Abstract—Provinsi Gorontalo saat ini belum memiliki pusat data tersentralisasi, gangguan layanan akibat belum tersedianya sumber energi
listrik cadangan, gangguan keamanan informasi (hacking, DDoS, virus, malware), dan Adanya isu kapasitas yang dikaitkan dengan tidak
seimbangnya bandwidth yang tersedia dan jumlah pengguna. Banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo
khususnya infrastruktur jaringan dan keamanan informasi, maka Pemerintah Provinsi Gorontalo mengadakan kegiatan proyek network dan
security enhancement pada jaringan e-Government guna menanggulangi masalah yang ada saat ini. Untuk memaksimalkannya, perlu disusun
sebuah kerangka manajemen proyek yang baik berdasarkan project management body of knowledge (PMBOK) dimana menjadi fokus peneliti
dalam tulisan ini. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, faktor penentu kesuksesan proyek dipemerintah terletak pada bagian inisiasi dan
perencanaannya terlebih cara mengkomunikasikan pekerjaan secara internal dan eksternal serta mengantisipasi resiko yang diperkirakan akan
timbul.
Keywords—Manajemen Proyek, Project Management Body of Knowledge, e-Government, Network and Security Enhancement,
Keamanan Jaringan e-Government, Provinsi Gorontalo
Action: Dalam tahapan ini menindaklanjuti hal-hal konsep, istilah, dan aktivitas. Kesepuluh knowledge area
yang telah dituangkan dalam tahapan planning. Tujuan tersebut yakni:
dari tahap ini adalah bagaimana proyek tersebut dapat
diselesaikan sesuai dengan hasil yang diharapkan dan 2.1.2.1 Project Integration Management
biaya dan waktu yang telah direncanakan. Agar Kumpulan aktivitas dan proses yang diperlukan untuk
tercapai tujuan tersebut maka pada tahap ini perlu mengidentifikasi, mendefinisi, mengkombinasi, menyatukan
dilakukan kegiatan monitoring progress dengan dan mengkoordinasi berbagai proses dan aktivitas manajemen
membuat Gantt Chart, pemantauan biaya, dan proyek dalam suatu proses yang berkesinambungan. Project
mengkomunikasikan perkembangan proyek tersebut Integration Management terdiri dari 5 proses, yaitu:
seta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya
(jika ada).
Develop Project Charter: Proses membuat sebuah
Monitoring: Tahapan ini merupakan proses dokumen yang menyatakan secara formal keberadaan
pemantauan terhadap aktivitas – aktivitas dalam suatu proyek dan menyediakan otoritas kepada project
proyek, terhadap kesesuaian dengan perencanaan yang manager untukmengaplikasikan sumber daya
telah dibuat. Selain itu, dalam tahapan ini dipantau organisasi pada aktivitas proyek.
masalah estimasi waktu dan biaya yang telah Direct and Manage Project Execution: Proses untuk
direncakan pada tahap perencanaan. Bila terdapat memimpin dan melakukan pekerjaan yang telah
ketidaksesuaian antara actual and planning, maka akan dijelaskan dalam project management plan dan
ditentukan tindakan apa yang akan diambil agar actual menerapkan perubahan yang telah disetujui untuk
proyek tersebut kembali sesuai dengan planning.
menjapai tujuan dari suatu proyek.
Project Closing: proses ini merupakan tahap akhir dari Monitor and Control Project Work: Proses melacak,
suatu proyek yaitu dimana pengerjaan proyek selesai meninjau dan melaporkan perkembangan untuk
dan diterima oleh client. Pada tahap ini juga akan menyesuaikan dengan objektif dalam project
dilakukan serah terima proyek, hasil apa saja yang telah management plan. Tujuan utama dari proses ini untuk
dicapai, dan yang paling penting adalah hal – hal apa melaporkan pada para stakeholder kondisi proyek,
saja yang bisa dipelajari dari proyek tersebut agar bisa evaluasi, dan perencanaan proyek kedepannya
Marion Renaldo Rotinsulu 3 NIM. 1606844795
TUGAS BESAR
MANAJEMEN PROYEK DAN KEEKONOMIAN TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS INDONESIA
Project Integrated Change Control: Proses meninjau Plan Risk Management: proses untuk menentukan
ulang semua permintaan perubahan; Menyetujui bagaimana mengatur risiko dari suatu project secara
perubahan dan mengelola segala aspek yang bersama – sama.
dibutuhkan. Tujuan utama proses ini untuk mengatur Identify Risk: Menentukan kemungkinan risiko yang
perubahan agar terintegrasi dengan risiko pekerjaan akan muncul pada suatu proyek dan mendokumentasi
minimal. Inputs Tools & Techniques Outputs
karakteristik dari risiko tersebut.
Perform Qualitative Risk Analysis: Mengidentifikasi
Close Project or Phase: Tujuannya adalah untuk secara risiko dengan menggunakan peluang terjadinya dan
formal menutup proyek dan membuat lesson learned dampaknya terhadap tujuan proyek bila risiko itu
yang kelak dapat dipelajari.
terjadi.
2.1.2.2 Project Scope Management Perform Quantitative Risk Analysis: Proses
Kegiatan yang dilakukan telah mencakupi semua menganalisa (secara numerik/kuantitas) dari risiko
kebutuhan yang telah didefinisikan, dan tidak terdapat yang telah teridetifikasi dan pengeruhnya terhadap
kegiatan tambahan yang tidak berhubungan dengan proyek secara keseluruhan.
requirement. Project Scope Management memiliki 6 proses, Plan Risk Response: Proses mengembangkan pilihan
yaitu: dan menentukan tindakan untuk meningkatkan peluang
dan mengurangi ancaman terhadap tercapainya tujuan
Plan Scope Management proyek.
Collect Requirements: kegiatan untuk mengumpulkan Monitoring and Controlling Risk: Tujuan utama dari
kebutuhan dari Stakeholder. proses ini adalah mengidentifikasi, menganalisis, dan
Define Scope: Pada tahap ini, dilakukan pemilihan merencanakan risiko-risiko yang baru muncul, melacak
requirement berdasarkan requirement yang telah risiko teridentifikasi, menganalisis ulang risiko
dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, sekarang, memonitor kondisi pemicu rencana
dibuat deskripsi lengkap tentang proyek dan produk, kontingensi, memonitor sisa risiko, dan mereview
atau layanan.
pelaksanaan respon risiko saat mengevaluasi
Create Work Breakdown Structure (WBS): Pada tahap keefektivannya.
ini, dilakukan pemecahan pekerjaan menjadi lebih rinci 2.1.2.5 Project Stakeholder Management
dan lengkap agar lebih mudah dilakukan.
Merupakan proses yang diperlukan untuk mengidentifikasi
Validate Scope: Proses validasi ini dilakukan
orang-orang, kelompok, atau organisasi yang dapat
berdasarkan quality control yang ditinjau oleh
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proyek. Terdapat empat
customer atau sponsor.
proses yang termasuk dalam knowledge area ini, yaitu:
Control Scope: Proses untuk memantau status dari
suatu proyek dan scope produk serta mengelola Identify Stakeholder: Mengidentifikasi orang,
perubahan pada scope.
kelompok, atau organisasi yang dapat mempengaruhi
2.1.2.3 Project Communications Management atau dipengaruhi oleh suatu keputusan, aktivitas, atau
pendapatan dari suatu proyek
Proses ini dibutuhkan untuk menyebarluaskan informasi
Plan Stakeholder Management: Mengembangkan
terkait kebijakan-kebijakan proyek, hasil-hasil kerja proyek,
manajemen strategis untuk keterlibatan secara efektif
dan cara melakukan komunikasi terkait rencana proyek
dari stakeholder melalui siklus hidup proyek,
selanjutnya. Terdapat 3 proses dalam knowledge area ini,
berdasarkan pada analisa kebutuhan, kepentingan dan
yaitu:
efek potensial pada kesuksesan proyek.
Plan Communication Management: Dilakukan Control Stakeholder Engagement: Memonitor
pendekatan dan rencana untuk bagaimana keseluruhan hubungan dan penyesuaian strategi dan
mengkomunikasikan perkembangan proyek perencanaan untuk keterlibatan stakeholder.
berdasarkan informasi dari stakeholder dan Manage Stakeholder Engagement: Mengkomunikasi-
requirement.
kan dan bekerja dengan stakeholder untuk mewujudkan
Manage Communication: Membuat, pengumpulkan, harapan dan kebutuhan mereka, isu-isu, dan
mendistribusikan, menyimpan, semua dokumen yang penanganan yang tepat terhadap keterlibatan
berhubungan dengan informasi proyek.
stakeholder pada proses aktivitas proyek.
Control Communication: proses untuk memonitor dan 2.2 IT Infrastructure Capacity Planning
mengontrol komunikasi melalui project life cycle untuk Capacity Planning dibutuhkan untuk memastikan bahwa
memastikan informasi yang disampaikan sesuai dengan kapasitas infrastruktur TI dapat memenuhi kebutuhan bisnis
kebutuhan stakeholder. (yang selalu berubah) secara tepat waktu dan tepat
2.1.2.4 Project Risk Management anggaran. Bebrapa faktor yang dijadikan pertimbangan dalam
Proses dan pendekatan untuk mengidentifikasi dan capacity planning adalah Cost, Capacity, Demand dan Supply.
menetukan risiko dan kemudia membuat rencana bagaimana
Ada dua jenis pendekatan manajemen untuk melakukan
merespons risiko tersebut. Terdapat 6 proses dalam knowledge
capacity planning dengan tepat yakni: Proactive Capacity
area ini, yaitu:
Plannng dan Reactive Capacity Planning.
Marion Renaldo Rotinsulu 4 NIM. 1606844795
TUGAS BESAR
MANAJEMEN PROYEK DAN KEEKONOMIAN TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS INDONESIA
Untuk menjalankan skenario proactive capacity planning, dalam menggunakan aplikasi dan memaksa kita justru
perlu dipahami lebih jauh tingkat penggunaan komponen- menambah biaya pembelian bandwidth yang relative lebih
komponen infrastruktur dan pertumbuhannya untuk mahal. Untuk menjadikan DCC menjadi efektif maka yang
menentukan: komponen yang harus di upgrade, kapan waktu perlu dilakukan adalah:
yang tepat untuk melakukan upgrade, berapa biaya yang
dibutuhkan untuk upgrade. Manfaat yang diberikan dengan Memastikan pengguna layanan tidak mengalami
proactive capacity planning adalah proses pengadaan menjadi permasalahan pada user experience maupun latency
terencana, sehingga memungkinkan pembelian dalam skala Melakukan mitigasi risiko dari mengkonsolidasikan
besar dengan harga khusus dari vendor dan mencegah sebelum beberapa data center ke dalam sebuah data center
terjadi gangguan atau pelanggaran Service Level Agreement. Tidak menyebabkan peningkatan pengeluaran pada
pembelian bandwidth
Reactvie Capacity Planning lebih kepada mencari solusi
Sehingga yang menjadi tujuan akhir dengan dilakukannya
permasalahan yang disebabkan karena keterbatasan kapasitas
konsolidasi server adalah:
infrastruktur dan peningkatan beban penggunaan yang tidak
diantisipasi.
Mengurangi jumlah server fisik
Untuk mendapatkan perencanaan kapasitas yang tepat, memaksimalkan investasi IT yang sudah dilakukan
perlu dilakukan capacity alignment yakni penjabaran strategi Mengatur dan meningkatkan performansi dari aplikasi
bisnis ke dalam rencana pengembangan kapasitas teknologi Mengurang biaya pemeliharaan dan investasi pada
informasi untuk mendapatkan kebutuhan riil dari kapasitas cabang
yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2-2. Teknik untuk melakukan DCC diklasifikasikan ke dalam
tiga kelompok, yakni: (1) Time of applying the technique; (2)
Tujuan akhir dari dilakukannya capacity planning adalah Constraints and Requirements considered during the
Memahami (memodelkan) dan memonitor tingkat penggunaan optimization process; (3) Optimization method used.
setiap komponen infrastruktur TI seperti (CPU, memory,
network bandwidth, disk, dan lainnya) dan Mengalokasikan 2.4 Jaringan Komputer
sumber daya TI yang dimiliki berdasarkan distribusi beban
Jaringan komputer merupakan cara untuk menghubungkan
kerja sehingga sistem yang berjalan tidak rentan terhadap
dua atau lebih perangkat untuk dapat saling berkomunikasi
gangguan.
baik itu mempertukarkan data, video atau suara. Berdasarkan
2.3 Data Center Consolidation jenisnya, terdapat tiga kategori jaringan komputer yakni: Local
Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),
Saat ini Data Center dan aplikasi yang berjalan di dan Wide Area Network (WAN). Umumnya ketiga jenis
dalamnya tumbuh secara eksponensial. Perusahaan- jaringan ini memiliki pola dan perilaku yang sama, yang
perusahaan raksasa seperti Amazon, Microsoft, IBM, Google, membedakannya adalah area.
dan Facebook telah memberikan sajian baru terkait
penggunaan data center dengan layanan berbasis cloud dengan Berdasarkan cara mengirimkan data di dalam jaringan
harga yang relative murah. Hal ini memberikan sebuah ilusi komputer, dikelompokkan ke dalam tiga kategori yakni:
baru bahwa data center merupakan pusat data yang unicast, multicast, atau broadcast. Unicast umumnya
menyediakan resource tanpa batas kepada pengguna melalui digunakan untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
media internet. Akibatnya, konsumsi energi dan dampak satu tujuan. Multicast digunakan untuk mengirimkan paket
lingkungan (e-waste) menjadi semakin penting. Data dari data dari satu sumber ke beberapa tujuan. Sedangkan untuk
USEPA (United States Environmental Protection Agency) Broadcast digunakan untuk mengirimkan data dari satu
menyebutkan bahwa pada tahun 2011 total energi yang sumber ke seluruh host yang terhubung dalam jaringan
dikonsumsi oleh berbagai layanan data center yang ada di komputer.
Amerika Serikat mencapai 100 Milyar KWh dan diprediksikan
akan mengalami kenaikan sebesar 66% dalam kurun waktu Berdasarkan jenis dari topologinya, jaringan komputer
antara 2011-2035 [11]. dikelompokkan ke dalam tiga kategori yakni Topologi Star,
Topologi Bus, Topologi Ring, dan Topologi Mesh.
Data Center Consolidation (DCC) merupakan pendekatan
yang efektif dan banyak digunakan untuk mengurangi 2.5 Keamanan Jaringan Informasi
konsumsi energi total dalam data center. Banyak instansi di Tujuan dari mengamankan jaringan adalah untuk
dunia yang sedang mengimplementasikan strategi ini untuk memberikan pengguna kebebasan untuk menikmati jaringan
mengurangi jumlah aset IT dengan cara memanfaatkan dan komputer tanpa adanya rasa takut dimana hal itu
menggunakan teknologi virtualisasi yang memungkinkan mengorbankan hak-hak dan kepentingan mereka [10]. Untuk
beberapa mesin virtual (VM) dapat dikemas pada Mesin Fisik itu sebuah sistem keamanan jaringan yang ideal adalah sistem
(PM) tunggal. yang menjaga dan melindungi data elektronik baik disimpan
dalam jaringan komputer atau ditransmisikan dalam jaringan.
Menggabungkan beberapa data center ke dalam sebuah
data center biasanya bertujuan untuk menyederhanakan Umumnya pendekatan arsitektur keamanan jaringan
infrastruktur dan pemeliharaan, menghemat uang, dan informasi yang digunakan untuk big enterprise mengacu
meningkatkan keamanan dan kepatuhan. Namun akan menjadi kepada standar yang dikeluarkan oleh ITU-T yakni ITU-T
kurang efektif jika pengguna mengalami permasalahan latency
Marion Renaldo Rotinsulu 5 NIM. 1606844795
TUGAS BESAR
MANAJEMEN PROYEK DAN KEEKONOMIAN TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS INDONESIA
X.805. Pendekatan konspetual pada ITU-T perlu melibatkan daerah. Konsep ideal pengembangan e-government
komponen keamanan berikut: diperoleh melalui:
a. Evaluasi Infrastruktur TIK yang telah dibangun dan
Perimeter keamanan (perimeter defense) terkait dengan e-government di Provinsi Gorontalo.
Virtual Private Network (VPN)
Dengan melakukan evaluasi infrastruktur TIK yang
Sistem Monitoring Keamanan
Akses Kontrol Jaringan telah dibangun dan terkait dengan pengembangan e-
(Network Access Control) government kita dapat menemukan faktor-faktor
Redundancy & High Availability keberhasilan dan kegagalan dalam pengembangan
Pengaturan Kualitas Layanan (QoS) e-government di daerah sehingga dapat dirumuskan
Parameter Keamanan Lain (Server, Aplikasi, dan pengembangan e-government kedepannya yang
Layanan) berkesesuaian dengan permasalahan di daerah;
b. hasil koordinasi dan sinkronisasi dengan lembaga
3 METODOLOGI PENELITIAN terkait seperti BAPPEDA, DKAD, dan DPRD.
Metodologi adalah dengan cara apa dan bagaimana data Banyaknya sektor dan pelaku yang terlibat dalam
yang diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir pengembangan e-government membutuhkan adanya
mampu menyajikan informasi yang valid dan dapat penyamaan persepsi dan cara pandang terhadap e-
dipertanggungjawabkan (Bungin (ed), 2006). Penerapan government sehingga dapat diperoleh
konsep manajemen proyek pada pekerjaan network dan pengembangan e-government yang ideal di daerah
security enhancement dalam jaringan e-government studi sesuai dengan peran, tugas dan keterlibatan masing-
kasus Pemerintah Provinsi Gorontalo ini dapat dicapai apabila masing lembaga.
diketahui hal-hal sebagai berikut: 3. Kebutuhan pelaksanaan pengembangan infrastruktur
TIK e-Government di Provinsi Gorontalo perlu
Potret eksisting pengembangan infrastruktur TIK e- diketahui karena pencapaian target dapat dilakukan
government di Provinsi Gorontalo; apabila telah teridentifikasi regulasi, kebijakan,
Konsep ideal pengembangan infrastruktur TIK e- perangkat, sumber daya yang diperlukan untuk
government di Provinsi Gorontalo; mencapai target. Rumusan kebutuhan ini diperoleh
dari:
Kebutuhan pelaksanaan pengembangan infrastruktur
a. Hasil analisis terhadap gap antara kondisi dan
TIK e-government di Provinsi Gorontalo;
potensi eksisting dengan kondisi ideal
Ketiga hal tersebut di atas dapat dihasilkan dengan pengembangan e-government. Kondisi dan potensi
pendekatan metodologi sebagai berikut: eksisting dan kondisi ideal pengembangan e-
government adalah hasil dari output sebelumnya.
1. Potret eksisting pengembangan e-government di Rumusan kebutuhan dihasilkan melalui kajian desk
Provinsi Gorontalo perlu diketahui untuk dapat study.
mengetahui ketersediaan dan potensi regulasi, b. Hasil sinkronisasi dan koordinasi dengan lembaga
kebijakan, program, perangkat, serta sumber daya terkait seperti BAPPEDA, DKAD dan DPRD.
manusia dalam menangani kebutuhan e-government. Sebagai tindak lanjut dari penyamaan persepsi
Untuk itu, hal ini dapat diperoleh melalui kajian antarpelaku pada tahap persiapan, maka rumusan
terhadap: kebutuhan ini untuk mendapatkan masukan
a. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kebutuhan dalam menyusun Konsep Manajemen
e-government; Proyek dalam rangka network dan security
b. Kebijakan pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD enhancement untuk jaringan e-government Provinsi
Provinsi Gorontalo); Gorontalo.
c. Renstra Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi
dan Informatika Provinsi Gorontalo; 3.1.1 Metode Pengkajian
d. Perangkat dan sumberdaya lainnya yang sudah
Metode yang digunakan dalam mengkaji Penerapan
tersedia dalam pengembangan infrastruktur TIK e-
konsep manajemen proyek pada pekerjaan network dan
government, seperti sistem informasi, SDM,
security enhancement dalam jaringan e-government studi
kelembagaan, pendanaan.
kasus Pemerintah Provinsi Gorontalo pada prinsipnya
Data dan informasi yang diperlukan untuk menggunakan 3 (tiga) metode yang dilakukan secara simultan,
melakukan kajian akan diperoleh dalam dokumen- yaitu Desk Study, Survei Lapangan, dan Diskusi.
dokumen yang didapatkan melalui kegiatan survei dan
laporan studi, artikel, dan sumber literatur lainnya yang 1. Desk Study: Ditujukan untuk melakukan kajian
didapatkan melalui survei kepustakaan dari sumber- terhadap data-data sekunder, hasil wawancara, dan
sumber terpercaya seperti Perpustakaan Kementerian/ hasil diskusi tentang permasalahan yang dirasakan
Lembaga maupun Perguruan Tinggi. terkait dengan jaringan e-government milik Pemerintah
Provinsi Gorontalo.
2. Konsep ideal pengembangan infrastruktur TIK e- 2. Survei Lapangan: Ditujukan untuk mengumpulkan
government di Provinsi Gorontalo perlu diketahui data dan informasi mengenai pengembangan
karena perlu pengembangan e-government yang infrastruktur TIK e-government yang telah dilakukan di
berkesesuaian dengan permasalahan yang dihadapi oleh Provinsi Gorontalo. Pengumpulan data dilakukan
EDM03
MEA01 5 EDM04
4,5
4
DSS05 APO01
3,5
3
2,5
DSS03 2 APO03
1,5
1
0,5 Tingkat Kapabilitas saat ini
DSS01 0 APO04 Target Kapasitas
BAI10 APO07
BAI09 APO12
BAI06 APO13
BAI04
Gambar 4-2. GAP Tingkat Kapabilitas Proses Saat ini dan Target yang akan dicapai.
Klasifikasi besarnya SNR yang dihasilkan menunjukkan
kualitas link yang ada saat ini. Tabel berikut ini akan
menjelaskan angka yang diperoleh dari pengukuran besarnya
SNR yang telah dilakukan sebelumnya:
20,000
15,000
Tabel 4-2. Konversi nilai Signal to Noise ratio
10,000
No Nilai SNR Keterangan 5,000
0,000
00.00.01…
01.00.01…
02.00.01…
03.00.01…
04.00.01…
05.00.01…
06.00.01…
07.00.01…
08.00.01…
09.00.01…
10.00.01…
11.00.01…
12.00.01…
13.00.01…
14.00.01…
15.00.01…
16.00.01…
17.00.01…
18.00.01…
19.00.01…
20.00.01…
21.00.01…
22.00.01…
23.00.01…
29,0 dbm ~ ke
1 Outstanding (bagus sekali)
atas
20,0 dbm ~ 28,9 Excellent (bagus) pada nilai ini koneksi dalam
2
dbm keadaan stabil
11,0 dbm ~ 19,9 Good (baik) pada nilai ini koneksi tidak stabil
3
dbm namun transmisi data lancar
7,0 dbm ~ 10,9 Fair (cukup) Kondisi cuaca sangat
4
dbm mempengaruhi kualitas koneksi dan link radio
SENIN, 18/08/2014 SELASA, 19/08/2014
5 0 dbm ~ 6,9 dbm Bad (buruk) Sinyal dan koneksi jelek. RABU, 20/08/2014 KAMIS, 21/08/2014
Tabel 4-3. Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur TIK Pemerintah Provinsi Gorontalo.
NO KATEGORI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
Perlu diadakannya generator set pada data center
1 Sumber Tenaga Listrik
Penggantian UPS dengan UPS standar data center.
Seluruh server yang saat ini tersebar perlu disatukan secara terpusat
Perlu dilakukan studi khusus terkait pengembangan data center terpusat yang
baru dengan melakukan komparasi antara pembangunan sendiri atau
menggunakan sistem sewa ke pihak penyedia data center.
2 Pusat Data Center Perlu dilakukan audit yang lebih mendalam terkait pemanfaaatan seluruh fasilitas
pemerintah, baik fasilitas hardware maupun software untuk kepentingan non-
pemerintah (pribadi maupun perusahaan).
Data center harus mampu menjamin tingkat availibiltas minimal.
Perlu dipasang Raised Floor.
Perlu dilakukan studi khusus terkait optimasi penggunaan bandwidth yang telah
tersedia saat ini.
Optimalisasi Penggunaan Dilakukan implementasi hasil studi untuk mengoptimalkan penggunaan
3
Bandwidth bandwidth dengan melakukan rekonfigurasi jaringan secara menyeluruh
Penambahan bandwidth internet saat ini belum diperlukan, Bandwidth 40 Mbps
dirasa dan dinilai sudah cukup.
Perlu dilakukan studi khusus terkait optimasi routing dan backbone yang telah
dibangun saat ini.
4 Optimalisasi Routing
Penambahan atau perubahan konfigurasi routing dan backbone dilakukan setelah
studi optimasi selesai dilakukan.
Perlu dibangun ruangan khusus network operation center.
Pembangunan network operation center berlokasi di dekat data center untuk
5 Network Operation Center
memudahkan monitoring.
Monitoring pada NOC perlu dilakukan selama 7x24 Jam
Peningkatan pengamanan data center harus berdasarkan ISO27001.
Aplikasi yang terpublikasi secara luas di internet perlu dilakukan pengamanan
dengan penerapan SSL.
6 Keamanan
Pemasangan CCTV
Pemasangan 2 Factor Authentication
Pemasangan Fire Alarm dan Fire Protection Suspension khusus untuk Datacenter.
Perlu diadakan AC Presisi yakni AC khusus pengatur ruangan data center
7 Pengatur Suhu Ruangan
Pengadaan Pengukur Suhu dan Kelembaban
Perlu dibuat sistem atau aplikasi untuk registrasi asset perangkat yang lebih
8 Daftar Asset terperinci dan detil serta dapat diupdate sehingga dapat ditrace keberadaan
perangkat ketika dipertukarkan atau ada yang ditemukan dalam keadaan rusak
Perlu dibuat topologi jaringan secara menyeluruh dan detil sampai dengan
9 Topologi
konfigurasi IP perangkat.
Pengembangan media transmisi akan dilakukan setalah optimalisasi penggunaan
bandwidth dan routing telah dilakukan pada proses nomor 3 dan 4.
Perlu dilakukan studi antara pengembangan transmisi yang menggunakan fiber
10 Pengembangan Media Transmisi optic apakah akan dikelola secara sendiri atau melakukan sewa dengan pihak
ketiga.
Pengembangan fiber optic dilakukan setelah studi dan optimasi telah dilakukan
Marion Renaldo Rotinsulu dan dibuktikan
11bahwa permasalahannya ada media transmisi NIM. 1606844795
Dilakukan pemeliharaan berkala terhadap seluruh perangkat yang berada di dalam
data center
11 Pemeliharaan
Penyusunan Prosedur dan template dokumen perawatan yang sistematis dan
menggambarkan kesehatan perangkat secara detil dan menyeluruh.
TUGAS BESAR
MANAJEMEN PROYEK DAN KEEKONOMIAN TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS INDONESIA
oleh user ketika mengunjungi website tertentu, (5) Apakah ada tidaknya layanan e-government yang diberikan salah satunya
sistem hirarki dimana seorang user dapat menggunakan ditentukan oleh ketersediaan sumber daya cadangan.
bandwith secara maksimal ketika kondisi bandwidth idle. Keberadaan sebuah data center bergantung sepenuhnya pada
tenaga listrik. UPS yang saat ini disediakan adalah UPS yang
Di dalam topologi yang ada terdapat sebuah mesin yang bukan secara khusus disediakan untuk keperluan data center.
difungsikan sebagai proxy server. Hal-hal yang perlu
diverifikasi lebih lanjut diantaranya (1) Apakah Proxy Server Saat ini pusat data tidak terkumpul pada sebuah ruangan
sudah dikonfigurasi secara optimal sebagai caching server. yang sama, Pusat data saat ini tersebar dan berada di masing-
Dengan mengoptimalkan fungsi cache pada Proxy maka akses masing SKPD bergantung pada siapa yang meiliki data,
internet akan terasa lebih cepat karena sebagian konten akan sebagai contoh, data keuangan pusat datanya ada di BKD, data
disimpan dalam proxy server. (2) Apakah setiap user ketika LPSE pusat datanya ada di P2E, Website Provinsi berada di
ingin akses internet sudah dilewatkan ke proxy server. (3) data center milik KOMINFO.
Apakah spesifikasi hardware yang digunakan untuk proxy
server layak untuk melayani jumlah user di lingkungan Keberadaan pusat data yang tersebar seperti ini
pemprov. Seperti Processor, RAM dan Harddisk. menyebabkan sulitnya pemberian jaminan layanan yang
prima, alokasi bandwidth yang tidak optimal, dan jarak yang
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam jaringan ini adalah harus ditempuh untuk sebuah data yang akan diakses.
malicious software (malware). Virus bekerja dengan cara
mengirimkan paket flood yang datang dari sisi client yang Sebuah pusat data harus mampu memberikan jaminan dari
dapat mempengaruhi performa jaringan. Perlu dipastikan sebuah layanan. Merujuk pada tabel 2-23 mengenai tier pada
seluruh client yang terkoneksi dengan SKPD tidak terdapat data center menurut TIA-942, standar minimal tingkat
virus sehingga habisnya bandwidth karena menjadi habitat kehandalan sebuah sistem dalam data center adalah 99,761%
virus dapat diminimalkan. atau mengalami gangguan perangkat tidak dapat diakses sama
sekali atau mati dalam setahunnya hanya 28,8 jam.
Di dalam infrastruktur yang telah dibangun terdapat Email
server, berdasarkan informasi yang didapatkan telah ada Saat observasi dilakukan, situs LPSE yang memiliki ruang
antispam yang merupakan fitur bawaan dari mail server yang server sendiri mengalami gangguan selama 12 hari atau 288
Tabel 4-4. Tabel identifikasi awal Project Sponsor dan Project Team
Nama Peran Posisi Contact Info
MJN Sponsor/Pengguna Anggaran Kepala Dinas HUBPARKOMINFO Alfarul01@gmail.com
AKAR Sponsor/Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Bidang KOMINFO Mecca.226@gmail.com
RAP Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Kasie. Infrastruktur Jaringan e-Government njumhe@gmail.com
MRR Project Manager Perusahaan Pelaksana marionrotinsulu@gmail.com
RAL Ass. Project Manager Perusahaan Pelaksana rizkaliputo@gmail.com
MNNI Ahli Jaringan Komputer Perusahaan Pelaksana Nanda.ftui@gmail.com
RPH Ahli Data Center Perusahaan Pelaksana ripan@gmail.com
IAW Ahli Kelistrikan Perusahaan Pelaksana nyoman@gmail.com
FBK Network Engineer Perusahaan Pelaksana Bos_fer@gmail.com
DW Ahli Jaringan Komputer Perusahaan Pelaksana dandhee@gmail.com
digunakan. Banyaknya SPAM dari dan menuju mail server jam atau kehandalannya hanya 96,71%. Masalah-masalah
Pemprov Gorontalo yang dapat memenuhi bandwidth internet. seperti ini seharusnya tidak menjadi tanggungjawab utama
dari biro P2E karena secara fungsi, tanggungjawab jaringan e-
Faktor terakhir yang mungkin menyebabkan habisnya government dari Provinsi Gorontalo adalah milik
bandwidth internet seperti yang dikeluhkan selama ini adalah DISHUBPARKOMINFO sebagaimana dijabarkan dalam
adanya serangan dari luar. Perlu dilihat apakah ada sistem PERGUB No. 25 tahun 2014.
yang dapat mendeteksi serangan dari luar(internet) yang dapat
memenuhi bandwidth internet. Alokasi bandwidth akan menjadi tidak optimal karena
adanya keharusnya mengalokasikan bandwidth secara
4.1.2 Kondisi yang ingin dicapai dedicated terhadap server-server tertentu. Hal ini
Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dari hasil menyebabkan bandwidth internet yang 40Mbps terasa tidak
wawancara, observasi, dan audit terkait keadaan infrastruktur optimal. Implikasi nyata dari hal ini adalah lambatnya akses
saat ini sebagai berikut: ketika melakukan browsing terhadap internet. Bandwidth 40
Mbps untuk sebuah organisasi yang terdiri dari 5000 user
Sering terjadinya pemadaman listrik secara bergilir dan sudah dapat dikategorikan cukup.
tanpa pemberitahuan menyebabkan banyaknya perangkat pada
datacenter DISHUBPARKOMINFO mengalami kerusakan, Kerugian lain yang diakibatkan dari tidak tersentralsasinya
salah satu kerusakan yang pernah terjadi pada tahun 2014 pusat data adalah beban atau jarak rute yang harus ditempuh
yakni rusaknya harddisk pada perangkat firewall (PNSBox) dari data yang akan diakses. Salah satu dampak nyata yang
yang menyebabkan matinya seluruh jaringan internet menuju dirasakan adalah lambatnya akses terhadap aplikasi. Rute
internet. Penyediaan sumber tenaga listrik cadangan sebagai tempuh data di dalam ilmu networking disebut dengan istilah
alternatif sumber tegangan saat ini perlu disediakan. Stabil hop. Normalnya sebuah aplikasi yang berada di dalam sebuah
Marion Renaldo Rotinsulu 12 NIM. 1606844795
TUGAS BESAR
MANAJEMEN PROYEK DAN KEEKONOMIAN TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS INDONESIA
network organisasi diakses hanya dengan 3 hop. Besarnya dan part number perangkat yang terpasang disetiap SKPD.
waktu tempuh dari client ke server dalam setiap hop dalam
sebuah organisasi tidak lebih dari 10ms. Waktu tempuh untuk Ketidaktersediaan peta pengembangan terbaru hingga
menuju ke server lebih dari 10ms (150-200 ms). Hal ini tahun 2014 terhadap jaringan yang menghubungkan antar
mengindikasikan adanya kesalahan dalam konfigurasi yang SKPD, topologi jaringan di dalam data center dan topologi
telah dibangun. jaringan internal di setiap SKPD mempersulit pengelolaan
yang optimal dari jaringan e-government yang ada.
Menyatukan data center ke dalam sebuah pusat data, perlu Seharusnya setiap kali terjadi perubahan konfigurasi dilakukan
ditunjang dengan infrastruktur yang lebih baik. Infrastruktur update topologi secara rutin setiap pekerjaan selesai dilakukan.
yang sudah ada saat ini dapat dikategorikan dalam data center Berdasarkan hasil audit dari COBIT bagian APO01
darurat. Karena ditinjau dari pengamanan ruangan & data, menunjukkan tidak adanya manajemen operasional dari
struktur kabel, sistem pendingin tidak sesuai dengan standar jaringan e-government yang ada atau berjalan tanpa ada arah
TIA-942. yang jelas. Pengembangan jaringan yang dilakukan selama ini
yang ditandai dengan adanya pembelian barang atau
Ruangan command center atau lebih dikenal dengan pengadaan setiap tahunnya tidak diiringi dengan adanya
sebutan network operation center tidak ditemukan di dalam roadmap atau peta yang dituju. Sehingga dapat disebutkan
observasi yang dilakukan. Ruangan ini memegang peranan bahwa pengembangan infrastruktur jaringan e-government
penting dalam memastikan jalannya infrastruktur jaringan e- yang dilakukan selama ini adalah pembangunan tanpa arah
government yang telah ada. Tugas dari petugas yang berada di dan terstruktur.
dalam ruangan ini adalah memastikan sistem berjalan tanpa
gangguan selama 24 jam dan 7 hari full. Tidak ditemukannya Kesulitan lain yang didapatkan yakni pengukuran
ruangan dan petugas khusus di dalam struktur organisasi kebutuhan data yang ditransmisikan dari setiap SKPD ke pusat
maupun implementasi dilapangan menunjukkan perlu data untuk aplikasi internal dan ke internet untuk akses ke
dilakukan program ini. aplikasi eksternal sulit untuk dilakukan pengukuran.
Ketidaktersediaan laporan menyulitkan dalam melakukan
Masalah terkait keamanan informasi belum menjadi estimasi dan kalkulasi secara tepat apakah perlu dilakukan
prioritas dari pengelolaan e-government. hal ini tergambar dari peningkatan infrastruktur seperti penggantian media transmisi
hasil audit COBIT EDM03 & APO13, dan hasil wawancara yang saat ini SKPD ke pusat data center dihubungkan dengan
dengan staf yang bertugas dalam mengelola seluruh jaringan RADIO WIRELESS diganti dengan penarikan kabel fiber
e-government Provinsi Gorontalo. Kepatuhan terhadap optic.
keamanan informasi saat ini dikesampingkan karena beban
kerja saat ini cukup berat mengingat tanggungjawab jaringan 4.2 Project Initiation Phase
dan infrastruktur hanya dikelola oleh seorang staf. Berdasarkan kerangka manajemen proyek pada PMBOK,
ada dua hal utama yang harus diselesaikan dalam tahapan ini
Daftar asset dan manajemen asset yang dimiliki saat ini
yaitu Project Charter dan Mengidentifikasi Stakeholder.
tidak memiliki data yang cukup jelas. Kepemilikan data
seharusnya memiliki registrasi sampai dengan serial number