tidak perlu
dilakukan tiap hari, karena akan melukai jaringan yang baru
terbentuk.

Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi

Anda mungkin juga menyukai