Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi


keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh
persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan
yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah
membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model
tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu
dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan
tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.

1
B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :

A. Tujuan Umum
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
6. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
7. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
8. Mengetahui kelemahan dan kekuatan teori handerson

B. Tujuan khusus
1. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat memahami apa itu ”KONSEP
KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON”
2. Untuk memenuhi tugas makalah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Teori Keperawatan Virgina Handerson

Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong


individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang
bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan
individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai
kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955;
Henderson, 1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut
dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan
dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien
berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan
perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk
mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan
keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas
dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006),
membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk
praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan
empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson
adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran
tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar
meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan
nilai yang dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami
perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang

3
kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan
mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa
yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga,
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas,
belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

B. Model Keperawatan Virgina Handerson

1. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit


2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan
fungsi fisik semata.
3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien
merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
4. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan
kesehatan

C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan

1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga
adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.

2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal
dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

3. Sehat dan Sakit

4
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan
dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah
ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang
pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa
sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat
dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit
adalah keterbatasan kemandirian.

4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah
ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh
kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian,
keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya
melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya
sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.

D. Konsep Utama Teori Handerson

Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,


kesehatan, dan lingkungan.

1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai,
serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson,
kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut
adalah sebagai berikut :

a. Bernapas secara normal


b. Makan dan minum dengan cukup.

5
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun
pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan
fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di
klarifikasikan menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan
biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.

2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan,
perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan
perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di
atas). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki
pengetahuan biologis maupun sosial.

6
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting
daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat,
diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki
kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.

4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka,
namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan
lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat
sebagai dasar dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui
saran-saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik
keagamaan untuk memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara
perawat dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien
terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung
hingga hubungan sangat mandiri.

1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.


2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

7
E. Hubungan Perawat-Pasien-Dokter

1. Hubungan Perawat Pasien


Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :

a. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.


b. Perawat sebagai helper (penolong).
c. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti pengganti
apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap,
utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau
pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat
membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali kemandiriannya.
Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif.

2. Hubungan Perawat Dokter


Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter.
Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-
sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana
pengobatan yang di tentukan dokter.

F. Aplikasi Teori Handerson Dalam Proses Keperawatan

Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik


keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai
pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan
keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula
bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu
pasien beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri
(independent) dengan mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan,
serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan dasar.

8
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar
pasien berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data,
perawat menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba, dan
pendengaran. Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut
dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit.
Hasil analisis tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan
muncul. Diagnosis keperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan
mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya-dengan
atau tanpa bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau
pengetahuan yang dimiliki individu.

Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan


rencana perawatan sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya
perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan-serta dokumentasi
bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sakit atau sehat.
Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu individu
memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan
guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari kondisi sakit,
atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan
perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar
belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan intelektual
serta fisik individu. Tarakhir, perawat mengevaluasi pencapaian kriteria
yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.

G. Tujuan Keperawatan Menurut Handerson

Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan


oleh Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk

9
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan
spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar. (Aplikasi model
konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat
adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat
belas kebutuhan dasar pasien.

H. Kelebihan dan Kekurangan Teori Handerson

1. Kelebihan
a. Cara pengkajian dengan melakukan pendekatan dengan teori 14
kebutuhan dasar manusia virginia henderson dapat
menginterpretasi respon klien atau pasien sehingga pengkajian
dapat dilakukan terhadap penyakit yang dialami pasien.
b. Dapat mengidentifikasi secara holistik kebutuhan dan respon yang
ditimbulkan oleh klien atau pasien untuk digunakan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dengan menyeluruh dan
berkesinambungan berdasarkan tingkatan kebutuhan dan
ketergantungan pasien
c. Sebagai ahli teori keperawatan Henderson telah memberi dampak
yang begitu besar dalam memepengaruhi citra keperawatan sebagai
profesi yang mendunia.
d. Teori-teori yang telah dikemukaan oleh Henderson bukanlah teori
atau model abstrak semata saja melainkan teori yang dibuat
berdasarkan keanekaragaman pengalaman yang Ia miliki selama
mendedikasikan kecintaannya pada dunia keperawatan.
e. Henderson mengasumsikan bahwa perawat adalah profesi yang
unik dan mandiri karena keperawatan adalah profesi yang dapat
berkerja sendiri atau mandiri bersama tim kesehatan lainya bukan
hanya karena instruksi dari dokter.

10
f. Henderson mengemukakan model dan teori dasar keperawatannya
dengan menghubungkannya dengan aktivitas sehari-hari.
g. Dalam pemaparan model dan teori dasar keperawatannya,
Henderson memberikan gambaran bagaimana tugas seorang
perawat.
h. Teori henderson berpendapat bahwa melakukan pendekatan
terhadap pasien dengan tahapan-tahapan seperti: mengkaji dan
melakukan berbagai usaha pendekatan dapat mengoptimalkan
perkembangan pemulihan pasien lebih cepat.
i. Model dan teori kebutuhan dasar yang diungkapkan Henderson
bekerja secara berkesinambungan untuk mendapatkan kemandirian
yang menjadi tujuan utama dalam teori ini, tahapan yang berupa
mengkaji, menganalisis hingga mengevaluasi segala proses
pemulihan kemandirian
j. Henderson mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk yang
dalam perkembangan sehat, sakit hingga mati membutuhkan orang
lain.
k. Teori Henderson menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia
tidak bisa dipisahkan karena itu Ia memuat kebutuhan psikologis dan
spritual dalam 14 komponen kebutuhan dasar manusia.
l. Berbagai asumsi model dan teori keperawatan Henderson memiliki
kesesuaian dengan riset ilmuan Maslow yang bisa dikatakan sebagai
validitas teori Henderson
m. Dalam model dan teori dasar keperawatan Henderson, Ia
mengatakan bahwa keperawatan adalah kepedulian kepada orang
lain,dan tugas perawat langsung berhubungan dengan pasien.

11
2. Kekurangan

a. Model dan teori Henderson hanya mendasarkan segala tugas


perawat hanya pada fokus akan salah satu pihak yaitu pada
penyembuhan atau pemulihan secara fisik saja.
b. Teori Henderson mengungkapkan segala komponen dasar
manusia,Hubungan antara pasien dan perawat, pendekatan dengan
berbagai tahapan, bahkan pengaplikasian teori tersebut hanya
berfokus pada terwujudnya kemandirian pasien.
c. Model dan teori dasar keperawatan dalam teori Virginia Henderson
hanya di berfokus pada 14 komponen kubutuhan dasar manusia yang
Ia ungkapkan.
d. Pada teori virgina Henderson tidak memuat tentang adanya riwayat
kesehatan seperti: riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan
masa lalu, keluhan pasien.
e. Ketidaksesuaian pada butir sebelumnya menyebabkan
ketidaksesuaian pencantuman riwayat kesehatan keluarga dalam
kemampuan menghindari bahaya dan trauma pada lingkungan
dalam pengkajian dan pendekatan teori Virginia Henderson

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam


definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan
untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.

Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan


Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik
untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada
tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk
memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan
adalah selain fisik.

Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi


keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya
harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar
akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan
dan untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

13
B. Saran

Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang


teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang
teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena
teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik
keperawatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit
Buku Kedokterran ECG.

Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di
Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba


Medika.

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan.

15

Anda mungkin juga menyukai