Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah

Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas

memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk

menjalankan tugas, Rumah Sakit mempunyai fungsi:

1. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;

2. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai

kebutuhan medis;

3. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan

kesehatan;

4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

kesehatan;

Ada dua jenis rumah sakit yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit

khusus. Rumah sakit umum diklasifikasikan menjadi rumah sakit umum kelas A,

7
Universitas Sumatera Utara
8

B, C, dan D. Sedangkan rumah sakit khusus diklasifikasikan menjadi rumah sakit

khusus kelas A, B, dan C. Bila dikategorikan menurut kepemilikan atau

pengelolanya, rumah sakit dapat di bagi menjadi RS public/pemerintah dan

privat/swasta yang secara rinci terbagi atas RS vertikal (depkes), provinsi (pemda

provinsi), kabupaten/kota (pemda kabupaten/kota), TNI/Polri, departemen lain/

BUMN, dan swasta (Barsasella, 2012).

2.2 Rekam Medis

2.2.1 Pengertian Rekam Medis

Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun yang

terekam tentang identitas, anamnase, pemeriksaan, laboratorium, diagnosa, segala

pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik

yang di rawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat

darurat (Depkes RI, 1997). Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas

tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan akan tetapi mempunyai pengertian

sebagai satu sistem penyelenggataan rekam medis. Sedangkan kegiatan

pencatatannya sendiri hanya merupakan kegiatan dari salah satu penyelenggara

rekam medis.

Menurut Permenkes 269 Tahun 2008 tentang rekam medis, rekam medis

adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien. Rekam medis harus di buat secara tertulis, lengkap dan jelas atau

Universitas Sumatera Utara


9

secara elektronik. Rekam medis harus di buat segera setalah pasien menerima

pelayanan.

2.2.2 Tujuan Rekam Medis

Menurut Depkes RI (1997), tujuan rekam medis adalah menunjang

tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan

kesehatan di rumah sakit. Tanpa di dukung suatu sistem pengolahan rekam medis

yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil

sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib adiministrasi merupakan salah

satu faktor yang menentukan dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

2.2.3 Kegunaan Rekam Medis

Kegunaan rekam medis dapat di lihat dari beberapa aspek (Depkes RI,

1997), antara lain:

1. Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya

menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai

tenaga medis dan paramedik dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2. Aspek Medis

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis karena catatan tersebut

dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan

yang harus diberikan kepada seorang pasien.

3. Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya

menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan

Universitas Sumatera Utara


10

dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda

bukti untuk menegakkan keadilan.

4. Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya

mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek

keuangan.

5. Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya

menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

6. Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya

mneyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan

kegiatan pelayanan medic yang diberikan kepada pasien. Informasi

tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang

profesi pemakai.

7. Aspek Dokumentasi

Suatu rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena isinya

menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai

sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.

Dari beberapa aspek di atas, rekam medis mempunyai kegunaan yang

sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi

pelayanan saja. Kegunaan rekam medis scara umum (Depkes RI, 1997), yaitu:

Universitas Sumatera Utara


11

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang

ikut ambil bagian di dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan

kepada pasien.

2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus

diberikan kepada pasien.

3. Sebagai buku tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan

penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah

sakit.

4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa penelitian dan evaluasi

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit, maupun dokter

dan tenaga kesehatan lainnya.

6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan

penelitian dan pendidikan.

7. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medic

pasien.

8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta sebagai bahan

pertanggungjawaban dan laporan.

2.3 Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani systema yang berarti

“menempatkan bersama”. Sebuah sistem adalah suatu himpunan komponen atau

Universitas Sumatera Utara


12

variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain

dan terpadu (Henry dan Lucas, 1993).

Menurut Jogiyanto (1989) terdapat dua pendekatan dalam mendefinisikan

sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan bahwa sistem

adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sementara pendekatan sistem yang

menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan bahwa sistem

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah di

dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu

sistem yang dapat diartikan bahwa terlebih daluhu perancang harus mengerti

komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari sistem

tersebut. Suatu sistem harus mempunyai maksud tertentu yaitu untuk mencapai

suatu tujuan (goal) dan untuk mencapai suatu sasaran (objectives) (Jogiyanto,

1989).

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu (Jogiyanto,

1989), yaitu:

1. Komponen sistem. Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang

saling berinterkasi atau saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan

yang dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

Universitas Sumatera Utara


13

2. Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment) adalah apapun di luar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara

satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)

dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepala

supra sistem.

7. Pengolahan sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian

pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau

sasaran (objective) yang akan menentukan masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Universitas Sumatera Utara


14

Inteface
Lingkungan luar

Sub
Sistem
Sub
Sistem

Sub
Sistem Sub
Sistem

Input Pengolah Output

Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

2.3.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat

mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Informasi

bukanlah data mentah, tetapi ia berasal dari data yang telah di proses menurut

suatu cara tertentu (Henry dan Lucas, 1993).

Informasi adalah data yang diolah menjadi lebih berguna dan berarti bagi

penerimanya dan untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan

keputusan mengenai suatu keadaan. Sumber dari informasi adalah data. Data

merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Data tersebut diolah untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan suatu

model proses tertentu. Informasi tersebut di terima oleh penerima untuk membuat

suatu keputusan dan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang

akan membuat sejumlah data kembali (Jogiyanto, 1989).

Universitas Sumatera Utara


15

2.3.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih

lanjut. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model

proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi,

penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan

melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan

membuat sejumlah data kembali.

Proses pengolahan data menjadi informasi dibentuk menjadi sebuah siklus

pengolahan data (data processing cycles) yang disebut juga dengan siklus

informasi (information cycles) oleh Burch dan Grudnitski (1986) sebagai berikut.

Proses
(model)
Input Output
(Data) (Informasi)

Basis
Data Penerima
Data
(ditangkap)

Hasil Keputusan
Tindakan / tindakan

Gambar 2.2 Siklus Informasi

2.3.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan

Universitas Sumatera Utara


16

relevan (relevance) yang digambarkan dengan bentuk bagunan oleh Burch dan

Grudnitski (1986) sebagai berikut.

Kualitas Informasi

T
A e R
k p e
u a l
r
t e
a
t
v
w a
k n
t

Gambar 2.3 Pilar kualitas informasi

2.3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi

yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

keputusan dan untuk mengendalikan organisasi (Henry dan Lucas, 1993). Sistem

informasi didefinisikan oleh Robert A.L. dan K.R. Davis dalam Jogiyanto (1989)

adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-

laporan yang diperlukan. Pengertian tersebut mengartikan bahwa sebuah

informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.

Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat dalam

suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai

Universitas Sumatera Utara


17

informasi yang dihasilkan sistem itu. Seluruh sistem informasi berlandaskan

komputer dalam organisasi biasanya dijalankan mengikuti aturan tertentu.

Burch dan Grudnitski (1986) mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu:

1. Blok masukan (input block) yaitu mewakili data yang masuk kedalam

sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media

untuk menanglap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model block) terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan

model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output block) adalah produk dari sistem informasi yang

merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna

untuk semua tingkat manajemn serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block) merupakan “kotak alat” (tool box)

dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan

dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem

secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu

teknisi (humanware/brainware), perangkat lunak (software) dan

perangkat keras (hardware).

Universitas Sumatera Utara


18

5. Blok basis data (database block) merupakan kumpulan dari data yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat

keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

6. Blok kendali (controls block) adalah pengendalian yang di rancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak

sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat

langsung cepat diatasi.

2.4 Sistem Informasi Kesehatan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun

2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (SIK), SIK adalah seperangkat tatanan

yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan

sumber daya manusia yang saling berkaitan dan di kelola secara terpadu untuk

mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung

pembangunan kesehatan. SIK merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan

Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan

keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan baik ditingkat pusat, provinsi,

kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti rumah sakit dan

puskesmas (Barsasella, 2012). Salah satu bentuk SIK adalah Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

Dalam penyelenggaraan SIK, data dan informasi kesehatan bersumber dari

fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat. Data dan informasi yang bersumber

dari fasilitas pelayanan kesehatan diperoleh dari rekam medik elektronik dan

Universitas Sumatera Utara


19

nonelektronik. Untuk mempercepat memperoleh data dan informasi, sebaiknya

penyelenggaraan rekam medis dilakukan dengan rekam medik elektronik.

2.5 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem yang telah ada (Jogiyanto, 1989). Pengembangan sistem diharapkan dapat

meningkatkan sistem. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES

yang dikemukakan oleh Whitten et.al. (2004), sebagai berikut:

1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja)

sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

disajikan.

3. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk

mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-

kecurangan yang akan terjadi

5. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.

6. Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan

oleh sistem.

2.5.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle)

Menurut Jogiyanto (1989), siklus hidup pengembangan sistem merupakan

suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-

Universitas Sumatera Utara


20

langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Pada system

development life cycle (SDLC), tiap-tiap bagian dari pengembangan sistem dibagi

menjadi beberapa tahapan kerja yang mempunyai karakteristik sendiri. Tahapan

utama siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari:

1. Analisis sistem (system analysis)

Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-

permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan pernaikan-perbaikannya.

2. Desain sistem (system design)

Desain sistem dapat diartikan sebagai tahap setelah analisis dari siklus

pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan

fungsional, persipan untuk rancang bangun implementasi,

menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa

penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan

berfungsi, dan termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen

perangkat keras dari suatu sistem. Desain awal sistem dapat dilakukan

dengan membuat perancangan sistem secara umum dan terperinci.

Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi :

Universitas Sumatera Utara


21

a. physical system berupa bagan alir sistem (System Flowchart)

ataupun bagan alir dokumen (Document Flowchart);

b. logical model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram

arus data atau data flow diagram (DFD). DFD digunakan untuk

menggunakan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logika.

3. Implementasi sistem (system implementation)

Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem

supaya siap dioperasikan.

2.5.2 Simbol-Simbol Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan

dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan

simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu.

Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.

Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya

flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses

maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya

pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa

pemrograman.

Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini digunakan sebagai

alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai

antara lain :

Universitas Sumatera Utara


22

Tabel 2.1 Simbol-simbol flowchart


Simbol Keterangan
Terminator (awal dan akhir flowchart) yaitu simbol
untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu
kegiatan
Proses
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan
oleh komputer
Data input dan data output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa
tergantung dengan jenis peralatannya
Decision (kondisi/perbandingan)
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

Preparation / looping (perulangan) dokumen


Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan
digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.

Konektor (penghubung flow)


Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan
proses dalam lembar / halaman yang sama.
Dokumen
Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen
dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas.

Basis Data

Alir data
Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan
antara simbol yang satu dengan simbol yang lain.
Simbol ini disebut juga connecting line.

Monitor/display (keluaran dalam bentuk layar)

Arsip
Operasi manual
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak
dilakukan oleh komputer
Sumber: Flowchart, Pendidikan Komputer Dipanegara

2.6 Manajemen Basis Data (DBMS)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan

Universitas Sumatera Utara


23

digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 1989).

Database merupakan salah satu komponen yang penting disistem informasi,

karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.

Sistem manajemen basis data atau database management system (DBMS)

adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur database, data itu

sendiri, hubungan antar data di dalam database, maupun formulir dan laporan

yang berhubungan dengan database. Juga termasuk deskripsi field data, nama

field, jenis data, jumlah bilangan decimal, jumlah karakter, nilai awal dan semua

deskripsi-deskripsi field lainnya (Mcleod dan Schell, 2004).

Sistem manajemen basis data atau database management system (DBMS)

adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu

basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna

(Wikipedia, 2016). Contoh DBMS adalah Oracle, SQL server, Ms. Access,

MySQL dan sebagainya

2.7 MySQL dan PhpMyAdmin

My Structured Query Language (MySQL) merupakan salah satu bahasa

pemrograman untuk dapat mengakses basis data. MySQL adalah sebuah

implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional atau relational database

management system (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi

General Public License (GPL). Karena bersifat terbuka, MySQL boleh diunduh

oleh siapa saja dan bisa digunakan secara gratis baik versi baik untuk dimodifikasi

sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu program aplikasi

Universitas Sumatera Utara


24

komputer. MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database

sejak lama, yaitu Structured Query Language (SQL).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database untuk pemilihan atau

seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan

dengan mudah. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan

yang tidak kalah dibanding database-database besar lainnya. MySQL

menggunakan bahasa standar SQL sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data

sehingga perintah-perintah dan aturan-aturan pada MySQL maupun proses

instalasinya relative mudah digunakan. MySQL dapat dijalankan pada beberapa

sistem operasi yang berbeda (Arbie, 2004).

PhpMyAdmin merupakan suatu program bantu yang dibuat dengan bahasa

PHP dan digunakan untuk melakukan manajemen administrasi MySQL, seperti

membuat database, menghapus database, membuat tabel, menghapus tabel, dan

sebagainya melalui media Web, sehingga dengan koneksi internet mudah untuk

mengakses server MySQL. Program ini didukung oleh banyak bahasa nasional

dari seluruh dunia (Arbie, 2004).

2.8 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 (VB6) merupakan bahasa pemrograman turunan bahasa

basic yang menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik

dengan cepat. Microsoft VB6 menghadirkan bahasa pemrograman, yang

dibangun dari ide untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam

pembuatan script-nya (simple scripting language) untuk graphic user interface

yang dikembangkan dalam sistem operasi Microsoft Windows.

Universitas Sumatera Utara


25

Visual Basic merupakan high level programming yaitu pemrograman yang

telah menggunakan script “bahasa manusia”, sehingga lebih mudah dimengerti

(Agung, 2015). Visual Basic dapat menghasilkan program-program aplikasi

dengan sistem operasi windows.

Menurut Sihombing dan Manalu (2011), kemampuan dari VB adalah

dapat menghasilkan file-file eksekusi atau bersifat executable (file yang

berakhiran „.EXE‟) sehingga dapat dijalankan dengan memanggil file tersebut,

dapat membuat program-program aplikasi yang berbasis windows, dapat membuat

objek-objek program bantu dan sangat mendukung sebagai pengelola database

server dan pembuatan program multiuser.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai